Karkh Anhar Hasyimiyah Bukhara dan Samarkand

S S Se ej a r ra a h h K K Ke b bu u d da a y y y a a a an I sl a am m m K Kur iik u ul um m 2 13 71

c. Karkh

Kota Karkh dibangun oleh khalifah al-Mansur dengan tujuan sebagai kota bayangan bagi Baghdad sebagai kota pusat pemerintahan. Kota Baghdad yang sudah penuh sesak dengan berbagai bagunan, Masjid, istana, madrasah, maktab dan bangunan fasilitas pemerintahan lainnya, maka khalifah al- Mansur memindahkan pusat-pusat perniagaan dari kota Baghdad ke kota Karkh. Perniagaan yang dominan adalah perniagaan minyak wangi, tukang- tukang besi, tukang-tukang kayu, perniagaan-perniagaan pakaian dan senjata, serta perniagaan bunga, dan perniagaan alat musik.

d. Anhar Hasyimiyah

Kota Anhar adalah kota tua yang dibangun oleh salah seorang raja Persia yang bergelar eraklius. Pada saat Abbasiyah, maka khalifah pertama Abu Abas assafah memperbaiki kota ini dan mengganti namanya menjadi kota asyimiyah. Pada saat al-Mansur menjadi khalifah kedua, dia merasa tidak aman, karena pernah mendapat ancaman dari lawan politik, maka khalifah selalu pesimis tinggal di kota ini. Selanjutnya khalifah al-Mansur merancang untuk mendirikan kota baru yang namanya Baghdad. Meskipun ibu kota Abbasiyah dipindahkan ke Baghdad di wilayah bekas kekuasaan Romawi timur yang terkenal dengan Babilonia, akan tetapi asyimiyah tetap menjadi salah satu pusat peradaban slam Abbasiyah. Selama tahun Abu Abbas menjadi khalifah, kota ini menjadi pusat ibu kota Abbasiyah. Pada saat perkembangan peradaban Abbasiyah mengalami masa puncak kejayaan, asyimiyah termasuk salah satu pusatnya pegembangan ilmu pengetahuan.

e. Bukhara dan Samarkand

Dua kota ini terdapat di wilayah paling jauh di wilayah perbatasan dengan Mongol. Sejarah berdiri dua kota ini adalah ketika skandar Zulkarnain diperintahkan agar membatasi hegomoni Mongol mengadakan serangan ke wilayah lain. skandar diutus ke wilayah ini yang sekarang dikenal dengan nama wilayah Tranxoania dan membangun Bukhara Samarkand menjadi pusat kota bagi komunitas di wilayah ini. dua kota ini masuk ke wilayah pada masa Abbasiyah berkuasa. Dua kota ini dikembangakan menjadi dua pusat peradaban besar. Di di kota ini lahir ulama-ulama seperti mam Bukhari dan mam Samarkandi. Di unduh dari : Bukupaket.com B B B u u u k k k u u u u u S S i s s s w w w w a w a K K e e e e l a s X X I 72

f. Mesir