BAB I PENDAHULUAN
Disain gigi tiruan rangka logam diuraikan dalam buku-buku teks yang ada. Di Indonesia gigi tiruan akrilik lebih banyak dibuat dibandingkan dengan gigi tiruan
rangka logam, sehingga belum terbiasa pada waktu membuat gigi tiruan rangka logam, disainnya tidak memanfaatkan keunggulan bahan logam.
Pemakaian gigi tiruan mempunyai tujuan bukan hanya memperbaiki fungsi pengunyahan, fonetik, dan estetik saja, tetapi juga harus dapat mempertahankan
kesehatan jaringan tersisa. Untuk tujuan terahir ini selain erat kaitannya dengan pemeliharaan kebersihan mulut, juga bagaimana mengatur agar gaya-gaya yang
terjadi masih bersifat fungsional atau mengurangi besarnya gaya yang kemungkinan akan merusak.
Gigi tiruan berujung bebas distal extension mempunyai lebih banyak masalah dibandingkan dengan gigi tiruan sebagian lepasan bersandaran ganda all
tooth supported. Klasifikasi Kennedy maupun klasifikasi Soelarko yang
berdasarkan topografi daerah tidak bergigi memasukkan daerah tidak bergigi berujung bebas sebagai kelas yang pertama Kelas-1 Giffin, 1996; Keng , 1996;
Navas dan del Campos, 1993; Boucher dan Renner, 1982; Henderson dan Steffel, 1973;. Hal ini menunjukkan bahwa gigi tiruan berujung bebas lebih banyak
mempunyai masalah–masalah yang memerlukan penanganan istimewa. Masalah utama pada gigi tiruan ujung bebas ialah gigi tiruan tidak stabil. Gigi tiruan yang
1
tidak stabil dapat menyebabkan resopsi lingir alveolar berjalan lebih cepat, atau ungkitannya dapat menimbulkan kelainan periodontal pada gigi kodrat yang dipakai
sebagai sandaran. Menurut Wyatt 1998 pemakaian gigi tiruan berujung bebas selama 5 tahun sudah dapat menyebabkan masalah oklusi sebagai akibat adanya
resorpsi lingir.
Makalah ini membahas disain untuk gigi tiruan berujung bebas. Hal ini karena pada gigi-tiruan berujung bebas paling banyak masalah yang harus
diperhatikan. Pemakaian gigi tiruan harus tetap memperhatikan mempertahankan kesehatan jaringan tersisa disamping fungsi mastikasi, estetik, dan fonetik.
BAB II GIGI TIRUAN BERUJUNG BEBAS RANGKA LOGAM