1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembayaran balas jasa kepada karyawan di perusahaan manufaktur dibedakan menjadi dua, yaitu pembayaran gaji dan pembayaran upah. Pembayaran gaji dan
upah di suatu perusahaan memiliki perbedaan sebagai berikut: gaji dibayarkan kepada karyawan tetap perusahaan seperti manager. Upah adalah pembayaran
yang diberikan kepada karyawan atau buruh berdasarkan hari kerja, jumlah unit yang dihasilkan, jam kerja maupun ukuran lain yang pembayarannya dilakukan
setiap bulan. Sistem pembayaran upah di perusahaan manufaktur melibatkan berbagai
fungsi seperti fungsi kepegawaian, fungsi keuangan dan fungsi akuntansi. Ketiga fungsi ini memiliki hubungan langsung dengan sistem akuntansi penggajian dan
pengupahan di suatu perusahaan. Fungsi kepegawaian bertugas untuk menerima, menempatkan, menaikkan pangkat, memutasi dan menghentikan karyawan.
Fungsi akuntansi bertugas mencatat biaya tenaga kerja dan distribusi biaya untuk memperhitungkan harga pokok produk, serta menyediakan informasi untuk
pengawasan tenaga kerja. Fungsi keuangan lebih berfokus pada pelaksanaan pembayaran upah karyawan.
Karyawan merupakan faktor penting dalam sebuah perusahaan, maka perlu adanya perhatian khusus untuk menanganinya. Cara yang dapat dilakukan, yaitu
2
memberikan pembayaran atas jasa yang di terima oleh perusahaan dari tenaga kerja atau karyawan. Pembayaran atas jasa harus sesuai dengan ketetapan dan
kesepakatan bersama antara perusahaan dan karyawan. Perusahaan Sinar Dinamika Kapuas II memberikan balas jasa kepada karyawan perusahaan yang
bertugas memanen kelapa sawit matang. Besaran tarif upah yang diberikan kepada karyawan didasarkan pada berapa kilogram kelapa sawit yang dapat
dipanen dalam satu bulan ataupun berapa hari kerja. Pembayaran upah kepada karyawan tentu tidak boleh rendah atau
bertentangan dengan undang-undang yang berlaku yaitu Undang-Undang Ketenagakerjaan Pasal 92 UU No. 13 Tahun 2003 Bachrun, 2012: 20. Masalah
audit yang perlu dicermati di perusahaan perkebunan kelapa sawit adalah masalah tenaga kerja, pemupukan, inventori, hama, program kerja, panen, pembangunan
minyak kelapa sawit dan inventori minyak kelapa sawit Pahan, 2011: 265. Masalah yang terjadi di perusahaan ini adalah keterlambatan pembayaran upah
panen kepada setiap karyawan. Pemasalahan tersebut berkaitan dengan sistem akuntansi pengupahan perusahaan, unsur tenaga kerja, dan unsur panen pada
perusahaan perkebunan. Keterlambatan pembayaran upah dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu kelemahan sistem akuntansi pengupahan dan kelemahan sumber
daya manusia. Pertama: keterlambatan pembayaran upah dikarenakan ketidak sesuaian perhitungan tarif upah yang dihitung oleh assistant lapangan dengan
pihak accounting. Accounting akan mengembalikan dokumen perhitungan tarif upah yang dibuat oleh assistant lapangan ketika ditemukan adanya perhitungan
3
tarif upah yang tidak sesuai dengan kebijakan perusahaan. Pengembalian dokumen tersebut akan memperlama proses pembuatan daftar gaji dan upah
karyawan. Lamanya proses pembuatan daftar gaji dan upah oleh pihak accounting mengakibatkan sistem akuntansi pengupahan tidak berjalan secara maksimal.
Kedua: upah karyawan telah dihitung sesuai tarif yang berlaku, namun assistant lapangan lama menyerahkan dokumen perhitungan upah ke pihak accounting.
Assistant lapangan yang terlambat menyerahkan dokumen memorial akan
menghambat kinerja accounting. Keterlambatan penyerahan dokumen memorial menghambat proses perhitungan dan pembuatan daftar gaji dan upah karyawan
panen. Proses pembuatan daftar gaji dan upah yang lama mengakibatkan keterlambatan pembayaran upah karyawan. Keterlambatan pembayaran upah
panen mengakibatkan timbulnya kritikan dari karyawan yang telah membantu kinerja perusahaan dalam memanen kelapa sawit sebagai sumber penghasilan
utama perusahaan. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu perlu adanya evaluasi untuk
mengetahui kelemahan sistem akuntansi pengupahan perusahaan. Evaluasi sistem akuntansi pengupahan bertujuan untuk menemukan kelemahan sistem dan
mencari solusi yang tepat untuk mengatasi kelemahan sistem tersebut. Sistem akuntansi pengupahan yang berjalan secara baik akan memberikan keuntungan
kepada perusahaan dalam mengamankan asetnya. Keuntungan lainnya yaitu meningkatnya produktivitas karyawan yang memberikan dampak positif dalam
upaya optimalisasi keuntungan perusahaan.
4
B. Rumusan Masalah