Pengaktifan SPSS 44 Latar Belakang

BAB 4 PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 31 4.2 Menentukan Persamaan Regresi 31 4.3 Significant Test 36 4.3.1 Uji F F-Test 36 4.3.2 Uji T T-Test 38 BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pengertian Implementasi Sistem 41 5.2 Tujuan Implementasi Sistem 41 5.3 Tahapan Implementasi Sistem 41 5.4 Pengertian Microsoft Excel 42 5.5 Struktur Microsoft Excel 43 5.6 Pengoperasian Microsoft Excel 43 5.7 Pengisian Data 43 5.8 Pembuatan Grafik 44

5.9 Pengaktifan SPSS 44

5.9.1 Pengertian SPSS 44 5.9.2 Memulai SPSS 45 5.9.3 Pemasukan Data 46 BAB 6 KESIMPULAN dan SARAN 6.1 Kesimpulan 50 6.2 Saran 51 DAFTAR PUSTAKA 52 LAMPIRAN 53 Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.2.1 Data Konsumsi Kalori di Sumatera Utara pada tahun 2002 – 2012 31 Tabel 4.2.2 Proyeksi dengan Metode Regresi Sederhana 33 Tabel 4.2.3 Hasil Peramalan Jumlah Konsumsi Kalori di Propinsi Sumatera Utara untuk Tahun 2013 – 2017 35 Tabel 4.3.1 Perhitungan Standard Error of Estimasi dari Data Jumlah Konsumsi Kalori di Propinsi Sumatera Utara 2002 – 2012 36 Tabel 6.1 Hasil Peramalan Jumlah Konsumsi Kalori di Propinsi Sumatera Utara untuk Tahun 2013 – 2017 50 Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1 Diagram Batang Konsumsi Kalori di Propinsi Sumatera Utara tahun 2002 – 2012 32 Gambar 4.1 Diagram Plot Konsumsi Kalori di Propinsi Sumatera Utara tahun 2002 – 2012 32 Gambar 5.1 Tampilan Awal SPSS 17.0 46 Gambar 5.2 Pendefenisian Data 47 Gambar 5.3 Tampilan Data View 48 Gambar 5.4 Kotak Dialog Analisis Regresi 48 Gambar 5.5 Tampilan Kotak Statistics 49 Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk adalah tingkat kecukupan gizi, yang lazim disajikan dalam banyaknya zat gizi seperti kalori. Kalori merupakan satuan yang digunakan untuk menyatakan jumlah energi. Yang pada umumnya kalori digunakan untuk menunjukkan jumlah energi yang terkandung dalam makanan. Kalori sendiri dapat diperoleh dari asupan makanan yang mengandung nutrisi, seperti karbohidrat, lemak, protein, dan alkohol. Dimana konsumsi kalori dihitung dengan mengalikan kuantitas setiap makanan yang dikonsumsi dengan besarnya kandungan kalori dalam setiap jenis makanan. Dan jumlah kalori tersebut diperlukan untuk memperhitungakan keseimbangan energi. Tubuh membutuhkan energi atau pun kalori dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Namun ternyata masih banyak masyarakat yang belum paham mengenai kecukupan kalori yang harus dikonsumsi agar setara dengan energi yang dikeluarkan untuk beraktivitas. Dan meskipun kecukupan kalori yang dibutuhkan oleh setiap orang berbeda-beda, Departemen Kesehatan RI telah menetapkan angka kecukupan kalori penduduk Indonesia pada patokan kecukupan konsumsi kalori per kapita masing- Universitas Sumatera Utara masing 2000 kkalhari. Jika berpedoman pada batas standar kecukupan konsumsi kalori per kapita, yaitu 2000 kkalhari, maka angka nasional rata-rata konsumsi kalori penduduk Indonesia pada tahun 2012 masih berada di bawah standar kecukupan yakni hanya sebesar 1.852,64 kkal. Sedangkan rata-rata angka kecukupan konsumsi kalori di provinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 adalah 1.834,50 kkal. Dan dilihat dari kecukupan gizi yang masih di bawah standar yang artinya jumlah kalori yang dikonsumsi lebih kecil dari kalori yang digunakan, berat badan akan berkurang karena cadangan energi dan lemak akan digunakan. Namun kelebihan energi juga akan disimpan sebagai lemak. Adapun lemak yang berlebihan dapat meningkatkan resiko terjadinya hipertensi, obesitas, stroke, penyakit jantung, dan diabetes. Dan karena itu, asupan kalori juga perlu dikontrol untuk menjaga berat badan dan mencegah terjadinya penyakit metabolik. Kalori dapat diperoleh dari tiga sumber energi utama yang diperoleh dari makanan, antara lain karbohidrat, lemak, dan protein. Dengan mengonsumsi 1 g karbohidrat dan 1 g protein setara dengan mengonsumsi 4 kkal. Sedangkan 1 g lemak akan setara dengan 9 kkal. Dan beberapa sumber energi tersebut dapat diperoleh dari berbagai jenis makanan. Namun ada kalanya semua hal akan menjadi buruk jika dilakukan secara berlebihan. Sama halnya jika mengonsumsi makanan dengan karbohidrat atau pun sumber energi lainnya secara berlebihan justru akan menyebabkan penyakit. Karena itu di anjurkan agar mengonsumsi sumber energi sesuai dengan yang dibutuhkan. Universitas Sumatera Utara Pengaturan kalori sangatlah penting. Pengaturan keseimbangan kalori yang baik dapat membantu mempertahankan pola hidup sehat, berat badan ideal, dan mencegah penyakit metabolik di kemudian hari. Dan mengingat konsumsi kalori masyarakat provinsi Sumatera Utara yang juga masih berada di bawah standar kecukupan gizi yang seharusnya, maka penulis ingin menganalisis konsumsi kalori yang berada di Sumatera Utara dengan judul, “Analisa Deret Waktu Konsumsi Kalori di Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2002- 2012.”

1.2 Rumusan Masalah