Asumsi Mortalitas Asumsi Migrasi

Proyeksi Penduduk Kota Bandung 2005-2025 Pusat Penelitian Kependudukan dan Pengembangan SDM UNPAD - 13 8. TFR naik dengan laju pertumbuhan sebesar 2,0tahun, 9. TFR naik dengan laju pertumbuhan sebesar 3,0tahun, 10. TFR naik dengan laju pertumbuhan sebesar 4,0tahun, 11. TFR naik dengan laju pertumbuhan sebesar 5,0tahun. Berdasarkan skenario laju pertumbuhan tersebut dibuat estimasi TFR untuk tahun 2005-2025 dengan menggunakan metode pertumbuhan geometrik seperti dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1 Asumsi TFR Kota Bandung Selama Periode Proyeksi 2005-2025 Laju Pert TFR 2005-2010 2010-2015 2015-2020 2020-2025 -0,05 1,93 1,98 2,03 2,08 -0,04 1,92 1,96 2,00 2,04 -0,03 1,91 1,94 1,97 2,00 -0,02 1,90 1,92 1,94 1,96 -0,01 1,89 1,90 1,91 1,92 0,00 1,88 1,88 1,88 1,88 0,01 1,87 1,86 1,85 1,84 0,02 1,86 1,84 1,82 1,80 0,03 1,85 1,82 1,79 1,76 0,04 1,84 1,80 1,76 1,72 0,05 1,83 1,78 1,73 1,68

3.3 Asumsi Mortalitas

Data yang diperoleh dari BPS 2002 untuk Level Mortalitas Model West dengan menggunakan metode Trussel menunjukkan, pada tahun 1995-2000 angkanya berada pada level 20,72 untuk laki-laki dan pada level 21,08 untuk perempuan. Sedangkan antara tahun 2000-2005 level mortalitas untuk laki-laki 21,06 dan perempuan 21,39. Asumsi yang digunakan dalam proyeksi ini, level mortalitas akan meningkat sesuai dengan kecenderungan yang terjadi seperti diutarakan pada paragragf di atas, baik level mortalitas laki-laki maupun perempuan. Proyeksi Penduduk Kota Bandung 2005-2025 Pusat Penelitian Kependudukan dan Pengembangan SDM UNPAD - 14 Kecenderungan peningkatannya diasumsikan akan mengikuti model pertumbuhan geometrik. Dengan memanfaatkan data yang telah ada, dapat dihitung laju pertumbuhan level mortalitas laki-laki sebesar 2,75tahun dan level mortalitas perempuan 2,52tahun. Berdasarkan hasil perhitungan dengan memakai laju pertumbuhan tersebut, level kematian selama tahun proyeksi 2005-2025 diasumsikan meningkat seperti dapat dicermati pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Asumsi Level Mortalitas Kota Bandung Selama Periode Proyeksi 2005-2025 Level Mortalitas Laki-laki Perempuan 2005-2010 21,35 21,66 2010-2015 31,65 21,93 2015-2020 21,95 22,49 2020-2025 22,25 22,78

3.4 Asumsi Migrasi

Tentang angka migrasi ke Kota Bandung, ada kesamaan pola antara hasil perhitungan Pusat Penelitian Kependudukan Unpad 2006 dengan BPS 2002, yaitu menunjukkan migrasi yang negatif. Namun demikian dari segi angka ada sedikit perbedaan. Hasil perhitungan Pusat Penelitian Kependudukan Unpad, antara tahun 1995 dan 2000 tingkat migrasi ke Kota Bandung menunjuk angka negatif sebesar -4,68 untuk perempuan dan -4,47 untuk laki-laki. Hal ini sedikit berbeda dengan hasil perhitungan BPS 2002 yang menunjukkan juga angka migrasi minus yaitu -5,97 untuk perempuan dan -5,71 untuk laki-laki. Walaupun angka migrasi ke Kota Bandung yang negatif banyak diperdebatkan, namun secara akademik dan berdasarkan data yang ada menunjukkan hal demikian. Sehingga selama tahun proyeksi diasumsikan angka migrasi akan mengikuti kecenderungan dari beberapa tahun Proyeksi Penduduk Kota Bandung 2005-2025 Pusat Penelitian Kependudukan dan Pengembangan SDM UNPAD - 15 sebelumnya. Boleh jadi semakin dirasakan sesaknya Kota Bandung bukan karena tingginya arus migrasi masuk, tetapi mungkin saja banyak penduduk yang melakukan mobilitas sirkuler. Hal tersebut paling tidak bisa dirasakan jika kita membandingkan padatnya penduduk di pusat-pusat keramaian pada siang hari dan malam hari. Namun demikian agar lebih moderat, untuk kepentingan proyeksi beberapa tahun ke depan, diasumsikan pola migrasi akan mengikuti angka net migrasi seperti yang telah dihitung oleh Pusat Penelitian Kependudukan Unpad yaitu sebesar -4,68 untuk perempuan dan -4,47 untuk laki-laki. Proyeksi Penduduk Kota Bandung 2005-2025 Pusat Penelitian Kependudukan dan Pengembangan SDM UNPAD - 16 BAB IV ANALISIS HASIL PROYEKSI Seperti telah diuraikan pada Bab terdahulu, populasi yang dipakai untuk mengawali proyeksi adalah jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin hasil Sensus Penduduk Tahun 2000 yang telah dipublikasi oleh Badan Pusat Statistik 2001. Analisis proyeksi hanya difokuskan pada hasil proyeksi penduduk Tahun 2005, 2010, dan 2015 berdasar asumsi TFR naik tertinggi sebesar 0,05, asumsi TFR tetap konstan selama periode proyeksi, dan asumsi TFR turun terendah yaitu minus 0,05 Tabel 3.1. Sedangkan untuk mengetahui hasil proyeksi yang lebih terinci dapat dilihat pada Lampiran. Untuk kepentingan analisis, ukuran demografis yang digunakan adalah laju pertumbuhan penduduk, proporsi penduduk wanita usia subur, jumlah penduduk umur 0 tahunbayi setara dengan tingkat kelahiran, proporsi balita, struktur umur, beban rasio ketergantungan dan proporsi lansia, serta variabel-variabel lain yang dianggap penting untuk dijadikan sebagai dasar dalam membuat kebijakan kependudukan di Kota Bandung, khususnya yang terkait dengan Tupoksi Badan Keluarga Berencana Kota Bandung.

4.1 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk