JALAN KELUAR
Semua Urusan untuk Taqwa
Kemudian jalan keluar berikutnya ialah menjadikan semua urusan ditujukan untuk ketakwaan kepada Allah. Seseorang yang semata-mata bertujuan takwa kepada Allah, maka ia akan selamat dari terkaman sistem yang dipasang Iblis. Hanya mereka yang hidupnya mengejar kesenangan dan kemegahan dunia yang akan terjebak oleh terkaman sistem Iblis. Sekali Iblis menerkam mereka, bila bukan karena izin dan kuasa Allah, maka selamanya mereka diperbudak oleh Iblis dan pengikutnya. Segala tenaga dan perasan otak mereka, disedot oleh Iblis dan pengikutnya melalui sistem mereka.
Pikirkanlah bagaimana tatkala seseorang terjebak dalam hutang berbunga di suatu perusahaan pembiayaan atau bekerja sebagai agen pada perusahaan financial , dengan sistemnya yang rumit yang semuanya berakhir pada pemerasan dan keuntungan pada si pemilik, demikianlah mereka merancang perbudakan pada manusia. Hanya dengan menindas orang di bawahnya atau menutup semua utang-utangnya dengan dana yang jauh lebih besar, maka yang bersangkutan dapat merdeka dari jaring-jaring alat terkam mereka. Pikirkanlah betapa banyak manusia yang telah jatuh menjadi korban kezaliman sistem mereka.
Teknik Operasionalnya Ialah Tawashaw Bilhaqq W asshabr dan Ta’awanu Alalbirri Wattaqwa
Bagaimanakah teknik operasional suatu jamaah dapat hidup, eksis dan bermakna bagi para anggotanya? Apakah dengan adanya kantor, struktur organisasi, dan uang kas yang cukup? Ternyata tidak.
Suatu jamaah dapat bermakna apabila di dalamnya berlangsung tawashau bil haqqi washshabr dan ta’ awanu alalbirri wattaqwa.
Tawashau bil haqqi washshabr ialah saling menasehati terhadap kebenaran dan kesabaran. Allah berfirman pada surah Al- ‘Ashr:
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan saling menasehati
supaya menaati kebenaran dan saling menasehati supaya teguh dalam kesabaran. (Q.S. Al- ‘Ashr (103): 2-3)
Kemudian ta’awanu alal birri wattaqwa , yaitu saling menolong atas kebaikan dan ketakwaan. Saling menolong di atas kebaikan dan takwa, bukanlah dinyatakan secara verbal semata, tapi diwujudkan dalam tindakan amal saleh.
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak- anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang- orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (Q.S. Al-Baqarah (2): 177)
Mesin Pendorongnya Ialah Jihad
Ibarat suatu mobil, maka mobil itu tidak akan bergerak tanpa adanya perkakas bernama mesin. Mesin inilah yang mendorong bergeraknya mobil.
Demikian pun suatu jamaah, tidak akan bergerak aktif, jika tidak ada mesin pendorongnya. Mesin pendorong suatu jamaah yang dilandasi iman, itulah jihad. Konsep jihad inilah yang mendorong terus menerus para anggota suatu jamaah untuk mencapai tujuan-tujuan luhurnya tanpa kenal lelah dan istirahat.
Selain itu, ajaran jihad merupakan serum obat untuk membunuh rasa malas dan kepengecutan. Inilah di antara faedah terpenting dari ajaran jihad. Jihad juga berdampak pada stamina seorang mukmin untuk tidak kenal lelah menegakkan agama Allah.
Di bawah ini diturunkan bagaiman Allah menguraikan sendiri konsep, makna, faedah dan tujuan jihad itu. Perintah Untuk Berjihad
Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar -benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Qur'an) ini, supaya
Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. (Q.S. Al-Hajj (22): 78) Mulianya Orang Berjihad di Sisi Allah
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. (Q.S. At-Taubah (9): 20) Jihad adalah Bentuk dan Konsekwensi Iman Yang Murni Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar. (Q.S. Al-Hujarat (49): 15) Kecaman Allah Terhadap Yang Enggan Berjihad
Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik . (Q.S. At- Taubah (9): 24) Perintah Berjihad dalam Keadaan Apapun
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau pun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Q.S. At-Taubah (9): 41) Faedah Jihad adalah Untuk Yang Bersangkutan
Dan barang siapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Q.S. Al-Ankabut (29): 6) Jaminan Ganjaran bagi Orang Yang Berjihad
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. Al-Ankabut (29): 69)