Data Deskripsi dan Analisa data
dengan biaya operasional rendah. Mereka mempelajari jumlah jarak tempuh per liter bensin dari setiap mobil. Manakah variabel
yang nampaknya akan mempengaruhi jumlah jarak tempuh per liter bensin?.
Dalam hal ini jarak tempuh per liter adalah variabel terikat. Maka variabel yang yang tepat untuk mempengaruhi
variabel terikat adalah jawaban B yaitu “Ukuran mesin”, sebanyak
20 guru menjawab benar. Sebagian besar guru memilih jawaban D yaitu
“Berat mobil” dan “ukuran mesin”. Ukuran mesin merupakan jawaban yang paling tepat karena ukuran mesin adalah
faktor yang sangat berpengaruh terhadap jarak tempuh per liter bensin. Sedangkan berat mobil pasti sudah didesain sedemikian
rupa sehingga ada keseimbangan dengan ukuran mesin. Karena berat mobil menyeuaikan ukuran mesin kendaraan.
Hasil penelitian yang menarik adalah mencermati pola jawaban untuk bacaan nomor 9 sampai 12 serta bacaan nomor 20
sampai 23. Soal untuk nomor 10 sampai 12 dan nomor 21 smpai 23 memiliki pola yang sejenis yaitu secara berurutan menentukan
variabel kontrol, variabel terikat, dan variabel bebas. Dari kasus yang disediakan, respon guru yang menjawab untuk nomor 10, 11,
dan 12 secara berurutan yaitu 45, 50, dan 40, hasil yang serupa untuk nomor 20, 21, dan 23 secara berurutan yaitu 40,
50, dan 40. Untuk dua pola soal yang sejenis didapatkan hasil yang hampir sama yaitu guru lebih baik dalam menentukan
variabel terikat daripada variabel kontrol dan variabel bebas. Dengan kata lain guru lebih mengalami kesulitan untuk
menentukan variabel kontrol dan variabel bebas daripada variabel terikat.
Untuk soal dengan bacaan nomor 9 sampai 12 banyak guru yang menjawab benar tetapi tidak sedikit juga yang menjawab
salah. Kemungkinan guru menjawab salah dikarenakan guru kurang teliti dalam identifikasi variabel atau bisa juga guru
kesulitan untuk mengidentifikasi variabel yang dimaksud. Bacaan untuk nomor 9 sampai 12 yaitu
“Rini ingin mengetahui jika suhu mempengaruhi jumlah gula pasir yang akan larut di dalam air. Ia
menuangkan 50 mL air yang bersuhu 0˚C, 50˚C, 75˚C, dan 95˚C kedalam empat botol. Kemudian, ia melarutkan gula sebanyak
mungkin kedalam botol dengan mengaduknya. Dalam hal ini 50 mL air merupakan variabel kontrol karena dibuat tetap, gula yang
dilarutkan merupakan variabel terikat karena yang diukur untuk menentukan adanya pengaruh variabel bebas, dan suhu merupakan
variabel bebas karena yang mempengaruhi. Sehingga nomor 10 dengan pertanyaan
“Manakah yang merupakan variabel kontrol dalam penelitian tersebut?”, jawabannya adalah B yaitu “Jumlah
air dalam setiap botol”. Untuk nomor 11 dengan pertanyaan “Manakah yang merupakan variabel terikat dalam penelitian
tersebut?, jawabannya adalah A yaitu “Jumlah gula yang
di larutkan di dalam setiap botol”. Untuk nomor 12 dengan
pertanyaan “Manakah yang merupakan variabel bebas dalam
kasus tersebut?, jawabannya adalah D yaitu “Suhu air”.
Untuk nomor 10 sampai 12 banyak guru menjawab benar, tetapi tidak sedikit juga guru yang menjawab salah. Pada nomor 10
kemungkinan dari 35 guru berfikir bahwa variasi suhu air dalam empat botol merupakan variabel yang tetap sehingga memilih
jawaban D yaitu “Suhu”. Selain itu untuk nomor 11 dan 12
kemungkinan guru terbalik dalam memilih yang menjadi variabel terikat dan variabel bebasnya karena sebanyak 30 guru
menjawab salah pada nomor 11 dan 12 dengan pilihan D dan A. Seperti pada bacaan bacaan nomor 9 sampai 12, untuk
bacaan soal nomor 20 sampai 23 juga banyak guru yang menjawab benar tetapi tidak sedikit yang menjawab salah. Bacaan untuk soal
nomor 20 sampai 23 yaitu “Sebuah penelitian dilakukan untuk
mengetahui apakah sampah daun yang dimasukkan kedalam tanah memberikan pengaruh terhadap buah tomat yang dihasilkan.
Tanaman-tanaman tomat ditanam di empat bak yang besar. Setiap bak diisi jenis dan jumlah tanah yang sama. Satu bak diisi 15 Kg
sampah daun yang dicampur dengan tanah. bak kedua diisi 10 kg, bak ketiga 5 kg, dan bak keempat diisi sampah daun. Semua bak
diletakkan diluar rumah agar mendapat sinar matahari dan dilakukan penyiraman. Kemudian jumlah tomat yang dihasilkan di
setiap bak dihitung”. Dalam kasus ini jumlah tanah setiap bak merupakan variabel kontrol karena tetap, jumlah tomat yang
dihasilkan merupakan variabel yang menentukan adanya pengaruh variabel bebas, sedangkan jumlah sampah adalah variabel bebas.
Untuk nomor 21 yaitu “Manakah yang merupakan variabel
kontrol dalam penelitian tersebut”, jawabannya adalah C yaitu “Jumlah tanah di dalam setiap bak”. Nomor 22 yaitu “Manakah
yang merupakan variabel terikat dalam penelitian tersebut?”, jawabannya adalah A yaitu
“Jumlah tomat yang dihasilkan dalam setiap bak”. Nomor 24 yaitu “manakah yang merupakan variabel
bebas dalam penelitian tersebut?”, jawabannya adalah B “Jumlah sampah
daun yang ditambahkan kedalam kotak”. Pada nomor 21 sebanyak 35 guru menjawab salah pada
pilihan B yaitu “Jumlah sampah daun yang ditambahkan dalam
bak”, mungkin guru berfikir ini merupakan variabel kontrol dikarenakan jumlah sampah yang ditambahkan sudah ditetapkan
tetapi dalam hal ini jumlah sampah tiap bak berbeda sehingga bukan merupakan variabel kontrol. Pada nomor 23 sebanyak 30
guru memilih jawaban A yaitu “Jumlah tomat yang dihasilkan
dalam setiap bak” dan 30 guru memilih jawaban D yaitu “Jumlah bak yang diisi sampah daun”, mungkin pada jawaban A
guru berfikir hasil dari bak yang berbeda-beda merupakan variabel bebas padahal dalam hal ini tomat merupakan hasil atau variabel
respon. Sedangkan pada jawaban D kemungkinan guru berfikir karena penggunaan jumlah bak dalam penelitian ini padahal dalam
hal ini yang diubah isian dalam bak bukan bak nya.
b Mendefinisikan Variabel Secara Operasional
Berdasarkan tabel 4. 1, dapat diketahui bahwa skor rata-rata untuk aspek variabel secara operasional yaitu sebesar 53. Dengan
mengacu pada tabel 3. 3, maka aspek variabel secara operasional dapat dikatakan cukup.
Sebaran data terkait dengan jawaban guru pada aspek ini yang meliputi 5 item soal dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4. 3. Jawaban Guru dalam Aspek Merumuskan Variabel Secara Operasional
Aspek No Item
Jumlah Guru yang menjawab A
B c
d Kosong
Tota l
variabel operasional
2 15
55 5
25 100
13 20
40
5 35
100 14
45 10
45
100 17
10 75
15 100
24 35
5 5
55 100
Keterangan :
Arsir : Kunci jawaban
Cetak Tebal Bold : Jawaban salah paling banyak
Dalam kegiatan ilmiah, mendefinisikan variabel secara operasional juga dianggap penting karena berkaitan dengan
bagaimana sebuah kegiatan penelitian ilmiah berlangsung. Namun demikian hasil menunjukkan bahwa tingkat penguasaan guru
terkait dengan mendefinisikan variabel secara operasional adalah cukup. Beberapa kelemahan dalam aspek mendefinisikan variabel
secara operasional dapat dilihat dengan mengamati respon guru
dalam setiap item dalam aspek ini.
Dari keseluruhan soal pada aspek ini guru banyak menjawab salah pada nomor 13 sebanyak 40 dan nomor 14
sebanyak 45. Pertanyaan nomor 13 yaitu ”Seorang tukang kebun
menyadari bahwa tanaman labu nya terserang hama. Ia harus memusnahkan hama tersebut. Saudaranya mengatakan bahwa
obat pembasmi hama berbentuk serbuk yang bermerk “Masagri” adalah yang terbaik untuk membasmi hama. Sedangkan,
tetangganya mengatakan bahwa obat bermerk “Tonik” berbentuk cairan yang disemprotkan adalah yang paling baik untuk
membasmi hama. Tukang kebun ingin mengecek keefektifan obat pembasmi dan menggunakan obat serbuk ke dalam 3 tanaman dan
cairan ke 3 tanaman yang lain. Seminggu kemudian, ia menghitung jumlah hama yang masih hidup di setiap tanaman.
Bagaimanakah keefektifan pembasmi hama tersebut dapat terukur?”.
Jawaban yang tepat untuk nomor 13 adalah jawaban D yaitu
“Menghitung jumlah hama yang tersisa di tanaman”, tetapi 40 guru menjawab salah pada pilihan B yaitu
“Menentukan kondisi tanaman se
telah disemprot atau diberi serbuk”. Dalam soal ini yang diukur yaitu keefektifan pembasmi hama. Pada soal
ini juga sudah disebutkan variabel operasionalnya yaitu “Seminggu
kemudian, ia menghitung jumlah hama yang masih hidup di setiap tanaman”. Kemungkinan guru berfikir keefektifan pembasmi
hama dengan menentukan kondisi tanaman padahal dalam kasus ini yang dilakukan tukang kebun yaitu dengan menghitung jumlah
hama yang masih hidup. Untuk item soal nomor 14 dapat diamati prosentase
jawaban paling banyak pada jawaban salah dan prosentase jawaban benar yaitu sama. Pertanyaan nomor 14 yaitu
“Lisa ingin mengukur jumlah energi panas yang bisa dihasilkan oleh nyala api
dalam waktu tertentu. Sebuah alat pembakarbunsen akan digunakan untuk memanaskan sebuah beker gelas yang berisi satu
liter air dingin selama sepuluh menit. Bagaimana Lisa akan mengukur jumlah energi panas yang dihasilkan oleh nyala api
tersebut?. Jawaban yang tepat untuk persoalan ini adalah jawaban A yaitu
“Mencatat perubahan suhu air setelah sepuluh menit”. Sebanyak 45 dari keseluruhan guru menjawab salah dengan
jawaban D yaitu “Menghitung waktu yang dibutuhkan hingga satu
liter air mendidih”. Dalam persoalan ini jelas disebutkan variabel operasionalnya yaitu memanaskan beker gelas selama sepuluh
menit. Dalam soal ini menanyakan bagaimana lisa mengukur jumlah energi panas yang dihasilkan oleh nyala api sehingga
berhubungan dengan perubahan suhu air. Kemungkinan guru kurang teliti dalam membaca soal dikarenakan pada jawaban D
menyebutkan menghitung waktu yang dibutuhkan padahal dalam soal sudah disebutkan waktu yang digunakan yaitu selama sepuluh
menit.
c Merumuskan Hipotesis
Berdasarkan skor jawaban dari guru pada tabel 4. 1, dapat diketahui bahwa skor rata-rata aspek merumuskan hipotesis yaitu
sebesar 56,67. Dengan mengacu pada tabel 3. 3. Berdasarkan tabel 3. 3, maka aspek merumuskan hipotesis dapat dikatakan
cukup. Sebaran data terkait dengan jawaban guru pada aspek ini
yang meliputi 6 item soal dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4. 4. Jawaban Guru dalam Aspek Merumuskan Hipotesis
Aspek No
Item Jumlah Guru yang menjawab
A b
c D
Kosong Total
merumuskan hipotesis
4 10
10 10
70 100
8 45
30 5
20 100
9 10
5 80
5 100
18 20
15 45
15 5
100 20
15 10
10 65
100 25
10
55
35 100
Keterangan :
Arsir : Kunci jawaban
Cetak Tebal Bold : Jawaban salah paling banyak
Merumuskan hipotesis merupakan kegiatan perkiraan atau dugaan yang beralasan pada pengamatan yang akan diuji. Dalam
hal ini dugaan guru menjadi penting untuk memperkirakan sebuah penelitian. Dengan cara dugaan maka memungkinkan guru dapat
merumuskan sebuah hipotesis. Namun demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penguasaan guru terkait dengan
merumuskan hipotesis adalah cukup. Beberapa kelemahan dapat dilihat dengan mengamati respon guru dari setiap aspek ini.
Berdasarkan keseluruhan item pada aspek ini terlihat bahwa jawaban salah yang paling banyak yaitu pada nomor 25.
Pertanyaan nomor 25 yaitu “Ani memelihara ikan emas di dalam
akuarium. Ia menyadari bahwa beberapa ikan sangat aktif. Ia
ingin tahu apa yang mempengaruhi keaktifan ikan-ikan tersebut. Hipotesa apa yang dapat ia uji untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi keaktifan ikan- ikan tersebut?”. Jawaban yang
tepat untuk soal ini adalah jawaban D yaitu “Semakin banyak
cahaya masuk dalam akuarium, semakin aktif ikan- ikan tersebut”,
sebanyak 35 dari keseluruhan menjawab ini. Sebanyak 55 dari keseluruhan guru menjawab salah pada
jawaban B yaitu “Semakin aktif ikan tersebut, semakin banyak
makanan yang dibutuhkan”. Dalam aspek merumuskan hipotesis,
mengenali variabel bebas dan terikat adalah penting untuk perkiraan hasil. Dalam soal ini diketahui variabel terikat yaitu
keaktifan ikan. Jadi variabel bebas yang tepat untuk menjawab persoalan ini yaitu semakin banyak cahaya masuk dalam akuarium.
Untuk pernyataan B salah karena peryataannya terbalik dengan menyebutkan variabel bebas sebagai akibat dari variabel terikat.
Kemungkinan guru berfikir dengan aktifnya ikan maka semakin banyak makanan yang dibutuhkan tetapi dalam hal ini yang
ditanyakan penyebab aktifnya ikan, maka ikan aktif disebabkan oleh cahaya yang masuk akuarium bukan semakin banyak
makanan yang dibutuhkan karena ikan aktif.
d Merancang Penelitian Eksperimen
Berdasarkan tabel 4. 1, dapat diketahui skor rata-rata untuk aspek merancang eksperimen yaitu sebesar 55. Dengan mengacu
pada tabel 3. 3, maka aspek merancang eksperimen dapat dikatakan kurang.
Sebaran data terkait dengan jawaban guru pada aspek ini yang meliputi 2 item soal dapat dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.
5. Jawaban
Guru dalam
Aspek Merancang
PenelitianEksperimen
Aspek No
item Jumlah Guru yang menjawab
A b
C D
Kosong Total Merancang
Eksperimen 6
10 80
5 5
100 15
60 30
10 100
Keterangan :
Arsir : Kunci jawaban
Cetak Tebal Bold : Jawaban salah paling banyak
Dalam penyelidikan ilmiah, kegiatan eksperimen dilakukan untuk menguji melalui penyelidikan. Dalam hal ini penyelidikan
variabel-variabel mana yang akan diukur. Dengan menyelidiki variabel-variabel yang diukur maka memungkinkan penyelidik
untuk dapat merancang sebuah eksperimen. Namun demikian hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingkat penguasaan guru terkait dengan merancang eksperimen masih kurang. Beberapa kelemahan
dapat dilihat dengan mengamati respon guru dalam setiap item dalam aspek ini.
Dari tabel 4. 5 diketahui bahwa sebanyak 60 guru menjawab salah pada nomor 15. Pertanyaan nomor 15 yaitu
“Vino sedang menyelidiki pengaruh suhu terhadap kecepatan aliran
minyak. Hipotesis dalam penyelidikan ini adalah semakin tinggi suhu pada minyak maka semakin cepat minyak tersebut akan
mengalir. Bagaimana ia dapat menguji hipotesa tersebut?”. Jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini adalah pilihan B yaitu
“Mengamati kecepatan tertentu dimana minyak dalam suhu yang berbeda-
beda mengalir di permukaan yang licin”, sebanyak 30 guru menjawab benar. Hipotesa dalam soal ini yaitu
“semakin tinggi suhu pada minyak maka semakin cepat minyak tersebut akan
mengalir”. Dari hipotesa dapat dilihat bahwa variabel terikatnya adalah kecepatan minyak yang mengalir sedangkan variabel
bebasnya adalah suhu minyak. Maka rancangan eksperimen untuk menguji kecepatan minyak berdasarkan suhunya dapat dilakukan
dengan mengalirkannya. Sebanyak 60 guru menjawab salah pada pilihan A yaitu
“Memanaskan minyak dalam suhu yang berbeda- beda dan menimbangnya setelah minyak tersebut mengalir keluar
kaleng”. Kemungkinan guru berfikir bahwa semakin panas minyak
maka akan keluar dari kaleng dan kemudian dapat menimbang minyak yang berhasil keluar untuk medeskripsikan kecepatan
minyak yang mengalir. Padahal dalam hipotesa tidak disebutkan untuk menimbang minyak yang mengalir. Hal ini juga dapat
disebabkan guru tidak teliti dalam membaca hipotesa yang ada dalam soal.
e Menyajikan Interpretasi Data
Berdasarkan tabel 4. 1, diketahui bahwa skor rata-rata untuk aspek interpretasi data yaitu sebesar 76,25. Dengan
mengacu pada tabel 3. 3, maka aspek interpretasi data dapat dikatakan baik.
Sebaran data terkait dengan jawaban guru pada aspek ini yang meliputi 4 item soal dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4. 6. Jawaban Guru dalam Aspek MenyajikanInterpretasi Data
Aspek No Item
Jumlah Guru yang menjawab A
B c
D koson
g Total
Menyajikan Interpretasi
data 5
75 15
10 100
7 80
20 100
16 20
5 70
5 100
19 10
80 10
100
Keterangan :
Arsir : Kunci jawaban
Cetak Tebal Bold : Jawaban salah paling banyak
Dalam kegiatan ilmiah, menyajikan atau menginterpretasi data sangat diperlukan. Dengan menyajikan data yang diperoleh
dari suatu percobaan maka orang lain akan mengerti hasil yang didapatkan.
Dari penelitian
menunjukkan bahwa
tingkat penguasaan guru terkait dengan menyajikan interpretasi data
adalah baik. Beberapa kelemahan dapat dilihat dengan mengamati respon guru dalam setiap item dalam aspek ini.
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui jawaban benar paling tinggi yaitu 80 sedangkan jawaban salah paling besar yaitu 20. Aspek
ini menuntut keterampilan untuk menafsirkan data. Pada nomor 7 dan 19 merupakan soal yang mirip yaitu data yang disajikan berupa
grafik dan responden diminta untuk memilih dan menunjukkan hubungan antar variabelnya. Berdasarkan jawaban guru untuk
nomor 7 dan 19 masing-masing dari keseluruhan guru menjawab benar 80. Hal ini berarti keterampilan interpretasi data guru
sangat baik dalam menafsirkan data berupa grafik. Untuk guru yang menjawab salah mungkin dikarenakan kurang teliti dalam
melihat data yang ada dalam tabel data atau mungkin melihat variabel-variabel dalam grafik yang ada.