10
menimbulkan keraguan, konflik dan kebingungan akan konsep awal yang dimiliki siswa. Salah satunya adalah dengan menggunakan peristiwa
– peristiwa yang bertentangan dengan konsep awal siswa
Suparno, 2005: 7
D. Materi yang terkait dengan Penelitian
Lensa cembung
Lensa cembung adalah benda bening tembus cahaya yang dibatasi oleh dua bidang lengkung atau atu bidang lengkung dan satu bidang datar. Lensa
merupakan bahan utama pada alat-alat optik. Contoh alat optik yang sering dipergunakan adalah kaca mata. Jadi kaca mata menggunakan lensa bukan
kaca. Salah satu jenis lensa adalah lensa cembung yaitu lensa yang bagian tengahnya lebih tebal dari pada bagian tepinya dan bersifat mengumpulkan
berkas sinar konvergen. Lensa cembung disebut juga lensa positif. Lensa cembung ada 3 jenis , yaitu
a. Lensa cembung-cembung atau lensa cembung dua atau lensa bikonveks
b. Lensa cembung–datar atau lensa plankonveks
c. Lensa cembung–cekung atau lensa konkaf–konveks
Akibat dari permukaan lensa yang melengkung, cahaya yang datang pada lensa cembung akan dibiaskan dengan arah tertentu. Pembiasan yang terjadi
pada lensa mengikuti hukum pembiasan. Oleh karena kelengkungan pada lensa cembung, cahaya yang keluar dari lensa akan mendekati sumbu. Lensa
cembung bersifat mengumpulkan cahaya atau bersifat konvergen. Pada jarak
11
tertentu dari lensa akan dapat ditentukan satu titik di mana cahaya itu terkumpul, dan titik tersebut dinamakan titik api atau fokus lensa. Bila sebuah
benda berada di depan lensa cembung, akan terbentuk bayangan. Bayangan dari sebuah benda diperoleh dari perpotongan sinar bias. Untuk mendapat
bayangan dari sebuah benda, dapat digunakan sinar istimewa pada lensa cembung.
Sinar-sinar istimewa lensa cembung 1.
Sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melewati titik fokus kedua lensa F
2
.
2. Sinar yang datang melewati titik api pertama lensa F
1
akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
12
3. Sinar yang datang melewati pusat optik lensa O tidak dibiaskan.
Berkas sinar selalu datang dari depan lensa dan dibiaskan ke belakang lensa. Bayangan adalah pada perpotongan sinar-sinar bias dan bayangannya
bersifat nyata. Apabila perpotongan sinar-sinar bias terjadi di depan lensa atau bayangan terbentuk dari perpanjangan sinar-sinar bias, bayangan bersifat
maya semu. Bayangan maya ini selalu terbentuk di depan lensa. Perpanjangan sinar bias dan bayangan maya dilukiskan dengan garis putus
– putus.
Beberapa contoh lukisan pembentukan bayangan pada lensa cembung ditunjukkan gambar berikut:
1. Benda terletak pada ruang I di depan lensa cembung, maka bayangan terbentuk di depan lensa dengan sifat maya, tegak, dan diperbesar.
Bayangan
Benda
13
2. Apabila benda berada di ruang II di depan lensa cembung maka bayangan
terbentuk di belakang lensa pada ruang III dengan sifat nyata, terbalik, dan diperbesar.
benda
bayangan
3. Apabila benda diletakkan pada ruang III di depan lensa cembung maka bayangan terbentuk nyata, terbalik, diperkecil.
benda
bayangan
14
BAB III METODOLOGI PENELITIAN