47
Bab 3
Lembaga Sosial
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa tipe–tipe lembaga sosial itu ada yang bersifat formal dan yang bersifat informal.
Setelah mengetahui tipe-tipe sosial, kita akan mempelajari bagai- mana peran dan fungsi lembaga sosial?
E. Peran Lembaga Sosial dan Fungsi Lembaga Sosial
Di masyarakat terdapat lembaga– lembaga sosial yang berperan dalam
pengendalian sosial. Beberapa dian- taranya adalah adat istiadat, tokoh ma-
syarakat, kepolisian, dan pengadilan. Masing-masing lembaga sosial tersebut
berusaha menegakkan dan menjalankan pranata sosial agar kondisi lingkungan
berjalan tertib dan terkendali sesuai dengan ukuran yang ada. Adapun fungsi
dan guna pranata yang harus ditegakkan lembaga-lembaga sosial adalah sebagai
pedoman bertingkah laku dan bersikap anggota masyarakat, memberi pelajaran
dan pengawasan tingkah laku anggota- anggota masyarakat, menjaga keutuhan
masyarakat, dan alat kontrol sosial. Adanya pranata lembaga kemasyarakatan dapat mengantur perilaku sesuai kehendak masyarakat.
1. Adat–istiadat
Kehidupan suatu suku bangsa masyarakat tertentu tidak bisa lepas dari ikatan adat istiadat secara turun temurun. Sampai saat ini generasi
penerus sebagian masih membudayakan adat istiadat dan nilai-nilai luhur dalam pergaulan sehingga terjalin hubungan yang selaras dan
harmonis didalam masyarakat.
Adat istiadat merupakan aturan-aturan tidak tertulis yang disepakati suatu kelompok masyarakat setempat. Adakalanya adat
istiadat lebih dipatuhi daripada hukum yang tertulis pada suatu masyarakat. Didalam adat istiadat adapula pemberian sanksi sesuai
dengan ketentuan–ketentuan yang berlaku.
Contoh : hukum adat di Batak tidak memperbolehkan menikah bagi orang yang berasal dari satu marga yang sama. Karena sistem
perkawinannya eksogami dan bila ketentuan ini dilanggar, maka sanksinya berupa dikucilkan dari kehidupan masyarakat.
Sumber: Buletin Kangsen, 2003
Peran dan fungsi lembaga keluarga sangat penting dalam hidup
bermasyarakat.
Di unduh dari : Bukupaket.com
48
Sosiologi untuk SMAMA kelas XII IPS
2. Kepolisian.
Kepolisian merupakan aparatur negara yang bertanggung jawab dalam bidang keamanan. Sebagai penegak disiplin hukum, tindakan
kepolisian bertujuan untuk mencegah dan mengatasi perilaku menyimpang. Aparat kepolisian memiliki wewenang untuk menang-
kap, memeriksa, dan menyelidiki para pelanggar hukum yang selanjutnya dibawa ke pengadilan. Dasar pelaksanaan dan tindakan
polisi yakni norma-norma hukum tertulis.
Dalam norma hukum yang berupa undang-undang itu tertulis bentuk-bentuk pelanggaran dalam hukum tertulis seperti pencurian,
penganiayaan, pembunuhan, penghinaan dan lainnya. Walaupun demikian, polisi tidak berhak menjatuhkan hukuman kepada warga
yang melakukan sosialisasi hukum, penyelidikan, penangkapan, pemeriksaan, dan pengawasan terhadap perilaku sosial seseorang.
3. Pengadilan
Institusi peradilan merupakan salah satu lembaga sosial dan sekaligus merupakan salah satu alternatif terakhir para pelaku
penyimpangan sosial untuk mengatasi kasus yang terjadi. Pengadilan bertugas membuat putusan hukum terhadap warga
masyarakat yang melakukan pelanggaran norma-norma hukum. Pengadilan juga bertugas membuat putusan hukum dalam penyele-
saian perkara. Namun tidak semua kasus penyimpangan sosial di masyarakat harus diselesaikan di pengadilan. Ini berarti semua anggota
masyarakat berperan aktif dalam pengendalian sosial.
4. Tokoh Masyarakat