Perencanaan Jalur Interpretasi Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi, Jawa Barat

PER
RENCAN
NAAN JALUR INT
TERPRET
TASI KA
AWASAN
HUTA
AN PEND
DIDIKAN GUNUN
NG WALA
AT
SUKAB
BUMI, JA
AWA BAR
RAT

INDAH
H SULISTIN RAHA
AYU

DE

EPARTEM
MEN KON
NSERVAS
SI SUMBE
ERDAYA HUTAN
H
D
DAN EKO
OWISATA
A
FAKU
ULTAS KE
EHUTAN
NAN
INSTITU
UT PERTA
ANIAN BO
OGOR
BOGO
OR

2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Perencanaan Jalur
Interpretasi Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi, Jawa Barat
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Oktober 2013
Indah Sulistin Rahayu
NIM E34070058

ABSTRAK
INDAH SULISTIN RAHAYU. Perencanaan Jalur Interpretasi Kawasan Hutan
Pendidikan Gunung Walat Sukabumi, Jawa Barat. Dibimbing oleh EVA

RACHMAWATI dan VERA DIAN DAMAYANTI.
Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) merupakan kawasan
hutan yang memiliki objek yang potensial serta jalur yang dapat dikembangkan
sebagai jalur interpretasi. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi potensi
objek interpretasi dan kondisi fisik pada 8 jalur kawasan HPGW, mengidentifikasi
preferensi pengunjung kawasan HPGW, serta merencanakan lanskap pada jalur
interpretasi kawasan HPGW. Analisis data dilakukan dengan tiga cara yakni
kriteria analisis yang dibangun oleh Veverka (1998), skoring, dan deskriptif. Pada
8 jalur terdapat 24 objek tumbuhan, 19 objek satwa, lima objek fisik serta satu
objek sejarah dan situs kramat. Objek yang menjadi preferensi pengunjung adalah
tumbuhan (40%). Rencana jalur interpretasi yang dihasilkan adalah 8 jalur terdiri
dari 3 klasifikasi yaitu potensi tinggi (dua jalur), potensi sedang (satu jalur), dan
potensi rendah (lima jalur).
Kata kunci: Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW), jalur interpretasi.

ABSTRACT
INDAH SULISTIN RAHAYU. Planning Interpretation Trail in Gunung Walat
Education Forest (GWEF) Sukabumi, West Java. Supervised by EVA
RACHMAWATI and VERA DIAN DAMAYANTI.
Gunung Walat Education Forest (GWEF) is a forest area which have

potential objects and trails can be developed as interpretation trail. The aims were
to identify potential interpretation objects and condition at eight trails in GWEF,
to identify visitor’s preferences, and planned the landscape interpretation trail of
GWEF. Data analyzed using the criteria tool analysis developed by Veverka
(1998), scoring, and descriptive. The result is that on eight trails consist of 24
plant objects, 19 animal objects, five physical objects, a historical and ancient site
object. Plant object become main visitor’s preference amount 40%. There ware
eight interpretation trail which consist of three classification are as follow high
potential (two trails), medium potential (one trail), low potential (five trails).
Keywords: Gunung Walat Educational Forest (GWEF), interpretation trail.

PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI KAWASAN
HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT
SUKABUMI, JAWA BARAT

INDAH SULISTIN RAHAYU

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan

pada
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Skripsi : Perencanaan Jalur Interpretasi Kawasan Hutan Pendidikan Gunung
Walat Sukabumi, Jawa Barat
Nama
: Indah Sulistin Rahayu
NIM
: E34070058

Disetujui oleh

Eva Rachmawati, SHut, MSi
Pembimbing I


Vera Dian Damayanti, SP, MLA
Pembimbing II

Diketahui oleh

Prof Dr Ir Sambas Basuni, MS
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
Perencanaan Jalur Interpretasi Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat
Sukabumi, Jawa Barat. Skripsi ini merupakan hasil dari kegiatan penelitian di
Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat Sukabumi, Jawa Barat yang
penyusunannya bertujuan sebagai salah satu syarat memperoleh gelarsarjana dari
Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan,
Institut Pertanian Bogor.

Pada Kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada Eva
Rachmawati, SHut, MSi dan Vera Dian Damayanti, SP, MLA selaku dosen
pembimbing skripsi sekaligus dosen pembimbing akademik, terima kasih atas
bimbingannya, masukan, dan arahannya selama kegiatan studi dan penyusunan
skripsi. Selain itu, terima kasih juga ditujukan kepada pihak-pihak yang telah
banyak memberi motivasi, saran, dan nasehat yang sangat membantu penulis.
Terima kasih kepada pengelola kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat.
Kepada teman-teman Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan
Ekowisata angkatan 44 atas semua kebersamaan selama kuliah dan bantuannya
selama ini, serta seluruh teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu
yang selalu memberi dukungan kepada penulis selama ini. Terakhir ucapan terima
kasih yang tidak terlupakan kepada ibunda yaitu ibu Susiati yang telah
memberikan semangat, dukungan, dan doa kepada penulis.
Besar harapan penulis, skripsi ini dapat bermanfaat bagi Kawasan Hutan
Pendidikan Gunung Walat Sukabumi, Jawa Barat dan semua pihak yang
berkepentingan.

Bogor, Oktober 2013
Indah Sulistin Rahayu


DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vii

DAFTAR GAMBAR

vii

DAFTAR LAMPIRAN

viii

PENDAHULUAN



Latar Belakang




Tujuan Penelitian



Manfaat Penelitian



METODE



Lokasi dan Waktu Penelitian



Batasan Penelitian




Metode Penelitian



HASIL DAN PEMBAHASAN
Potensi Objek Interpretasi pada 8 Jalur Kawasan HPGW




Kondisi Fisik pada 8 Jalur Kawasan HPGW

21 

Preferensi Pengunjung Kawasan HPGW

28 

Skoring pada 8 Jalur Kawasan HPGW


30 

Alternatif Pengembangan pada 8 Jalur Kawasan HPGW

33 

Penyusunan Konsep

35 

Perencanaan

36 

SIMPULAN DAN SARAN

60 

Simpulan

60 

Saran

60 

DAFTAR PUSTAKA

60

LAMPIRAN

62 

DAFTAR TABEL
1 Jenis data, cara pengambilan data dan bentuk data yang diambil dalam
pengamatan lapang
2 Klasifikasi dan keterangan masing-masing potensi jalur interpretasi
3 Objek interpretasi tumbuhan pada 8 jalur kawasan HPGW
4 Objek interpretasi satwa pada 8 jalur kawasan HPGW
5 Objek interpretasi fisik pada jalur di kawasan HPGW
6 Karakteristik pengunjung kawasan HPGW
7 Skoring jalur
8 Pembagian fungsi jalur berdasarkan potensi yang dimiliki
9 Aspek yang direncakan pada sirkulasi interpretasi
10 Rencana aktivitas dan fasilitas pada jalur interpretasi utama
11 Rencana stop dan durasi pada jalur 2
12 Rencana stop dan durasi pada jalur 8
13 Rencana aktivitas dan fasilitas pada jalur interpretasi penunjang
14 Rencana stop dan durasi pada jalur 7
15 Rencana aktivitas dan fasilitas pada jalur pengelolaan




16 
22 
28 
31 
33 
35 
43 
44 
47 
50 
51 
53 

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Lokasi penelitian
Diagram tahapan proses perencanaan (Modifikasi Gold 1980)
Kondisi jalur 1
Pos kopal
Kondisi jalur 2
Kondisi jalur 3
Kondisi jalur 4
Kondisi jalur 5
Kondisi jalur 6
Kondisi jalur 7
Kondisi jalur 8
Preferensi pengunjung terhadap objek interpretasi
Harapan pengunjung terhadap fasilitas jalur interpretasi
Peta klasifikasi pada 8 jalur di kawasan HPGW
Peta Alokasi pada 8 jalur di kawasan HPGW
Rencana lanskap jalur kawasan HPGW
Peta detail plan 1
Peta detail plan 2
Peta detail plan 3
Peta detail plan 4
Ilustrasi jalur interpretasi utama kawasan HPGW
Alur pergerakan jalur interpretasi utama
Ilustrasi fasilitas yang ada pada jalur interpretasi utama
Ilustrasi rencana aktivitas dan fasilitas viewing



24 
24 
25 
25 
25 
26 
26 
27 
27 
29 
30 
32 
34 
37 
38 
39 
40 
41 
42 
42 
43 
45 

25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37

Peta lanskap jalur 2
Ilustrasi fasilitas pada jalur 8
Rencana lanskap jalur 8
Alur pergerakan jalur interpretasi penunjang
Ilustrasi aktivitas dan fasilitas jalur 7
Rencana lanskap jalur 7
Alur pergerakan jalur interpretasi penunjang
Ilustrasi fasilitas penunjang pada jalur 1
Peta lanskap jalur 1
Peta lanskap jalur 3
Peta lanskap jalur 4
Peta lanskap jalur 5
Peta lanskap jalur 6

46 
48 
49 
50 
51 
52 
53 
54 
55 
56 
57 
58 
59 

DAFTAR LAMPIRAN
1 Lokasi penelitian pada delapan jalur yang terdapat di kawasan HPGW
2 Perangkat lunak, beserta kegunaan dan keluarannya yang digunakan
dalam penelitian
3 Komponen, jenis dan metode pengambilan data penelitian di kawasan
HPGW
4 Hasil pengamatan potensi objek interpretasi tumbuhan pada 8 jalur di
kawasan HPGW
5 Hasil pengamatan potensi objek interpretasi satwa pada 8 jalur di
kawasan HPGW
6 Objek interpretasi jalur 1
7 Objek interpretasi jalur 2
8 Objek interpretasi jalur 3
9 Objek interpretasi jalur 4
10 Objek interpretasi jalur 5
11 Objek interpretasi jalur 6
12 Objek interpretasi jalur 7
13 Objek interpretasi jalur 8

63 
63 
63 
66 
68 
70 
71 
72 
73 
74 
75 
76 
77 

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) merupakan kawasan hutan yang
telah ditetapkan sebagai Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK)
berdasarkan SK Menhut No.188/Menhut-II/2005. Kawasan ini memiliki luasan
sebesar 359 Ha yang terletak di wilayah Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa
Barat. Pengelolaan HPGW diserahkan penuh kepada Fakultas Kehutanan, Institut
Pertanian Bogor untuk jangka waktu 20 tahun sebagai penunjang objek studi
hutan tropika basah yang cukup representatif.
Pemanfaatan HPGW saat ini selain sebagai media implementasi Tridarma
fakultas kehutanan IPB adalah sebagai kawasan wisata alam seperti: outbound,
viewing, susur gua, panjat tebing, panjat pohon, dan camping (HPGW, 2009).
Kawasan HPGW terdapat objek yang potensial untuk dikembangkan sebagai
objek wisata alam seperti keanekaragaman vegetasi, satwa, pemandangan, dan
agroforestry. Pengamatan lapang yang dilakukan HIMAKOVA (2007)
menemukan 8 jenis mamalia, 19 jenis herpetofauna, 55 jenis burung, dan 165
jenis tumbuhan berguna. Berdasarkan potensi tersebut, kawasan HPGW
mempunyai peluang untuk dikembangkan kegiatan interpretasi alam.
Salah satu unsur penting dalam mengembangkan kegiatan interpretasi alam
adalah merencanakan jalur interpretasi alam. Hal ini bertujuan untuk a) menjamin
perlindungan dan pelestarian objek rekreasi, b) pengawasan dan pelayanan yang
lebih baik terhadap pengunjung, c) pengembangan metode interpretasi alam, baik
langsung maupun tidak langsung (Douglass, 1982). Di dalam kawasan HPGW
terdapat jalur yang dapat dimanfaatkan sebagai jalur interpretasi meliputi: jalur
utama yang digunakan pengunjung untuk menuju basecamp, jalur tracking yang
permukaannya terbuat dari beton, jalur setapak yang digunakan pengelola untuk
patroli, dan jalur yang dibuka oleh mesyarakat untuk memelihara tanaman
agroforestry serta melakukan aktivitas penyadapan getah di kawasan HPGW.
Strategi dalam merencanakan jalur interpretasi yang baik perlu
mempertimbangkan karakteristik dan keinginan pengunjung. Heriyaningtyas et
al.(2009) berpendapat bahwa pengunjung merupakan pihak yang mendapatkan
pelayanan dalam kegiatan interpretasi. Selain itu, dalam perencanaan jalur
interpretasi perlu didukung dengan perencanaan lanskap pada jalur interpretasi,
karena kondisi lanskap merupakan salah satu komponen bagi pengunjung dalam
menentukan daerah tujuan wisata (Buhalis dan Costa, 2006). Penelitian mengenai
perencanaan jalur interpretasi kawasan HPGW dilakukan dengan harapan dapat
memberikan informasi untuk pengembangan wisata alam yang berkelanjutan.

Tujuan Penelitian
1.
2.
3.
4.

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah:
Mengidentifikasi potensi objek interpretasi pada 8 jalur kawasan HPGW.
Mengidentifikasi kondisi fisik pada 8 jalur di kawasan HPGW.
Mengidentifikasi preferensi pengunjung kawasan HPGW.
Merencanakan lanskap jalur interpretasi kawasan HPGW.

2
Manfaat Penelitian
1.
2.

Manfaat penelitian ini adalah:
Bagi pengelola, sebagai bahan acuan dalam merencanakan pengembangan
interpretasi alam di kawasan HPGW.
Bagi pengunjung, sebagai informasi dan pengetahuan mengenai jalur dan
objek-objek yang akan dikunjungi.

METODE
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada jalur-jalur yang terdapat di kawasan HPGW,
kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat (Gambar 1). Terdapat 8 jalur yang
diverifikasi kondisinya dikarenakan berdasarkan informasi dari masyarakat dan
pihak pengelola, pada jalur tersebut mempunyai potensi daya tarik yang dapat
dikembangkan sebagai jalur interpretasi (Lampiran 1). Waktu penelitian dilakukan
pada Bulan Juni sampai dengan Bulan Agustus 2011.
PROVINSI JAWA BARAT

KAWASAN HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT

KABUPATEN SUKABUMI

Gambar 1 Lokasi penelitian
Batasan Penelitian
Penelitian ini dibatasi sampai dengan tahap perencanaan yang hasilnya
adalah rencana lanskap berupa peta 8 jalur interpretasi di kawasan HPGW yang
dibagi menjadi tiga klasifikasi. Jalur interpretasi yang dimaksud adalah koridor
atau jalur yang dilengkapi dengan objek-objek interpretasi.

3
Metode Penelitian
Penelitian ini mengikuti tahapan perencanaan yang dikemukakan oleh Gold
(1980) yang dimodifikasi. Adapun tahapan yang digunakan terdiri dari enam
tahapan yang disajikan pada Gambar 2.
Persiapan

Inventarisasi

• Tujuan
perencanaan
• Informasi
sementara
• Usulan
penelitian

Data primer:
• Potensi
objek yang
ada di 8
jalur
HPGW
• Kondisi
fisik 8 jalur
HPGW
• Pengunjung
• Rencana
pengelola
Data
sekunder:
• Kondisi
umum
HPGW
• Peta dasar

Analisis

Objek
interpretasi
mengacu
Veverka
(1998)
8 jalur
HPGW
Skoring
kondisi
biofisik

Sintesis

Konsep

Perencanaan

Klasifikasi
jalur

Konsep
dasar dan
Konsep
pengembangan

Rencana
lanskap jalur
interpretasi
kawasan
HPGW
• Rencana
sirkulasi
• Rencana
aktivitas
dan
fasilitas

Preferensi
pengunjung
Deskriptif

Gambar 2 Diagram tahapan proses perencanaan (Modifikasi Gold 1980)
Persiapan
Tahap persiapan dilakukan dengan menentukan tujuan perencanaan yang
didukung dengan informasi kondisi kawasan yang berhubungan dengan
interpretasi alam. Setelah itu, dilakukan penyusunan usulan penelitian.
Inventarisasi
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi: 1) data primer yang
diperoleh melalui pengamatan lapang, kuesioner dan wawancara, dan 2) data
sekunder yang diperoleh melalui studi pustaka. Informasi mengenai data-data
yang diambil disajikan pada Lampiran 3.
Studi Pustaka
Studi pustaka bertujuan untuk memperoleh data sekunder yang digunakan
dalam melengkapi data penelitian. Pustaka diperoleh dari buku laporan pengelola
HPGW, skripsi, jurnal, dan internet.
Pengamatan Lapang
Pengamatan lapang bertujuan untuk memverifikasi data yang didapat dari
studi pustaka dan hasil wawancara dengan fakta yang ada di lapangan. Tabel 1
menyajikan jenis data dan cara pengambilan data saat pengamatan lapang.

4
Tabel 1 Jenis data, cara pengambilan data dan bentuk data yang diambil dalam
pengamatan lapang
No
1

2

Jenis Data
Potensi
objek
interpretasi
pada 8 jalur
kawasan
HPGW

Kondisi
fisik pada 8
jalur
kawasan
HPGW

Cara Pengambilan Data
a. Satwa
- Berjalan disepanjang jalur yang telah
ditetapkan, pengamatan dilakukan 3
kali setiap hari selama 3 hari pada
setiap jalurnya. Waktu pengamatan
dilakukan pukul 06.00-09.00 WIB,
11.30-14.00 WIB dan 15.30-17.00
WIB
- Lokasi perjumpaan dan jejak satwa
ditandai dengan titik koordinat GPS
- Dokumentasi
b. Tumbuhan
- Berjalan disepanjang jalur yang telah
ditetapkan, pengamatan dibatasi 5 m di
kanan dan kiri jalur
- Lokasi perjumpaan ditandai dengan
titik koordinat GPS
- Dokumentasi
c. Pemandangan
- Berjalan disepanjang jalur yang telah
ditetapkan
- Lokasi tempat melihat pemandangan
ditandai dengan titik koordinat GPS
- Dokumentasi
d. Sejarah dan situs kramat
- Wawancara kepada masyarakat
- Memverifikasi adanya situs sejarah,
mitos dan benda peninggalan sejarah
dengan cara berjalan pada jalur yang
menurut masyarakat terdapat objek
budaya
- Lokasi ditandai dengan titik koordinat
GPS
a. Kondisi fisik
- Berjalan disepanjang jalur yang telah
ditetapkan
- Mengamati kondisi fisik jalur dengan
mencatat kondisi kelerengan, lebar
jalur, panjang jalur, dan waktu tempuh
b. Fasilitas eksisting
- Berjalan disepanjang jalur yang telah
ditetapkan
- Mengamati dan mencatat kondisi jenis
fasilitas, kondisi, dan jumlah

Bentuk Data
Naratif
(Nama lokal,
nama ilmiah,
ciri
morfologi,
waktu
perjumpaan,
status
keberadaan)
Foto, Peta
Naratif (nama
lokal, nama
ilmiah,
habitus, ciri
morfologi)
Foto, Peta
Naratif
Foto
Peta

Naratif
Peta

Naratif
(kondisi fisik
jalur)
Foto

Naratif
(kondisi fisik
jalur)
Foto

5
Kuesioner
Penyebaran kuesioner bertujuan untuk mendapatkan informasi dari
responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Populasi yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah pengunjung kawasan HPGW. Informasi responden
diperoleh dengan menentukan jumlah sampel atau bagian dari populasi terlebih
dahulu dengan menggunakan rumus Slovin (Kusmayadi dan Sugiarto 2000),
yaitu:

dimana:
n : ukuran sampel yang dibutuhkan
N : ukuran populasi pada waktu tertentu, dan
e : batasan ketelitian (margin error)
Penentuan ukuran populasi (N) menggunakan data jumlah pengunjung
kawasan HPGW satu tahun sebelumnya yaitu tahun 2010 dengan jumlah
pengunjung sebesar 15.638 orang. Sedangkan besarnya persentase batas ketelitian
(e) yang digunakan adalah 10%, hal ini dikarenakan ukuran populasinya (N)
terlampau besar. Hasil penjumlahan menunjukan ukuran sampel (n) sebesar 99,36
yang dibulatkan menjadi 100 responden.
Wawancara
Wawancara dilakukan untuk memperoleh data lebih lanjut yang dapat
menunjang penelitian. Kegiatan wawancara dilakukan secara langsung melalui
wawancara terpandu kepada pengelola kawasan HPGW dan masyarakat.
1. Pihak pengelola Kawasan HPGW
Wawancara kepada pihak pengelola dilakukan secara indept-intervew untuk
mengetahui rencana yang telah maupun yang akan dilakukan oleh pihak
pengelola yang ada kaitannya dengan pengembangan kawasan, kegiatan
interpretasi, serta data penunjang lainnya.
2. Masyarakat di sekitar kawasan HPGW
Kegiatan wawancara ini ditujukan kepada masyarakat sekitar kawasan HPGW
untuk menunjang data penelitian. Sasaran responden ditentukan secara sengaja
sebagai perwakilan contoh yakni meliputi: sekertaris desa, ketua RT, dan sesepuh
desa.
Analisis
Objek interpretasi
Objek yang mempunyai daya tarik di kawasan HPGW terdiri dari
tumbuhan, satwa, kebudayaan dan keindahan alam. Penetapan objek interpretasi
dilakukan dengan mengacu pada Veverka (1998) dan kondisi di lapang yaitu:
1. Keinginan pengguna, dimana suatu objek dikatakan sebagai objek interpretasi
jika dua orang atau lebih mengatakan objek tersebut disukai.
2. Objek yang mempunyai manfaat atau kegunaan untuk kehidupan manusia.
3. Merupakan jenis yang dominan pada jalur interpretasi.

6
4.

Status perlindungan pada suatu objek (misalnya dilindungi, langka, dan lainlain).
Data mengenai tumbuhan dijelaskan dengan mendeskripsikan ciri
morfologi, habitus, manfaat, dan lokasi ditemukan. Data mengenai satwa
dijelaskan dengan mendeskripsikan ciri morfologi, status kelangkaan, dan waktu
perjumpaan. Data mengenai kebudayaan dan keindahan alam dideskripsikan
dengan menjelaskan cerita yang berkembang dan kondisi yang ada di lapang.
Setelah itu, data dipetakan berdasarkan keberadaannya.
Jalur
Analisis pada jalur dilakukan dengan menggunakan metode skoring untuk
mendapatkan klasifikasi potensi yang dimiliki pada masing-masing jalur.
Klasifikasi jalur dikelompokan berdasarkan potensi tinggi, sedang, dan rendah.
Klasifikasi ini bertujuan untuk menentukan skala prioritas pengembangan jalur
interpretasi.
Klasifikasi jalur ditentukan dengan memberi penilaian bobot dan skor pada
setiap kategori. Besar kecilnya bobot ditentukan berdasarkan: 1) kondisi eksisting
yang ada pada alam yang sulit ditemukan di lokasi lain (given), sehingga
keberadaannya sulit dibuat atau membutuhkan waktu yang lama melalui
teknologi, dan 2) berdasarkan ketertarikan pengunjung terhadap kondisi yang ada.
Sedangkan untuk skor pada masing-masing kategori disajikan pada Tabel 2.
Pada setiap jalur dilakukan penjumlahan pada hasil perkalian bobot kali
skor dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

dimana:
Kj
: klasifikasi jalur
Sj
: skor kategori tiap jalur
Bk
: bobot tiap kategori
Selanjutnya dilakukan pembagian klasifikasi menjadi 3 yaitu: potensi tinggi,
potensi sedang, dan potensi rendah dengan menggunakan persamaan berikut:

dimana:
Ikj
: interval nilai klasifikasi jalur
Smaks : skor maksimal
Smin : skor minimum
Jk
: jumah klasifikasi (3 kelas)

7
Tabel 2 Klasifikasi dan keterangan masing-masing potensi jalur interpretasi
No
1

Kategori
Potensi
Jumlah objek
(Veverka,
1998)
a. Tumbuhan

Bobot
(%)

15

1

Skor
2

3

9
jenis
>6
jenis

-

b. Satwa

15

Jumlah objek
yang memiliki
status
perlindungan
Jumlah satwa
yang ditemui

20

20

Tidak
ada

1-2
jenis