2.2.4. Histopatologi Kanker Kandung Kemih
Secara histopatologi, kanker kandung kemih dapat dibagi menjadi 2, berdasarkan daya invasinya, menjadi
Non-Muscle Invasive Bladder Cancer
NMIBC dan
Muscle Invasive Bladder Cancer
MIBC. MIBC merupakan penyakit keganasan yang agresif dan berisiko tinggi untuk menyebar ke organ
lainnya dibandingkan dengan NMIBC Syvänen
et al.
, 2014. Berdasarkan jenis sel penyusunnya, kanker kandung kemih dapat dibagi menjadi Konety dan Carroll,
2013 : 1.
Papilloma
PUNLMP
Papilloma
merupakan sebuah tumor berbentuk papil yang memiliki tangkai, terdiri atas jaringan ikat dan pembuluh darah, untuk menyokong dan
memperdarahi epitel transisional kandung kemih dengan ketebalan dan sitologi yang normal.
Papillary Urothelial Neoplasms of Low Malignant Potential
PUNLMP merupakan neoplasma kandung kemih berbentuk papil yang cenderung tidak ganas sehingga tidak memerlukan terapi yang agresif.
2. Transitional Cell Carcinoma
Transitional cell carcinoma
TCC merupakan keganasan yang berasal dari sel epitel transisional yang melapisi kandung kemih. Sekitar 90 keganasan
kandung kemih merupakan keganasan sel transisional. Secara umum, kebanyakan TCC berbentuk papil lesi eksofitik yang hanya terdapat pada
bagian superfisial. Pada kasus yang jarang, TCC dapat berbentuk ulkus yang lebih sering bersifat invasif. Selain itu, TCC juga dapat muncul sebagai lesi
Carcinoma In Situ
CIS dengan epitel yang datar dan bersifat anaplastik. Pada pemeriksaan histopatologi, didapatkan sel urotelium yang memiliki nukleus
yang hiperkromatik dan besar, serta nukleolus yang menonjol.
3. Nontransitional Cell Carcinomas
a.
Adenocarcinoma Adenocarcinoma
merupakan keganasan yang berasal dari sel-sel kelenjar pada kandung kemih. Adenokarsinoma menyusun sekitar kurang dari 2
keganasan kandung kemih. Adenokarsinoma dapat didahului dengan infeksi pada kandung kemih dan metaplasia, serta dapat juga berasal dari urachus.
Universitas Sumatera Utara
b.
Squamous cell carcinoma Squamous cell carcinoma
SCC menyusun sekitar 5-10 keganasan kandung kemih. SCC umumnya didahului dengan riwayat infeksi kronik,
batu kandung kemih atau penggunaan kateter jangka panjang. Selain itu, infeksi parasit seperti
Schistosoma haematobium
juga dapat menyebabkan keganasan ini. Pada pemeriksaan histopatologi, didapatkan keganasan yang
terdiferensiasi secara buruk yang disusun oleh sel poligonal dengan karakteristik adanya
intracellular bridge
dan terkadang dijumpai epitel berkeratin.
c.
Undifferentiated carcinomas Undifferentiated carcinoma
umumnya jarang terjadi 2 dan ditandai dengan tidak dijumpainya sel epitel yang matur.
Small cell carcinoma
merupakan
undifferentiated carcinoma
yang bersifat agresif dan cenderung melakukan metastasis.
d.
Mixed carcinoma Mixed carcinoma
menyusun sekitar 4-6 keganasan kandung kemih dan tersusun atas kombinasi dari sel transisional, pipihgepeng ataupun sel lain
yang tidak dapat dibedakan. Umumnya keganasan tipe
mixed carcinoma
berukuran besar dan sudah melakukan infiltrasi pada saat didiagnosis. 4.
Rare Epithelial and Nonepithelial Cancers
Keganasan sel epitel lain yang pada umumnya jarang terjadi pada kandung kemih meliputi
villous adenomas
,
carcinoid tumors
¸
carcinosarcomas
, dan melanoma sedangkan yang tidak berasal dari sel epitel meliputi
pheokromasitoma, limfoma, koriokarsinoma dan tumor sel mesekimal lainnya hemangioma,
osteogenic sarcoma,
dan miosarkoma. Selain itu, keganasan pada organ sekitar kandung kemih seperti prostat, serviks dan rektum dapat
menyebar secara langsung ke kandung kemih.
2.2.5. Diagnosis Kanker Kandung Kemih