9 Tema 7
BAB II KONSEP AUTIS DAN MODEL PEMBELAJARAN
A. Pengertian Autis
Kata autis berasal dari bahasa Yunani, yaitu Autos yang berarti diri sendiri dan Isme
yang berarti aliran. Secara hariah berarti suatu paham atau aliran yang terfokus pada dunianya sendiri, sebab penyandang autis
atau autisme seakan-akan hidup dalam dunianya sendiri. IDEA Individuals with Disabilities Education Act dikutip oleh Marilyn
Friend 2005 menyatakan bahwa autisme adalah gangguan perkembangan yang cukup signiikan yang meliputi gangguan komunikasi verbal dan
nonverbal, interaksi sosial, pada umumnya terjadi sebelum usia tiga tahun.
Dengan karakteristik lain seperti, aktivitas yang berulang-ulang, gerakan yang stereotif, gangguan emosi, dan gangguan sensoris.
Hal senada juga diungkapkan oleh Handoyo 2013 bahwa autistik atau autisme adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks pada
seseorang menyangkut komunikasi, interaksi sosial dan aktivitas imajinasi. Demikian juga dengan Gayatri 2010 mengemukakan bahwa autis atau
autisme adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak, sering kali gejala tampak sebelum anak mencapai usia tiga tahun.
Gangguan perkembangan ini mempengaruhi kemampuan komunikasi berbicara dan berbahasa, kemampuan berinteraksi sosial tidak tertarik
untuk berinteraksi dan perilaku hidup dalam dunianya sendiri. Autisme mempunyai rentangan kemampuan dari ringan hingga berat
sehingga para ahli memberi istilah spectrum. Para dokter dan psikolog mendeinisikan kelainan spektrum autisme atau Autism Spectrum Disorder
ASD sebagai keadaan di mana terdapat tiga ketidakmampuan yang
berbeda, yaitu: 1 ketidakmampuan dalam berinteraksi secara sosial,2 hambatan berkomunikasi, dan 3 keterlambatan kemampuan bahasa dan
kognitif Prizant Wetherby, dalam Volkmar, 2005. Pendapat tersebut didukung oleh Santrock 2008 gangguan spektrum autisme autism
spectrum disorder-ASD atau gangguan pervasif adalah gangguan yang ditandai dengan adanya masalah-masalah dalam interaksi sosial, masalah-
masalah dalam komunikasi verbal dan nonverbal, serta perilaku repetitif.
10 Buku Guru Kelas X SMALB
Autis Perbedaan-perbedaan pada area ini biasanya diketahui sebelum anak
berusia 3 tahun. Sedangkan menurut DSM-V 2013 anak autis cenderung memiliki
gangguan komunikasi, seperti merespon secara tidak tepat ketika sedang mengadakan percakapan, salah membaca interaksi nonverbal, atau memiliki
kesulitan membangun persahabatan yang sesuai dengan usia anak. Selain itu, anak autis terlalu tergantung pada rutinitas, sangat sensitif terhadap
perubahan di lingkungannya, atau sangat terfokus pada item yang tidak pantas. Gejala anak autis akan nampak pada sebuah kontinum, dengan
beberapa individu yang menunjukkan gejala ringan dan yang mengalami gejala yang lebih parah. Spektrum ini akan memungkinkan menjelaskan
variasi gejala dan perilaku dari setiap individu. Neuro Developmental Work Group dalam DSM-5 merekomendasikan
sebuah kategori baru tentang Autism Spectrum Disorder ASD. Kategori ini akan menggabungkan beberapa diagnosa yang sebelumnya terpisah,
termasuk autis gangguan asperger, gangguan disintegrasi masa kanak- kanak dan gangguan perkembangan pervasif. Usulan penggabungan ini
menegaskan bahwa gejala pada keempat gangguan tersebut merupakan kontinum dari ringan sampai berat, bukan diagnosis sederhana yang
terpisah untuk gangguan tertentu. Kriteria diagnostik yang diusulkan untuk ASD menentukan tingkat keparahan dan menggambarkan status
perkembangan individu secara keseluruhan, terutama dalam komunikasi sosial dan kognitif maupun perilaku motorik.
Dalam diagnosa gangguan spektrum autisme GSA menurut DSM V Diagnostic and Statistic Manual V dalam Kemendikbud 2014
diklasiikasikan menjadi tiga tingkatan atau level sebagai mana tampak pada Tabel 2 berikut.
11 Tema 7
Tabel 2 Klasiikasi Tingkatan DSM V TingkatLevel
Komunikasi Sosial Perilaku
Level 3 S a n g a t
membutuhkan dukungan
Kekurangan yang berat aspek komunikasi
verbal dan non verbal menyebabkan gangguan
yang berat dalam keinginan mengawali
interaksi sosial dan sangat terbatas terhadap
ajakan bersosialisasi dari pihak lain.
Perilaku yang tidak leksibel,
kesulitan ekstrim menghadapi
perubahan, Kesulitan besar dalam merubah
perhatian dan tindakan.
Level 2 M e m e r l u k a n
dukungan atau bantuan sedang
Ditandai dengan kekurangan dan
keterbatasan dalam berinteraksi serta
dalam memberikan respon secara sosial
respon yang sedikit atau abnormal terhadap ajakan
bersosialisasi dari pihak lain.
Perilaku yang tidak leksibel,
kesulitan menghadapi perubahan,
atau perilaku-perilaku berulang terbatas lainnya
Kesulitan merubah perhatian dan tindakan.
Level 1 M e m e r l u k a n
dukungan atau bantuan ringan
Mengalami kendala atau kekurangan dalam
komunikasi social, kurang berinisiasi dalam
berinteraksi sosial, dan respon yang tidak
normal atau tidak sukses terhadap ajakan orang
lain. Kesulitan beralih
diantara beberapa aktivitas. Permasalahan
dalam mengorganisir dan merencanakan sesuatu.
B. Karakteristik Autis