Rencana Aksi Pola Agromarine di Pulau Romang

4.2.4. Rencana Aksi Pola Agromarine di Pulau Romang

Secara garis besar, program agro-marine di Pulau Romang dapat dikelompokkan atas 2 (dua) program utama yaitu ;

1) Program percepatan pembangunan dan pengembangan sektor unggulan dan andalan yang secara spesifik di Pulau Romang. Misalnya: Budidaya laut, penangkapan ikan, wisata bahari, wisata pantai dan industri pengelolaan komoditas pesisir pantai dan kelautan.

2) Program perllindungan kelestarian alam wilayah pesisir Pulau Romang. Misalnya: Cagar alam pesisir pantai dan pulau kecil

(sanctuary). Untuk mendukung program ini diperlukan identifikasi penentuan zona sanctuary dan penerbitan peraturan perundang- udangan atau Peraturan Daerah yang mengatur tentang kegiatan- kegiatan apa yang dilarang dan apa yang diperbolehkan di zona sanctuary pesisir pantai Pulau Romang.

Agar maksud dan tujuan agro-marine pulau Romang dapat tercapai, akan dilaksanakan berbagai rencana aksi. Pelaksanaan rencana aksi dilakukan secara bertahap sesuai dengan tingkat urgensi kebutuhan. Berbagai kegiatan yang akan dilakukan antara lain adalah sebagai berikut: m embentuk tim badan koordinasi dewan pakar, tim teknis, kontrak bisnis dan staf pelaksana harian program agromMarine Pulau Romang

Kabupaten MBD; menyusun program detil agro-marine Pulau Romang berdasarkan master plan yang telah dibuat. Penyusunan program ini dimaksud agar master plan dilaksanakan melalui tahap-tahap kegiatan yang jelas, misalnya:

a) Mengumpulkan data-data pendukung dari Dinas Perikanan dan Kelautan, proyek yang berhubungan dengan pesisir pantai seperti Proyek MCRM (Marine and Coastal Resources Management), serta referensi lainnya. Dan

b) Melaksanakan survei dan identifikasi di sepanjang garis pantai di wilayah pesisir pantai timur, pantai barat, utara dan selatan pulau Romang.

Berdasarkan survei dan identifikasi yang dilaksanakan akan diperoleh hasil-hasil sebagai berikut :

a. Terinventarisasinya dan teridentifikasinya kondisi fisik dan karakteristik pesisir pantai di Pulau Romang secara detail, akurat dan uptodate. Berdasarkan data di depan karakteristik pantai di Pulau Romang terbagi atas 3 (tiga) karekteristik yang berbeda yaitu:

Pantai dengan kondisi pasir, Pantai dengan kondisi batuan dan pantai dengan kondisi rawa.

b. Tersusunnya

kegiatan pengembangan pesisir Pulau Romang berdasarkan kondisi dan karakteristik yang terdiri atas 3 (tiga) karakteristik pantai yang berbeda. (1). Pantai Pasir; Di wilayah pantai yang kaya akan pasir dapat dikembangkan sektor wisata pantai dan wisata b a h a r i (M a ri n e T o u r i s m R e s o r t ). P ol a pengembangan tidak harus intensif tetapi harus bersifat "tematis". Di zona Pesisir Pantai Pasir dapat pula dikembangkan budidaya ikan tradisional (marine culture) dan rumput laut (aqua culture). Jenis tanaman yang cocok dikembangkan di sepanjang wilayah pesisir pantai pasir. Misalnya tanaman jarak untul kepentingan bio fuel (catatan:Tanaman jarak telah diuji coba di Wilayah Pesisir India dan berhasil). Demikian halnya dengan tanaman anggur yang telah pula berhasil dibudidayakan di wilayah pesisir Pulau Bali. Tanaman anggur lebih tepat di wilayah pesisir sebab masa curah relatif lebih singkat. (2). Pantai Berbatu-batuan. Di wilayah pantai yang berbatu-batuan lebih tepat dikembangkan wisata bahari. Misalnya; Diving untuk pantai yang lautnya masih kaya akan biota laut seperti ikan hias, tanaman laut dan karang laut. (3). Pantai yang berawa atau berlumpur. Wilayah pantai berawa-rawa adalah lokasi hutan mangrove (bakau). Wilayah ini perlu dilindungi dan dilestarikan menjadi "Marine Sanctuary"

"Mapping" rencana

a t a u c a g a r a l a m w i l a y a h p e s i s i r . H u t a n mangrove sangat berjasa terhadap kelestarian ekosistem ikan laut dan menjaga keutuhan garis pantai dari erosi gelombang air laut. Untuk menjaga kelestariannya perlu disusun PERDA yang melarang a t a u c a g a r a l a m w i l a y a h p e s i s i r . H u t a n mangrove sangat berjasa terhadap kelestarian ekosistem ikan laut dan menjaga keutuhan garis pantai dari erosi gelombang air laut. Untuk menjaga kelestariannya perlu disusun PERDA yang melarang

c. Teridentifikasinya wilayah pesisir pantai yang lautnya masih kaya akan biota laut termasuk ikan-ikan atau laut yang biotanya terancam punah akibat Over Fishing.

d. Teridentifikasinya titik-titik atau lokasi jalan yang dihubungkan dapat berfungsi menjadi koridor transportasi hasil-hasil budidaya dan industri di sepanjang garis pantai.

e. Teridentifikasinya zona-zona yang dapat dikembangkan menjadi marine farming yang berbasis industri di sepanjang koridor pesisir pantai.

f. Teridentifikasinya tambak-tambak tempat budidaya udang yang tanahnya telah terkontaminasi di sepanjang pesisir pantai.

g. Teridentifikasinya jalan-jalan utama yang perlu ditingkatkan guna menghubungkan desa di wilayah pesisir pantai Pulau Romang dengan jalan koridor (poros) di sepanjang garis pantai termasuk akses ke ibu kota Kecamatan dan kabupaten.

h. Teridentifikasinya

pembangunan industri pengolahan hasil yang diperoleh dan wilayah pesisir di sepanjang garis pantai.

lokasi-lokasi