Peranan Fungi Bagi Tanah

namun debu vulkanik tidak mengandung unsur N-total tanah. Semakin tinggi kadar debu vulkanik yang ada akan meningkatkan kadar unsur hara makro tanah. Abu vulkanik mengandung beberapa unsur hara yang diperlukan oleh tanaman, sehingga dalam jangka panjang mampu memperbaiki kesuburan tanah. Abu erupsi gunung berapi mengandung belerang, dan mengandung unsur-unsur hara tanaman yang belum tersedia atau rendah ketersediaannya bagi tanaman dan tidak berkonstribusi yang signifikan bagi pasokan hara tanaman Suntoro, 2014 .

C. Peranan Fungi Bagi Tanah

Fungi adalah organisme yang sel-selnya berinti sejati eucariotic biasanya berbentuk benang, bercabang-cabang, tidak berklorofil, dinding selnya mengandung kitin, selulosa atau keduanya. Fungi atau jamur adalah organisme heterotrof absobtif, dan membentuk beberapa macam spora. Bagian vegetatif pada jamur umumnya berupa benang-benang halus memanjang, bersekat septa atau tidak, dinamakan dengan hifa. Kumpulan benang-benang hifa tersebut dinamakan dengan miselium. Miselium dapat dibedakan menjadi dua tipe pokok. Yang pertama mempunyai hifa senositik yaitu hifa yang mempunyai banyak inti dan tidak mempunya sekat melintang, jadi hifa berbentuk tabung halus yang mengandung protoplas dengan banyak inti. Pembelahan intinya tidak diikuti oleh pembelahan sel. Yang kedua mempunyai satu dua inti Semangun, 1996. Fungi mempunyai peranan penting dalam pembentukan tanah karena ternyata berbagai jenis fungi dapat melapukkan atau mempunyai daya lapuk yang kuat terhadap sisa-sisa tanaman yang mengandung karbohidrat dan ternyata tidak mudah dilapukkan atau dihancurkan oleh bakteri. Bagi berbagai jenis fungi walaupun secara agak lambat bahan-bahan seperti selulosa atau lignin akan dapat dilapukkan dan dimanfaatkannya. Apabila fungi-fungi itu telah sampai pada siklus hidupnya yang terakhir maka bahan-bahan yang dikandungnya akan sangat bermanfaat dalam memperkaya tanah dengan bahan-bahan organik yang bermanfaat bagi tanaman Kartasapoetra dan Sutedjo, 2005. Peranan fungi tanah sangat beragam, diantaranya adalah sebagai dekomposer, bersimbiosis dengan akar tanaman, bahkan sebagian bersifat sebagai patogen atau parasit. Fungi dekomposer atau disebut juga saprofit mendapatkan energi dengan merombak bahan organik menjadi CO 2 dan molekul sederhana seperti asam organik. Asam organik yang dihasilkan fungi dari dekomposisi material akan meningkatkan akumulasi asam humat humid acid yang bersifat resisten sehingga dapat bertahan di tanah dalam waktu yang lama sebagai sumber bahan organik Widjayatnika, 2009. Fungi ditemukan di dalam tanah. Mereka aktif pada tahap pertama proses dekomposisi bahan organik, berperan penting dalam agregasi tanah. Ada petunjuk bahwa fungi bersifat saprofik mempengaruhi kehidupan dan tingkat penyakit yang disebabkan oleh penyakit yang berasal dari tanah melalui kompetisi, antagonisme atau parasit.Oleh karena itu gambaran populasi fungi dalam tanah sangat penting Anas, 1989. Fungi berperan penting dalam proses dekomposisi bahan organik untuk semua jenis tanah. Fungi toleran pada kondisi tanah yang asam, yang membuatnya penting pada tanah-tanah hutan masam. Sisa-sisa pohon di hutan merupakan sumber bahan makanan yang berlimpah bagi fungi. Fungi tertentu mempunyai peranan dalam perombakan lignin Foth, 1991. Secara umum berdasarkan sifat hubungan antara fungi dengan akar tanaman, maka fungi tanah dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1. Parasitik, yaitu: yaitu fungi tanah yang sebagian atau seluruh hidupnya dapat menyebabkan penyakit pada akar tanaman, seperti penyakit bercak akar kapas. 2. Saprophitik, yaitu: fungi tanah yang semasa hidupnya mendapatkan makanan energi dari dekomposisi bahan organik tanah. Fungi kelompok ini tidak menyebabkan penyakit pada akar tanaman. 3. Simbiotik, yaitu: fungi tanah yang semasa hidupnya berada pada akar-akar tanaman dan hubungannya dengan akar tanaman membentuk hubungan yang saling menguntungkan. Sumarsih, 2003.

D. Fungi Selulolitik