LATAR BELAKANG 1495021493gjrdl Rencana Aksi Kinerja Sasaran 2016

Rencana Aksi Kinerja Sasaran BAPPEDA 2016 1 BAB. I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu bentuk mewujudkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah adalah dengan memyusun rencana aksi Satuan Kerja Pemerintah Daerah dalam bentuk Rencana Aksi Kinerja Sasaran. Membuat action plan atau rencana aksi adalah langkah awal yang mutlak dilakukan jika kita ingin melakukan perubahan. Sebagaimana diungkapkan oleh Charaf Ahmimed, Head of Social and Human Sciences Unit dari UNESCO mengenai Action Plan Development and Strategic I mplementation. Action plan sendiri setidaknya harus memenuhi 5 kriteria SMART. Yakni Specific, Measurable, Achieveable, Realistic, Timebound. Mengapa perlu memenuhi 5 kriteria di atas? Tentunya karena rencana perubahan yang kita buat akan sia-sia tanpa adanya kelima hal tersebut. Bayangkan jika kita harus membuat perubahan atas masalah yang tidak jelas atau tidak spesifik. Bayangkan jika kita harus membuat perubahan atas rencana-rencana tanpa ada tolok ukur keberhasilan yang pasti. Bayangkan jika kita harus membuat perubahan yang sudah nyata-nyata tidak mungkin diubah. Bayangkan jika kita harus membuat perubahan yang imajiner tanpa dilandasi realita sekitar. Bayangkan jika kita harus membuat perubahan tanpa ada batasan waktu atas goal yang ingin kita capai. Jadi kesimpulannya, kelima kriteria di atas akan membantu mengarahkan kita membuat perubahan sosial melalui action plan yang matang sehingga menjadi jelas target apa yang ingin dicapai. Action plan sangat penting dibuat di awal karena dari situlah kita dapat mem- break down berbagai goal atau tujuan utama yang menjawab problem statement, objektif, aktivitas, hingga tasks alias eksekusi kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan terkait perubahan yang akan kita lakukan. Dari action plan pula, kita akan memiliki arah yang jelas atas awal dan akhir perubahan tersebut. Action plan juga bisa merepresentasikan proses perubahan yang dinamis, jika diperlukan kita juga dapat mengakomodasi perubahan saat informasi baru muncul. Rencana Aksi Kinerja Sasaran BAPPEDA 2016 2 Action plan dibuat tentunya didasarkan atas permasalahan sosial yang terjadi. Permasalahan ini kita sebut sebagai problem statement. I a harus mampu mewakili atau menjelaskan apa masalah yang menjadi dasar perubahan sosial yang akan kita lakukan. Problem statement harus dibuat secara spesifik, artinya kita memiliki masalah yang jelas untuk diselesaikan. Kriteria spesifik di sini salah satunya meliputi objek riil yang kita tuju. Sebagai ilustrassi kita ingin mengurangi angka penduduk miskin di salah satu desa. Kalau demikian halnya berarti harus jelas, apa nama desanya dan berapa jumlah penduduk miskin di desa tersebut. I ntinya, problema sosial yang kita tuliskan harus nyata dan sesuai dengan kondisi lapangan. Hal itu umumnya tidak terlalu sulit dilakukan dalam pembuatan action plan karena pada dasarnya masalah sosial yang terjadi di masyarakat dapat dianalisa dengan mudah. Dari situlah kekhususan masalah sosial secara otomatis ada. Namun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menuliskan permasalahan nyata di masyarakat tersebut ke dalam satu kalimat yang mewakili kekhususannya. Setelah kita membuat problem statement, langkah berikutnya adalah menentukan tujuan utama dan Goal harus mampu menjawab problem statement. Karena masih berupa tujuan utama maka tidak perlu dibuat terlalu detil. Hal ini perlu untuk membedakannya dengan objektif hasil break down dari goal. Sehingga sifatnya jauh lebih spesifik dan jumlahnya sudah tentu lebih dari satu. Objektif inilah yang nantinya akan kita jadikan acuan untuk membuat rencana aktivitas pendukung action plan. I baratnya, objektif adalah suatu dahan sementara berbagai aktivitas misalnya berupa program kerja komunitas adalah ranting-rantingnya. Ranting-ranting aktivitas diharapkan dapat dieksekusi secara maksimal dalam bentuk tasks atau tugas- tugas. Jika tasks mampu dijalankan dengan baik maka secara otomatis menghasilkan aktivitas yang maksimal. Aktivitas yang maksimal inilah yang akan mendukung tercapainya berbagai objektif. Jika sekian banyak objektif yang ditetapkan di awal dapat dicapai maka goal utama sebagai jawaban atas problem statement tercapai. Dengan demikian dapat dimaknai bahwa dokumen Rencana Aksi berperan penting untuk mengeksekusi sasaran kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mewujudkan perencanaan yang prospektif, relaistis dan akuntabel dalam rangka menuju sanggau maju dan terdepan. Rencana Aksi Kinerja Sasaran BAPPEDA 2016 3

B. Maksud dan Tujuan