BAB III KERANGKA TEORITIS
3.1. Manajemen Logistik
Logistik adalah proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpanan strategis barang, suku cadang dan barang dari para supplier,
diantara fasilitas-fasilitas perusahaan dan kepada para langganan. Bowersox, Manajemen Logistik, 1986 : 13.
Manajemen logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan
dan keefektifan penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan point of origin hingga titik konsumsi point of consumption
dalam tujuannya untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan. Kegiatan logistik akan berjalan dengan efektif dan efisien apabila
memenuhi empat syarat yaitu : tepat jumlah, tepat mutu, tepat ongkos dan tepat waktu.
1
Logistik dapat juga diartikan sebagai proses perencanaan, implementasi, pengendalian secara efisien, aliran biaya yang efektif, penyimpanan barang
mentah, inventori barang dalam proses, barang jadi dan informasi terkait dari titik Tujuan logistik adalah menyediakan produk dalam julah yang tepat,
kualitas yang tepat, pada waktu yang tepat dengan biaya yang rendah. Ciri utama kegiatan logistik adalah tercapainya sistem yang integral dari berbagai dimensi
dan tujuan kegiatan terhadap pemindahan movement serta penyimpanan storage secara strategis di dalam pengelolaan perusahaan.
1
Gitosudarmo, Indriyo. Manajemen Bisnis Logistik. Yogyakarta : BPFE, 1998. Hal. 7
Universitas Sumatera Utara
asal ke titik konsumsi untuk tujuan memenuhi kebutuhan konsumen. Ada lima komponen yang membentuk sistem logistik, yaitu: struktur lokasi fasilitas,
transportasi, persediaan inventory, komunikassi, penanganan handling dan penyimpanan storage. Dalam suatu jaringan transportasi merupakan suatu rantai
penghubung. Manajemen transportasi dan lalu lintas mendapat banyak perhatian dalam tahun-tahun ini. Pada umumnya, suatu perusahaan mempunyai tiga
alternatif untuk menetapkan kemampuan transportasinya. Pertama, armada peralatan swasta yang dapat dibeli atau disewa atau disebut dengan private. Yang
kedua, kontrak khusus yang dapat diatur dengan spesialis transportasi untuk mendapatkan kontrak jasa-jasa pengangkutan. Dan yang ketiga adalah suatu
perusahaan dapat memperoleh jasa-jasa dari perusahaan transportasi berijin yang menawarkan pengangkutan dari suatu tempat ke tempat tertentu dengan biaya
tertentu atau disebut dengan angkutan umum. Dilihat dari sudut pandang logistik, terdapat tiga faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan
kemampuan pelayanan transportasi yaitu: biaya, kecepatan, dan konsistensi. Manajemen logistik mempunyai fungsi-fungsi yang dikemukakan oleh
Subagya M. Suganda sebagai berikut :
1. Fungsi Perencanaan dan Penentuan Kebutuhan Fungsi perencanaan mencakup aktivitas dalam menetapkan sasaran-sasaran,
pedoman-pedoman, pengukuran penyelenggaran bidang logistik. Penentuan kebutuhan merupakan perincian detailering dari fungsi perencaan, bilamana
Universitas Sumatera Utara
perlu semua faktor yang mempengaruhi penentuan kebutuhan harus diperhitungkan.
2. Fungsi Penganggaran Fungsi penganggaran terdiri dari kegiatan dan usaha-usaha untuk merumuskan
perincian penentuan kebutuhan dalam suatu skala standar, yakni skala mata uang dan jumlah biaya dengan memperhatikan pengarahan dan pembatasan
yang berlaku. 3. Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran
Fungsi ini untuk merumuskan perincian penentuan kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang telah digariskan dalam fungsi
perencanaan, penentuan kebutuhan maupun penganggaran. 4. Fungsi Penyimpanan dan Penyaluran
Fungsi ini merupakan pelaksanaan, penerimaan, peyimpanan dan penyaluran perlengkapan yang telah diadakan melalui fungsi-fungsi terdahulu untuk
kemudian disalurkan kepada instansi-instansi pelaksana. 5. Fungsi Pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan adalah usaha atau proses kegiatan untuk mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil barang inventaris.
6. Fungsi Penghapusan Fungsi penghapusan yaitu berupa kegiatan-kegiatan dan usaha-usaha
pembebasan barang dari pertangungjawaban yang berlaku. Dengan perkataan lain, fungsi penghapusan adalah usaha untuk menghapus kekayaan asset
karena kerusakan yang tidak dapat diperbaikilagi, dinyatakan sudah tua dari
Universitas Sumatera Utara
segi ekonomis maupun teknis, kelebihan, hilang, susut dan karena hal-hal lain menurut peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
7. Fungsi Pengendalian Fungsi ini merupakan fungsi inti dari pengelolaan perlengkapan yang meliputi
usaha untuk memonitor dan mengamankan keseluruhan pengelolaan logistik. Dalam fungsi ini diantaranya terdapat kegiatan-kegitan pengendalian
inventarisasi Inventory Control dan Expenditing yang merupakan unsur- unsur utamanya.
Fungsi-fungsi tersebut pada dasarnya merupakan siklus kegiatan yang satu sama lain saling berkaitan dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Siklus kegiatan ini
secara umum disebut Siklus Logistik.
3.2. Konsep Logistik Terpadu