PPPPTK Penjas dan BK | 113
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMASMKKELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL G
melakukan penilaian yang benar terhadap proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
b. Tindak Lanjut
Materi sosiologi dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di sekolah merupakan hal yang harus dipahami
oleh seorang guru. Hal sangat dibutuhkan untuk melandasi tugas dan profesinya dalam proses pembelajaran di sekolah. Namun demikian
menerapkannya dalam merencanakan sebuah pembelajaran di sekolah merupakan hal yang jauh lebih penting. Untuk itu guru harus memiliki
kemauan agar memahami konsep sosiologi olahraga ini untuk diterapkan
pada proses
pembelajaran, bahkan
mampu mengembangkannya dengan berbagai bentuk sesuai dengan landasan
keilmuan yang diyakini benar merupakan harapan yang perlu dilakukan. Kesuksesan sebuah pembelajaran akan sangat tergantung dengan
persiapan yang dilakukan oleh seorang guru. Dengan persiapan yang matang, sesungguhnya pembelajaran dalam Penjasorkes akan
mendapat hasil yang maksimal, untuk itu seorang guru dituntut untuk menguasai dan memahami konsep dasar sosiologi olahraga secara
terus-menerus serta dapat mengembangkannya dalam proses
pembelajaran.
H. Kunci Jawaban
1 a. Dalam pembelajaran PJOK, sosiologi sangat berperan penting. Aktivitas dalam PJOK merupakan miniatur kehidupan nyata sehingga melalui
berbagai aktivitas permainan yang menuntut kerjasama, kedisiplinan, ketaatan pada aturan main, sportifitas maka karakter siswa bisa
terbentuk sesuai harapan sosial. Dengan demikian proses sosialisasi yang dilakukan melalui aktivitas olahraga dapat digunakan untuk
merekayasa perilaku siswa sesuai tujuan pendidikan. b.
Problema sosiologi yang terjadi dalam pembelajaran PJOK cukup kompleks. Namun demikian secara umum, masalah sosiologi dalam
PPPPTK Penjas dan BK | 114
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMASMKKELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL G
berbagai aktivitas olahraga bisa disebabkan karena perbedaan gender, perbedaan kelas sosial dan juga perbedaan ras serta etnis. Selain itu
perbedaan kemampuan fisik dan keterampilan motorik juga akan berdampak kepada munculnya berbagai problem sosial jika tidak
ditangani secara tepat oleh guru PJOK. c.
Teori internalisasi meyakini bahwa melalui aktivitas permainan olahraga, maka secara otomatis siswa akan memahami pentingnya
kerjasama tanpa adanya perencanaan yang direkayasa untuk tujuan tsb. Berbeda dengan teori internalisasi, teori konstruktivis meyakini
bahwa untuk membentuk karakter siswa melalui aktivitas olahraga, maka perlu adanya desain dan rekayasa pembelajaran tertentu yang
diterapkan terintegrasi dalam aktivitas permainan dan olahraga tersebut.
2. Identifikasi kasus perkelahian siswa Perkelahian tersebut bisa terjadi karena adanya perbedaan etnis yaitu
adanya siswa etnis Cina yang ikut bermain sepakbola. Ternyata siswa etnis Cina ini bermain cukup bagus dan hal ini menimbulkan iri hati bagi sebagian
siswa lain yang mayoritas dari Jawa. Untuk menangani permasalahn seperti ini, guru harus melakukan tindakan secara adil, tidak berpihak dan
memberikan arahan tentang pentingnya hidup dalam keberagaman sehingga keberadaan siswa etnis CIna ini justru menjadi latihan yang baik sebelum
terjun di kehidupan nyata yang penuh keberagaman.
PPPPTK Penjas dan BK | 115
MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMASMKKELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL G
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 PENERAPAN BELAJAR GERAK DALAM
PEMBELAJARAN PJOK
A.
TUJUAN
1.
Kompetensi Dasar
a. Menjelaskan tahap-tahap belajar gerak menurut Fitts dan Possner dengan tepat
b. Menjelaskan konsep pentingnya umpan balik dalam pembelajaran secara terperinci.
c. Menyebutkan bentuk dan jenis umpan balik secara terperinci. d. Menjelaskan langkah-langkah pemberian umpan balik secara
terperinci.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi