Laporan Keuangan dan Teori Signaling
1. Laporan Keuangan dan Teori Signaling
dari satu tahun tidak melakukan pembagian (pembayaran) dividen.
Laporan keuangan yang mencerminkan kinerja baik merupakan signal atau tanda bahwa
Accounting and Management Journal, Vol. 1, No. 1, July 2017
perusahaan telah beroperasi dengan baik. Signal prediksi adanya potensi kebangkrutan di masa baik akan direspons dengan baik pula oleh pihak
yang akan datang.
luar, karena respons pasar sangat tergantung Teori sinyal melandasi penelitian ini dan pada signal fundamental yang dikeluarkan per-
digunakan untuk menjelaskan bahwa laporan usahaan. Investor hanya akan menginvestasikan
keuangan digunakan untuk memberi sinyal positif modalnya jika menilai perusahaan mampu mem-
(good news) maupun sinyal negatif (bad news) berikan nilai tambah atas modal yang diinves-
kepada pemakainya. Sumeth Tuvaratragool tasikan lebih besar dibandingkan jika menginves-
(2013) melakukan penelitian tentang pengaturan tasikan di tempat lain. Untuk itu, perhatian
perbandingan rasio keuangan dalam memberi investor diarahkan pada kemampulabaan perusa-
sinyal adanya financial distress dengan mengguna- haan yang tecermin dari laporan keuangan yang
kan teknik multi ukur (IMM) yang terdiri dari diterbitkan perusahaan.
emerging market, skor model, analisis komparatif Suad Husnan dan Enny (2002) laporan
rasio, dan analisis tren rasio dan model logit keuangan yang pokok ada dua sebagai berikut.
sebagai benchmarking ukuran, hasil penelitian (1) Neraca adalah suatu sumber informasi dari
ini menunjukkan bahwa informasi laporan ke- laporan keuangan yang digunakan untuk menun-
uangan dapat dijadikan media untuk mengetahui jukkan kekayaan yang dimiliki perusahaan, yang
sinyal adanya kegagalan perusahaan atau kebang- berupa aktiva, kewajiban, dan ekuitas pada
krutan.
periode tertentu, kekayaan disajikan pada sisi Setiap pihak yang memiliki hubungan de- aktiva sedangkan kewajiban dan modal sendiri
ngan perusahaan sangat berkepentingan dengan disajikan pada sisi pasiva. (2) Laporan laba rugi
kinerja perusahaan. Pentingnya pengukuran ki- menunjukkan laba atau rugi suatu perusahaan
nerja perusahaan dapat dijelaskan dengan dua pada periode waktu tertentu.
teori yaitu teori keagenan (agency theory) dan James dan Moira (2005:2) Laporan keuang-
teori pensignalan (signaling theory). an adalah alat atau sarana utama dalam mencip-
Teori kedua yang menjelaskan pentingnya takan laporan informasi keuangan kepada pihak
pengukuran kinerja adalah teori pensignalan (sig- yang berkepentingan seperti pihak internal (ma-
naling theory). Teori signal membahas bagaimana najemen dan para karyawan) dan pihak eksternal
seharusnya signal-signal keberhasilan atau kega- (bank, investor, pemerintah). Menurut Ryan dan
galan manajemen (agen) disampaikan kepada Miyosi (2013) tujuan laporan keuangan adalah
pemilik (principal). Teori signal menjelaskan sebagai berikut. (1) Memberikan berbagai macam
bahwa pemberian signal dilakukan oleh mana- informasi pada periode tertentu (periode akun-
jemen untuk mengurangi informasi asimetris. tansi/satu tahun) misalnya seperti perubahan
Menurut Sari dan Zuhrotun (2006), teori signal asset perusahaan. (2) Memberikan penilaian ten-
(signaling theory) menjelaskan mengapa perusa- tang kondisi perusahaan atau kinerja keuangan
haan mempunyai dorongan untuk memberikan perusahaan. (3) Membantu dalam memberikan
informasi laporan keuangan kepada pihak ekster- pertimbangan untuk pihak-pihak tertentu. Setiap
nal, agar perusahaan memiliki hubungan baik perusahaan diharuskan adanya laporan keuangan
dan kredibel di mata investor. Hubungan antara di mana laporan keuangan ini dapat digunakan
pemilik dan manajemen sangat tergantung pada untuk mengetahui kinerja dan kondisi keuangan
penilaian pemilik dalam hal ini investor, tentang perusahaan yang dapat digunakan untuk mem-
kinerja manajemen. Untuk itu, pemilik menuntut
Niken Savitri Primasari, Analisis Altman Z-Score, Grover Score, Springate, dan Zmijewski sebagai Signaling Financial Distress
pengembalian atas investasi yang dipercayakan selama beberapa tahun dan selama lebih dari satu untuk dikelola oleh manajemen.
tahun tidak melakukan pembayaran dividen, Hubungan baik akan terus berlanjut jika
pemberhentian tenaga kerja atau menghilangkan pemilik ataupun investor puas dengan kinerja
pembayaran dividen (Almilia dan Kristijadi, 2003). manajemen, dan penerima signal juga menafsir-
Selain definisi di atas, isu lain yang juga penting kan signal perusahaan sebagai signal yang positif.
adalah adanya kesalahan umum yang umumnya Hal ini jelas bahwa pengukuran kinerja keuangan
menyamakan financial distress dengan kebang- perusahaan merupakan hal yang krusial dalam
krutan. Padahal, hal ini tidak benar, financial dis- hubungan antara manajemen dengan pemilik
tress hanyalah salah satu penyebab bangkrutnya ataupun investor. Laporan tentang kinerja per-
sebuah perusahaan. Namun tidak berarti semua usahaan yang baik akan meningkatkan nilai
perusahaan yang mengalami financial distress akan perusahaan.
menjadi bangkrut.
Umumnya laporan keuangan sangatlah pen- Model financial distress perlu dikembang- ting untuk setiap perusahaan baik perusahaan
kan, karena diharapkan dapat melakukan tin- yang telah go public maupun tidak, karena dapat
dakan-tindakan untuk mengantisipasi kondisi digunakan untuk mengetahui kinerja dan kondisi
yang mengarah pada kebangkrutan, seperti meng- keuangan perusahaan sehingga dapat mempre-
ubah asset menjadi kas atau untuk memenuhi diksi adanya potensi kebangkrutan di masa yang
kewajiban keuangan jangka pendek perusahaan, akan datang.
mengalkulasi dana perusahaan yang tertanam dalam aset berputar untuk menghasilkan reve- nue, menerbitkan saham untuk mendapatkan