Pengaruh Penambahan Pelet Ikan Koi Ke Dalam Ransum Terhadap Performa Landak Jawa (Hystrix javanica)

RINGKASAN
TAUFIK PRAYUDI. D14080001. 2013. Pengaruh Penambahan Pelet Ikan Koi
ke dalam Ransum Terhadap Performa Landak Jawa (Hystrix javanica). Skripsi.
Program Studi Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan,
Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota

: Dr. Ir. Rudy Priyanto
: Dr. Ir. Wartika Rosa Farida

Rusaknya habitat asli dan perburuan liar landak jawa (Hystrix javanica) yang
dilakukan oleh masyarakat menyebabkan populasinya menurun dan terancam punah.
Keadaan ini diperparah dengan pembukaan lahan hutan untuk kepentingan manusia
yang membuat habitatnya semakin sempit. Salah satu cara yang dapat dilakukan
untuk menjaga kelestarian landak jawa adalah konservasi secara eks-situ. Konservasi
ini dilakukan untuk mendomestikasikan landak jawa agar dapat dijadikan salah satu
hewan ternak. Informasi tentang performa hewan yang meliputi konsumsi pakan,
pertambahan bobot badan, efisiensi penggunaan ransum dan kebutuhan zat makanan
sangat terbatas, padahal performa hewan dapat menjadi gambaran dan informasi
untuk tahap pemeliharaan lanjutan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk

mempelajari performa landak jawa dengan penambahan pelet ikan koi ke dalam
ransum. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pemberian pakan kontrol
ditambahkan ampas kurma dan pelet ikan koi dapat menghasilkan pertumbuhan dan
perkembangan landak yang cukup baik. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
untuk melihat sejauh mana pemberian pakan alami dengan penambahan pelet ikan
koi terhadap performa landak jawa.
Penelitian ini dilakukan di Penangkaran Mamalia Kecil, Bidang Zoologi,
Pusat Penelitian Biologi - LIPI Cibinong, Kabupaten Bogor dari bulan Juli sampai
dengan Oktober 2011. Materi yang digunakan adalah tujuh ekor landak jawa berumu
antara 12 – 18 bulan yang terdiri dari dua ekor jantan dan lima ekor betina. Landak
yang digunakan berasal dari kandang penangkaran LIPI dan beberapa diambil dari
alam. Kisaran bobot badan awal yang digunakan yaitu 5,8-6,8 kg dengan koefisien
keragaman sebesar 5,98%. Landak diberikan dua taraf perlakuan pakan yaitu pakan
kontrol (K0) dan K0 ditambahkan pelet ikan koi (K1). Bahan pakan alami yang
diberikan (K0) terdiri dari daun jaat hutan (Phaseolus sp.) sebanyak 50 g, bengkuang
(Phachyrizus erosus) sebanyak 300 g, talas belitung (Clocasia esculenta) sebanyak
200 g, pisang siam (Musa sp.) sebanyak 150 g, tomat (Lycopersicum esculentum)
sebanyak 100 g, jagung manis (Zea mays) sebanyak 200 g; sedangkan untuk
perlakuan K1 adalah K0 dan pelet ikan koi sebanyak 80 g. Ukuran performa ternak
dapat dilihat dari konsumsi pakan, pertambahan bobot badan harian (PBBH),

efisiensi penggunaan ransum (EPR) dan kebutuhan zat makanan. Analisis data
dilakukan secara deskriptif yaitu dengan menggunakan rataan dan standar deviasi,
kemudian data dianalisis lanjut menggunakan uji-T untuk membandingkan kedua
perlakuan tersebut.
Penambahan pelet ikan koi berpengaruh nyata (P