Tahapan Makna Murabahah
Gambar 3 Tahapan Makna Murabahah
Sumber: Data olahan
pendidikan pondok memahami makna suatu pengertian bahwa murabahah bersifat murabahah ketika mereka praktik melalui
manusiawi, sesuai fitrah manusia, dan BMT. Berikut simpulan yang dapat peneliti
dapat dipraktikkan sesuai dengan kapasitas berikan terkait bagaimana informan memak
yang dimiliki dan sesuai dengan budaya nai murabahah.
yang berlaku dimasyarakat setempat. Na- Temuan penelitian pada BMT, mura-
mun demikian praktik yang ada pada BMT bahah dimaknai sebagai kredit selayaknya
dianggap masih kurang syariah (KW 3), hutang uang seperti pada bank konven-
untuk itu diperlukan upaya yang serius sional, tetapi masih lebih humanis karena
untuk mengembalikan murabahah ke yang lebih adil, dan murah biaya yang dikenakan
murni syariah (KW 1).
serta bertujuan sosial. Humanis memberi
454 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 16, Nomor 4, Desember 2012: 433 - 456
Menurut pendapat ulama murabahah kut merupakan bagian di luar kemampuan merupakan jual beli amanah yang saling
peneliti untuk bisa memenuhinya saat ini. menguntungkan.Dari dua sudut pandang
Keterbatasan dalam penelitian ini, pertama tersebut yaitu praktisi dan ulama, terdapat
adalah penggalian data yang kurang men- perbedaan dari makna yang diberikan.
dalam karena keterbatasan waktu. Masih Namun demikian, meskipun terdapat kera-
sangat mungkin jika informasi digali lebih gaman pemaknaan, kehadiran murabahah
dalam, akan ditemukan makna-makna lain sebetulnya selaras dengan tujuan kehadiran
yang berbeda. Kedua, tidak semua ulama akuntansi syariah seperti yang disampaikan
memahami tentang murabahah karena me- Triyuwono (2011b) yaitu ingin membangkit-
mang dalam Al-Quran dan Hadits tidak ada kan kesadaran keTuhanan para pengguna-
yang menyebutkan secara langsung tentang nya.
murabahah . Ketiga, lingkup penelitian ini hanya sebatas pada BMT dan informan
Implikasi Penelitian
pada penelitian ini terbatas pada ulama dan Kesungguhan penelitian ini diharapkan
praktisi murabahah yaitu manajemen dan memberi dampak atau implikasi tidak saja
nasabah. Keempat, makna yang ditemukan kepada peneliti sendiri tetapi juga pada
saat ini juga merupakan salah satu keter- pihak-pihak lain. Pertama, berkaitan de-
batasan dalam penelitian ini, karena dari ngan implikasi praktis bagi lembaga keu-
makna yang ada akan memiliki konsekuensi angan syariah. Dengan adanya makna yang
logis dalam praktik.
ditemukan khususnya pemaknaan yang Keterbatasan dalam penelitian ini me- dilakukan oleh nasabah, menjadikan lem-
rupakan suatu tantangan yang harus di- baga keuangan syariah lebih memper-
jawab dalam penelitian selanjutnya. Meng- hatikan upaya pemahaman kepada nasabah
ingat bahwa penelitian ini masih banyak yang lebih efektif terhadap setiap akad yang
kekurangan, maka saran bagi penelitian dilakukan khususnya murabahah serta meng
selanjutnya adalah: pertama dapat menggali amalkan nilai-nilai murabahah yang lebih
informasi lebih dalam dengan menambah humanis yaitu, amanah, adil, sosial, dan
waktu penelitian. Saran kedua, dapat me- ikhlas.
lakukan penelitian di lembaga keuangan Implikasi ke dua bagi DSN MUI,
syariah yang berbeda dengan informan setidaknya dapat memahami bagaimana
yang berbeda pula, misalnya dari pihak praktisi BMT memberi pemaknaan terhadap
perpajakan dan praktisi dari perbankan murabahah , khususnya dari sudut pandang
syariah untuk DPS dan staff. Ketiga, pene- manajemen dan nasabah BMT. Dengan
litian berikutnya dapat menggunakan me- demikian dapat dijadikan bahan evaluasi
tode penelitian yang berbeda untuk mencari bagi praktik murabahah yang ternyata masih
makna. Metode yang berbeda tentu akan belum syariah.
menghasillkan makna yang berbeda pula. Implikasi ke tiga bagi peneliti selanjut-
Dengan demikian khasanah keilmuan akun- nya. Berdasarkan keterbatasan yang ada
tansi syariah juga lebih beragam. pada penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk melakukan penelitian berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Y. 2012. Murabahah. http://
Keterbatasan Penelitian dan Saran
hizbuttahrir.or.id/murabahah/didownl Kesempurnaan hanya milik Allah.
oad, April 2012.
Peneliti sudah berupaya maksimal untuk Ali, I. M. 2012. Memaknai Disclousure menyajikan pemaknaan murabahah dari
Laporan Sumber dan Penggunaan sudut pandang praktisi dan ulama dengan
Dana Kebajikan (Qardhul Hasan) Bank menggunakan alat analisis hermeneutika-
Syariah. Jamal 3(2): 187-209. intensionalisme. Berbagai keterbatasan beri-
Keragaman Pemaknaan Murabahah – Ernawati. Ludigdo, Kamayanti 455
Aisjah, S. dan E. Kusumawati. 2011. Per- Riset Akuntansi . Surabaya. STIE Mahar- spektif Kinerja Keuangan Bank Syariah
dika.
di Indonesia. Jurnal Aplikasi Manajemen Kholis, N. 2007. Kajian terhadap Kepatuhan 9(4): 1237-1246
Syariah dalam Praktik Pembiayaan di Ammar, A. 2007. Ekonomi-Syariah: Kembali
BMT Sleman Yogyakarta. Fenomena: Menyoal Sistem Murabahah Bank
5(2): 123-140.
Syariah. Haramkah? http://www. mailar- Kristiyanto, R. 2008. Konsep Pembiayaan chive.com/ekonomi-syariah di download
dengan Prinsip Syariah dan Aspek kamis, 5 April 2012.
Hukum dalam Pemberian Pembiayaan Anggadini. 2010. Penerapan Margin Pem-
pada PT. BRI (Persero) Tbk. Kantor biayaan Murabahah. Majalah Ilmiah
Cab. Syariah Semarang. Tesis. Magister UNIKOM 9(2): 187-198.
Ilmu Hukum UNDIP. Arsyianti, D. L dan S. I. Beik. 2010. Analisa
Kusmiyati, A. N. S. 2007. Risiko Tingkat Pengembalian Pembiayaan Bank
Akad dalam Pembiayaan Murabahah Syariah yang Lebih Tinggi Dibandingkan
pada BMT di Yogyakarta (dari Teori ke dengan Bank Konvensional: Studi kasus
Terapan) Jurnal Ekonomi Islam: La_Riba Malaysia . Bogor. FAI-UIKA
1(1): 27-41.
Astuti, W. T. 2007. Hubungan Kausal Lathif, A. A. 2012. Modifikasi Skema akad Kualitas Layanan, Loyalitas dan Komit-
Murabahah dalam Praktik di Perbankann men Nasabah Pada Bank-bank Top
Syariah
Brand 2007 Di Yogyakarta. Jurnal Keua- Ludigdo, U dan F. R. Dhanias. 2011. ngan dan Perbankan 12(2): 296-307.
Tanggungjawab Sosial Perusahaan Djamhuri, A. 2011. Ilmu Pengetahuan Sosial
Bank Syariah. Jurnal Aplikasi Manajemen dan Berbagai Paradigma dalam Kajian
9(4): UM Press.
Akuntansi. Jurnal Akuntansi Multi- Ludigdo, U. 2007. Paradoks Etika Akuntan. paradigma 2(1): 147-185.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Ernawati, L dan U. Ludigdo. 2012. Eksplo-
Luqman. 2008. Kritik Terhadap Commodity rasi Pemaknaan Murabahah. Jurnal
Product (CMP).http:// Akuntansi Multiparadigma 3(2): Agustus
Murabahah
luqmannomic.wordpress.com/2008 di 2012.
download Maret 2012. Fatahullah. 2008. Implementasi Prinsip Bagi
Marwal, M. I. 2010. Rekonstruksi Mura- Hasil dan Resiko di Perbankan Syariah
bahah Sebuah Ijtihad Solusi Pembiaya- (Studi di Perbankan Syariah cabang
an. http://isa7695 .wordpress. com/2010. Mataram ). UNDIP. Tesis
Maulidin. 2003. Menafsirkan Hermeneutika. Fauzi, T. H. 2011. Manajerialisasi Dana
Lembaga Studi Agama dan Demokrasi Pihak Ketiga terhadap Peningkatan
(eLSAD). Gerbang. Surabaya. Laba Operasional pada PT (Persero)
Muhammad. R. 2008. Akuntansi Keuangan Bank Jabar Syariah Bandung. Jurnal
Syariah . Yogyakarta. P3EI Press. Aplikasi Manajemen 9(3): 852-860.
Nelwan, F. S. 2010. Perbedaan Persepsi Febrianty, A. 2009. Murabahah sebagai Bentuk
Pengenaan PPN atas Transaksi Mura- Pembiayaan Personal pada Bank Syariah
bahah. Tesis. FH UI. (Studi Kasus pada Bank Syariah Mandiri).
Purnamasari, D dan Triyuwono, I. 2010. Skripsi. Fak. Hukum Univ. Pemba-
Tafsir Hermeneutika Intensionalisme ngunan Nasional “Veteran”. Jakarta.
Atas “Laba” Yayasan Pendidikan. Grondin, J. 2012. Sejarah Hermeneutika: Dari
Jurnal Akuntansi Multiparadigma. 1(3): Plato sampai Gadamer. Ar-Ruzz Media.
489-513.
Jogjakarta. Rahmawaty, A. 2007. Ekonomi Syari’ah: Kamayanti, A. 2008. Sejarah dan Perkemba-
Tinjauan Kritis Produk Murabahah ngan Hermeneutika serta Perannya dalam
dalam Perbankan Syari’ah di Indo-
456 Ekuitas: Jurnal Ekonomi dan Keuangan – Volume 16, Nomor 4, Desember 2012: 433 - 456
nesia. Jurnal Ekonomi Islam: La_Riba I(2): Cab. Surabaya. Jurnal Keuangan dan 187-203.
Perbankan 12(2): 331-341. Ricoeur, P. 2012. Teori Interpretasi. Jogya-
Suyanto dan Sutinah. 2005. Metode Penelitian karta. IRCiSod Banguntapan
Sosial . ISBN. 979-3465-92-1. Surabaya. Sari, D. P. 2010. Tafsir Hermeneutika
Triyuwono, I. 2011a. ANGELS: Sistem Intensionalisme Atas “Laba” Yayasan
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Pendidikan. Jurnal Akuntansi Multi-
Syariah. Jurnal Akuntansi Multipara- paradigma 1(3): 489-513.
digma 2(1): 1-21.
Setiawan, A. B. 2006. Perbankan Syariah: _____________. 2011b. Mengangkat “sing Challenges dan Opportunity Untuk
Liyan” untuk Formulasi Nilai Tambah Pengembangan di Indonesia. Jurnal
Syariah. Jurnal Akuntansi Multipara- Kordinat VIII(1): April.
digma 2(1): 1-21.
Setiawan, A. R. 2011. Tinjauan Paradigma _____________. 2006. Perspektif, Metodologi, Penelitian
dan Teori Akuntansi Syariah. PT. Raja Pengembangan Ilmu Akuntansi. Jurnal
Merayakan
Keragaman
Grafindo Persada. Jakarta. Akuntansi Multiparadigma 2(3): 402-417.
Tuasikal, M. A. 2012. Murabahah yang Siregar, Mulya. 2002. Agenda Pengemba-
Mengandung Riba. http: //rumaysho. ngan Perbankan Syariah Untuk Men-
com/hukumislam/muamalah/367. di down dukung Sistem Ekonomi Yang Sehat Di
load Februari 2012.
Indonesia: Evaluasi, Prospek dan Arah Usmani, M. T. 2003. Murabahah. An Online Kebijakan. IQTISAD Journal of Islamic
Publication by Accountancy.com. Page of Economics 3(1): 46-66.
30
Sopiah. 2008. Budaya Organisasi, Komitmen Yaya, R, Martawireja, A. E, dan Abdurahim, organisasional Pimpinan dan Pengaruh
A. 2009. Akuntansi Perbankan Syariah nya terhadap Kepuasan Kerja dan
Teori dan Praktik Kontemporer . Jakarta. Kinerja Karyawan Bank. Jurnal Keua-
Salemba Empat.
ngan dan Perbankan 12(2): 308-317. Yulianti, R. T. 2007. Pola Ijtihad Fatwa Suparto. 2008. Perilaku dan Kepuasan
Dewan Syari’ah Nasional MUI tentang Pelanggan Bank Muamalat Indonesia
Produk Perbankan Syariah. Jurnal Eko- nomi Islam La_Riba. 1(1): 57-75.