uang domestik menyebabkan penurunan permintaan kredit perbankan. Sedangkan dari sisi penawaran, Nuryakin dan Warjiyo 2006 juga berpendapat bahwa
besarnya jumlah kredit ditentukan oleh suku bunga kredit dan faktor-faktor lain seperti karakteristik internal kreditur bank, yang meliputi kapasitas kredit Dana
Pihak Ketiga, efisiensi operasional BOPO, kualitas aset perbankan, permodalan, dan Non Performing Loans NPL. Secara teori, suku bunga kredit
berhubungan positif dengan jumlah kredit yang ditawarkan, ceteris paribus. Sementara itu, rendahnya efisiensi dan kualitas aset perbankan, tingginya NPL,
rendahnya modal dan kapasitas kredit akan menurunkan penawaran kredit.
2.2. Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan referensi maka dilihat penelitian penelitian sebelumnya yang sudah dilakukan mengenai pemberian kredit antara lain :
1. Taufan Achmad Felna, 2012, “Analisis Permintaan Kredit Pada Usaha Mikro dan Kecil di Kecamatan Medan Johor”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apa yang melatarbelakangi pengusaha mikro dan kecil untuk meminjam kredit pada bank dan untuk mengetahui peranan pinjaman yang
disalurkan oleh bank terhadap pendapatan usaha mikro dan kecil. Dari hasil regresi, variabel modal sendiri berpengaruh positif dan signifikan secara
statistik terhadap variabel pendapatan kesejahteraan pengusaha mikro dan kecil, variabel modal kredit berpengaruh positif dan signifikan secara statistik
terhadap variabel pendapatan kesejahteraan pengusaha mikro dan kecil, variabel jumlah pekerja berpengaruh negatif secara statistik terhadap variabel
pendapatan kesejahteraan pengusaha mikro dan kecil. Hasil uji koefisien
Universitas Sumatera Utara
determinasi R2 menunjukkan bahwa variabel tingkat kesejahteraan petani kopi sebagai variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel – variabel
independen yaitu modal sendiri, modal kredit, jumlah pekerja sebesar 99,504 sedangkan sisanya sebesar 0,496 dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak diikutsertakan ke dalam modal estimasi. Pengujian secara keseluruhan menggunakan uji F dimana F hitung 8,545 F tabel 3,35,
artinya variabel modal sendiri, modal kredit, luas jumlah pekerja secara serentak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan pengusaha mikro
dan kecil. 2. Sri Widodo, 2008. “Pengaruh Pemberian Kredit Modal Kerja Terhadap
Penghasilan Petani Ikan”. Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kredit modal kerja
terhadap penghasilan petani ikan di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman. Dengan menguji pengaruh pemberian kredit modal kerja terhadap
penghasilan petani ikan diharapkan petani dapat mempergunakan investasi yang ada semaksimal dan sebaik mungkin agar hasil yang diperoleh juga
maksimal. Hasil penelitian di daerah penelitian menunjukkan bahwa masing- masing koefisien regresi bernilai positif yang berarti variabel modal, dan
kredit , berpengaruh positif terhadap penghasilan. Dari hasil pengujian statistik individual uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 2,447 modal,
18,667 kredit dari p value. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa modal, dan kredit berpengaruh positif terhadap penghasilan petani, karena p
value kredit dan modal 5 atau signifikan pada 5 sehingga apabila modal, dan kredit semakin baik maka penghasilan petani juga akan
Universitas Sumatera Utara
mengalami peningkatan. Nilai koefisien determinasi R² sebesar 0,785. Hal ini berarti bahwa 78,5 penghasilan petani dipengaruhi oleh besarnya kredit
dan modal kerja, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. 2.3. Kerangka Pemikiran
Petani menjalankan usaha taninya dalam kehidupan sehari – hari untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Dalam usaha tani, petani membutuhkan modal.
Modal usahatani yang digunakan adalah hal yang penting bagi berlangsungnya usaha tani milik petani sampai menghasilkan produk pertaniannya. Modal ini
dapat diperoleh dari tabungan petani maupun dari pihak lain baik keluarga maupun diluar keluarga.
Salah satu alternatif dalam memperoleh modal petani dapat melakukan peminjaman dari lembaga keuangan. Lembaga keuangan baik perbankan maupun
non perbankan merupakan salah satu penyedia modal. Perbankan menjadi salah satu solusi bagi petani untuk dapat memecahkan masalah permasalahan
permodalan. Modal dari perbankan dikenal dengan kata kredit. Dalam ruang lingkup petani dari perbankan, biasanya kredit yang dikucurkan adalah kredit
mikro.yang biasanya ditujukan untuk segmen modal kerja. Petani dalam mengambil keputusan untuk mengambil kredit mikro di
perbankan tentu memiliki alasan tertentu. Peminjaman kredit mikro oleh petani dapat didasarkan atas suku bunga, luas lahan yang akan dibiayai, jumlah
tanggungan dalam keluarga. Dari sebab – sebab yang ada akan diteliti faktor – faktor apa saja yang akan mempengaruhi keputusan petani dalam memilih untuk
meminjam di lembaga keuangan perbankan.
Universitas Sumatera Utara
Dari alasan alasan petaniuntuk memilih untuk meminjam dari lembaga keuangan akan dilihat apakah petani mengalami peningkatan pendapatan.
Penggunaan kredit yang sesuai akan membuat penghasilan petani menjadi meningkan sedangkan bila petani hortikultura menggunakan kredit tersebut untuk
tujuan yang lain, akan menimbulkan keadaan yang kurang menguntungkan. Menunjuk kepada latar belakang masalah yang telah dikemukakan dan
tinjauan pustaka yang telah dilakukan maka dapat digambarkan kerangka pemikiran penulisan seperti berikut :
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Petani Hortikultura
Produk Hortikultura Usaha tani hortikultura
Modal kredit mikro
Dengan kredit mikro
Tidak dengan kredit mikro
Perbankan - Suku bunga
kredit - Luas tanaman
- Jumlah tanggungan
Pendapatan petani
Universitas Sumatera Utara
2.4. Hipotesis Penelitian