Pengelolaan Kesejahteraan Landak Jawa (Hystrix Javanica) Di Penangkaran

PENGELOLAAN KESEJAHTERAAN LANDAK JAWA
(Hystix javanica) DI PENANGKARAN

NADHIRA NUR FAUZIYYAH

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengelolaan
Kesejahteraan Landak Jawa (Hystrix javanica) di Penangkaran adalah benar karya
saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk
apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian
akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2016

Nadhira Nur Fauziyyah
NIM E34100017

ABSTRAK
NADHIRA NUR FAUZIYYAH. Pengelolaan Kesejahteraan Landak Jawa
(Hystrix javanica) di Penangkaran. Dibimbing oleh BURHANUDDIN
MASY’UD dan WARTIKA ROSA FARIDA.
Penangkaran Mamalia Kecil Pusat Penelitian Biologi- LIPI (Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia) merupakan tempat penelitian satwa yang telah
berhasil menangkarkan landak jawa (Hystrix javanica). Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengidentifikasi teknik pengelolaan, tingkat kesejahteraan, dan
mengukur tingkat keberhasilan penangkaran serta menganalisis manajemen
pelepasliaran landak jawa. Teknik pengelolaan landak jawa di penangkaran dinilai
berhasil karena telah mengembangbiakan landak jawa dengan tingkat kelahiran
sebesar 62.5%, tingkat kematian 0%, dan induk produktif 66,7% pada pengelolaan
tahun 2014. Penilaian capaian implementasi kesejahteraan landak jawa di

penangkaran berdasarkan jenis kandang mendapatkan rataan nilai terbobot sebesar
84,1 untuk kandang semen dan 70,1 untuk kandang baterai sehingga termasuk
dalam kategori baik dan sangat baik. Pelepasliaran landak jawa dilakukan di
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) dengan jumlah 20 ekor.
Manajemen penyiapan pelepasliaran mencakup pemeriksaan medis, pemeriksaan
kesesuaian habitat, dan pengamatan perilaku.
Kata kunci: landak jawa, penangkaran, kesejahteraan satwa, pelepasliaran.

ABSTRACT
NADHIRA NUR FAUZIYYAH. Welfare Management of Javan Porcupine
(Hystrix javanica) in Captivity. Supervised by BURHANUDDIN MASY'UD and
WARTIKA ROSA FARIDA.
Small Mammals Captivity Research Center for Biologi- LIPI is a wildlife
research is a place had been successfully captive of javan porcupines (Hystrix
javanica). The purpose of this study was to identify management techniques,
welfare, and to measure the success rate of breeding and reintroduction. Javan
porcupine management techniques in captivity is considered successful because it
has birth rate at 62.5%, mortality rate of 0%, and 66.7% in productive parent
management achievements in 2014. Implementation assessment of javan
porcupine welfare in captivity based on the type of cage valued 84.1 and 70.1 for

cement and battery cages it were on the good and very good category. Release of
20 head of javan porcupines healed in the Taman Nasional Gunung Gede
Pangrango (TNGGP). Management of the preparation of the release include a
medical examination, examination of the suitability of habitat, and behavioral
observations.
Keywords: javan porcupine, captivity, animal welfare, release.

PENGELOLAAN KESEJAHTERAAN LANDAK JAWA
(Hystix javanica) DI PENANGKARAN

NADHIRA NUR FAUZIYYAH

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

Judul Skripsi: Pengelolaan Ksjahtan Landa: Jawa
Penangkaran
Nama
: Nadhira Nur Fauzih
NIM
: E34100017

(Hystrixjavanica) di

Disetujui oleh

'
Dr Ir Burhanuddin Masy'ud, MS
Pembimbing I

Dr WattiKa Rosa F arida

Pembimbing II

Diketahui oleh


�f Dr Ir Sambas Basuni, MS
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

25

.

�.N

2016

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Pengelolaan
Kesejahteraan Landak Jawa (Hystrix javanica) di Penangkaran” dapat
diselesaikan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober- Desember 2014 di
Penangkaran Mamalia Kecil Puslit Biologi- LIPI Cibinong, Bogor.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada keluarga besar
atas doa, kasih sayang, dan dukungannya. Terima kasih penulis ucapkan kepada
Bapak Dr Ir Burhanuddin Masy’ud, MS dan Ibu Dr Wartika Rosa Farida selaku
pembimbing, serta Bapak Dr Ir Jarwadi Budi Hernowo, M Sc dan Bapak Dr
Effendi Tri Bachtiar, S Hut M Si yang telah banyak memberi saran dan motivasi.
Keluarga Nephentes rafflesiana 47 terimakasih atas persahabatan, bantuan, dukungan,
kerjasama, dan kebersamaannya selama ini. Di samping itu, penghargaan penulis
sampaikan kepada seluruh staf Penangkaran Mamalia Kecil Puslit Biologi- LIPI
Cibinong dan pihak-pihak lain yang telah berpartisipasi dalam mensukseskan karya
ilmiah ini secara tidak langsung yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Pada akhirnya, semoga karya ilmiah ini dapat memberi manfaat dan kebaikan
bagi semua pihak.

Bogor, Januari 2016

Nadhira Nur Fauziyyah


DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vii

DAFTAR GAMBAR

vii

DAFTAR LAMPIRAN

vii

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang


1

Tujuan Penelitian

2

Manfaat Penelitian

2

METODE

2

Waktu dan Lokasi

2

Objek dan Alat Penelitian


2

Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

2

Analisis Data

4

HASIL DAN PEMBAHASAN
Teknik Pengelolaan Penangkaran

5
5

Tingkat Kesejahteraan

13


Tingkat Keberhasilan

14

Manajemen Persiapan Pelepasliaran

15

SIMPULAN DAN SARAN

18

Simpulan

18

Saran

19


DAFTAR PUSTAKA

19

LAMPIRAN

22

DAFTAR TABEL

1 Data terkait aspek kesejahteraan landak jawa di penangkaran
2 Data penentuan kriteria kesejahteraan landak jawa di penangkaran
3 Bobot penentuan klasifikasi penilaian kesejahteraan landak jawa
4 Klasifikasi penilaian kesejahteraan landak jawa
5 Daftar jenis pakan landak yang diberikan di penangkaram
6 Analisis tingkat keberhasilan penangkaran
7 Daftar jenis pengayaan pakan landak jawa di penangkaran
8 Capaian implementasi kesejahteraan kandak di penangkaran
9 Persentasi indikator keberhasilan landak jawa di penangkaran
10 Daftar Data Tahapan Pendahuluan Pra Pelepasliaran
11 Kriteria Individu yang Dilepasliarkan
12 Tahapan Kegiatan Pra Pelepasliaran

3
4
4
5
5
6
7
13
15
16
16
17

DAFTAR GAMBAR

1 Jumlah kandungan air pada pakan landak jawa
2 Perbandingan suhu dan kelembaban di kandang semen dan baterai
3 Bangunan kandang semen di penangkaran
4 Kandang semen di penangkaran
5 Bangunan kandang baterai di penangkaran
6 Kandang baterai di penangkaran
7 Proses penimbangan dan pengukuran landak jawa di penangkaran
8 Penentuan jenis kelamin landak jawa di penangkaran
9 Grafik pertumbuhan populasi landak jawa di penangkaran
10 Pelepasliaran landak jawa di TNGGP

8
8
9
9
10
10
11
12
14
19

DAFTAR LAMPIRAN

1 Penilaian capaian implementasi kesejahteraan landak jawa
2 Panduan wawancara pengelola

23
24

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Landak merupakan salah satu mamalia dengan ukuran tubuh sedang dan
bila dibandingkan dengan rodensia lain, landak memiliki ukuran tubuh relatif
besar, struktur anatomi yang unik, memiliki rambut yang lembut di daerah kepala
dan tubuh bagian depan serta bagian ventral (Sinambela 2012). Di bagian
punggung tubuh, bagian samping, dan ekor landak, terdapat rambut yang
berdiferensiasi menjadi duri yang keras (Sastrapradja 1996).
Terdapat lima jenis landak yang ada di Indonesia, yaitu landak raya
(Hystrix brachyura), landak sumatra (H. sumatrae), landak jawa (H. javanica),
landak butun (H. crassipinis), dan landak angkis/ ekor panjang (Trichis
fasciculata) (Corbet & Hill 1992). IUCN memasukkan landak dalam kategori
least concern atau tidak terlalu diperhatikan, karena jumlah populasinya yang
masih banyak di berbagai benua dengan famili yang beragam yaitu Hystricidae
(Old World Porcupines) dan Erethrizontidae (New World Porcupines). Familifamili landak tersebut menandakan bahwa jumlah dari populasi landak banyak
dan tersebar di berbagai benua serta di berbagai daerah di Indonesia (Lunde dan
Aplin 2014). Berdasarkan PP RI No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan
dan Satwa, terdapat dua jenis landak yang dilindungi di Indonesia, yaitu landak
raya (H. brachyura) dan landak jawa (H. javanica).
Menurut kepercayaan masyarakat di beberapa daerah, daging landak jawa
mempunyai banyak khasiat, antara lain dipercaya dapat meningkatkan vitalitas
laki-laki dan menyembuhkan penyakit asma (Wahyuningsih 2013). Selain itu
landak juga sering menjadi incaran para pemburu batu geliga yang terdapat pada
landak karena dipercaya dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit ganas
seperti kanker (Coubout 2015), meskipun hingga saat ini keberadaan serta khasiat
dari batu geliga pada landak belum dapat dibuktikan secara medis. Daging landak
mempunyai kadar lemak yang lebih rendah dari pada daging sapi dan ayam,
sehingga daging landak jawa dianggap cocok dikonsumsi oleh orang yang harus
diet rendah lemak (Sulistya 2007).
Meskipun sempat dimasukkan ke dalam satwa dilindungi, kini di Malaysia
sudah dilakukan komersialisasi terhadap daging landak raya (H. brachyura).
Landak memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Disamping kandungan gizi,
konsumen menyukai rasa daging landak, tingkat reproduksi tinggi, tubuh yang
besar, dan pengelolaan yang mudah. Pemanfaatan secara lestari menyebabkan
kestabilan dan peningkatan yang signifikan terhadap populasi landak raya di
Malaysia (Zainal 1998).
Hingga saat ini belum ada penelitian yang mendalam mengenai populasi
landak di alam, namun perburuan dan perdagangan yang dilakukan oleh
masyarakat mengindikasikan bahwa populasi landak di Pulau Jawa mengalami
kemerosotan akibat ekploitasi yang berlebihan. Menghadapi situasi tersebut maka
diperlukan adanya upaya pelestarian untuk menjaga keseimbangan populasi
landak di alam.
Penangkaran merupakan salah satu alternatif untuk mengembangbiakkan
landak secara terkontrol dengan mementingkan kelestariannya. Keberhasilan

2
penangkaran adalah ketika lahir individu baru hasil perkembangbiakan yang
terjadi di dalam penangkaran (Martin 1975). Kegiatan pelepasliaran hasil
penangkaran merupakan salah satu upaya tepat yang dilakukan dalam
menanggulangi masalah populasi landak di insitu yang jumlahnya diperkirakan
semakin menurun. Pengelolaan yang baik akan mendukung keberhasilan kegiatan
pelepasliaran (Hosiana 2013).
Salah satu upaya penangkaran landak jawa dilakukan di Puslit BiologiLIPI, Cibinong, Bogor. Hasil pengamatan pendahuluan diketahui bahwa usaha
penangkaran ini telah berhasil mengembangbiakkan landak jawa dan diantaranya
telah dilepasliarkan untuk mendukung pelestarian populasi di alam. Sebagai upaya
pelestarian, diperlukan adanya informasi mengenai teknik penangkaran, tingkat
kesejahteraan, tingkat keberhasilannya, serta manajemen pelepasliaran agar
populasi landak bisa terjaga sehingga pelitian ini penting dilakukan.
Tujuan
Penelitian mengenai analisis pengelolaan dan faktor keberhasilan
penangkaran landak jawa ini bertujuan untuk:
1. Mengidentifikasi teknik pengelolaan landak jawa dan tingkat
kesejahteraannya di penangkaran.
2. Mengukur tingkat keberhasilan penangkaran landak jawa.
3. Menganalisis manajemen persiapan pelepasliaran landak jawa.
Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pengelolaan
yang baik untuk menangkarkan landak serta dapat dijadikan salah satu
pertimbangan dalam pemanfaatan landak yang lestari.

METODE
Waktu dan Lokasi
Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober- Desember 2014 di
Penangkaran Mamalia Kecil Puslit Biologi- LIPI, Cibinong, Bogor.
Obyek dan Alat Penelitian
Objek yang dijadikan penelitian adalah landak jawa (H. javanica). Alat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah thermo-hygrometer, pita ukur,
tallysheet, alat tulis, alat perekam suara, dan kamera.
Data dan Metode Pengumpulan Data
Data mengenai teknik pengelolaan dikumpulkan mencakup data mengenai
bibit, proses adaptasi, manajemen pakan, manajemen kandang, manajemen

3
reproduksi,dan manajemen kesehatan. Data mengenai tingkat keberhasilan
mencakup data suhu dan kelembaban, tingkat kelahiran individu, tingkat kematian
individu, dan tingkat perkembangbiakan indukan. Pengumpulan data dilakukan
dengan metode observasi langsung, pengukuran, dan mengikuti kegiatan
pemeliharaan di kandang. Selain itu juga dilakukan wawancara kepada pengelola
dan animal keeper serta penelusuran dokumen dan pustaka-pustaka yang terkait.
Data mengenai kesejahteraan diterapkan mengacu pada Peratuan Direktur
Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (Dirjen PHKA) Nomor
P.6/IV-SET/2011 tentang Pedoman Penilaian Lembaga Konservasi dan Peraturan
Dirjen PHKA Nomor P.9/IV-SET/2011 tentang Pedoman Etika dan Kesejahteraan
Satwa di Lembaga Konservasi melalui beberapa kriteria (Tabel 1).
Tabel 1 Data terkait aspek kesejahteraan landak jawa di penangkaran
Aspek Kesejahteraan
Satwa
Bebas dari rasa lapar dan
haus

Bebas
ketidaknyamanan
lingkungan

dari

Bebas dari rasa sakit, luka,
dan penyakit

Bebas dari rasa takut dan
tertekan

Bebas berperilaku alami

Jenis Data
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.

Kuantitas dan kualitas pakan dan minum
Kebersihan pakan dan minum
Kontrol pakan dan minum
Tempat penyimpanan pakan
Letak dan bentuk tempat pakan dan
minum dalam kandang
Jenis kandang
Kondisi suhu, ventilasi, dan penerangan
Kondisi shelter dan kebersihan kandang
Kondisi kandang dan saluran kandang
Kondisi kesehatan satwa
Frekuensi pemeriksaan kesehatan satwa
Riwayat kesehatan satwa
Kelengkapan dan kondisi fasilitas
peralatan medis
Ketersediaan ruang/ kandang medis
Ketersediaan tenaga ahli medis
Pengontrolan dan pencegahan penyakit
Ketersediaan staf ahli
Perilaku satwa yang menunjukkan stres
atau sakit
Penanganan satwa yang baru datang
Upaya pencegahan rasa takut dan tertekan
Kecukupan ruang dan kelengkapan
Pengayaan kandang
Perilaku satwa

Data mengenai pelepasliaran dilakukan dengan mendata tahapan-tahapan
pendahuluan dan mencatat tahapan pelepasliaran yaitu rehabilitasi, pengangkutan,
dan pelepasliaran yang dilakukan oleh Puslit Biologi- LIPI. Data dikumpulkan
dengan metode wawancara kepada pengelola dan animal keeper, serta
penelusuran dokumen.

4
Analisis Data
Teknik pengelolaan landak jawa di penangkaran
Data mengenai teknik pengelolaan landak jawa di penangkaran yang
diperoleh, dianalisis secara deskriptif dengan penjelasan secara detail yang
dilengkapi dengan bagan, tabel dan gambar untuk mempermudah pemahaman
hasil analisis data. Klasifikasi penilaian kesejahteraan satwa dilakukan dengan
penghitungan nilai terbobot berdasarkan jumlah nilai pada setiap prinsip
kesejahteraan satwa dengan skor penilaian yang diuraikan pada Tabel 2.
Tabel 2 Skor penilaian kriteria kesejahteraan landak jawa di penangkaran
Skor
1
2
3
4
5

Keterangan
Buruk; apabila acuan pengelolaan tidak ada
Kurang; apabila acuan pengelolaan ada, tetapi tidak sesuai
Cukup; apabila acuan pengelolaan ada, sesuai, tetapi tidak diterapkan
Baik; apabila acuan pengelolaan ada, sesuai, dan diterapkan sebagian
Sangat baik; apabila acuan pengelolaan ada, sesuai, dan diterapkan

Data mengenai kesejahteraan satwa dianalisis secara deskriptif sesuai nilai
yang didapat. Skor dihitung dengan menetapkan bobot setiap prinsip
kesejahteraan satwa seperti disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Bobot penentuan klasifikasi penilaian kesejahteraan satwa landak jawa
di penangkaran
Prinsip kesejahteraan
Bobot
Keterangan
satwa
(%)
Bebas dari rasa lapar dan
30
Makan dan minum merupakan hal pokok
haus
dalam menunjang satwa untuk hidup
Bebas dari
20
Pengaruh kondisi cuaca bagi satwa
ketidaknyamanan
dengan tersedianya lingkungan yang
lingkungan
cocok dan tempat berlindung.
Bebas dari rasa sakit, luka,
20
Satwa yang mendukung kesejahteraan
dan penyakit
satwa itu sendiri. Dilakukan dengan
mencegah, mengobati luka dan penyakit.
Bebas dari rasa takut dan
15
Kondisi mental mempengaruhi
tertekan
kemampuan satwa untuk bertahan hidup
atau adaptasi.
Bebas untuk menampilkan
15
Adanya kebebasan dalam kandang dengan
perilaku alami
mendapatkan kesempatan berperilaku
alami dengan porsi yang sesuai bagi satwa
untuk meningkatkan kualitas hidup.
Nilai setiap aspek dihitung dengan mengalikan bobot dengan skor
penilaian, kemudian dijumlah dan dirata-ratakan. Penetapan klasifikasi tingkat
kesejahteraan ditentukan berdasarkan lima kategori seperti disajikan pada Tabel 4.

5
Tabel 4 Klasifikasi penilaian kesejahteraan landak jawa di penangkaran
No
1
2
3
4

Klasifikasi penilaian
Sangat baik (A)
Baik (B)
Cukup (C)
Perlu Pembinaan (D)

Nillai terbobot
80,00 – 100,00
70,00 – 79,99
60,00 – 69,99