Teori Perkembangan Kognitif Dari Piaget.

1. Teori Perkembangan Kognitif Dari Piaget.

Seorang psikolog tenkenal berkebangsaan Swiss, Jean Piaget (1896-1980)

mengajukan sebuah teori penting mengenai perkembangan kognitif. Teori

Piaget (Piaget’s theory) menyatakan bahwa individu secara aktif membangun pemahaman mengenai dunia dan melalui empat tahap perkembangan kognitif. Dua proses-organisasi dan adaptasi melandasi konstruksi kognitif mereka rnengenai dunia. Untuk membuat dunia kita masuk akal, kita berusaha mengorganisasikan pengalaman-pengalarnan kita. Sebagai contoh, kita berusaha memisahkan gagasan-gagasan yang penting dan gagasan-gagasan yang kurang penting. Kita juga berusaha mengaitkan antara gagasan yang satu dengan gagasan lainnya. Di samping itu kita juga melakukan adaptasi terhadap pikiran-pikiran kita agar dapat melibatkan berbagai gagasan baru karena informasi-informasi tambahan dapat memperluas pemahaman kita.

Gambar 2.3. Empat Tahap Perkembangan Menurut Piaget

Piaget (1954) juga berpendapat bahwa ada empat tahap yang kita lalui ketika memahami dunia (lihat gambar 2.3). Setiap tahap yang terkait dengan usia ini mengandung cara berpikir yang berbeda. Menurut teori Piaget, cara memahami dunia secara berbeda itulah yang membuat sebuah tahap lebih tinggi dibandingkan tahap lainnya; hanya sekadar memiliki informasi lebih hanyak tidak berarti membuat pemikiran seseorang itu lebih tinggi. Menurut Piaget,

Perkembangan Peserta Didik, Universitas Negeri Medan, 2015 Perkembangan Peserta Didik, Universitas Negeri Medan, 2015

Bagaimanakah keempat tahap perkembangan kognitif menurut Piaget itu? Tahap sensorimotor (sensorimotor stage), yang berlangsung mulai dari lahir hingga usia sekitar 2 tahun, adalah tahap pertama Piaget. Dalam tahap ini, bayi membangun suatu pemahaman mengenai dunianya dengan mengoordinasikan pengalaman-pengalaman sensoris (seperti melihat dan mendengar) yang disertai dengan tindakan-tindakan fisik dan motorik oleh karena itulah tahap ini disebut sensorimotor. Di awal tahap ini, bayi yang baru lahir memperlihatkan gerakan yang tidak lebih dari sekedar refleks. Di akhir tahap ini. seorang bayi berusia 2 tahun telah mengembangkan pola-pola sensorimotor yang kompleks dan mulai menggunakan simbol-simbol pnimitif

Tahap praoperasional (preoperational stage), yang berlangsung kurang lebih dari usia 2 hingga 7 tahun, adalah tahap kedua Piaget. Dalam tahap ini, anak-anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata, bayangan-bayangan, dan gambar-gambar. Pikiran simbolik melampaui hubungan sederhana antara informasi sensoris dan tindakan fisik. Meskipun demikian, menurut Piaget, anak-anak prasekolah ini belum mampu melakukan apa yang oleh Piaget disebut ‘operasi (operation)”, yaitu tindakan dari dalam mental yang diinternalisasikan yang memungkinkan anak-anak melakukan secara mental apa yang sebelumnya dilakukan secara fisik.

Tahap operasional konkret (concrete operational stage), yang berlangsung kurang lebih dari usia 7 hingga 11 tahun, adalah tahap ketiga Piaget. Dalam tahap ini, anak-anak dapat melakukan operasi yang melibatkan objek-objek, dan mereka juga dapat bernalar secara logis, sejauh hal itu diterapkan dalam contoh-contoh yang spesifik atau konkret. Sebagai contoh, para pemikir operasional konkret tidak dapat membayangkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu persamaan aljabar, yang terlalu abstrak untuk dipikirkan pada tahap perkembangan ini.

Tahap operasional formal (formal operational stage), yang berlangsung antara usia 11 dan 15 tahun, adalah tahap keempat dan terakhir menurut Piaget. Dalam tahap ini, individu melampaui pengalaman-pengalaman konkret dan berpikir secara abstrak dan lebih logis. Sebagai bagian dari pemikiran yang lebih abstrak, remaja mengembangkan gambaran mengenai keadaan yang ideal. Mereka dapat berpikir mengenai seperti bagaimanakah orang tua yang ideal itu dan membandingkan orang tua mereka dengan standar ideal ini. Mereka mulai mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan di masa depan dan terkagum- kagum terhadap hal-hal yang dapat mereka lakukan. Dalam memecahkan masalah, mereka dapat bekerja secara lebih sistematis, mengembangkan

26 Perkembangan Peserta Didik, Universitas Negeri Medan, 2015 26 Perkembangan Peserta Didik, Universitas Negeri Medan, 2015