3.2.2. Rangkaian Pemancar
Setelah data dikodekan oleh HT12E, data dikirim ke TLP434A melalui pin 2 dari TLP434A. Konfigurasi pin TLP434A ditunjukkan pada Gambar 3.4.
1 2 3 4
Pin 1 : pertanahan Pin 2 : masukan data
Pin 3 : vcc Pin 4 : antena
1 2 3 4
Gambar 3.4 TLP434A
Data yang dikirim HT12E ke TLP434A kemudian dimodulasi ASK dan dipancarkan dengan daya pancar 14 dBm atau 25,12 mW. Karena Vdd yang
digunakan adalah 5 V, maka daya pancarnya adalah sekitar 25 mW.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.5 HT12E-18 DIP-A
Gambar 3.6 Blok Diagram HT12E HT12E mengkodekan informasi yang berisi 8 bit alamat dan 4 bit data.
Setiap alamat atau data masukan diatur dalam kondisi salah satu dari dua kondisi logika 0 atau 1. Pada saat TE aktif low maka encoder ini memulai dengan
mentransmisikan sekumpulan 4 word secara berulang. Peredaran ini akan berulang terus selama TE terjaga pada kondisi low
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.7 Timing diagram transmisi HT12E
Gambar 3.8 gelombang bit data Bentuk alamat HT12E Gambar 3.8 menunjukkan bentuk gelombang bit alamat atau data dengan
tiap kondisi “1” atau “0” memiliki periode gelombang 3 kali dari periode fosc. Status bit alamat atau data dapat diatur high atau low. Jika TE aktif low enkoder
akan memindai dan kemudian mentransmisikan keadaan dari 12 bit dari bit alamat dan data secara serial. Pada saat pengiriman informasi, bit-bit ini ditransmisikan
dengan didahului bit untuk sinkronisasi. Jika Te aktif high maka HT12E berada pada kondisi standby dengan mengkonsumsi arus kurang dari
1 μA untuk supply sebesar 5 V. HT12E merupakan enkoder yang merupakan seri CMOS LSIs untuk
sistem kendali jarak jauh. HT12E dapat mengkodekan informasi yang berisi N jumlah bit alamat dan 12-N bit data. Dalam Tugas Akhir ini digunakan 8 bit
sebagai bit alamat dan 4 bit sebagai bit data. Setiap bit alamat atau data masukan dapat diatur dalam kondisi salah satu dari dua kondisi logika. Pada saat TE aktif
Universitas Sumatera Utara
low, maka enkoder ini memulai dengan mentransmisikan sekumpulan 4 word secara berulang. Peredaran ini akan berulang terus selama TE terjaga pada kondisi
low. Pada saat TE high, enkoder melengkapi kumpulan terakhirnya dan berhenti. Rangkaian ini bekerja bila pada input komponen HT12E diberikan data 4 bit.
Serta dengan memberikan logika 0 pada input TE kaki di HT12E.bisa dilihat pada gambar 3.8.dan gambar 3.9.
Gambar 3.9. Rangkaian Modul Pemancar ASK Pada modul ini diberikan komponen dip switch pada HT12E berfungsi sebagai
address. Sedangkan data di letakkan pada pin D0 hingga D3.
Universitas Sumatera Utara
Gambar.3.10. Skema Rangkain bagian pemancar. Rangkaian modul pemancar ASK ini sama beroperasinya dengan
rangkaian penerima ASK yaitu pada frekuensi 315, 418 dan 433,92 Mhz.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.11. FlowChart Sistem Pemancar
START
Check Tombol 1
Kirim Data 1 Jika
Ditekan ?
Y N
Kirim Data 2 Jika
Ditekan ?
Y N
Kirim Data 3 Jika
Ditekan ?
Y Check Tombol 2
Check Tombol 3
Stop
Baca Data
ASK Antena
N Y
Universitas Sumatera Utara
3.3. Pembuatan Layout Dan Pemasangan Komponen Ke PCB