2.2.2 Etiologi Karies
Panjaitan pada tahun 1997 serta Harris dan Christen pada tahun 2005 menyatakan bahwa karies gigi memiliki faktor penyebab multifaktorial, yaitu adanya
3 faktor utama yang saling mempengaruhi. Ketiga faktor tersebut adalah: a. Tuan rumah host: gigi dan saliva
3
b. Agen agent: mikroorganisme c. Substrat: lingkungan
Selain ketiga faktor ini, ada juga faktor waktu yang mempengaruhi terjadinya karies. Agar karies dapat terjadi, maka kondisi dari setiap faktor harus saling
mendukung yaitu adanya tuan rumah yang rentan, mikroorganisme yang kariogenik, substrat yang sesuai dan waktu yang lama.
10
Jadi, karies terjadi bukan disebabkan karena satu kejadian saja seperti penyakit menular lainnya tetapi disebabkan
serangkaian proses yang terjadi selama beberapa kurun waktu. Secara lebih jelas, faktor etiologi karies gigi adalah sebagai berikut Gambar
3:
19,20
a. Faktor host atau tuan rumah
19
Ada beberapa faktor yang dihubungkan dengan gigi sebagai tuan rumah terhadap karies yaitu faktor morfologi gigi ukuran dan bentuk gigi, struktur enamel,
faktor kimia dan kristalografis. Pit dan fisur pada gigi posterior sangat rentan terhadap karies karena sisa-sisa makanan mudah menumpuk di daerah tersebut
terutama pit dan fisur yang dalam. Selain itu, permukaan gigi yang kasar juga dapat menyebabkan plak mudah melekat dan membantu perkembangan karies gigi.
Enamel merupakan jaringan tubuh dengan susunan kimia kompleks yang mengandung 97 mineral kalsium, fosfat, karbonat, fluor, air 1 dan bahan
organik 2. Bagian luar enamel mengalami mineralisasi yang lebih sempurna dan mengandung banyak fluor, fosfat dan sedikit karbonat dan air. Kepadatan kristal
enamel sangat menentukan kelarutan enamel. Semakin banyak enamel mengandung mineral maka kristal enamel semakin padat dan enamel akan semakin resisten.
19
Gigi susu lebih mudah terserang karies daripada gigi tetap. Hal ini disebabkan karena
enamel gigi susu mengandung lebih banyak bahan organik dan air sedangkan jumlah
Universitas Sumatera Utara
mineralnya lebih sedikit daripada gigi tetap. Selain itu, secara kristalografis kristal- kristal gigi susu tidak sepadat gigi tetap. Mungkin alasan ini menjadi salah satu
penyebab tingginya prevalensi karies pada anak-anak.
17,19
b. Faktor agen atau mikroorganisme Plak gigi memegang peranan peranan penting dalam menyebabkan terjadinya
karies. Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada
permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Hasil penelitian menunjukkan komposisi mikroorganisme dalam plak berbeda-beda. Pada awal pembentukan plak, kokus gram
positif merupakan jenis yang paling banyak dijumpai seperti Streptokokus mutans, Streptococcus sanguis, Streptococcus mitis dan Streptococcus salivarius serta
beberapa strain lainnya. Selain itu, ada juga penelitian yang menunjukkan adanya laktobasilus pada plak gigi. Pada penderita karies aktif, jumlah laktobasilus pada plak
gigi berkisar 10
4
-10
5
selmg plak. Walaupun demikian, Streptococcus mutans yang diakui sebagai penyebab utama karies oleh karena Streptococcus mutans mempunyai
sifat asidogenik dan asidurik resisten terhadap asam. Plak tampak sebagai massa globular berwarna putih, keabu-abuan atau kuning.
Plak gigi mulai terbentuk sebagai kolonisasi mikroorganisme pada permukaan enamel dan mencapai ketebalan pada hari ketiga puluh. Penelitian-penelitian
membuktikan bahwa penambahan karbohidrat pada makanan hanya menyebabkan akumulasi plak yang sangat tebal. Penumpukan plak sudah dapat terlihat dalam waktu
1-2 hari setelah seseorang tidak melakukan prosedur kebersihan mulut, sedangkan waktu yang dibutuhkan suatu karies berkembang menjadi suatu lubang pada gigi
cukup bervariasi, diperkirakan antara 6-48 bulan.
19
c. Faktor substrat atau diet
3
Pola diet merupakan salah satu hal yang paling penting dalam proses terjadinya karies. Kebiasaan diet berguna untuk melihat risiko karies pada anak. Untuk
memperbaiki pola diet menjadi benar bukan merupakan hal yang mudah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pola diet, yaitu:
21
Universitas Sumatera Utara
1. Frekuensi diet lebih penting daripada kuantitas diet secara keseluruhan untuk mencegah terjadinya karies.
2. Menghindari kebiasaan mengemil diantara jam makan. 3. Menghindari mengonsumsi minuman ringan karena tidak hanya kariogenik
tetapi juga bersifat erosif. 4. Membatasi mengonsumsi makanan manis.
5. Mengonsumsi makanan alternatif yang tidak mengandung gula.
Faktor substrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena membantu perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada
permukaan enamel. Selain itu, dapat mempengaruhi metabolisme bakteri dalam plak dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi asam serta
bahan lain yang aktif yang menyebabkan timbulnya karies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang banyak mengonsumsi karbohidrat terutama sukrosa
cenderung mengalami kerusakan pada gigi, sebaliknya pada orang dengan diet yang banyak mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau sama sekali tidak
mempunyai karies gigi. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa karbohidrat memegang peranan penting dalam terjadinya karies.
d. Faktor waktu
19
Secara umum, karies dianggap sebagai penyakit kronis pada manusia yang berkembang dalam waktu beberapa bulan atau tahun. Lamanya waktu yang
dibutuhkan karies untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan.
Secara singkat proses terjadinya karies adalah sebagai berikut : 1. Fermentasi karbohidrat menjadi asam organik oleh mikroorganisme dalam
plak pada permukaan gigi.
22
2. Pembentukan asam yang cepat, yang menurunkan pH pada permukaan email di bawah tingkat pH kritis di mana email akan larut.
Universitas Sumatera Utara
3. Ketika karbohidrat tidak lagi tersedia pada plak mikroorganisme, pH dalam plak akan naik karena difusi asam dari sebelah luar dan juga diakibatkan
metabolisme mikroorganisme sehingga demineralisasi email gigi dapat terjadi. 4. Karies gigi berlangsung hanya bila demineralisasi lebih sering terjadi
daripada remineralisasi. Keseimbangan demineralisasi dan remineralisasi adalah kunci untuk memahami dinamika lesi karies dan pencegahannya.
Karbohidrat yang dapat di fermentasi Streptococcus mutans
Gambar 3. Karies sebagai penyakit multifaktorial yang disebabkan faktor host, agen, substrat, dan waktu.
19
2.2.3 Indeks Karies