PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RESTO WAROENG AYAM KAMPUNG YOGYAKARTA

(1)

Disusun oleh:

Luqman Abdulloh Mahmuda 20120220064

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(2)

(3)

i

PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RESTO WAROENG AYAM KAMPUNG YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian

Disusun Oleh:

Luqman Abdulloh Mahmuda 20120220064

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA


(4)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah rabbil alamiin, segala puji hanya bagi Alloh yang dengan rahmat Nya memampukan kita untuk dapat melakukan berbagai kebaikan, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah bagi junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis bersyukur skripsi yang berjudul “PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RESTO WAROENG AYAM KAMPUNG YOGYAKARTA” dapat diseleseaikan dengan baik. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr.Ir.Widodo,MP selaku dosen pembimbing utama, Ibu Ir. Diah Rina Kamardiani,MP selaku dosen pembimbing kedua, Ibu Susanawati,SP,MP selaku dosen penguji dan Ibu Ir. Lestari Rahayu,MP selaku dosen pembimbing akademik atas segala saran, arahan, nasihat, dukungan dan doa yang selalu diberikan kepada penulis.

Ungkapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua, segenap keluarga dan teman-teman agribisnis 2012 atas dukungan yang selama ini diberikan.

Yogyakarta, 02 September 2016 Penulis,


(5)

ii

Luqman Abdulloh Mahmuda DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... iv

INTISARI ... v

ABSTRACT ... vi

I. PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.RumusanMasalah ... 3

C.TujuanPenelitian ... 3

D.ManfaatPenelitian ... 5

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI ... 5

A.TinjauanPustaka ... 13

B.Hasil Penelitian Terdahulu ... 15

C.KerangkaPemikiran... 17

III. METODE PENELITIAN ... 17

A.PenentuanLokasidanSampel ... 17

B.MetodePengumpulan Data ... 18

C.Jenis Data yang Digunakan ... 19

D.PembatasanMasalah ... 19

E. DefinisiOperasional dan Pengukuran Variabel ... 19

F. TeknikAnalisis Data... 23

IV. PROFIL PERUSAHAAN ... 25

A. Profil Singkat Resto Waroeng Ayam Kampung ... 25

B. Lokasi Resto Waroeng Ayam Kampung ... 27

C. Manajemen di Resto Waroeng Ayam Kampung ... 29

D. Menu dan Harga di Resto Waroeng Ayam Kampung ... 31

E. Fasilitas dan Layanan di Resto Waroeng Ayam Kampung ... 33

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Deskripsi Responden ... 36

B. Promosi yang Dilakukan oleh Pengelola Waroeng Ayam Kampung ... 40

C. Persepsi Responden tentang Promosi di Waroeng Ayam Kampung ... 45


(6)

iii

D. Keputusan Pembelian Konsumen di Waroeng Ayam Kampung

` ... 51

E. Pengaruh Promosi yang Dilakukan Waroeng Ayam Kampung terhadap Keputusan Pembelian Konsumen ... 57

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 63

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65


(7)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Penentuan jumlah responden pada hari senin-jumat ... 17

Tabel.2 Penentuan jumlah responden pada hari sabtu-minggu ... 18

Tabel 3.Interval nilai koefisien korelasi dan kekuatan hubungan ... 24

Tabel 4. Daftar menu dan harga Waroeng Ayam Kampung ... 31

Tabel 5. Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin ... 36

Tabel 6. Jumlah responden berdasarkan usia ... 37

Tabel 7. Jumlah responden berdasarkan pekerjaan ... 39

Tabel 8. Sebaran jawaban responden tentang neon box, spanduk dan social media ... 45

Tabel 9. Sebaran jawaban responden tentang promo ulang tahun dan promo paket ayam utuh ... 48

Tabel 10. Sebaran jawaban responden tentang liputan harian jogja ... 49

Tabel 11. Sebaran jawaban responden tentang tentang informasi mulut ke mulut ... 50

Tabel 12.Sebaran jawaban responden tentang kemantapan dengan produk ... 51

Tabel 13. Sebaran jawaban responden tentang terbiasa dalam membeli ... 53

Tabel 14. Sebaran jawaban responden tentang merekomendasikan pada orang lain ... 54

Tabel 15.Sebaran jawaban responden tentang melakukan pembelian ulang ... 56


(8)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran ... 16 Gambar 2. Denah lokasi Waroeng Ayam Kampung ... 28 Gambar 3. Struktur kepengelolaan di Resto Waroeng Ayam Kampung .... 29 Gambar 4.Layanan pesan antar “Waroeng Delivery” bisa diakses lewat

smartphone. ... 34 Gambar 5. Neon box di depan Waroeng Ayam Kampung ... 41 Gambar 6. Spanduk Waroeng Ayam Kampung di Jalan Kaliurang,

Yogyakarta ... 41 Gambar 7. Sosial media berupa akun twitter @waroengakam dan

instagram @waroenggroup ... 42 Gambar 8. Konsumen yang merayakan ulang tahun temannya di

Waroeng Ayam Kampung ... 43 Gambar 9. Paket ayam utuh di Waroeng Ayam Kampung ... 44 Gambar 10. Liputan Waroeng Ayam Kampung di Harian Jogja ... 45

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Identitas Responden Waroeng Ayam Kampung ... 68 Lampiran 2.Korelasi rank sperman promosi yang mempengaruhi


(9)

(10)

i INTISARI

PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN RESTO WAROENG AYAM KAMPOENG YOGYAKARTA. (Skripsi dibimbing oleh WIDODO & DIAH RINA KAMARDIANI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui promosi yang dilakukan manajemen Waroeng Ayam Kampung, mengetahui keputusan pembelian oleh konsumen Waroeng Ayam Kampung dan mengidentifikasi pengaruh promosi yang dilakukan manajemen Waroeng Ayam Kampung.Responden pada penelitian ini berjumlah 97 orang yang diambil secara quota sample dengan mengambil beberapa responden yang dapat mewakili keseluruhan konsumen Waroeng Ayam Kampung.Pengumpulan data dilakukan pada pekan kedua bulan maret 2016.Metode penelitian yang digunakan yaitu wawancara dan kuesioner. Berdasarkan analisis data menggunakan analisis korelasi rank sperman diperoleh data bahwa promosi yang dilakukan oleh manajemen Waroeng Ayam Kampung semuanya berpengaruh dengan keputusan pembelian pada konsumen. Diurutkan dari nilai korelasi paling tinggi yang hubungan cukup berarti yaitu informasi dari mulut ke mulut dan sosial media dengan nilai korelasi 0.696 dan 0.463. Promosi selanjutnya dengan kekuatan hubungan rendah yaitu spanduk, liputan harian jogja, promo paket ayam utuh, promo ulang tahun dan neon box dengan nilai korelasi 0.386, 0.341, 0.313, 0.229 dan 0.221.


(11)

PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN RESTO WAROENG AYAM KAMPUNG YOGYAKARTA

Effect on The Promotion of Consumer Buy Decision in Waroeng Ayam Kampung Restaurant Yogyakarta

Luqman Abdulloh Mahmuda

Dr.Ir.Widodo,MP / Ir. Diah Rina Kamardiani,MP Agribusiness Department Faculty of Agriculture

Muhammadiyah University of Yogyakarta Abstract

This research aims to determine the campaign carried Waroeng Ayam Kampung management, to know purchasing decisions by consumers Waroeng Ayam Kampung and identify the impact of the campaign carried Waroeng Ayam Kampung management. Respondents in this research amounted to 97 people taken by quota sample by taking some respondents to represent the entire consumer Waroeng Ayam Kampung. The data collection is done in the second week of March 2016. The research method used were interviews and questionnaires. Based on data analysis using Spearman rank correlation analysis of data showed that the campaign conducted by management Waroeng Ayam Kampung all influence the purchasing decisions of consumers. Sorted from highest correlation value is a significant relations that is the information by word of mouth and social media with a correlation value 0696 and 0463. The next promotion with low relations strength is banners, coverage of daily jogja newspaper, package whole promotion chicken, birthday promotion and neon box correlation value 0386, 0341, 0313, 0229 and 0221.


(12)

i

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Persaingan bisnis terutama produk kulinersemakin hari semakin menggeliat dan kompetitif yang menuntutprodusen harusmampu membuatproduk dengan cita rasa yang enak serta berbeda dari pesaingnya,berbagai strategi ditempuh agar dapat menarik perhatian konsumen untuk membeli.Salah satucara yang dilakukan oleh perusahaan dalam menarik perhatiankonsumen adalah dengan kegiatanpemasaran.Pemasaranbagi perusahaan adalah hal yang inti dimana pemasaran menjadi kunci penting, terutama dalam pelaksanaan penjualan produk bisnis tersebut.

Bagian terpenting dari pemasaran adalah promosi yang bertujuan membuat konsumen bersedia untuk membeli serta menjadi langganan, karena konsumen harus lebih dahulu diajak mencoba atau mengenali produk yang dihasilkan oleh perusahaan, pada dasarnya konsumen tidak akan melakukan hal itu bila kurang yakin terhadap produk tersebut, maka disinilah perlunya perusahaan mengadakan promosi yang terarah, karena diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap meningkatnya penjualan bagi perusahaan. Disisi lain, kehidupan di era sekarang ini memunculkan perilaku konsumen yang sangat beragamdi kalangan masyarakat, dimana konsumsi seseorang atau komunitassangat dilatarbelakangi oleh gaya hidupnya yang notabene hal tersebut juga mempengaruhi aktivitas keputusan pembelian terhadap suatu produk.

Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian pada konsumen merupakanaspek penting yang harus diperhatikandalam manajemen pemasaran di


(13)

perusahaan,karena itulah yang menjadi sasaran dari kegiatan promosi yang selama ini dilakukan yang berupa penyampaian pesan kepada konsumen, selain itu promosi bertujuan membangun komunikasi dengan harapan ada tanggapan dari konsumen atas produk yang ditawarkan untuk kemudian konsumen menindaklanjutinya dengan membeli produk tersebut. Pengambilan keputusan membelimerupakan kegiatan sehari-hari dalam kehidupan konsumen, sehingga perusahaan perlu mengetahui apakah promosi yang dilakukan oleh perusahaanitu berdampak pada konsumen, jika berdampak hal apakah yang akhirnyamembuat konsumen tiba pada keputusan pembelian.Keputusan pembelian pada konsumen mempunyai arti penting bagi perusahaankarena kemajuansuatu perusahaan banyak ditentukan oleh keputusan pembelian konsumen terhadap produk tersebut sekarang ini.

Beragam kuliner yang tersediadi daerah Yogyakartasaat ini menjadi tujuan utama bagi wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta, khususnya bagi wisatawan yang gemar melakukan wisata kuliner.Tentu saja, hal ini menjadi peluang bagi pelaku kuliner di Yogyakarta. Resto Waroeng Ayam Kampung berlokasi di Jalan Turangga, Barat Terminal Condong Catur, daerah Condong Catur termasuk daerah yang menjadi salah satu pusat keramaian di Yogyakarta, lokasi yang dekat dengan berbagi kampus serta fasilitas public seperti rumah sakit dan pusat perbelanjaan tersebut menjadi daya tarik tersendiri, Waroeng Ayam Kampungadalah restoran yang mengusung konsep retro klasikal serta menyediakan dan menyajikan makanan dengan menu khusus ayam kampung, dimana tingkat persaingan antara restoyang menjual produk sejenis lumayan ketat.


(14)

Melihat kondisi lapangan,Yogyakarta merupakan pangsa pasar yang sangat potensial bagi produk kuliner, maka resto Waroeng Ayam Kampung selaluberusaha berpromosi dengan cara terbaik untuk dapat menarik dan memenangkan hati konsumen sehingga konsumen memutuskan untuk tetap membeli serta menjadi pelanggan di restoWaroeng Ayam Kampoeng di tengah kepungan usaha kuliner sejenis.

B. Rumusan Masalah

1. Siapa saja konsumen resto Waroeng Ayam Kampung?

2. Bagaimana keputusan pembelian oleh konsumen resto Waroeng Ayam Kampung?

3. Apakah terdapatpengaruh promosi yang dilakukan resto Waroeng Ayam Kampungterhadap keputusan pembelian pada konsumen di resto tersebut? C. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan profil konsumen resto Waroeng Ayam Kampung.

2. Mendeskripsikan keputusan pembelian yang dilakukan konsumen resto Waroeng Ayam Kampung.

3. Menganalisa pengaruh promosi yang dilakukan resto Waroeng Ayam Kampung terhadap keputusan pembelian pada konsumennya.


(15)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi manajemen Waroeng Ayam Kampung, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi resto Waroeng Ayam Kampung dalam pengembangan strategi berpromosi agar dapat menarik konsumen untuk makan di restoWaroeng Ayam Kampung.

2. Bagi peneliti, penelitian ini mampu memberikan tambahan wawasan mengenai promosi yang tepat agar konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk bisnis.


(16)

1. Promosi

Menurut Simamora (2001), promosi adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan untuk menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade), atau mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu maupun rumah tangga. Promosi merupakan salah satu cara perusahaan melakukan komunikasi melalui pesan-pesan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan pembelian (puchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan.Perusahaan biasanya menggunakan iklan, promosi penjualan, pengerahan tenaga-tenaga penjualan, dan public relation sebagai alat penyampaian pesan-pesan tersebut dengan tujuan untuk dapat menarik perhatian dan minat masyarakat.

Menurut Tjiptono(2008), tujuan kegiatan promosi secara sederhana terbagi menjadi tiga jenis yaitu, memberikan informasi pelanggan tentang produk atau fitur baru seperti menciptakan kebutuhan, mempengaruhi pelanggan untuk membeli merek dan mengingatkan pelanggan tentang merek yang termasuk memperkuat penetapan ancangan merek. Pada dasarnya, tujuan promosi mengandung tiga unsur yakni memberikan informasi, mempengaruhi dan mengingatkan kepada pelanggannya tentang perusahaan dan produk yang ditawarkan.


(17)

Dalam kajian pemasaran, kegiatan promosi yang efektif dan efisien dapat dimasukkan sebagai bagian dari konsep bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix). Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima mode komunikasi pemasaran, yaitu advertising, sales promotion, publicrelations, personal selling, dan direct selling.

Menurut Swasta dan Irawan (2003), promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya, yang melingkupi semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Promosi juga merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

Bauranpromosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, penjualan pribadi, dan alat promosi yang lain, yang kesemuannya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Promosibukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara pemberi jasa dengan konsumen, melainkan juga sebagi alat untuk mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian.

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006), dalam bauran promosi terdapat beberapa komponen yang secara rinci dapat dijabarkan sebagi berikut :

a. Periklanan (Advertising)

Periklanan merupakan suatu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh perusahaan untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan


(18)

jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen akan jasa yang ditawarkan serta membedakan diri perusahaan dengan para kompetitornya. Beberapa contoh dari kegiatan periklanan adalah dengan mencetak brosur,memasangspanduk,membuat website perusahaan dan memasang iklan di radio dan televisi tertentu. Terdapat beberapa tujuan periklanan, diantaranya: iklan yang memberikan informasi, iklan membujuk, iklan pengingat dan iklan pemantapan.

b. Penjualan Personal (Personal Selling)

Penjualan personal merupakan suatu bentuk interaksi langsung oleh wiraniaga dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan persentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan dari satu calon pembeli. Penjualan personal mempunyai peranan yang penting dalam pemasaran jasa, karena memiliki kekuatan unik yaitu wiraniaga dapat mengumpulkan pengetahuan tentang konsumen dan mendapatkan umpan balik dari konsumen.

c. Promosi penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah kegiatan promosi selain periklanan, penjualan perorangan maupun publisitas yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin, yang ditujukkan untuk mendorong penjualan, serta lebih mempercepat respon pasar yang ditargetkan. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam promosi penjualan yaitu peragaan, pertunjukan pameran,memberi diskon, demontrasi dan sebagainya. Biasanya kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan kegiatan promosi lain dan biayanya relatif lebih murah dibandingkan


(19)

periklanan dan personal selling. Selain itu promosi penjualan juga lebih fleksibel karena dapat dilakukan setiap saat dengan biaya yang tersedia dan dimana saja.

d. Publisitas dan Hubungan Masyarakat (Publicity and Public Relation)

Publisitas yaitu sejumlah informasi tentang barang atau perusahaan yang di sebarluaskan ke masyarakat dengan cara membuat berita yang mempunyai arti komersial atau berupa penyajian lain yang bersifat positif. Dengan demikian suatu perusahaan dengan produknya dapat menjadi perhatian umum.Biasanya, media bersedia mempublisitas suatu cerita apabila materinya dirasakan cukup menarik atau patut dijadikan berita

e. Informasi dari mulut ke mulut (Word of mouth)

Dalam hal promosi barang dan jasa, peranan orang sangat penting. Pelanggan dekat dengan penyampaian pesan, dengan kata lain pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya dalam menerima jasa tersebut.

f. Pemasaran Langsung (direct marketing)

Pemasaran ini merupakan unsur terakhir dalam bauran komunikasi promosi ada enam area pemasaran langsung yaitu direct mail, mail order, direct response, direct selling, telemarketing, digital marketing.

Menurut Armstrong (2002), beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan promosi diantaranya :


(20)

Jika sebagian besar audiens sasaran tidak menyadari obyek tersebut, tujuan promosi adalah membangun kesadaran, mungkin hanya pengenalan nama produk. b) Memberikan informasi kepada konsumen

Audiens sasaran mungkin telah memiliki kesadaran tentang perusahaan atau produk tetapi tidak menggetahui lebih banyak lagi.Sehingga bagian promosi dalam promosinya banyak mengandung informasi tentang produk.

c) Meyakinkan konsumen.

Konsumen mungkin lebih menyukai suatu produk tertentu tetapi tidak menimbulkan keyakinan untuk membelinya.Tugas promosilah untuk meyakinkan bahwa produk yang ditawarkan benar-benar bisa memberikan solusi bagi konsumen.

d) Mendorong konsumen untuk membeli

Banyak audiens sasaran mungkin memiliki keyakinan tetapi tidak bermaksud untuk melakukan pembelian.Mereka mungkin menanti lebih banyak informasi atau merencanakan untuk bertindak kemudian.Komunikator harus mengarahkan konsumen agar mengambil langkah terakhir.Caranya dapat berupa menawarkan produk dengan harga rendah, menawarkan, premi, atau memberikan kesempatan secara terbatas kepada pelanggan untuk mencoba.

2. Keputusan Pembelian

Menurut Schiffman dan Kanuk (2009), keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, harus tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah pada bagaimana proses dalam


(21)

pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen.

Menurut Kotler (2004), proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian sebagai berikut : pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja dalam tahap-tahap tersebut. Sikap orang lain, faktor situasi yang terantisipasi, serta resiko yang dirasakan dapat mempengaruhi keputusan pembelian, demikian pula level kepuasan pasca pembelian konsumen dan tindakan perusahaan pasca pembelian.

Menurut Setiadi(2003), pada saat melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik mengenai penampilan, gaya, mutu dan harga dari produk tersebut. Penetapan harga oleh penjual akan berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen, sebab harga yang dapat dijangkau oleh konsumen akan cenderung membuat konsumen melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Sebelum merencanakan pemasaran, suatu perusahaan perlu mengidentifikasi konsumen, sasarannya dan proses keputusan mereka. Walaupun banyak keputusan pembelian melibatkan hanya satu pengambilan keputusan, keputusan yang lain mungkin melibatkan beberapa peserta yang memerankan peran, pencetus ide, pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pembeli dan pemakai.

Menurut Kotler (2004), keputusan pembelian merupakan hal yang lazim dipertimbangkan konsumen dalam proses pemenuhan kebutuhan akan barang


(22)

maupun jasa. Dalam keputusan pembelian, umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan seseorang. Kelima peran tersebut meliputi:

1. Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.

2. Pemberi pengaruh (influencer), yaitu orang yang member pandangan, nasihat, atau pendapat sehingga dapat membantu keputusan pembelian.

3. Pengambil keputusan (decider),yaitu orang yang menentukan keputusan pembelian, apakah jadi membeli, apa yang dibeli, bagaimana cara membeli, atau dimana membelinya.

4. Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian secara aktual.

5. Pemakai (user), yaituorang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau jasa yang telah dibeli.

Menurut Engel (1994) dan Hawkins (2001), menjelaskan keputusan pembelian konsumen adalah sebuah proses yang dilakukan konsumen dalam melakukan pembelian sebuah produk barang ataupun jasa. Istilah keputusan pembelian menggambarkan bagaimana individu secara hati-hati mengevaluasi berbagai macam atribut dari produk-produk, merek-merek, atau jasa-jasa tertentu dan secara rasional memilih salah satu dan yang memenuhi kebutuhannya yang teridentifikasi dengan jelas.

Menurut Sutisna (2001), dalam memahami pembuatan keputusan pembelian yang dilakukan konsumen, harus dipahami sifat-sifat keterlibatan konsumen dengan produk, terdapat dua tipe keterlibatan konsumen, yaitu :


(23)

1. Keterlibatansituasional, adalah situasional hanya terjadi seketika pada situasi tertentu dan bersifat temporer. Misalnya adanya kebutuhan pakaian baru menjelang hari lebaran.

2. Keterlibatan tahan lama, adalah keterlibatan tahan lama berlangsung lebih lama dan bersifat permanen. Seorang konsumen membeli barang dengan keterlibatan yang lebih permanen karena menganggap bahwa jika tidak membeli produk tersebut akan merusak konsep dirinya. Misalnya: konsumen selalu membeli pakaian dengan merek tertentu karena merasa pakaian itu mampu mengekspresikan citra dirinya dan konsep dirinya.

Menurut Kotler (2004), terdapat empat indikator untuk menentukan keputusan pembelian yang diambil oleh konsumen yaitu :

a. Kemantapan pada sebuah produk

Dalam melakukan pembelian, yang paling pertama mendasari konsumen memutuskan untuk membeli adalah factor produk. Biasanya konsumen memilih salah satu dari beberapa faktor seperti harga,distribusi dan lainnya, namun pada akhirnya produk-lah yang memantapkan keinginan konsumen untuk membeli. b. Terbiasa dalam membeli

Kebiasaan konsumen dalam membeli juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Konsumen merasa nyaman atau bahkan melekat dengan suatu unit bisnis karena merasakan manfaat dari sesuatu yang ada di unit bisnis baik itu layanan ataupun fasilitasnya. Oleh karena itu, konsumen akan merasa tidak nyaman jika mencoba ke tempat baru karena harus menyesuaikan diri lagi.


(24)

c. Memberikan rekomendasi kepada orang lain

Dalam melakukan pembelian, jika konsumen mendapatkan manfaat yang sesuai dengan sebuah produk, mereka pasti akan merekomendasikan produk tersebut dengan orang lain. Mereka ingin orang lain juga merasakan bahwa produk tersebut sangat bagus dan lebih baik dari produk lain.

d. Melakukan pembelian ulang

Kepuasan konsumen dalam menggunakan sebuah produk akan menyebabkan konsumen melakukan pembelian ulang produk tersebut. Mereka merasa produk tersebut sudah cocok dan sesuai dengan apa yang mereka inginkan dan harapkan. B. Hasil PenelitianTerdahulu

Menurut Rifki Rijabi (2014),dalam penelitiannya“Pengaruh Promosi Penjualan terhadap Keputusan Pembelian Konsumen: (Survei Pada Konsumen Pernak-Pernik Purezento di Kota Bandung)”, menunjukkan bahwapromosi penjualan yang dilakukan oleh toko pernak-pernik Purezentomerupakan salah satu aktivitas promosi yang penting dalam memasarkan produk yang dihasilkan perusahaan, hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara keseluruhan variabel potongan harga (discount) terdapat pengaruh positif dan cukup signifikan terhadap keputusan pembelian masyarakat akan pernak-pernik di Kota Bandung.

Menurut NikoPurwosembodo(2014),dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Es Krim Wall’s di Surabaya”, menyebutkan pada hakikatnya promosi yang dilakukan oleh PT. Unilever, selaku produsen es krim merk “wall’s” adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran dengan tujuan menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan


(25)

mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar pada akhirnya konsumen es krim bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Hasilnya adalah promosi yang dilakukan menggunakan media iklan di televisi berdampak positif mempengaruhi keputusan pembelian konsumen es krim.

Menurut Ana Putri Fadhillah(2013), dalam penelitian berjudul “Analisis Pengaruh Produk, Harga, Promosi dan Saluran Distribusi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Outlet The Body Shop Java mall Semarang)”, hasilnya adalahpada kenyataannya proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen outlet The Body Shop di Semarangtidak selamanya merupakan proses yang rasional. Hal ini seringkali disebabkan oleh perilaku konsumen yang terbujuk oleh berbagai kegiatan promosi yang dilakukan oleh department store tersebut di berbagai media.Setelah melakukan pembelian, konsumen sering kali cenderung berfikir bahwa mereka telah melakukan pilihan yang tepatdan beranggapan telah mencari informasi untuk memberikan keyakinan bahwa produk yang mereka beli adalah benar.

Kemudian menurut AgusSusanto (2013), dalam penelitian berjudul “Pengaruh Promosi, Harga dan Inovasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian pada Batik Tulis Karang Mlati Demak”, disimpulkan bahwa keputusan pembelian yang dilakukan konsumen untuk melakukan pembelian batik tulis Karang Mlati, sangat dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu promosinya, harganya dan inovasinya. Oleh karena itu, pengambilan keputusan pembelian konsumen batik tulis merupakan proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian


(26)

masalah yang matang dengan tindak lanjut nyata dan menuai keuntungan bagi produsen batik Karang Mlati.

C. KerangkaPemikiran

Promosi merupakan kegiatan penting dalam manajemen pemasaran yang dilakukan olehmanajemen restoWaroeng Ayam Kampunguntukmenarik perhatian konsumenagar membelinya.Adapun kegiatan promosi yang dilakukan manajemen resto adalah dengan cara periklanan berupa neon box yang terletak depan lokasi resto, spanduk yang terpampang di sekitaran lokasi menuju resto, serta sosial media berupa akun instagram @waroenggroup dan twitter di @waroengakam, selain itu melakukan promosi penjualan berupa diskon bagi konsumen yang merayakan ulang tahun dan promo bagi yang membeli paket ayam utuh,serta publisitas dengan liputan di Harian Jogja, sedangkan promosi yang terbangun dari konsumen berupa informasi dari mulut ke mulut berupa ajakan dari konsumen yang sudah pernah makan disana kepada konsumen lain.

Di sisi lain,kegiatankeputusan pembelian yang dilakukan oleh para konsumen restoWaroeng Ayam Kampungyaitu berupa konsumen merasa mantap dengan produknya, konsumen menjadi terbiasa dalam membeli di Waroeng Ayam Kampung kemudian mereka merekomendasikan produk Waroeng Ayam Kampung kepada orang lain sekaligus mereka juga melakukan pembelian ulang pada produk ayam kampoeng di resto, dari uraian diatas maka dapat diambil suatu kerangka pemikiran sebagai berikut ini.


(27)

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran Keputusan pembelian oleh konsumen resto

Waroeng Ayam Kampung

a. Kemantapan dengan produk b. Terbiasa dengan produknya

c. Merekomendasikan pada orang lain d. Melakukan pembelian ulang Periklanan

- Neon box - Spanduk - Sosial

Media

Promosi penjualan - Promo ulang

tahun

- Promo paket ayam utuh

Publisitas - Liputan

harian Jogja

Promosi oleh resto Waroeng Ayam Kampung

Informasi dari mulut ke mulut

Profil Konsumen - Jenis kelamin - usia


(28)

1

pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.(Sugiyono, 2009)

A. Penentuan Lokasi dan Sampel 1. Penentuan Lokasi

Lokasi yang dipilih adalahrestoWaroeng Ayam Kampungyang terletak di Jalan Turangga Sari III, Pandeansari, Condong Catur, Sleman, Barat Terminal Condong Catur, Yogyakarta.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.Teknik pengambilan sampel yang diterapkan yaitu quota sampling yang berarti teknik pengambilan sampel dengan cara menetapkan jumlah tertentu sebagai target yang harus dalam pengambilan sampel dari populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengacu pada tabel jumlah konsumen berikut.

Tabel 1. Penentuan Jumlah Responden Pada Hari Senin-Jumat

Hari Jumlah Konsumen (Orang) Persentase (%) Senin Selasa Rabu Kamis Jumat 60 66 62 70 69 18 20 19 22 21

Total 327 100


(29)

Minggu 82 52

Total 159 100

Penentuan Responden 20% dari 159 Konsumen 32 Konsumen

Sumber: Data konsumen resto Waroeng Ayam Kampung dari tanggal 12-18 Maret 2016

Berdasarkan data yang diperoleh diatas, kuesioner akan dibagikan kepada 97 konsumen yang tediri dari 32 konsumen pada hari libur (Sabtu dan Minggu) dan 65 konsumen pada hari biasa (Senin-Jumat) yang mengunjungi dan makan di resto Waroeng Ayam Kampung,peneliti mengambil sampel sebanyak 20% karena peneliti menganggap persentase 20% dari jumlah konsumen yang datang dalam sepekan dianggap representative atau mewakili dalam penelitian ini, dengan waktu pengambilan sampel dilakukan selama satu pekan atau menyesuaikan, dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada konsumen yang sedang berada disana, dengan cara memberikan kuesioner kepada 65 konsumen pada hari biasa (Senin-Jumat) dan 32 konsumen pada hari libur (Sabtu dan Minggu) hingga terpenuhi jumlahnya sebanyak 97 responden.

B. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner, yaitu peneliti mengumpulkan datadengan cara memberikan angket berisi pertanyaan kepada para konsumen resto Waroeng Ayam Kampung yang berada disana, kuesioner tersebut disebarkan kepada responden untuk diisi dan dikembalikan kepada peneliti untuk diambil datanya.


(30)

untuk mendapatkan data yang valid terkait kegiatan promosi yang dilakukan. C. Jenis Data yang Digunakan

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari konsumen resto Waroeng Ayam Kampung, peneliti mengumpulkannya secara langsung dengan wawancara serta penyebaran kuesioner kepada konsumen yang berkunjung ke resto Waroeng Ayam Kampung.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti yang bersumber dari manajemen atau pengelola resto Waroeng Ayam Kampung tentang kegiatan promosi yang dilakukan resto, strategi promosi resto serta data pembelian oleh konsumen resto.

D. Pembatasan Masalah

1. Penelitian ini dibatasi atas kegiatan promosi yang dilakukan oleh restoWaroeng Ayam Kampungberupa periklanan, promosi penjualan, publisitasdan dengan carainformasi mulut ke mulut diantara para konsumen. 2. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang makan di resto

Waroeng Ayam Kampung di Jalan Turangga Sari III, Pandeansari, Condong Catur, Sleman, Barat Terminal Condong Catur, Yogyakarta.


(31)

diamati sebagai berikut:

1. Promosi adalah kegiatan yang dilakukan oleh manajemen resto untuk menginformasikan, membujuk serta menyadarkan konsumen tentang produk maupun keberadaan resto Waroeng Ayam Kampung, yang meliputi periklanan, promosi penjualan,publisitas dan informasi dari mulut ke mulut. 2. Periklanan, adalah komunikasi visual yang digunakan oleh manajemen resto

untuk membuat konsumen tertarik berkunjung dan membeli di resto Waroeng Ayam Kampung, meliputi;

a. Neon box, yang terpampang di depan lokasi resto.Pengukuran variabel dengan pernyataan berupa neon box yang terpampang di depan lokasi resto mampu memberi informasi bagi konsumen terhadap keberadaanWaroeng Ayam Kampung. Skoring yang digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju.

b. Spanduk, yang terpasang dekat lokasi menuju resto.Pengukuran variabel dengan pernyataan berupa spanduk yang terpasang di dekat lokasi menuju resto mampu memberi informasi tambahan bagi konsumen terhadap keberadaan Waroeng Ayam Kampung. Skoring yang digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju.


(32)

bagi konsumen terhadap produkdan keberadaan Resto Waroeng Ayam Kampung. Skoring yang digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju.

3. Promosi penjualan, adalah kegiatan promosi yang dilakukan pengelola resto bertujuan untuk mempercepat respon konsumen resto dalam membeli yang meliputi,

a) Promo ulang tahun diperuntukkan bagi konsumen yang merayakan ulang tahun di Resto Waroeng Ayam Kampung. Pengukuran variabeldengan pernyataan yaitu pemberian diskon bagi konsumen yang ulang tahun, mampu mempercepat respon konsumen untuk membelidi Waroeng Ayam Kampung. Skoring yang digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju.

b) Promo paket ayam utuh yaitu bonus dua kepala ayam bagi yang membeli satu paket ayam utuh. Pengukuran variabel dengan pernyataan yaitu pemberian dua kepala ayam bagi yang membeli paket ayam ampung utuh, mampu mempercepat respon konsumen untuk membeli di Waroeng Ayam Kampung. Skoring yang digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju.


(33)

perhatian umum, berupaliputan harian Jogja.Pengukuran variabel yaitu dengan pernyataan yaituliputan oleh harian Jogja mampumembuat produk dan lokasi Waroeng Ayam Kampung dapat menjadi perhatian umum. Skoring yang digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju.

5. Informasi dari mulut ke mulut, adalah informasi konsumenyang sudah pernah makan di resto kepada konsumen lain untuk membujukagar membeli di resto Waroeng Ayam Kampung.Pengukuran variabel yaitu dengan pernyataan yaitu informasi dari mulut ke mulut oleh para konsumen mampu membujuk konsumen lain untuk membeli di Waroeng Ayam Kampung.Skoring yang digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju.

6. Keputusan pembelian, adalah proses pembelian oleh konsumen yang terjadi di resto Waroeng Ayam Kampung, meliputi kemantapan pada produk, terbiasa dalam membeli, merekomendasikankepada orang lain serta melakukan pembelian ulang.

7. Kemantapan dengan produk, yaitu konsumen resto mantapdengan menu yang ada di Waroeng Ayam Kampung. Pengukuran variabel dengan pernyataan berupamenuyang ada di resto Waroeng Ayam Kampung membuat konsumen semakin mantap untuk memilih dan membeli di Waroeng Ayam Kampung.


(34)

dan layanan yang ada di resto Waroeng Ayam Kampung. Pengukuran variabel dengan pernyataan berupa konsumen sudah merasa terbiasa karena kecocokandengan fasilitas dan layanan di restoWaroeng Ayam Kampung. Skoring yang digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju.

9. Merekomendasikepada orang lain, adalahkonsumen resto memberi rekomendasi kepada orang lain yang dikenalnya untuk membelidi Waroeng Ayam Kampung. Pengukuran variabel dengan pernyataan berupa konsumen resto akan merekomendasikan pada orang lain yang dikenalnya bila merasa puas makan diWaroeng Ayam Kampung. Skoring yang digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju.

10.Melakukan pembelian ulang, adalah konsumen kembali lagi dan melakukan pembelian ulang di Waroeng Ayam Kampung karena kepuasan konsumen dengan menu Waroeng Ayam Kampung. Pengukuran variabel dengan pernyataan berupa konsumen resto akan membeli ulang bila merasa puas dengan menu diWaroeng Ayam Kampung. Skoring yang digunakan: (5) Sangat Setuju, (4) Setuju, (3) Kurang Setuju, (2) Tidak Setuju, (1) Sangat Tidak Setuju.


(35)

dan gambaran umum resto Waroeng Ayam Kampung beserta konsumennya.

2. Analisis Korelasi

Teknik analisis korelasi (hubungan) merupakan teknis analisis data yang akan digunakan untuk menganalisapengaruh kegiatan promosi yang dilakukan resto Waroeng Ayam Kampung terhadap keputusan pembelian oleh konsumen di resto Waroeng Ayam Kampung dan dianalisis dengan menggunakan rank spearman dengan rumus penentuan nilai korelasi berikut:

rs

Keterangan:

rs: Koefesien Korelasi Spearman Di: Selisih peringkat dari setiap data n: Jumlah data atau sampel

Setelah menentukan nilai koefisien korelasi dari rumus di atas maka langkah selanjutnya menempatkan nilai hasil ke dalam interval nilai untuk mengetahui hubungan yang akan dihasilkan.


(36)

Tabel. 3 Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan Interval Nilai Kekuatan Hubungan r=1,00

0,90<r<1,00

0,70<r≤0,90 0,40<r≤0,70 0,20<r≤0,40 0,00<r≤0,20

r= 0,00

Korelasi Sempurna

Hubungan Kuat Sekali atau Tinggi Hubungan Kuat

Hubungan Cukup Berarti Hubungan Rendah

Rendah Sekali atau Lemah Sekali Tidak Ada Korelasi


(37)

1

A. Profil Singkat Resto Waroeng Ayam Kampung

Waroeng Ayam Kampung berdiripada tanggal 4 September tahun 2011, resto ini berawal darisebidang lahan yang memiliki luas sekitar 900 m2 yang terletak di tepi sungai, tanah dari warga sekitar yang telah dibeli oleh Bapak Jody Brotosuseno beserta istrinya IbuSiti Hariyani/Aniek. Awal mulanya usaha ini dirintis oleh Pak Jody yang memang telah lama berkecimpung dalam dunia bisnis kuliner. Beliau terkenal sebagai owner dari usaha kuliner unit bisnis Waroeng Group, yang juga mengelola Waroeng Steak and shake, bebek goreng Haji Slamet cabang Yogyakarta dan Malang, Waroeng Penyet, dan The Icon grills.

Waroeng Ayam Kampung hadir bermula dari ide para direksi Waroeng Steak and Shake yang mengusulkan resto denganmenu go health, dikarenakan issue mengkonsumsi ayam boiler yang dinilai sebagian kalangan sudah tidak sehat lagi bagi kesehatan, apalagi bagi konsumen dengan usia 40 tahun ke atas. Dari obrolan ringan inilah akhirnya muncul ide untuk membuat resto Waroeng Ayam Kampung, namun bukan tanpa masalah, pada awal mula kehadirannya Waroeng Ayam Kampung tidak terlalu disambut baik oleh konsumen, karena stigma lama yang melekat pada masyarakat bahwasannya ayam kampung hanya bisa dinikmati oleh kalangan menengah ke atas atau konsumen yang memiliki duit lebih karena tingginya harga dibandingkan dengan ayam boiler yang sudah banyak terdapat di pasaran.


(38)

sebagai identitas brand yang merupakan bagian dari Waroeng Steak yang sudah terkenal di masyarakat dengan kualitas makananya yang premium.

Satu hal yang menarik dari kepengelolaannya yaitu Waroeng Ayam Kampung oleh pihak manajemen dikelola dengan system spiritual company yaitu budaya perusahaan yang diadopsi dari nilai-nilai agama Islam. Sebelum Waroeng dibuka karyawan harus terlebih dahulu melaksanakan sholat dhuha, dan setiap 2 bulan sekali ada siraman rohani dari beberapa dai di Yogyakarta bahkan pernah mengundang salah satu dai terkenal dari Jakarta yaitu Ustadz Yusuf Mansur. Pengajian terbuka bagi seluruh jajaran manajemen dan karyawanuntuk meningkatkan pemahaman religi secara mendalam dengan harapan menjadi nilai bagi karyawan dalam bekerja. Kegiatan lain dari pihak manajemen Waroeng yaitu menggalakan hari khusus sedekah nasional yang diperingati setiap tanggal 27 April dengan cara mendonasikan 20 persen dari profit untuk kegiatan keagamaan seperti santunan anak yatim, sedekah panti pengahafal Al-Quran dan sebagainya.Selain itu pihak manajemen juga selalu menyeleksi serta mengutamakan kehalalan semua jenis bahan-bahan makanan dan minuman, yang membuat Waroeng Ayam Kampung mampu menyajikan menu ayam kampung dengan kualitas tinggi,secara Waroeng Ayam Kampung memang menyasar segmen konsumen kelas menengah di Yogyakarta.


(39)

satu induk dengan kualitas yang mumpuni tidak asal membuka cabang di sembarang tempat dengan modal dana yang besar saja. Pada pertengahan tahun 2014, Waroeng Ayam Kampung memilikicabang baru yang beralamat di Jalan Banteng nomor 14 (sebelum lapangan softball Lodaya) Kota Bandung, yang kemudian pada awal tahun 2016juga diikuti dengan membuka outlet baru yang beralamat di Jalan Sulfat nomor 10 Kota Malang, Jawa Timur.

B. Lokasi Resto Waroeng Ayam Kampung

Lokasi Waroeng Ayam Kampung terletak di Jalan Turangga Sari III, Pandeansari, Condong Catur, Sleman, Barat Terminal Condong Catur, Yogyakarta. Lokasinya terbilang cukup strategis karena berada di daerah Condong Catur yang dekatdengan fasilitas umum seperti terminal bus Condong Catur, Markas kepolisian daerah (MAPOLDA) Yogyakarta dan Rumah Sakit Jogja International Hospital (JIH) serta pusat perbelanjaan ternama di Yogyakarta yaitu Hartono Mall.

Secara geografis lokasi Waroeng Ayam Kampung sangat berdekatan dengan salah satu terminal bus di Yogyakarta yaitu Terminal bus Condong Catur di bagian timur yang hanya berjarak kurang lebih 500 meter, lalu pada bagian selatan dari Waroeng Ayam Kampung terdapat jalan utama provinsi yaitu Ring Road utara Yogyakarta yang berjarak sekitar 500 meter. Pada bagian barat, lokasi


(40)

Perumahan Mitra Land Estate Condong Catur Sleman.

Berikut disajikan gambar mengenai denah lokasi Resto Waroeng Ayam Kampung untuk memberikan gambaran mengenai kondisi di lokasi dan sekitarnya.(Waroeng ayam Kampung terletak di Taman Kuliner Jogja).


(41)

Waroeng Ayam Kampung sebagai unit bisnis dengan tujuan untuk memudahkan koordinasi dalam menjalankan tanggung jawab setiap unit dengan pembagian wewenang yang ada di dalamnya.Berikut disajikan strukutur manajemen yang diterapkan oleh Waroeng Ayam Kampung.

Gambar3. Struktur kepengelolaan di Resto Waroeng Ayam Kampung Owner

H. Jody Brotosuseno

Direktur Wahyu Indarajati Direktur Pemasaran Imam Hidayat Direktur Keuangan Ismail Hajar Agustanto Direktur Operasional Sukamdani Waluyo Kasir Hasyim Deni Pelayan Prayitno Bukhari Ludiyanto Marwan Cahyono Koki Yudha Purwoko Drajat Jiwandono Tim Kreatif Eki Tadan Ibnu Asyrin


(42)

Waroeng Ayam Kampung adalah sebagai berikut:

1. Owner, merupakan pemegang kendali sekaligus bertanggung jawab penuh untuk memimpin, mengelola, dan mengawasi usaha Waroeng Ayam Kampung serta pemegang utama atas usaha kuliner ini sebagai pemilik dengan segala keuntungan dan resikonya.

2. Direksi,merupakan divisiyang bertanggung jawab penuh dalam mengatur dan mengelola semua jalannya usaha kuliner Waroeng Ayam Kampung, adapun di Resto Waroeng Ayam Kampung terdapat tiga yaitu:

a) Direktur Pemasaran, bertanggung jawab penuh atas segala hal yangmendatangkan profit bagi resto, juga termasuk membawahi Tim Kreatif.

b) Direktur Keuangan, bertanggung jawab penuh atas segala yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan resto, termasukyang membawahi Kasir. c) Direktur Operasional, bertanggung jawab penuh dengan semua kegiatan

operasional resto di lapangan termasuk produksi, juga yang membawahi Koki dan Pelayan.

3. Koki, merupakan karyawan yang bertugas memasak makanan di Resto Waroeng Ayam Kampung dan memiliki tanggung jawab penuh dalam mengelola menu masakandi resto ini.


(43)

5. Kasir, merupakan karyawan yang bertanggung jawab atas segala kegiatan administrasi dan keuangan di Waroeng Ayam Kampung.

6. Pelayan adalah karyawan yang memberikan pelayanan kepada konsumen dan bertanggung jawab akan peralatan makan yang digunakan untuk usaha kuliner Waroeng Ayam Kampung.

D. Menu dan Harga di Resto Waroeng Ayam Kampung

Waroeng Ayam Kampung merupakan resto spesialis ayam kampung memiliki menu praktis yang dapat dinikmati oleh semua kalangan konsumen.Berikut ini disajikan daftar menu dan harga yang tersedia di Waroeng Ayam Kampung dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4. Daftar menu dan harga di Waroeng Ayam Kampung

Menu Harga (Rp/ Porsi)

1 Ekor komplit 86.000,-

Dada/ remukan dada 21.500,-

Paha/remukan paha 21.500,-

Kepala 8.000,-

Rempelo ati 7.000,-

Ceker 4.000,-

Tahu/tempe bacem 3.000,-

Pete goreng 2.000,-

Nasi putih 4.000,-

Lalapan 3.000,-

Teh akam (es dan panas) 3.000,-

Jeruk akam (es dan panas) 3.000,-

Jus akam 10.000,-

Jus alpukat 8.000,-

Es kelapa muda 8.000,-


(44)

yang gurih dan empuk, karena dimasak melalui proses "ungkep" khas Waroeng Ayam Kampung, jadi konsumen tidak perlu khawatir karena biasanya dibenak para konsumen daging ayam kampung itu keras, untuk menu penunjang pihak Waroeng Ayam Kampung menyediakan kecap dan sambal, menu sambal terdiri dari dua jenis sambal yaitu sambal korek berbahan bawang mentah dan sambal manis berbahan cabai merah yang disajikan bersamaan dengan menu pilihan sesuai dengan selera konsumen.

Waroeng Ayam Kampung di benak konsumen dalam menentukan harga, dianggap relevan dan tidak terlalu mahal, meskipun mahal dan murah itu relatif namun bila dibandingkan dengan harga makanan dan minuman di resto sejenis yang menyediakan ayam kampung seperti contoh di Bale bakaran, Resto Nyonya Suharti atau Resto Ayam Kampung Bu Tini, hanya selisih sedikit terpaut sekitar Rp.3.000,- lebih murah Waroeng Ayam Kampung untuk menu ayam kampung utuh. Namun karena konsumen Waroeng Ayam Kampung menyadari bahwasanya harga yang dipatok oleh Waroeng Ayam Kampung sesuai dengan sasaran konsumennya.Realita di lapangan menunujukkan secara umum konsumen juga mampu menilai harga yang tertera sudah layak dengan kualitas menunya serta pelayanannya.

Sebagai contoh, sepotong paha (atas dan bawah) ayam kampung diberi harga Rp.21.500,- menurut beberapa konsumen Waroeng Ayam Kampung harga


(45)

Rp.8.000,- harga tersebut tidak terpaut jauh dengan es kelapa muda yang dijual di restoran besar seperti halnya Resto Pringsewu juga sebesar itu harganya, karena memang konsumen yang menjadi segmentasi Waroeng Ayam Kampung adalah kalangan konsumen yang sudah tidak rentan lagi terhadap harga jadi apabila konsumen itu merasa puas dengan sesuatu yang dapat memenuhi keinginannya maka konsumen bersedia membayar berapapun dengan harga yang sesuai. Hal ini terbukti karena Waroeng Ayam Kampung tetap ramai dikunjungi dan diminati oleh konsumen bahkan konsumen dari luar daerah yang sedang berwisata ke kota Yogyakarta, hal ini dapat dilihat dari beberapa plat mobil yang singgah di halaman parkir Waroeng Ayam Kampung berasal dari luar daerah.

E. Fasilitas dan Layanan di Resto Waroeng Ayam Kampung

Fasilitas dan layanan merupakan sesuatu yang disediakan dan digunakan dengan tujuan agar konsumen merasakan kenyamanan ketikamenikmati santapan.Waroeng Ayam Kampungsangat cocok bila dijadikan tempat untuk mengadakan acara-acara seperti family gathering, temu kangen, reuni sekolah, rapat perusahaan, arisan, perayaan ulang tahun,kumpul bareng dengan teman-teman dan lain-lain. Resto yang berdiri di atas lahan seluas 900 meter persegi ini memang terlihatunik dengan konsep bangunan klasikal tanpa dinding, terdiri dari


(46)

bagi konsumen, seperti halnya meja dan kursi yang nyaman,halaman parkir luasyang mampu menampung hingga 25 mobil serta lebih dari 80 sepeda motor, ada pula toilet yang selalu terjaga kebersihan dan kewangiannya dengan baik, serta dilengkapi dengan fasilitas ruangan musholla yang dilengkapi dengan AC, bagi konsumen yang ingin makan dalam porsi besar seperti rapat bagi karyawan, reuni bersama teman-teman kampus atau acara trah keluarga bisa menggabungkan 2 hingga 3 meja untuk dijadikan satu, serta fasilitas baby chair bagi konsumen yang membawa anak usia dibawah 5 tahun juga sangat membantu, untuk fasilitas cuci tangan tersedia fasilitas wastafel komplit dengan cairan sabun pencuci tangan dan tissunya, belum lagi disela-sela konsumen yang sedang menikmati santapan pihak pengelola Waroeng juga memutarkan musik dan jika diminta oleh konsumen pengelola juga menyalakan fasilitas wi-fi gratis.

Gambar 4.Layanan pesan antar “Waroeng Delivery” bisa diakses lewat smartphone.


(47)

mulai pukul 13.00 WIB, dikarenakan peraturan dari pihak manajemen yang mengakomodir karyawannya untuk dapat menunaikan sholat jumat.

Waroeng Ayam Kampung juga melayanipesan antarmelalui Waroeng Delivery di nomor 082360600600.Bila konsumen ingin mendapatkan info terbaru seputar Waroeng Ayam Kampung dapat meng-akses media sosialtwitter di @waroengakam dan instagram di @waroenggroup.Selain itu untuk layanan pengaduan,konsumen dapat menghubungi di nomor (0274) – 6605455.


(48)

1

Gambaran umum responden didapatkan dari identitas diri responden yang tercantum pada masing-masing jawaban dalam kuesioner yang disebar di Waroeng Ayam Kampung. Gambaran responden ini menjelaskan karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia dan pekerjaan. Karakteristik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin dapat memberikan perbedaan pada perilaku konsumen seseorang.Jenis kelamin seringkali dapat menjadi pembeda dari aktivitas yang dilakukan oleh seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu makanan.Jenis kelamin juga kerap kali dapat membedakan selera dalam membeli pada konsumen.Secara psikologis, pada konsumen laki-laki biasanya dalam hal porsi lebih banyak dibandingkan dengan perempuan, namun disisi lain dalam hal frekuensi perempuan memiliki tingkat konsumsi lebih sering dibandingkan dengan laki-laki. Adapun jumlah responden menurut jenis kelamin disajikan dalam tabel berikut.

Tabel5. Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Responden (orang) Persentase

(%) 1

2

Laki-laki Perempuan

51 46

52.6 47.4


(49)

orang dan perempuan sebanyak 46 orang.Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumen Waroeng Ayam Kampung baik yang laki-laki maupun perempuan mempunyai jumlah yang hampir sama. Faktanya karenaseringkali para konsumen yang datang ke Waroeng Ayam Kampung adalah keluarga muda dengan komposisi laki-laki dan perempuan yang hampir sama dalam satu keluarga, bisa juga karyawan perusahaan yang sedang makan di luar, statistik menunjukan komposisi yang hampir sama antara jumlah karyawan laki-laki dan perempuan. Faktor lainyaitu kuliner ayam kampung disukai oleh konsumen laki-laki maupun perempuan.

2. Karakteristik responden berdasarkan usia

Usia merupakan karakteristik responden yang menggambarkan usia dalam satuan tahun. Usia dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih dan melakukan keputusan pembelian. Jumlah responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. Jumlah responden berdasarkan usia

No Usia (Tahun) Jumlah Responden (orang) Persentase (%) 1 2 3 22-34 35-46 47-58 40 45 12 41 48 11

Total 97 100

Berdasarkan tabel 6 menunjukan bahwa sebagian besar umur responden yang merupakan konsumen Waroeng Ayam Kampung dalam penelitian ini yang paling banyak terdapat pada kelompok rentang usia 35-46 tahun sebanyak 45 orang.


(50)

istri muda yang baru mempunyai satu atau dua orang anak dan sudah mempunyai penghasilan dan kestabilan ekonomi atau bisa dikatakan mapan dalam hal finansial jadi lebih sering kuliner di luar dibandingkan makan di rumah atau sekedar mengaktualisasikan diri dengan mengajak makan bareng anak-anak mereka di luar. Sedangkan jumlah kedua terbanyak konsumen di Waroeng Ayam Kampung adalah mereka yang berada pada kisaran usia 22-34 tahun sebanyak 40 orang yang notabene masih mahasiswa atau mereka yang sudah bekerja namun belum menikah. Wawancara yang dilakukan peneliti, mahasiswa yang makan di Waroeng Ayam Kampung berasal dari kalangan menengah yang orang tuanya berada di kota-kota besar atau bahkan ada mahasiswa yang sudah mempunyai penghasilan sendiri, mereka makan di Waroeng Ayam Kampung dalam rangka mengerjakan tugas kuliahnya.Mereka memanfaatkan akses wi-figratis yang ada disana atau sekedar “nongkrong” dengan obrolan lepas bersama teman-teman sebayanya. Sebanyak 12 orang berada pada rentang usia 47-58 tahun. Wawancara yang dilakukan dengan konsumen yang berada pada usia tersebut mereka memilih makan di Waroeng Ayam Kampung dengan alasan kesehatan, mungkin sebagai pilihan gaya hidup sehat bagi mereka dengan tidak mengkonsumsi ayam boiler.


(51)

pekerjaan seseorang akan berperan dalam keputusan pembeliannya. Jumlah responden berdasarkan jenis pekerjaan yang ditekuninya disajikan pada tabel 7 sebagai berikut.

Tabel 7. Jumlah responden berdasarkan pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

1 2 3 4 Pegawai Pemerintahan Karyawan Swasta Wiraswasta Mahasiswa 15 44 27 11 15.4 45.3 27.8 11.5

Total 97 100

Berdasarkan tabel 7 menunjukan bahwa sebagian besar pekerjaan responden yang merupakan konsumen Waroeng Ayam Kampung dalam penelitian ini yang paling banyak adalah responden yang bekerja sebagai karyawan swasta yaitu sebanyak 44 orang. Hal ini wajar karena biasanya mereka yang bekerja pada perusahaan-perusahaan swasta cenderung memiliki gaji yang nominalnya lebih besar.Mereka pasti memilih tempat yang dianggap sesuai antara menu dengan harga yang dibayarkan dengan kualitas.Waroeng Ayam Kampung sebagai salah satu alternatif untuk memenuhi keinginan kuliner mereka, selain itu sebanyak 27 orang yang berprofesi sebagai wiraswasta biasanya mereka sesama pengusaha mengadakan kopi darat atau brother hood untuk mengakomodasi hobinya.Adapun sejumlah 15 orang konsumen Waroeng Ayam Kampung bekerja sebagai pegawai di pemerintahan. Berdasarkan pengamatan, mereka makan di Waroeng Ayam Kampung dalam rangka makan siang sekaligus berbincang-bincang dengan


(52)

konsumen dari kalangan mahasiswa mereka tidak hanya mencari tempat makan yang mampu memenuhi kebutuhan makannya saja namun lebih dari itu yaitu menjadi tempat berkumpul bersama teman-teman sepergaulannya.

B. Promosi yang Dilakukan oleh ManajemenWaroeng Ayam Kampung Promosi merupakan segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh manajemen Waroeng Ayam Kampung untuk memberi informasi, menarik perhatian serta pada akhirnya membujuk konsumen untuk membeli di Waroeng Ayam Kampung.Promosi yang digunakan meliputi periklanan, promosi penjualan, publisitas serta informasi mulut ke mulut.

1. Periklanan

Kegiatan periklanan yang saat ini ditempuh oleh pihak manajemen berupa memasang neon box di depan lokasi Waroeng Ayam Kampung dan spanduk di akses jalan menuju Waroeng Ayam Kampung serta dengan media sosial berupa twitter dan instagram. Adapun kegiatan periklananyang dilakukan oleh manajemen dapat di deskripsikan sebagai berikut.

a) Neon box, terdapat di depan lokasi Waroeng Ayam Kampung bentuknya persegi panjang dengan panjang tiga meter dan memiliki lebar satu meter tersusun dari rangka besi dengan plat alumunium, dengan background warna dominan kuning terdapat gambar ayam kampung yang disajikan diatas piring, terdapat tulisan Waroeng Ayam Kampung berwarna coklat dan putih


(53)

Gambar 5. Neon box di depan Waroeng Ayam Kampung

b) Spanduk, dipasang di akses jalan menuju ke Waroeng Ayam Kampung juga turut mempengaruhi konsumen untuk membeli. Sebagai penjelasan, untuk bahan spanduk dibuat dari kain dengan desain spanduk yang atrakti, berukuran satu kali setengah meter. Spanduk bertuliskan Waroeng Ayam Kampung beserta alamat dan jam bukanya, spanduk dipasang di simpang empat Kentungan Jalan Kaliurang dan Jalan Gejayan Yogyakarta.

Gambar 6. Spanduk Waroeng Ayam Kampung di Jalan Kaliurang, Yogyakarta

c) Social media berupa akun twitter @waroengakam dan instagram @waroenggroup juga turut berpengaruh pada konsumen. Pengaruh dari akun media sosial website berupa instagram dan twitter di @waroenggroup dalam


(54)

instagram sudah pasti gambar, tidak bisa hanya dengan tulisan saja, namun satu hal menarik dari promosi sosial media adalah bila manajemen mem -posting sesuatu baik itu tulisan,foto,video semua konsumen baik yang mengikuti akun @waroenggroup maupun tidak, tetap dapat melihat postingannya bila konsumen memiliki isntagram dan twitter. Akun instagram dan twitter yang dikelola oleh manajemen Waroeng Ayam Kampung dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 7. Sosial media berupa akun twitter @waroengakam dan instagram @waroenggroup


(55)

memberi potongan harga bagi konsumen yang melakukan pembelian pada bulan ulang tahunnya dan merayakan disana dan pemberian dua kepala ayam bila membeli paket ayam kampung utuh. Adapun kegiatan promosi penjualan yang dilakukan oleh manajemen dapat di deskripsikan sebagai berikut.

a) Promo ulang tahun, yaitu potongan harga (diskon) yang diberikan pihak manajemen bagi konsumen yang sedang ulang tahun dan merayakan di Waroeng Ayam Kampung. Konsepnya adalah konsumen yang merayakan ulang tahun di tanggal kelahirannya dan makan di Waroeng Ayam Kampung akan mendapatkan potongan harga sebesar 20% dari total menu yang dipesannya. Data yang didapat peneliti dari pihak manajemen, adalah promo ulang tahuntidak berlaku setiap bulan, promo diadakan lima kali dalam setahun dan yang menentukan ada promo di bulan tersebut adalah pihak manajemen Waroeng Ayam Kampung.

Gambar 8. Konsumen yang merayakan ulang tahun temannya di Waroeng Ayam Kampung


(56)

Manajemen kerap kali memberikan bonus 2 kepala ayam kampung saat konsumen membeli paket ayam kampung utuh, program ini berlaku hanya satu pekan yaitu pada akhir pekan pada tiap bulannya.

Gambar 9.Paket ayam utuh di Waroeng Ayam Kampung 3. Publisitas

Kegiatan publisitas yang dilakukan oleh pihak manajemen berupa liputan di harian jogja.Hal ini dilakukan agar Waroeng Ayam Kampung menjadi perhatian umum di Yogyakarta.Data yang didapat peneliti dari manajemen bahwasannya kegiatan liputan dilakukan setiap dua bulan sekali di hari minggu pada awal pekan pada rubrik kuliner di koran harian jogja.


(57)

Gambar 10. Liputan Waroeng Ayam Kampung di Harian Jogja

4. Informasi dari mulut ke mulut (word of mouth)

Informasi mulut ke mulut diantara para konsumen Waroeng Ayam Kampung menjadi promosi tersendiri bagi manajemen.Informasi mulut ke mulut memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian karena banyak konsumen yang makan di Waroeng Ayam Kampung awalnya hanya karena mendapat informasi dari orang-orang sekitarnya yang sudah pernah makan di Waroeng Ayam Kampung.Adapun pengaruh informasi mulut ke mulut yang membuat konsumen terbujuk memebeli.

C. Persepsi Responden tentang Promosi di Waroeng Ayam Kampung

1. Periklanan, peneliti juga menyertakan gambaran responden mengenai kegiatan promosi yang dilakukan oleh manajemen Waroeng Ayam Kampung. Hal ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengaruh promosi dengan keputusan pembelian konsumen yang ada saat ini. Adapun jawaban respon tentang kegiatan periklanan yang berupa periklanan bisa dilihat pada tabel berikut.


(58)

5 4 3 2 1 11 53 31 1 0 11.3 54.6 31.9 2.2 0 42 51 3 0 0 43.3 52.5 4.2 0 0 46 43 8 0 0 47.4 44.3 8.3 0 0

Total 97 100 97 100 97 100

Capaian Skor: 5= Sangat Setuju, 4= Setuju, 3=Kurang Setuju, 2= Tidak Setuju, 1= Sangat Tidak Setuju.

Pada tabel 8 diatas menunjukkan bahwa konsumen Waroeng Ayam Kampung sejumlah11 orang menyatakan sangat setuju bahwa mereka menjadi tahu kalau itu adalah resto dengan menu khusus ayam kampung dari neon box yang terpampang di depan Waroeng Ayam Kampung. Sebanyak53 orang lainnya juga memberi pernyataan setuju karena neon box di Waroeng Ayam Kampung tergolong berukuran besar jadi konsumen yang lewat sepintas pun mampu melihat neon box tersebut.Berawal dari melihat akhirnya konsumen tahu akan Waroeng Ayam Kampung. Sedangkan 31 orang sisanya berpendapat kurang setuju karena mereka pernah diberitahu sebelumnya jika Waroeng Ayam Kampung terletak di sekitar terminal Condong Catur dan tidak memperhatikan secara detail neon box yang ada di depan. Adapun hanya 1 orang yang memberikan pernyataan tidak setuju karena memang hanya diajak oleh temannya makan disana tanpa sadar akanletak keberadaan neon box itu.

Padatabel 8 diatas menunjukkan bahwa, konsumen Waroeng Ayam Kampung sebanyak 42 orang memberi penyataan sangat setuju bahwa mereka tidak hanya sekedar melihat bahkan memperhatikan spanduk Waroeng Ayam Kampung yang


(59)

memberi pernyataan setuju kalau mereka pernah melihat spanduk terlebih dahulu baru kemudian tergerak untuk mencoba dan makan di Waroeng Ayam Kampung.Sekedar informasi, dari kuesioner yang dibagikan oleh peneliti, ternyata spanduk Waroeng Ayam Kampung yang paling banyak dilihat konsumen yaitu yang terletak di simpang empat daerah Kentungan Jalan Kaliurang.Hal ini menunjukan bahwa spanduk masih menjadi media ampuh untuk membujuk konsumen, terutama spanduk yang dipasang di jalan besar yang notabene dilihat oleh pengendara mobil dan motor yang sedang berkendara. Sedangkan sebanyak 3 responden berpendapat kurang setuju karena mereka tidak sadar dengan keberadaan spanduknya dan hanya mengikuti ajakan temannya yang makan di Waroeng Ayam Kampung.

Padatabel 8 diatas menunjukkan sebanyak 46 orangmemberi pernyataan sangat setuju bahwa merekamendapatkan banyaksekali informasi tentang Waroeng Ayam Kampung ketika mereka mengakses akun sosial medianya, bahkan bagi konsumen yang belum lama tinggal di Yogyakarta. Saat ini merupakan era digital banyak konsumen yang mendapatkan banyak informasi hanya dengan berbekal handphone atau gadget yang mereka bawa. Akun sosial media Waroeng Ayam Kampung yang paling banyak diakses adalah twitter dan instagram, dari hasil pengamatan beberapa konsumen sukarela mengikuti twitter @waroengakam dan instagram @waroenggroup untuk dapat memantau dan


(60)

dengan alasan serupa, hanya karena bermodalkan akun media sosial berupa twitter atau instagram dan akhirnya mengetahui informasi kalau ada resto Waroeng Ayam Kampungyang akhirnya membuat mereka ingin sekali makan disana. Adapun 8 orang lainnya mereka menyatakan kurang setuju karena mereka mendapatkan informasi tentang Waroeng Ayam Kampung bukan dari sosial media, karena ternyata mereka juga tidak memiliki serta tidak mengaksesakun sosial media yang ada.Hal ini menunjukan promosi menggunakan media dengan basis internet dan media sosial dianggap relevan untuk menginformasikan Waroeng Ayam Kampung kepada para konsumen.

2. Promosi Penjualan,berupa promo ulang tahun dan promo paket ayam utuh di Waroeng Ayam Kampung dapat mempercepat konsumen dalam membeli. Adapun jawaban responden dapat dilihat pada table berikut.

Tabel 9.Sebaran jawaban responden tentang promosi penjualan Capaian

Skor

Promo Ulang Tahun Promo Paket Ayam Utuh Jawaban Responden (orang) Persentase (%) Jawaban Responden (orang) Persentase (%) 5 4 3 2 1 22 40 35 0 0 22.6 41.2 36.2 0 0 30 42 13 12 0 30.9 43.2 13.4 12.5 0

Total 97 100 97 100

Capaian Skor: 5= Sangat Setuju, 4= Setuju, 3=Kurang Setuju, 2= Tidak Setuju, 1= Sangat Tidak Setuju.

Padatabel 9 diatas menunjukkan bahwa konsumen Waroeng Ayam Kampung sebanyak 22 orang menyatakan sangat setuju bahwa konsumen menjadi sangat


(61)

Sedangkan sebanyak 40 orang memberi pernyataan setuju dengan alasan serupa, terbukti promo dengan cara seperti ini mampu mempercepat respon konsumen untuk membeli di Waroeng Ayam Kampung. Adapun sebanyak35 orang yang menyatakan kurang setuju, dengan pendapatkarena mereka tetap makan di Waroeng Ayam Kampung, walaupun sedang merayakan ulang tahun di bulan itu ataupun tidak.

Pada tabel 9 yang tertera diatas menunjukkan bahwasebanyak 30 konsumen menyatakan sangat setuju dan tertarik dengan promo yang diberikan berupa bonus 2 kepala ayam saat membeli satu paket ayam kampung utuh membuat konsumen lebih senang membeli paket ayam kampung utuhdibanding potongan yang berupa dada,paha,sayap sendiri sendiri ketika makan bersama. Sedangkan sebanyak 42 orang menyatakan setuju jika promo gratis 2 kepala ayam membuat konsumen tertarik membeli paket komplit (ayam kampung utuh).Hanya sebanyak 13 orang yang menyatakan kurang setuju dan 12 orang yang menyatakan tidak setuju berpendapat karena mereka biasanya makan seorang diri jadi bila mereka membeli paket komplit takutnya malah tidak habis.Terbukti promo gratis 2 kepala ayam saat pembelian paket ayam kampung utuh mampu mempercepat respon konsumen dalam membeli di Waroeng Ayam Kampung.


(62)

Tabel 10.Sebaran jawaban responden tentang publisitas

Capaian Skor Liputan harian jogja

Jawaban responden (orang) Persentase(%) 5 4 3 2 1 30 54 12 0 0 30.9 55.6 13.5 0 0

Total 97 100

Capaian Skor: 5= Sangat Setuju, 4= Setuju, 3=Kurang Setuju, 2= Tidak Setuju, 1= Sangat Tidak Setuju.

Dari tabel 10 diatas menunjukkan bahwa, konsumen Waroeng Ayam Kampung sebanyak 30 orang menyatakan sangat setuju bahwa liputan kuliner Waroeng Ayam Kampung di Koran harian jogja, membuat Waroeng Ayam Kampung jadi perhatian umum dan akhirnya membeli di Waroeng Ayam Kampung, serta sebanyak 54 orang menyatakan setuju dengan alasan serupa. Sedangkan yang menarik adalah sebanyak 12 orang menyatakan kurang setuju bahwasannya mereka sadar akan kuliner khas nusantara bukan dari liputan kuliner di harian jogja, namun dari sumber lain dan ternyata konsumen tersebut memang berasal dari kalangan konsumen yang kurang suka membaca koran, namun terbukti sebanyak 84 orang yang terdiri dari yang menyatakan sangat setuju dan setuju bahwa publisitas menyadarkan mereka tentang kuliner nusantara berupa ayam kampung yang ujungnya membuat mereka beli di Waroeng Ayam Kampung karena mereka pernah membacanya di koran.

4. Informasi dari mulut ke mulut, bertujuan untuk membujuk konsumen yang lain dapat dilihat pada tabel berikut.


(63)

3 2 1

0 0 0

0 0 0

Total 97 100

Capaian Skor: 5= Sangat Setuju, 4= Setuju, 3=Kurang Setuju, 2= Tidak Setuju, 1= Sangat Tidak Setuju.

Dari tabel 11 diatas menunjukkan bahwa, konsumen Waroeng Ayam Kampung sebanyak 59 orang menyatakan sangat setuju bahwasanya mereka mendapatkan informasi tentang Waroeng Ayam Kampung berasal dariteman-teman di sekitarnya utamanya mereka yang bekerja di perkantoran, baik yang swasta maupun pemerintahan yang awalnya hanya segelintir orang yang tahu, pada lain kesempatan konsumen membawa satu tim beranggotakan 7 hingga 10 orang karyawan atau pegawai. Sebanyak 38orang memberi pernyataan setuju dengan alasan serupa bahwa mereka tahu Waroeng Ayam Kampung karena mendapat informasi dari orang-orang di lingkungan terdekatnya.

Hal ini menunjukan bahwa promosi melalui informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) sangat efektif pengaruhnya, terlebih kultur sosial dari masyarakat Indonesia yang orang-orangnya mudah berbagi cerita dan senang berkumpul satu dengan yang lainnya. Adapun sebaran jawaban responden terhadap seluruh kegiatan promosi yang dilakukan Waroeng AyamKampung bisa dilihat pada tabel berikut.


(64)

pembelian yaitu bisa dinilai dari kemantapan dengan produk, terbiasa dalam membeli produk, merekomendasi kepada orang laindan melakukan pembelian ulang.Perjalanan variabel keputusan pembelian merupakan efek dari promosi yang dilakukan pengelola Waroeng Ayam Kampung.

1. Kemantapan dengan produk Waroeng Ayam Kampung

Tabel 12. Sebaran jawaban responden tentang kemantapan dengan produk

Capaian Skor Responden (orang) Persentase (%)

5 (Sangat Setuju)

4 (Setuju) 3 (Kurang Setuju) 2 (Tidak Setuju) 1 (Sangat Tidak Setuju)

37 46 14 0 0 39 48 13 0 0

Total 97 100

Sebenarnya argumen yang paling kuat yang mendasari kenapa konsumen memutuskan untuk membeli adalah kemantapan dengan produk.Pada tabel 12 diatas menunjukkan bahwa konsumen Waroeng Ayam Kampung sebanyak 37 orang memberi penyataan sangat setuju bahwa produk yang tersedia di Waroeng Ayam Kampung sangat lezat terutama menu ayam kampungnya yang gurih, dagingnya empuk dan bumbunya yang merasuk, selain itu menu yang dianggap enak oleh konsumen adalah garang (sayur) asem yang sangat khas dari Waroeng Ayam Kampung dan juga jus akam yaitu campuran dari beberapa buah yang dicampur jadi satu rasanya unik danberkhasiat


(65)

konsumen membeli botok sekaligus dengan garang asemnya.Sedangkan sebanyak 46 orang menyatakan setuju dengan alasan yang samaseperti diatas.

Adapun sebanyak 14 orang menyatakan kurang setuju karena mereka beranggapan bahwa menu ayam kampungnya begitu monoton dan mainstreamkarena hanya digoreng seharusnya bisa divariasi seperti di semur layaknya ayam kampung di resto ayam kampung yang lain seperti mbok sabar dengan menu ayam kampung semur. Namun alasan yang membuat Waroeng Ayam Kampung bertahan dengan menu ayam kampung goreng karena ternyata mayoritas selera masyarakat menikmati ayam kampung adalah dengan menyajikan ayam kampung goreng jadi terpaksa Waroeng Ayam Kampung harus relevan mengikuti selera kebanyakan konsumen, satu saat nanti mungkin tidak menutup kemungkinan Waroeng Ayam Kampung melakukan diferensiasi menu untuk olahan ayam kampung kedepannya.Adapun tanggapan responden terhadap pelayanan di Waroeng Ayam Kampung ketika mereka membeli.


(66)

4 (Setuju) 3 (Kurang Setuju)

2 (Tidak Setuju) 1 (Sangat Tidak Setuju)

52 3 0 0 54 2 0 0

Total 97 100

Merupakan bagian dari keputusan pembelian konsumen, yang dimaksud dengan terbiasa dalam membeli adalah keadaan dimana konsumen merasa terbiasa dengan sesuatu baik itu berupa layanan maupun fasilitas di Waroeng Ayam Kampung yang membuat konsumen selalu ingin tetap membeli disana.Hal tersebut didasari karena konsumen merasakan kenyamanan dengan pelayanan dan fasilitas yang tersedia di Waroeng Ayam Kampung.

Pada tabel 13 diatas menunjukkan bahwa konsumen Waroeng Ayam Kampung sebanyak 42 orang memberi penyataan sangat setuju dan 52 orang menyatakan setuju.Konsumen merasa terbiasa karena nyamandengan pelayanan yang ada di Waroeng Ayam Kampung seperti layanan hantar yang cepat. Rata-rata konsumen yang memesan hanya butuh waktu menunggu relatif sebentar untuk menikmati ayam kampung, konsumen hanya tinggal menunggu digoreng sebentar, karena ayam kampungnya sudah setengah matang.Konsumen hanya butuh waktu sekitar 5 menit untuk bisa menyantap menu yang telah dipilihnya dalam kondisi normal.

Selain itu pelayan di Waroeng Ayam Kampung juga selalu ramah disertai penampilannya yang menarik dan rapih, murah senyum sertahelpful (siap bila dimintai tolong).Seringkali dalam menyambut konsumen para pelayan


(67)

Sedangkan sebanyak 3 konsumen memberi pernyataan kurang setuju karena mereka beralasan tukang parkir yang menjaga kendaraan di halaman parkir Waroeng Ayam Kampung terlihat cenderung jutek dan agak cuek, namun ternyata petugas parkir yang ada di Waroeng Ayam Kampung bukan merupakan karyawan dari Waroeng group melainkan hanya berasal dari warga sekitar situ yang bersedia menjaga kendaraan yang ada di halaman parkir Waroeng Ayam Kampung, namun pihak Waroeng Ayam Kampung membebaskan bagi si penjaga untuk menikmati atas uang hasil parkir tersebut. 3. Merekomendasikan kepada orang lain

Tabel 14. Sebaran jawaban responden tentang merekomendasikan pada orang lain

Capaian Skor Responden (orang) Persentase (%) 5 (Sangat Setuju)

4 (Setuju)

3 (Kurang Setuju) 2 (Tidak Setuju)

1 (Sangat Tidak Setuju) 32 55 10 0 0 33 57 10 0 0

Total 97 100

Tahap berikutnya dalam keputusan pembelian adalah merekomendasikan kepada orang lain yaitu pada saat konsumen merasa puas dengan menu Waroeng Ayam Kampung, secara otomatis maka konsumen dengan senang hati mengajak dan merekomendasikan kepada orang lain yang dikenalnya untuk membeli dan makan di Waroeng Ayam Kampung.


(68)

untuk bisa ikut makan disana. Terbukti, karena hal ini merupakan fenomena sosial di zaman sekarang, dimana konsumen bisa menikmati kuliner hanya dengan rekomendasi orang atau teman yang dipercaya olehnya, tanpa harus mencari tahu informasi lebih banyak tentang resto tersebut.

Adapun sebanyak 55 konsumenmemberi pernyataan setuju kalau pertama kali mereka membeli di Waroeng Ayam Kampung hanya berdua maka pada kali yang kedua mereka datang dalam jumlah berkelompok yang jumlahnyamelebihi pada saat kunjungan pertama kali ke Waroeng Ayam Kampung, hal tersebut menunjukan konsumen mengajak orang-orang terdekatnya untuk makan disana.

Sedangkan sebanyak 10 orangmemberi pernyataan kurang setuju karena mereka engganmengajak orang-orang terdekatnya, dari data yang diamati peneliti, responden yang seperti itu bersifat introvert dan tidak terlalu suka bersosial dengan yang lain. Hal tersebuttidak buruk hanya saja setiap konsumen cenderung memiliki kepribadian yang berbeda-beda.

4. Pembelian ulang

Tabel 15. Sebaran jawaban responden tentang melakukan pembelian ulang

Capaian Skor Responden (Orang) Persentase (%)

5 (Sangat Setuju) 4 (Setuju)

3 (Kurang Setuju) 2 (Tidak Setuju)

1 (Sangat Tidak Setuju) 36 52 9 0 0 37 54 9 0 0


(69)

membeli di Waroeng Ayam Kampung dengan frekuensi lebih dari sekali selama satu bulan, ditetapkan satu bulan karena hanya sebagai tolok ukur seperti halnya pegawai pemerintahan dan karyawan swasta yang menerima gaji tiap bulannya.Pada tabel 15 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 36konsumen yang menyatakan sangat setuju melakukan pembelian lebih dari sekali dalam sebulan, dari kuesioner yang diajukan oleh peneliti pada konsumen, bahkan frekuensinya dalam sepekan bisa dua atau tiga kalimembeli hanya untuk makan siang atau makan malam.

Sebanyak 52 konsumen yangmemberi pernyataan setuju, dari data yang didapatternyata frekuensi konsumen tersebut membeli di Waroeng Ayam Kampung bisa mencapai sekali dalam sepekan biasanya pada akhir pekan atau hari libur.Adapun sebanyak 9 orang memberi pernyataan kurang setuju karena konsumen tersebuthanya membeli sekali dalam sebulan bahkan lebih dari satu bulan, namun bukan dikarenakan faktor ekonomi melainkan rumah atau tempat tinggal mereka yang jauh dari lokasi Waroeng Ayam Kampung.

Bersumber data yang didapatkan dari pengelola Waroeng bahkan beberapa konsumen seringkali menanyakan serta menantikan adanya menu baru, menu baru tidak hanya diartikan sebagaimasakan yang benar-benar baru melainkan masakan yang sudah ada namun divariasi dengan bumbu baru dari yang sudah ada atau disajikan dengan tampilan yang berbeda, hal itu juga disebut menu baru.


(70)

tahu dan tempe bacem. Semuamenu itu dihargai senilai Rp.13.000,-. Dari data yang didapat dari pengelola Waroeng Ayam Kampung, dengan launching nya paket eksis membantu mendongkrak pembelian oleh kosumen.Banyak juga konsumen tertarik untuk membeli lagi bila Waroeng Ayam Kampung mengeluarkan menu baru, karena sesuatu yang inovasi akan selalu ditunggu-tunggu oleh konsumen.

E. Pengaruh Promosi yang Dilakukan Waroeng Ayam Kampung terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

Pengaruh promosi dan keputusan pembelian bertujuan untuk meninjau seberapa besar pengaruh dari setiap variabel kegiatan promosi yang dilakukan manajemen terhadap keputusan pembelian pada konsumen Waroeng Ayam Kampung.Kegiatan promosi yang dikorelasikan dengan keputusan pembelian, adalah kegiatan perikalanan dengan neon box, spanduk dan sosialmedia, promosi penjualan berupa promo ulang tahun dan promo paket ayam utuh, untuk publisitas berupa liputan harian jogja dan promosi berupa informasi mulut ke mulut.Pada variabel keputusan pembelian terdapat empat indikator yang dijadikan tolok ukur yaitu kemantapan dengan produk, terbiasa dalam membeli produk, merekomendasikan kepada orang lain dan melakukan pembelian ulang. Berikut data mengenai tingkat korelasi antara promosi dengan keputusan pembelian oleh konsumen di Waroeng Ayam Kampung, yang disajikan dalam bentuk tabulasi:


(71)

Sosial media Promo ulang tahun

Promo paket ayam utuh Liputan harian Jogja

Informasi mulut ke mulut

0,463 0,229 0,313 0,341 0,696

Hubungan Cukup Berarti Hubungan Rendah Hubungan Rendah Hubungan Rendah Hubungan Cukup Berarti

1. Pengaruh Neon Box

Variabel neon boxmenunjukan nilai positif dan memiliki hubungan rendah terhadapkeputusan pembelian dengan nilai 0,221.Tanda positif berarti bahwa nilai korelasi neon box memiliki arah berbanding lurus terhadap keputusan pembelian konsumen di Waroeng Ayam Kampung.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara neon box dengan keputusan pembelian. Jadi ketikamanajemen Waroeng Ayam Kampung memasang neon box untuk menginformasikan keberadaan Waroeng Ayam Kampung, semakin baikpula keputusan pembelian konsumen disana.

2. Pengaruh Spanduk

Variabel spanduk menunjukan nilai positif dan memiliki hubungan rendah terhadap keputusan pembelian dengan nilai 0,386. Tanda positif berarti bahwa nilai korelasi spanduk memiliki arah berbanding lurus terhadap keputusan pembelian konsumen di Waroeng Ayam Kampung.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara pemasangan spanduk dengan keputusan pembelian. Jadi ketika manajemen Waroeng Ayam Kampung memasang spanduk untuk menginformasikan produk dan


(72)

Variabel sosial media menunjukan nilai positif dan memiliki hubungan cukup kuat terhadap keputusan pembelian dengan nilai 0,463. Tanda positifberarti bahwa nilai korelasi social media memiliki arah berbanding lurus terhadap keputusan pembelian konsumen di Waroeng Ayam Kampung.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara social media dengan keputusan pembelian.Jadi semakin manajemen Waroeng Ayam Kampung menggunakan social media untuk menginformasikan produk dan keberadaan Waroeng Ayam Kampung, makasemakin baik pula keputusan pembelian konsumen disana.Terlebih di zaman yang sudah serba modern seperti saat ini, setiap konsumen memiliki gadget untuk mengakses informasi. 4. Pengaruh Promo Ulang Tahun

Variabel promo ulang tahun menunjukan nilai positif dan memiliki hubungan rendah terhadap keputusan pembelian dengan nilai 0,229. Tanda positif berarti bahwa nilai korelasi promo ulang tahun memiliki arah berbanding lurus terhadap keputusan pembelian konsumen di Waroeng Ayam Kampung.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara promo ulang tahun dengan keputusan pembelian.Jadi ketika manajemen Waroeng Ayam Kampung menggunakan strategi promo ulang tahun untuk mempercepat respon konsumen,semakin baik pula keputusan pembelian konsumen disana.


(1)

(2)

(3)

PNS wiraswasta pegawai swasta mahasiswa 1 larasati P 22 1 2 nadia P 23 1 3 asri mardikawati P 22 1 4 mulyadi L 58 1 1 5 fawzan L 22 1 6 maruf L 22 1 7 m. roem L 22 1 8 ardian L 22 1 9 dwi L 25 1 10 kristin s. P 26 1 11 wahyuni P 26 1 12 ajeng P 29 1

13 nabila P 28 1

14 yati P 22 1 15 emma P 29 1

16 susi yusvita P 29 1 17 euis P 29 1 18 mia nelasari P 29 1 19 nurul kumala P 28 1 20 vini rahayu P 29 1 21 lina putri P 29 1 22 yudhi L 29 1 23 fitri kartika P 28 1 24 yuli yulaikha P 29 1 25 dimas majid L 29 1 26 very wicaksono L 29 1 27 arif indrawan L 29 1 28 ratna maryati P 29 1 29 rizal rantisi L 29 1 30 sutikno L 29 1 31 tri wardono L 28 1 32 feby nugraha L 27 1 33 kamily tarigan L 27 1 34 amal azwari L 47 1

35 taufik ridwan L 50 1 36 murzani harto L 49 1 37 muchtar L 51 1 38 anjat kurniawan L 51 1 39 ani dwi P 51 1 40 imas wulandari P 50 1 41 tomi mauludin L 49 1 42 subiyantoro L 49 1 43 a riyanto L 49 1 44 dedi firial L 52 1 45 fadli zumi L 42 1 46 bambang armadyanto L 44 1 47 rio jamal L 42 1 48 toto hastomo L 40 1


(4)

50 yoso sudarmo L 36 1

51 heri susanto L 42 1

52 siti azizah P 35 1

53 endah pratwi P 35 1

54 saiful alifa L 32 1

55 m natsir L 32 1

56 imron rosyadi L 32 1

57 mahdi cahyo L 32 1

58 edi gunawan L 41 1

59 heri mubarok L 36 1

60 syaherman L 36 1

61 m rohandi L 36 1

62 ridwan arifin L 36 1

63 wiwik apriyani P 32 1

64 m syahril L 32 1

65 cinto sari P 33 1

66 ika pupitasari P 33 1

67 lasiyem P 33 1

68 tyas safitri P 38 1

69 yuli rohana P 41 1

70 abdul ghani L 41 1

71 sulistyo L 41 1

72 prasmono L 41 1

73 purnomo s L 32 1

74 trihartono L 32 1

75 sunarto L 44 1

76 darwin rais L 44 1

77 miko sandi L 41 1

78 windu permana L 40 1

79 erlangga indra L 40 1

80 ida maratul P 39 1

81 elita dewi P 38 1

82 septiaji L 37 1

83 maimunah P 37 1

84 nira lsetari P 34 1

85 fitri faiza P 34 1

86 kenes lintang P 39 1

87 cucu nurlela P 39 1

88 khairunnisa dwi P 41 1

89 zeti rahayu P 42 1

90 wiwin retno P 32 1

91 diah susilarti P 32 1

92 farianingsih P 31 1

93 arum arfanita P 31 1

94 endang rustya P 34 1

95 yuliah mekar P 34 1

96 iswatun hasana P 32 1


(5)

(6)