Adam Malik Medan” terlebih dahulu melakukan penelusuran terhadap berbagai
judul skripsi yang tercatat pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara melalui surat
tertanggal 11 January 2013 menyatakan bahwa “Pelaksanaan sanksi pelanggaran
disiplin Pegawai Negri Sipil Berdasarkan Undang-undang No 43 Tahun 1999 studi pada RSU
P Haji Adam Malik Medan” yang diangkat menjadi judul skripsi ini adalah merupakan karya ilmiah yang belum pernah diangkat menjadi judul
skripsi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Penulisan skripsi ini juga menelusuri berbagai judul karya ilmiah melalui
media internet, dan sepanjang penelusuran yang penulis lakukan, belum ada penulis lain yang pernah mengangkat topik tersebut. Sekalipun ada, hal itu adalah
diluar sepengetahuan dan tentu saja substansinya berbeda dengan substansi dalam skripsi ini. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah murni hasil
pemikiran Penulis yang didasarkan pada pengertian-pengertian, teori-teori, dan aturan hukum yang diperoleh melalui referensi media cetak maupun media
elektronik. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa skripsi ini adalah karya asli penulis dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
E. Tinjauan Kepustakaan
Menurut J.H.A. Logemanm bahwa Pegawai Negri Sipil PNS Adalah tiap pejabat yang mempunyai hubungan dinas publik open bare dienst betrokking
dalam negara. Mengenai hubungan dinas publik ini terjadi jika seseorang
Universitas Sumatera Utara
mengikat dirinya untuk tunduk pada pemerintah dan pemerintah untuk melakukan suatu atau beberapa macam jabatan tertentu dengan mendapatkan pengahargaan
berupa gaji dan beberapa keuntungan lain.
2
Menurut undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang pokok-pokok Kepegawaian Pasal 1 ayat 1 menyatakan :
1. Pegawai Negri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah
memenuhi syarat ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan
diserahi tugas negara lainnya, dan digaji didasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
2. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan
mengangkat, memindahkan dan memberhentikan pegawai negri sipil berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Pejabat yang berwajib adalah pejabat yang karena jabatan atau tugasnya
berwenang melakukan tindakan hukum berdasarkan peraturan perundang- undangan.
4. Pejabat Negara adalah pimpinan dan anggota lembaga tertinggitinggi
negara sebagaimana yang dimaksud dalam undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan pejabat Negara lainnya yang
ditentukan oleh undang-undang.
Universitas Sumatera Utara
5. Jabatan negara adalah jabatan dalam bidang eksekutif yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan, termaksud di dalamnya jabatan dalam kesekretariatan lembaga tertinggi atau tinggi negara, dan
kepaniteraan pengadilan. 6.
Jabatan karier adalah jabatan struktural dan fungsional yang hanya dapat diduduki PNS setelah memenuhi syarat yang ditentukan.
7. Jabatan organik adalah jabatan Negara yang menjadi tugas pokok pada
suatu kesatuan organisasi pemerintah. 8.
Manajemen PNS adalah keseluruhan upaya-upaya untuk meningkatkan efesiensi. Dan derajat profesionalisme menyelenggarakan tugas, fungsi,
dan kewajiban kepegawaian yang meliputi perencanaan, pengaduan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, pengajian, kesejahteraan,
dan penghentian. Peraturan hukum yang modern mempunyai hubungan yang kompleks
dengan kebudayaan kondifikasi kebiasaan. Hukum merupakan keseluruhan asas- asas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan manusia dan masyarakat, yang
juga mencakup lembaga-lembaga dan proses-prosesyam mewujudkan berlakunya kaidah-kaidah itu dalam kenyataan.
2
Kehadiran hukum dalam masyarakat salah satunya adalah untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kepentingan
organisasi dalam masyarakat. Kepentingan-kepentingan tersebut oleh hukum diintegrasikan sedemikian rupa sehingga dapat meminimalkan benturan-benturan
2
Lili Rasjidi IB Wyasa, Hukum sebagai Suatu Sistem, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1993, hal. 20.
Universitas Sumatera Utara
yang sekecil-kecilnya. Pengintegrasian kepentingan tersebut dilakukan dengan cara membatasi kepentingan pihak lain.
Pegawai Negri mempunyai peranan amat penting sebab pegawai negeri merupakan unsur aparatur negara mencapai tujuan negara, seperti terdapat dalam
pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpa darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupa
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Keempat tujuan Negara ini hanya bisa dicapai dengan adanya pembangunan nasional yang dilakukan dengan
perancangan matang, realistik, terarah dan terpadu, terhadap bersungguh-sungguh, berdaya guna dan berhasil guna.
3
Merumuskan atau membuat suatu kebijakan publik harus mencari dan menentukan identitas permasalahan kebijakan Policy problems. Menurut David
G.Smith, Anderson dalam bukunya Bambang Sunggono bahwa memberi pengertian masalah dalam kaitannya dengan kebijaksanaan sebagai :
4
Untuk kepentingan kebijaksanaan, suatu masalah dapat diartikan secara formal sebagai
kondisi atau situasi yang menghasilkan kebutuhan-kebutuhan atau ketidakpuasan- ketidakpuasan
pada masyarakat
untuk mana
perlu dicari
cara-cara penanggulangannya. Hal ini dilakukan oleh mereka yang secara langsung terkena
oleh akibat masalah ini atau orang lain yang punya tanggung jawab untuk itu.
3
BN. Marbun dan Moh. Mahfud MD, Pokok-pokok hukum dan Administrasi Negara, Jogjakarta: Liberty, 2000, hal. 98.
4
Bambang Sunggono, Hukum dan Kebijaksanaan Publik, Sinar Grafika: 1994, Jakarta, hal.50.
Universitas Sumatera Utara
Menurut J.B Sumarlin menyatakan, bahwa agar PNS dapat melaksanakan tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna, maka pembinaan harus
diarahkan untuk menjamin, antara lain :
5
1. Agar satuan organisasi lembaga pemerintah mempunyai jumlah dan
mutu pegawai yang rasional berdasarkan jenis, sifat, dan beban kerja yang dibebankan kepadanya.
2. Pembinaan yang terintegrasi terhadap seluruh PNS artinya bahwa
terhadap semua PNS berlaku ketentuan yang sama. 3.
Pembinaan PNS atas dasar sistem karier dan sistem prestasi kerja.
4. Pengembangan sistem penggajian yang mengarah pada penghargaan
terhadap prestasi dan besarnya tanggung jawab. 5.
Melaksanakan tindakan korektif yang tegas terhadap norma-norma hukum dan norma-norma kepegawaian.
6. Penyempurnaan sistem administrasi kepegawaian dan sistem
pengawasannya. 7.
Pembinaan kesetiaan dan ketaatan penuh pegawai negri terhadap Negara dan pemerintah.
F. Metode Penulisan