Tingkat Kepatuhan pasien skizofrenia dalam minum obat

56,4 dimana pengetahuan dan pemahaman responden tentang pengobatan pasien skizofrenia kemungkinan lebih baik dibandingkan yang berpendidikan rendah SD dan SMP. Sesuai dengan hasil kuesioner di dapat sebanyak 74,3 keluarga mengetahui apa yang harus dilakukan apabila melihat pasien mengalami kekambuhan, sebanyak 89,7 keluarga mengetahui cara pemberian obat yang benar kepada pasien, keluarga mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan apabila obat yang di konsumsi pasien telah habis dengan membawa pasien berobat kontrol ulang sebanyak 87,1, keluarga juga mengetahui tentang pemberian obat yang benar sebanyak 94,8 dan sebanyak 97,4 keluarga mengetahui kenapa pasien patuh dalam meminum obatnya.

2.2 Tingkat Kepatuhan pasien skizofrenia dalam minum obat

Berdasarkan data yang diperoleh di dapatkan bahwa 84,6 yang mengalami gangguan jiwa patuh dalam minum obatnya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien patuh dalam mengkonsumsi obat-obatannya baik secara mandiri karena pasien tersebut telah memahami tentang obat-obatan yang dikonsumsinya maupun karena masih di pantau oleh keluarganya. Hasil penelitian bertolak belakang dengan teori Siregar 2006 yang mengatakan bahwa pada umumnya semakin banyak jenis dan jumlah obat yang digunakan pasien, semakin tinggi resiko ketidakpatuhan pasien dimana pemberian obat pada jangka waktu yang sering membuat ketidakpatuhan dan berbagai studi menunjukkan bahwa tingkat ketidakpatuhan menjadi lebih besar, apabila periode pengobatan Universitas Sumatera Utara lama karena ketaatan pada pengobatan jangka panjang lebih sulit di capai. Hal senada juga dikatakan oleh Kaplan dan Sadok, 1997 dalam Ice, 2009 yang mengatakan kompleksitas penggunaan obat jumlah maupun dosis merupakan faktor risiko ketidakpatuhan, pasien yang mendapatkan tiga jenis medikasi dalam satu hari atau jika medikasinya harus digunakan lebih dari empat kali dalam sehari cenderung tidak patuh terhadap pengobatannya. Kepatuhan Compliance, juga dikenal sebagai ketaatan adherence adalah derajat dimana pasien mengikuti anjuran klinis dari dokter yang mengobatinya. Kepatuhan dalam pengobatan medication compliance adalah mengkonsumsi obat-obatan yang di resepkan dokter pada waktu dan dosis yang tepat dan pengobatan hanya akan efektif apabila anda mematuhi peraturan dalam penggunaan obat Maharani, 2007. Menurut Feuerstein et al, 1986 dalam Niven 2002 terdapat 5 faktor yang mendukung kepatuhan pasien yaitu pendidikan, akomodasi, modifikasi faktor lingkungan dan social, perubahan model terapi, meningkatkan interaksi professional kesehatan dengan pasien. Sebanyak 15,4 pasien tidak patuh terhadap pengobatannya. Hal ini dikarenakan berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap keluarga pasien bahwa pasien tidak patuh dalam pengobatan karena pasien tidak mau meminum obatnya karena bosan menelan obat setiap hari dan tidak suka dengan rasa obat dan karena lama rawat pasien yang cukup lama . Hal ini sesuai dengan pendapat Siregar 2006 bahwa masalah kepatuhan berkaitan dengan rasa obat-obatan dimana sejumlah pasien menghentikan penggunaan obat karena alasan rasa dan Universitas Sumatera Utara ketidakpatuhan menjadi lebih besar apabila periode pengobatan lama dimana ketaatan pada pengobatan jangka lama lebih sulit di capai. Sesuai dengan hasil kuesioner di dapat sebanyak 79,4 pasien selalu meminum obat sesuai dengan dosis yang diberikan dari klinik Rumah sakit, sebanyak 74,3 keluarga selalu mengingatkan pasien dalam minum obat dan keluarga selalu mengajak pasien untuk berobat melakukan jadwal kontrol ulang. 71,7 mengatakan bahwa pasien minum obat secara teratur karena dibantu adanya pemberian label pada setiap kemasan oabat.

2.3 Hubungan Pengetahuan Keluarga dengan tingkat kepatuhan pasien skizofrenia minum obat

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Minum Obat Pasien Skizofrenia Yang Mengalami Relaps di Rumah Sakit Jiwa Provsu Medan.

10 109 92

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Pasien Minum Obat di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

14 109 73

Peran Perawat dalam Perencanaan Pemulangan Pasien Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan

5 82 84

Pengetahuan dan Sikap Keluarga Dalam Merawat Pasien Depresi di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan

9 54 66

EVALUASI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIPSIKOTIK ORAL PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT JALAN Evaluasi Kepatuhan Minum Obat Antipsikotik Oral Pasien Skizofrenia Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Daerah X.

7 19 15

EVALUASI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIPSIKOTIK ORAL PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT Evaluasi Kepatuhan Minum Obat Antipsikotik Oral Pasien Skizofrenia Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Daerah X.

0 2 13

PENDAHULUAN Evaluasi Kepatuhan Minum Obat Antipsikotik Oral Pasien Skizofrenia Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Jiwa Daerah X.

1 11 10

KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN RAWAT JALAN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. DR. SOEROJO MAGELANG

0 0 6

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN PERIODE KEKAMBUHAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA: HALUSINASI DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. Dr. SOEROYO MAGELANG

0 3 18

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DIY NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Tingkat Kekambuhan pada Pasien Skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Gr

0 0 16