Pengaruh Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Fruit Tea pada Siswa SMU ST. Thomas 2 Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

PENGARUH KEMASAN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN MINUMAN FRUIT TEA

PADA SISWA SMU ST. THOMAS 2

MEDAN

SKRIPSI

OLEH

DEWI NIRWANA 070521013 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

ABSTRAK

Dewi Nirwana (2010): Pengaruh Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Fruit Tea pada Siswa SMU ST. Thomas 2 Medan (Dibimbing oleh Dra. Ulfah, MSi.; Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi.; Penguji I Dra. Marhaini MS, dan Penguji II Drs. Liasta Ginting).

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel dari kemasan antara lain Portability (X1), Memorable (X2), Easy to Read

(X3), dan Visual Protection (X4) terhadap keputusan pembelian (Y) minuman Fruit

Tea.

Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, metode deskriptif, serta metode regresi linear berganda yang terdiri dari F, uji-t, dan koefisien determinan.

Hasil dari analisis data primer dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda dengan nilai koefisien regresi Y = 3.141 + 0.007X1 +

0.538X2 + 0.074X3 - 0.112X4 + e menunjukkan bahwa terdapat satu variabel

bebas yang memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Memorable (X2), dan dua variabel bebas yang memiliki hubungan positif

tetapi tidak signifikan terhadap variabel terikat yaitu variabel Portability (X1) dan

variabel Easy to Read (X3) sedangkan variabel Visual Protection (X4) mempunyai

hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian minuman Fruit Tea. Koefisien determinan (R²) yaitu dengan nilai 0.298 atau sama dengan 29.8% berada antara 0<R²<1, artinya variasi naik turunnya keputusan pembelian minuman Fruit Tea pada siswa SMU ST. Thomas 2 Medan dipengaruhi oleh variabel portability, memorable, easy to read dan visual protection sebesar 29.8% sedangkan sisanya 70.2% lagi dipengaruhi oleh variasi faktor lain.


(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat, hidayah, taufik dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Adapun judul dari skripsi ini adalah “Pengaruh

Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Fruit Tea pada siswa SMU ST. THOMAS 2 Medan.”

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, nasehat, saran dan motivasi langsung dan tidak langsung sehingga penyelesaian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu, pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe., selaku Ketua Jurusan Manajemen.

3. Ibu Dra. Ulfah, Msi, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan bimbingan, pengarahan dan saran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Ibu Dra. Marhaini, MS., selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan kritik dan saran guna penyempurnaan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Liasta Ginting, M.Si., selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan kritik dan saran guna penyempurnaan skripsi ini.

6. Seluruh staff pengajar Jurusan Manajemen yang telah membimbing dan mendidik penulis selama dalam perkuliahan.


(4)

memikirkan kuliah ananda sampai ananda bisa mentelesaikannya, mungkin ananda tidak bisa membalas semua ini semoga allah dapat membalasnya, amin……….

8. Buat kakak-kakak q, kak syamsinar, kak ulun, bang icam, bang darul, bang ulis, kak anim, kak nani I Love You All.

9. Special Some One in My Heart, yang selalu ada dihati yang memberikan perhatian dan dukungan yang dibutuhkan penulis.

10.Teman-teman Manajemen – Ekstension angkatan 2007, khususnya tri, dewi, eka, terima-kasih atas seluruh motivasi dan persaudaraannya

11.Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Medan, 20 April 2010 Penulis

Dewi Nirwana NIM. 070521013


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Kerangka Konseptual... 5

D. Hipotesis ... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7

F. Metode Penelitian ... 8

1. Batasan Operasional ... 8

2. Defenisi Operasional Variabel ... 8

3. Skala Pengukuran Variabel ... 11

4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 11

5. Populasi dan Sampel ... 12

6. Jenis Data ... 12

7. Teknik Pengumpulan Data ... 13

8. Uji Instruyen Penelitian ... 13

9. Metode Analisis Data. ... 14

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu ... 17

B. Pengemasan Produk... 18

1. Pengertian Kemasan ... 18

2. Kemasan Produk didalam Pemasaran ... 19

3. Fungís Kemasan... 20

4. Strategi Kemasan ... 21

5. Program Pengemasan ... 23

C. Keputusan Pembelian ... 24

1. Pengertian Keputusan Pembelian ... 24

2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 25

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 26

B. Filosofi Sosro ... 27

C. Visi dan Misi ... 28

D. Produk Sosro ... 30


(6)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 33

B. Analisis Deskriptif ... 34

1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 34

2. Karakteristik responden berdasarkan usia ... 34

3. Karakteristik responden berdasarkan kelas ... 34

4. Distribusi pendapat responden mengenai variabel Portability (X1) ... 35

5. Distribusi pendapat responden mengenai variabel Memorable (X2) ... 36

6. Distribusi pendapat responden mengenai variabel Easy to Read (X3) ... 37

7. Distribusi pendapat responden mengenai variabel Visual Protection (X4) ... 38

8. Distribusi pendapat responden mengenai variabel Keputusan Pembelian (Y) kemasan tetra Fruit Tea ... 39

C. Metode Regresi Linear Berganda (Multiple Linear Regression) . 39 1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)... 40

2. Uji Signifikan Individual/Uji Parsial (Uji-t) ... 42

3. Koefisien Determinan (R²)/Identifikasi Determinan (R²) ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

No Uraian Halaman

Tabel 1.1 Score Packaging Consumer Branding Award 2008……….3

Tabel 1.2 Volume Penjualan Minuman Fruit Tea……….4

Tabel 1.3 Defenisi Operasional Variabel……….10

Tabel 1.4 Pedoman Pemberian Skor……….11

Tabel 1.5 Jumlah Siswa SMU. ST. Thomas 2 Medan………..11

Tabel 4.1 Validitas 1 Butir Pertanyaan……….34

Tabel 4.2 Validitas 2 Butir Pertanyaan……….35

Tabel 4.3 Reliabilitas Kuesioner …..………...35

Tabel 4.4 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ..…………...36

Tabel 4.5 Karakteristik responden berdasarkan usia... ..…………...37

Tabel 4.6 Karakteristik responden berdasarkan kelas... ..…………...37

Tabel 4.7 Pendapat Responden terhadap Variabel Portability (X1)……….38

Tabel 4.8 Pendapat Responden terhadap Variabel Memorable (X2) …..……….40

Tabel 4.9 Pendapat Responden terhadap Variabel Easy to Read (X3) ………….41

Tabel 4.10 Pendapat Responden terhadap Variabel Visual Protection (X4) ..….43

Tabel 4.11 Keputusan Pembelian (Y)………. 43

Tabel 4.12 Regresi Linear Berganda Coefficients (a)………... 45

Tabel 4.13 Hasil Uji Fhitung ... 46

Tabel 4.14 Hasil t Hitung Coefficients (a)………... 49


(8)

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Halaman Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran……….6 Gambar 1.2 Proses Pengambilan Keputusan………25


(9)

ABSTRAK

Dewi Nirwana (2010): Pengaruh Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Fruit Tea pada Siswa SMU ST. Thomas 2 Medan (Dibimbing oleh Dra. Ulfah, MSi.; Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi.; Penguji I Dra. Marhaini MS, dan Penguji II Drs. Liasta Ginting).

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel dari kemasan antara lain Portability (X1), Memorable (X2), Easy to Read

(X3), dan Visual Protection (X4) terhadap keputusan pembelian (Y) minuman Fruit

Tea.

Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, metode deskriptif, serta metode regresi linear berganda yang terdiri dari F, uji-t, dan koefisien determinan.

Hasil dari analisis data primer dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda dengan nilai koefisien regresi Y = 3.141 + 0.007X1 +

0.538X2 + 0.074X3 - 0.112X4 + e menunjukkan bahwa terdapat satu variabel

bebas yang memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Memorable (X2), dan dua variabel bebas yang memiliki hubungan positif

tetapi tidak signifikan terhadap variabel terikat yaitu variabel Portability (X1) dan

variabel Easy to Read (X3) sedangkan variabel Visual Protection (X4) mempunyai

hubungan yang negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian minuman Fruit Tea. Koefisien determinan (R²) yaitu dengan nilai 0.298 atau sama dengan 29.8% berada antara 0<R²<1, artinya variasi naik turunnya keputusan pembelian minuman Fruit Tea pada siswa SMU ST. Thomas 2 Medan dipengaruhi oleh variabel portability, memorable, easy to read dan visual protection sebesar 29.8% sedangkan sisanya 70.2% lagi dipengaruhi oleh variasi faktor lain.


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Produk minuman banyak sekali beredar dipasaran dengan berbagai macam merek yang mungkin beberapa produk atau merek saja yang dapat menarik perhatian. Persepsi konsumen terhadap variasi produk minuman itu adalah hampir sama, yang membedakan mereka adalah merek karena merek itu sendiri tidak ada artinya bila tidak didukung oleh visualisasi dari nama itu sendiri yang menarik dan menonjol pada kemasannya.

Engel et. Al (2004:31) Keputusan pembelian adalah proses merumuskan berbagai alternatif tindakan guna menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif tertentu untuk melakukan pembelian. Pemasar perlu mengetahui siapa yang terlibat dalam keputusan membeli dan peran apa yang dimainkan oleh setiap orang untuk banyak produk, cukup mudah untuk mengenali siapa yang mengambil keputusan.

Sastradipoera (2003:33) beberapa peran dalam keputusan membeli: pertama : pemrakarsa orang yang pertama menyarankan atau mencetuskan gagasan membeli produk atau jasa tertentu, yang kedua , Pemberi pengaruh: orang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi keputusan membeli, yang ketiga Pengambil keputusan : orang yang akhirnya membuat keputusan membeli atau sebagian dari itu, apakah akan membeli, apa yang dibeli, bagaimana membelinya atau di mana membeli.


(11)

Setiadi (2003: 26) Kemasan adalah seluruh kegiatan merancang dan memproduksi pembungkus suatu produk, tetapi kemasan bukan lagi sekedar membungkus dan melindungi produk saja . Dengan persaingan yang semakin ketat dan beraneka ragamnya produk yang beredar di pasar dan juga di rak-rak supermarket memaksa produsen berpikir selain untuk menarik perhatian konsumen, kemasan mempunyai kekuatan untuk menjelaskan produk dan membantu meningkatkan penjualan.

Produsen melalui kemasan dapat berkomunikasi dengan konsumen dan menjelaskan segala sesuatu tentang produk sehingga berfungsi sebagai alat untuk membangun image, karakter, meningkatkan brand awarness serta sarana memperbesar pasar. Kemasan mengkomunikasikan merek melalui lima hal antara lain bentuk, warna, ukuran, grafis dan material.

Kemasan harus sesuai dengan karakter target pasar, karena kemasan adalah sesuatu yang bersentuhan langsung dengan konsumen, dapat dipegang, disentuh, dan dirasakan. Kemasan berperan efektif dalam perilaku pembelian karena dapat membuat konsumen tertarik dan membeli produk. Ketika orang melihat produk dengan kemasan yang bagus, secara spontan muncul emosi.

Salah satu produk minuman teh yang sudah dikenal setelah Teh Botol Sosro adalah Fruit Tea. Seiring dengan perkembangan pasar dan persaingan maka Fruit Tea mengembangkan rasa dan warna kemasannya, sehingga tidak tertuju pada satu warna kemasan saja.

Pasar sasaran Fruit Tea yang terutama adalah anak remaja. Hal ini diketahui melalui iklan televisi, majalah dan tabloid yang memakai anak remaja sebagai bintang iklan. Fruit Tea dalam hal ini harus mampu berusaha membangun


(12)

karakter yang menyenangkan, bersahabat dan mengalami perkembangan, sesuai dengan karakter target pasar utamanya yakni remaja berusia 12-19 tahun.

Tabel 1.1

Skor Perlombaan Merek-Merek Kemasan Terbaik 2006

R Merek B D P M Skor

Merek

Level Skor Merek

1 Teh Botol Sosro

0.910 0.830 0.827 0.963 4.387 Merek terkuat di Level Standar

2 Fruit Tea 0.845 0.899 0.828 0.911 4.355 Merek terkuat di

Level Standar

3 Tebs 0.798 0.907 0.827 0.911 4.288 Merek terkemuka di Level Prima 4 Green Tea

Sosro

0.768 0.863 0.829 0.856 4.118 Merek terkemuka di Level Prima 5 Fres Tea 0.614 0.872 0.825 0.771 3.797 Merek terkemuka

di Level Prima 6 Pocari Sweat 0.698 0.635 0.828 0.836 3.581 Merek yang dapat

diterima di Level Prima

7 TeKita 0.557 0.615 0.827 0.708 3.202 Merek yang dapat diterima di Level Standar

Sumber: www.google.com (Data diolah oleh penulis, 2010)

Keterangan :

R = Rank (Peringkat), B = Branding (Merek), D = Design (Desain), P = Technical Printing

(Teknik Pencetakan), M = Merchandising (Seni Penyusunan Produk)

Fruit Tea memiliki nilai yang lebih unggul dari Teh Botol Sosro dari segi desain, cetakan gambar dan huruf (printing) kemasan. Pada Tabel 1.1 dapat dilihat skor perlombaan merek-merek kemasan terbaik terhadap kemasan minuman teh.

Pada perlombaan Merek-Merek Kemasan Terbaik 2008, kemasan Fruit Tea secara umum mendapat predikat sebagai salah satu dari empat merek (brand) yang mencapai merek level tertinggi (powerful brand), yang dicapai merek-merek produk konsumen di Indonesia berdasarkan penilaian terhadap merek (branding), desain (design), cetakan (technical printing) kemasan, serta seni penyusunan produk (merchandising) produk di outlet dengan total skor keseluruhan penilaian


(13)

adalah 4,355, dimana nilai kemasan Fruit Tea menempati posisi kedua setelah Teh Botol Sosro.

Tabel 1.2

Volume Penjualan Minuman Tetra Genggam Fruit Tea Pada Kantin SMU ST. Thomas 2 Medan

Penjualan Minuman Tetra Genggam Fruit Tea, Fanta, Sprite, dan Coca-Cola dari bulan Agustus 2009 s/d Nopember 2009

Jenis Minuman

Agustus September Oktober Nopember TOTAL

Fruit Tea 210 215 205 230 816

Coca-Cola 200 180 165 140 685

Sprite 120 95 70 60 345

Fanta 90 70 40 20 220

Sumber: Laporan penjualan Minuman pada kantin SMU ST. Thomas 2 Medan (Data diolah oleh penulis, 2009)

Pada Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa penjualan Fruit Tea meningkat disetiap bulannya.Untuk produk minuman lainnya yaitu Fanta, Sprite, dan Coca-cola mengalami penurunan disetiap bulannya, pada SMU ST.Thomas 2 Medan didapat hasil bahwa Fruit Tea lebih banyak dikonsumsi oleh para siswa.

Penulis melihat bahwa pengaruh faktor kemasan terhadap keputusan pembelian minuman Fruit Tea di dalam masyarakat secara umum dan secara khusus kaum pelajar usia remaja yaitu siswa SMU yang memiliki karakter yang berbeda dan juga lebih mudah dipengaruhi oleh visualisasi produk dalam membeli membuat penulis tertarik melakukan penelitian pada dengan judul “Pengaruh

Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Fruit Tea Pada Siswa SMU ST Thomas 2 Medan”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :


(14)

1. Apakah Variabel portability, memorable, easy to read dan visual protection kemasan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian minuman Fruit Tea pada siswa SMU ST.Thomas 2 Medan?

2. Variabel manakah dari kemasan genggam Fruit Tea yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian minuman Fruit Tea pada siswa SMU ST. Thomas 2 Medan?

C. Kerangka Konseptual

Menurut Philip Kotler (2004:24) Keputusan Pembelian adalah kesimpulan terbaik individu konsumen untuk melakukan pembelian, konsumen melakukan kegiatan – kegiatan dalam mencapai kesimpulannya. Pemasar perlu mengetahui siapa yang terlibat dalam keputusan membeli.

Menurut Hermawan Kartajaya (2004:15) Kemasan adalah salah satu bidang dalam Desain Komunikasi Visual yang mempunyai banyak tuntutan khusus karena fungsinya yang langsung berhadapan dengan konsumen, antara lain tuntutan teknis, kreatif, komunikatif dan pemasaran yang harus diwujudkan ke dalam bahasa visual.

Kemasan harus sesuai dengan karakter target pasar, karena kemasan adalah sesuatu yang bersentuhan langsung dengan konsumen, dapat dipegang, disentuh, dan dirasakan. Kemasan berperan efektif dalam perilaku pembelian karena dapat membuat konsumen tertarik dan membeli produk. Ketika orang melihat produk dengan kemasan yang bagus, secara spontan muncul emosi.


(15)

1) Portability artinya kemudahan konsumen dalam menggunakan produk dalam kemasan itu kapan pun tanpa kesulitan.

2) Memorable artinya mencakup kemudahan konsumen untuk mengingat visual dari produk (warna, desain dan bentuk kemasan) maupun penggunaannya.

3) Easy to read artinya mudah dibaca mencakup cetakan huruf-huruf yang berisi informasi didalam kemasan yang dapat dibaca oleh konsumen.

4) Visual Protection artinya melindungi produk yang dikemasnya yang mencakup fungsi, bahan serta struktur produknya.

Untuk lebih jelas kerangka konseptual disajikan pada Gambar 1.1

Sumber: Setiadi, (2003 : 116) (data diolah, 2010) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual tersebut menjelaskan bahwa variabel–variabel kemasan mempengaruhi keputusan pembelian minuman Fruit Tea pada konsumen.

D. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang sudah diuraikan, maka penulis dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut :

Variabel Kemasan

1. Portability (X1) 2. Memorable (X2) 3. Easy to Read (X3) 4. Visual Protection (X4)


(16)

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kemasan Fruit Tea yang terdiri dari Variabel portability, memorable, easy to read dan visual protection terhadap keputusan pembelian pada siswa SMU ST. Thomas 2 Medan.

2. Variabel memorable yaitu kemudahan konsumen dalam mengingat warna, desain, dan bentuk kemasan merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian minuman minuman Fruit Tea pada siswa SMU ST. Thomas 2 Medan

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Mengetahui pengaruh variabel kemasan terhadap keputusan pembelian minuman Fruit Tea pada siswa SMU ST . Thomas 2 Medan.

b. Mengetahui variable mana yang dominan mempengaruhi keputusan pembelian minuman Fruit Tea pada siswa SMU ST . Thomas 2 Medan

2. Manfaat Penelitian

a. Memberikan masukan bagi para pemasar untuk mengembangkan strategi pemasaran Fruit Tea .

b. Referensi bagi peneliti selanjutnya sehingga dapat dijadikan perbandingan dalam melakukan penelitian yang sama di masa yang akan datang.

c. Bagi penulis penelitian ini bermanfaat untuk memperluas wawasan dalam bidang yang diteliti dan memperdalam pengetahuan khususnya dalam riset pasar.


(17)

F. Metode Penelitian

1. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah pengaruh kemasan terhadap keputusan pembelian minuman Fruit Tea. Objek produk yang diteliti adalah

a. Produk yang ingin diteliti adalah kemasan tetra genggam Fruit Tea. b. Variabel Dependent keputusan pembelian (Y)

c. Variabel Independent Portability (X1) d. Variabel Independent Memorable (X2) e. Variabel Independent Easy to read (X3) f. Variabel Independent Visual Protection (X4)

2. Defenisi Operasional Variabel

a. Variabel Kemasan (X)

Variabel kemasan yaitu persepsi mahasiswa terhadap kemasan tetra genggam Fruit Tea dengan berbagai rasa (strawberry, orange, grapefruit, sirsak, fruit punch) dan warna (merah, orange, ungu, merah jambu, hijau) yang ada dipasaran. Menurut Susilo (MIX edisi November 2005) mengemukakan 4 variabel yang digunakan untuk menilai kemasan antara lain :

1. Portability (X1) artinya kemudahan konsumen dalam menggunakan produk dalam kemasan itu kapan pun tanpa kesulitan.


(18)

2. Memorable (X2) artinya mencakup kemudahan konsumen untuk mengingat visual dari produk (warna, desain dan bentuk kemasan) maupun penggunaannya.

3. Easy to read (X3) artinya mudah dibaca mencakup cetakan huruf-huruf yang berisi informasi didalam kemasan yang dapat dibaca oleh konsumen.

4. Visual Protection (X4) artinya melindungi produk yang dikemasnya yang mencakup fungsi, bahan serta struktur produknya.

b. Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Variabel keputusan pembelian yaitu bagaimana perilaku siswa SMU ST. Thomas 2 Medan didalam menentukan produk yang akan dibelinya dalam hal ini minuman Fruit Tea.

Tabel 1.3

Definisi Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Pengukuran

1. Portability (X1) Kemudahan konsumen dalam

menggunakan produk dalam kemasan itu kapan pun tanpa kesulitan.

1. Praktis dibawa 2. Mudah dibuka 3. Ringan dibawa 4. Mudah dipegang

Likert

2. Memorable (X2) Kemudahan konsumen untuk

mengingat visual dari produk (warna, desain dan bentuk kemasan) maupun penggunaannya.

1. Warna menarik 2. Desain mudah diingat 3.Warna gambarkan rasa 4. Bentuk menarik 5. Desain karakter ceria

Likert

3. Easy to Read (X3) Mudah dibaca mencakup

cetakan huruf-huruf yang berisi informasi didalam kemasan

yang dapat dibaca oleh

konsumen.

1. Tulisan dapat dibaca 2. Dapat dimengerti 3. Merek berpengaruh 4. Informasi komposisi 5. Kombinasi warna unik


(19)

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Pengukuran

4. Visual Protection (X4) Melindungi produk yang dikemasnya yang mencakup fungsi, bahan serta struktur produknya.

1. Isi tetap segar 2. Terlindung dari cuaca 3. Tidak mudah rusak 4. Higienis

Likert 5. Keputusan Pembelian (Y) Perilaku didalam menentukan

produk yang akan dibelinya.

1. Mudah penggunaannya 2. Berbeda dari yang lain 3. Karakter

4. Menarik dari yang lain 5. Ingin membeli kembali

Likert

Sumber: Sugiono (2004 : 91)

3. Skala Pengukuran Variabel

Pada proses pengolahan data, untuk masing-masing indikator, maka digunakan skala likert, dimana item-item yang relevan dengan apa yang ingin diketahui, dimana responden akan memilih jawaban -jawaban yang paling sesuai dengan pendapapatnya. Setiap jawaban akan diberikan skor dalam menilai persepsi dari variabel-variabel yang akan diuji Sugiono (2004:86).Pedoman dalam pemberian skor sebagai berikut :

Tabel 1.4

Pedoman Pemberian Skor

No Pernyataan Skor

1 Sangat tidak setuju 1

2 Tidak setuju 2

3 Kurang Setuju 3

4 Setuju 4

5 Sangat setuju 5 Sumber: Sugiyono (2004: 105)

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMU ST. Thomas 2 Medan yang beralamat Jln. Letjend. S. Parman No.107 Medan. Penelitian ini dimulai bulan Nopember 2009 sampai dengan bulan April 2010.


(20)

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Menurut Sugiyono (2003: 72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek ataupun objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu kesimpulan. Populasi dalam penelituan ini adalah siswa SMU ST. Thomas 2 Medan kelas I-III tahun ajaran 2008/2009.

Tabel 1.5

Jumlah Siswa SMU ST. Thomas 2 Medan Kelas I–III Tahun Ajaran 2008/2009

Kelas Jumlah Siswa

I 239

II 194

III 202

Total Populasi 635

Sumber: Data diolah oleh penulis, 2010

Menurut Supramono (2003:63) alternatip formula yang dapat digunakan untuk menentukan sample pada populasi yang sulit diketahui (unidentified) adalah sebagai berikut :

n = (Z2 α) (P)(Q) d2 Dimana :

n = Jumlah Sampel

Z α = Nilai Standart Norma yang besarnya tertantung α Bila α = 0,05 → Z = 1,67

Bila α = 0,01 → Z = 1,96


(21)

Q = (1-P), proporsi populasi yang diharapkan tidak memiliki karakteristik tertentu.

d = Tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi.

Berdasarkan hasil riset awal terhadap 30 konsumen, diketahui 80% dari konsumen memiliki karakteristik yang sesuai dengan teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu mengambil sejumlah konsumen yang memiliki kriteria yang ditentukan yaitu responden yang telah meminum Frut Tea minimal 2 kali.

Penetapan jumlah sampel dengan tingkat signifikan 10% dan tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi sebesar 10% adalah sebagai berikut:

n = (1,96)2 80 × 20

(0.1)2

n = 63 orang.

6. Jenis Data

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dari responden terpilih pada lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara kepada responden.

b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti dari sumber–sumber lain yang telah diolah seperti dari bagian tata usaha SMU ST. Thomas 2 Medan, buku - buku pendukung, majalah, internet, dan lain sebagainya.

7. Teknik Pengumpulan Data

a. Penelitian ini menggunakan teknik pengajuan pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden dalam bentuk kuesioner.

b. Wawancara langsung kepada responden jika ada pertanyaan yang kurang jelas dan kurang dimengerti pada saat pengisian kuesioner.


(22)

c. Studi dokumen yaitu mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, jurnal, majalah dan internet yang berkaitan dengan penelitian.

8. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian dimana merupakan data valid dengan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur. Pengujian validitas instrumen digunakan dengan menggunakan program SPSS 12.0 for Windows, dengan kriteria sebagai berikut :

1) Jika r hitung > r tabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

2) Jika r hitung < r tabel , maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2003: 110).

Pengujian dilakukan dengan program SPSS 12.0 for Windows. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

1) Jika ralpha positif atau > rtabel maka pertanyaan reliabel.


(23)

9. Metode Analisis Data

1. Metode Deskriptif

Metode ini data-data yang telah diperoleh digolongkan, diklasifikasikan, diinterpretasikan dan selanjutnya dianalisis, sehingga diperoleh suatu gambaran umum tentang data-data yang diteliti.

2. Metode Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi Linear Berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS Versi 12.0 for Windows. Bentuk perumusannya sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e…………..Sugiono (2004:211) Dimana : Y = Keputusan Pembelian Minuman Fruit Tea

a = Konstanta

X1 = Skor indikator Portability

X2 = Skor indikator Memorable X3 = Skor indikator Easy to Read X4 = Skor indikator Visual Protection

B1…4 = Koefisien Regresi

e = Standar error

Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik kemudian akan dianalisis pengujian hipotesis sebagai berikut :

1) Uji Serempak (Uji F)

Untuk membuktikan bahwa setiap variabel bebas (Xi) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Yi) secara serentak.


(24)

Ho : bi = 0, artinya jika tidak terdapat pengaruh bi terhadap keputusan pembelian minuman Fruit Tea.

Ho : bi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh terhadap keputusan pembelian minuman Fruit Tea.

Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kesalahan sebesar 5%. a) Ho diterima jika Fhitung < Ftabel (α)

b) H1 diterima jika Fhitung > Ftabel (α)

2) Uji Secara Parsial (Uji t)

Untuk melihat pengaruh variabel setiap kemasan Fruit Tea (Xi) terhadap variabel keputusan pembelian (Yi), maka dalam hal ini peneliti menggunakan uji t satu sisi.

Ho : bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari setiap variabel kemasan Fruit Tea (Xi) terhadap variabel keputusan pembelian minuman Fruit Tea (Yi).

H1 : bi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari setiap variabel kemasan Fruit Tea (Xi) terhadap variabel keputusan pembelian minuman Fruit Tea (Yi).

Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kesalahan sebesar 5%. a) Ho diterima apabila t hitung < t tabel (α)

b) H1 diterima apabila t hitung > t tabel (α)

3) Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel kemasan Fruit Tea (X) terhadap keputusan pembelian minuman Fruit


(25)

Tea (Y). Jika nilai R² mendekati satu (1) maka semakin kuat pengaruhnya, sebaliknya jika mendekati nol (0) maka pengaruhnya semakin lemah.


(26)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Siska Aprilia (2006) judul skripsi : “Pengaruh Kemasan Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Fanta Pada Siswa SMU ST. Thomas 1 Medan”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variabel dari kemasan antara lain Portability, Memorable, Easy to Read dan Visual Protection terhadap keputusan pembelian minuman Fanta.

Hasil dari analisis data primer dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Menunjukkan bahwa terdapat tiga variabel bebas yang memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu Memorable, Easy to Read dan Visual Protection, sedangkan variabel Portability tidak mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian minuman Fanta.

Juwita Sari (2005) judul skripsi : “Pengaruh Kemasan Sunslik Terhadap Keputusan Pembelian Pada Siswa SMU Negri 1 Medan”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari variabel dari kemasan antara lain Portability, Memorable, Easy to Read dan Visual Protection terhadap keputusan pembelian Sunslik..

Hasil dari analisis data primer dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Menunjukkan bahwa terdapat tiga variabel bebas yang memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu


(27)

tidak mempunyai hubungan yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian minuman Fanta.

B. Pengemasan Produk

1. Pengertian Kemasan

Menurut Angipora (2003: 151) kemasan adalah seluruh kegiatan merancang dan memproduksi pembungkus suatu produk.

Ada beberapa alasan mengapa kemasan sangat diperlukan antara lain : a. Pengemasan sebagai alat untuk melindungi produk

Kemasan melindungi produk dalam perjalanannya dari produsen ke konsumen. Kemasan dirancang dengan tepat akan melindungi produk dari hal-hal yang dapat mengurangi mutu, jumlah dan penampilan.

b. Pengemasan sebagai sarana yang dapat memberikan kemudahan penggunaan

Kemasan harus dapat memberikan kemudahan dalam penggunaan produk. Misalnya kemasan harus mudah dibuka dan ditutup, tidak boleh terlalu berat.

c. Kemasan berguna dalam melaksanakan program pemasaran perusahaan Melalui kemasan identifikasi produk menjadi lebih efektif sehingga produk dapat dibedakan dari produk pesaing. Beberapa kemasan dapat menjadi daya tarik sendiri dalam penjualan sehingga sekaligus menjadi media promosi.


(28)

2. Kemasan Produk di dalam Pemasaran

Perkembangan baru dalam kemasan terjadi dengan cepat sekali sehingga manajemen perusahaan dituntut memperhatikan pembaharuan dalam desain kemasan produk misalnya bahan baru menggantikan bahan lama, bentuk dan ukuran yang dibuat semakin menarik dan ciri-ciri lain model kemasan dengan ukuran isi.

Pengemasan menjadi alat pemasaran yang cukup potensial sekarang ini. Kemasan yang terancang dengan baik dapat memberikan kenyamanan bagi konsumen dan promosi bagi produsen menurut Susanto (2001: 593).

Berbagai faktor berperan dalam meningkatkan penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran antara lain :

a. Swalayan: Produk yang dijual didalam swalayan jumlahnya sangat banyak, konsumen pasti melewati berbagai merek produk, jenis produk, dan lain sebagainya. Peran kemasan disini harus menarik perhatian, menjelaskan tampilan produk, memberikan keyakinan pada konsumen, dan menimbulkan kesan yang menyenangkan.

b. Kemampuan konsumen: Meningkatkan kemampuan konsumen berarti konsumen bersedia membayar lebih banyak untuk kenyamanan, penampilan, dan prestise dari kemasan yang lebih baik.

c. Citra Perusahaan dan Merek: Perusahaan mengakui kekuatan kemasan yang terancang baik dalam menghasilkan pengakuan seketika atas perusahaan atau merek.


(29)

3. FUNGSI KEMASAN

Kemasan memiliki fungsi yang sangat penting, Setiadi (2005:46) memberikan beberapa prinsip bagi perancang kemasan agar memahami proses kemasan antara lain :

a. Kemasan berfungsi sebagai informasi, sehingga desain kemasan harus jujur dan memberikan informasi tentang produk. Artinya kemasan harus sesuai dengan desain yang tertera pada kemasan dengan isinya.

b. Kemasan memiliki fungsi sebagai pelindung produk serta memiliki fungsi kepraktisan yang harus sesuai dengan pandangan konsumen.

c. Kemasan memilki fungsi branding/merek sebagai sarana komunikasi citra dan posisi produk dipasar.

Peranan fungsi kemasan dalam pemasaran juga ditimbulkan oleh beberapa faktor antara lain :

a. Meningkatkan standar kesehatan dan sanitasi yang dituntut oleh masyarakat.

b. Mahalnya harga tempat untuk peragaan produk yang diperlukan oleh pihak produsen dan sulitnya memperoleh tempat ditoko-toko eceran. c. Susahnya menghadapi pengecer yang hanya mau menjual produk

dengan kemasan yang efektif saja.

4. Strategi Kemasan

Strategi pengemasan menurut Sastradipoera (2003: 129) adalah strategi pengemasan ynga meliputi rencana dan metode yang cermat untuk melindungi dan memberikan kemudahan penggunaan produk dan memberikan kemasan yang tepat pada produk tersebut bagi kepentingan penjualan.


(30)

Usaha untuk menentukan penampilan produk yang lebih baik memiliki beberapa strategi kemasan yang dapat memberikan kemasan yang tepat pada produk tersebut bagi kepentingan penjualan.

Usaha untuk menentukan penampilan produk yang lebih baik memiliki beberapa strategi kemasan yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan antara lain :

a. Mengubah Kemasan

Menyadari kemasan yang ditampilkan tidak memiliki daya tarik yang begitu baik lagi dari konsumen, sehingga manajemen dihadapkan untuk mengambil tindakan mengubah kemasan dengan alasan :

1. Menangkal menurunnya omset penjualan

2. Memperluas pasar dengan menarik kelompok baru para konsumen 3. Memanfaatkan bahan kemasan baru

4. Membantu program promosi menjadi daya tarik utama dalam iklan. 5. Kemasan lini produk

Suatu perusahaan harus memutuskan apakah mengembangkan kemasan yang sama untuk beberapa produk atau kemasan yang berbeda untuk masing-masing produk. Kemasan kelompok (family packaging) mencakup pemakaian kemasan yang serupa untuk semua produk yang mempunyai kesamaan dalam ciri.

b. Kemasan yang dipakai ulang

Strategi dalam kebijakan kemasan adalah pemakaian ulang kemasan dari produk yang telah laku.


(31)

Terdapat kecenderungan dari berbagai perusahaan yang mengarah kepada penggunaan kemasan yang beraneka ragam. Hal ini disebabkan kemasan aneka ragam dapat meningkatkan penjualan.

Perkembangan dalam kemasan terjadi dengan cepat sekali dan tidak henti-hentinya memaksa pihak manajemen untuk terus memperhatikan pembaharuan dalam desain kemasan mereka, misalnya :

a. Bahan baru menggantikan bahan lama b. Bentuk dan ukuran yang semakin menarik c. Model tutup kemasan yang lebih praktis d. Ciri-ciri lain model kemasan dengan ukuran isi

5. Program Pengemasan

Semua kegiatan pemasaran perlu terprogram. Demikian pula halnya dengan pemasar. Program kemasan dalam pemasaran adalah segala rencana yang menetapkan cara pelaksanaan pengemasan produk.

Program pengemasan ini meliputi :

a. Perencanaan dan pengoordinasian kegiatan-kegiatan pengembangan pengemasan melalui organisasi.

b. Pelaksanaan riset oleh para ahli yang berpengalaman di bidangnya.

c. Pengembangan dan rekayasa yang sesuai dengan tujuan pengemasan dan efisiensi.

d. Pengujian atas hasil pengembangan dan rekayasa yang didasarkan pada hasil riset.

e. Spesifikasi penulisan yang biasanya merupakan gabungan hasil dari spesialis dalam bidang marketing dan kesenian.


(32)

f. Pemilihan dan pengawasan warna agar sesuai dengan tuntutan pasar dan teknologi.

g. Pengawasan mutu komponen–komponen pengemasan yang merupakan perpaduan antara ahli-ahli pemasaran dan teknologi.

h. Perakitan dan penyimpanan informasi. i. Penganalisaan terhadap pengemasan produk.

Mengembangkan kemasan yang efektif untuk suatu produk membutuhkan beberapa keputusan antara lain :

a. Konsep pengemasan

Konsep ini mendefinisikan apa bentuk atau fungsi dasar kemasan itu bagi suatu produk. Apakah fungsi utama memberikan perlindungan yang baik bagi produk itu sendiri, memperkenalkan metode penggunaan baru, menyatakan mutu tertentu dari perusahaan.

b. Ukuran, bentuk, bahan, warna, dan lambang merek

Berbagai unsur pengemasan ini harus diselaraskan. Ukuran berhubungan dengan bahan, warna, dan sebagainya.

c. Keputusan mengenai keamanan produk itu sendiri

Keputusan harus dibuat atas peralatan anti bocor mengingat masalah keamanan produk itu sendiri.

d. Keputusan penetapan harga, pengiklanan, dan unsur pemasaran lainnya Mengembangkan pengemasan yang efektif membutuhkan biaya yang besar, dan membutuhkan waktu beberapa bulan sampai beberapa tahun, dan tentu juga iklan yang dibuat harus menjadi lebih menarik.


(33)

C. Keputusan Pembelian

1. Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Setiadi (2003: 16) proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian sebagai berikut : pengenalan masalah kebutuhan, pencarian, informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.

Sumber: Nugroho Setiadi, 2003

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan

Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Pengenalan Masalah

Pembeli menyadari adanya kebutuhan yang disebabkan oleh rangsangan internal hingga suatu tingkat tertentu dapat berubah menjadi dorongan dan dapat juga dari eksternal.

b. Pencarian Informasi

Konsumen akan mulai mencari informasi yang lebih banyak jika minatnya mulai timbul. Proses pencarian informasi dapat dikelompokkan menjadi : sumber pribadi, sumber komersil, sumber umum, dan dari pengalaman. Secara umum konsumen menerima informasi terbanyak dari sumber komersil yang didominasi oleh pemasar.

c. Evaluasi Alternatif

Kebanyakan model proses evaluasi sekarang bersifat kognitif yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk berdasarkan pertimbangan yang sadar dan rasional. Konsumen mungkin

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

Perilaku Pasca Pembelian

Mengenali Kebutuhan


(34)

mengembangkan seperangkat kepercayaan merek tentang dimana setiap merek berada pada ciri masing-masing.

d. Keputusan Pembelian

Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi tujuan pembelian dan keputusan pembelian. Pertama sikap orang lain dan faktor-faktor yang tak terduga. Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor seperti : pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan.

e. Perilaku Sesudah Pembelian

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, maka ia mungkin akan membeli produk itu lagi. Konsumen yang tidak puas akan mengalami satu atau dua tindakan, sampai pada tahap meninggalkan atau mengembalikan produk tersebut.


(35)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah singkat Perusahaan

Sosro yang sudah dikenal di masyarakat, sebenarnya merupakan singkatan dari nama keluarga yaitu Sosrodjojo yang mulai merintis usaha Teh Wangi Melati pada tahun 1940 di sebuah kota kecil di Jawa Tengah bernama Slawi. Teh Wangi Melati yang diperkenalkan pada saat itu bermerek Cap Botol.

Pada tahun 1965, Teh Wangi Melati merek Cap Botol yang sudah terkenal didaerah Jawa mulai diperkenalkan di Jakarta. Teknik mempromosikan Teh Wangi Melati merek Cap Botol di Jakarta dinamakan strategi promosi cicip rasa. Secara rutin beberapa staf yang dikoordinir oleh Bapak Soetjipto Sosrodjojo mendatangi tempat-tempat keramaian dengan menggunakan mobil dan alat-alat propaganda seperti memutar lagu-lagu untuk menarik perhatian dan mengumpulkan penonton. Setelah berhasil mengumpulkan penonton cukup banyak, penonton yang ada tersebut dibagikan secara gratis contoh Teh Wangi Melati merek Cap Botol (sekarang disebut teknik sampling).

Staf juga mendemokan cara menyeduh Teh Wangi Melati merek Cap Botol yang kemudian dibagikan agar dapat dicicipi langsung oleh penonton sehingga mereka yakin bahwa ramuan Teh Wangi Melati merek Cap Botol adalah Teh yang memiliki mutu dan kualitas yang baik. Teknik merebus teh langsung di tempat keramaian itu ternyata membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga menimbulkan kendala. Penonton yang sudah berkumpul menjadi tidak sabar dan banyak yang meninggalkan arena demo sebelum sempat mencicipi seduhan teh


(36)

tersebut. Untuk menanggulangi kendala tersebut maka sebelum dibawa ke tempat keramaian Teh Wangi Melati merek Cap Botol diseduh terlebih dahulu di kantor dan dimasukkan ke dalam panci untuk kemudian dibawa dengan kendaraan menuju tempat-tempat keramaian untuk dipromosikan.

Teknik yang kedua ini juga masih mengalami kendala, yaitu air teh yang dibawa dalam panci banyak yang tertumpah sewaktu dalam perjalanan karena kondisi kendaraan dan jalan-jalan di Jakarta pada saat itu belum sebaik sekarang. Akhirnya ditempuh cara lain, yaitu air teh yang telah diseduh dikantor kemudian ditaruh didalam botol-botol bekas limun/kecap yang telah dibersihkan terlebih dahulu untuk selanjutnya dibawa ketempat tempat kegiatan promosi cicip rasa berlangsung. Ternyata cara yang ketiga ini berjalan baik dan terus dipakai selama bertahun-tahun.

Pada tahun 1969 muncul gagasan menjual air teh siap minum dalam kemasan botol dengan merek Teh Botol Sosro. Merek tersebut dipakai untuk mendompleng merek Teh seduh Cap Botol yang sudah lebih dulu populer dan mengambil bagian dari nama belakang keluarga Sosrodjojo. Untuk kemunculan desain botol pertama, adalah pada tahun 1970 dan desain botol tidak berubah, lebih dari 2 tahun. Untuk desain botol kedua yaitu pada tahun 1972 juga bertahan sampai dengan 2 tahun. Dan pada tahun 1974, dengan didirikan PT. Sinar Sosro di kawasan Ujung Menteng (waktu itu masuk wilayah Bekasi, tetapi sekarang masuk wilayah Jakarta), maka desain botol Teh Botol Sosro berubah dan bertahan sampai sekarang. Pabrik tersebut, merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan pertama di dunia.


(37)

B. Filosofi Sosro

Sejak Generasi-I, keluarga Sosro memiliki satu filosofi yang mulia dan selalu diterapkan pada setiap aktivitas bisnisnya. Filosofi tersebut adalah “NIAT BAIK”. Niat Baik ini dijabarkan kepada produk-produk yang dihasilkan (yang pada saat itu Teh Botol Sosro), yaitu bahwa produk-produk Sosro tidak membahayakan kesehatan. Artinya bahwa produk Sosro tidak menggunakan bahan pengawet, tidak menggunakan pemanis buatan dan tidak menggunakan zat pewarna. Niat Baik ini juga diterapkan pada proses produksi Sosro sehingga proses produksi yang dilakukan aman bagi lingkungan. Dengan demikian setiap produk Sosro dapat dikonsumsi segala usia sepanjang hari.

C. Visi dan Misi

Sosro ada dan menjadi besar karena Visi-Misi yang jelas, intuisi bisnis yang brilliant, keuletan dan strategi marketing yang handal serta didukung jalur distribusi yang luar biasa. Yang menjadi Visi dan Misi Perusahaan Sosro yaitu :

Visi Sosro ialah: “Menjadi perusahaan minuman yang dapat melepaskan

rasa dahaga konsumen, kapan saja, dimana saja, serta memberikan nilai tambah kepada semua pihak yang terkait”.

Misi Sosro íalah :

1. Melahirkan merek dan produk minuman baru, baik yang berbasis teh, maupun non teh, dan menjadikannya pemimpin pasar dalam kategorinya masing-masing.


(38)

3. Menciptakan dan memelihara komitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang, baik dalam volume penjualan maupun penciptaan pelanggan. 4. Membangun sumber daya manusia dan melahirkan pemimpin yang sesuai

dengan nilai–nilai utama perusahaan.

5. Memberikan kepuasan kepada para pelanggan. 6. Menyumbang devisa ke negara.

D. Produk Sosro

Perusahaan Sosro dalam menjalankan penjualannya, memproduksi banyak produk minuman baik dalam kemasan botol, tetra, kaleng, maupun dalam kemasan isi. Semua produk yang dihasilkan memiliki masing-masing cita rasa yang khas. Beberapa produk itu antara lain :

Tipe Kemasan : Botol Volume (Netto) : 220 ml/ botol

Jenis Produk : Teh Wangi Melati Ketahanan Produk : 1 Tahun

Target Segmen : Semua Umur Kemasan Luar :

Krat Plastik 1 krat = 24 botol

Tipe Kemasan : Kemasan Tetra Slim

Volume (Netto) : 200 ml/ kemasan dan 250 ml/kemasan Jenis Produk : Teh Wangi Melati

Ketahanan Produk : 1 Tahun Target Segmen : Semua Umur Kemasan Luar :

Karton berombak lapis dua 1 karton = 24 kemasan Maks. 10 susun

Kemasan : Botol

Volume (Netto) : 235 ml/ botol

Jenis Produk : Rasa Apel, Lemon dan Aneka Rasa Buah Ketahanan Produk : 1 Tahun

Target Segmen : Remaja Kemasan Luar : Krat Plastik


(39)

Tipe Kemasan : Kemasan Tetra Genggam Volume (Netto) : 200 ml/ kemasan

Jenis Produk :

Rasa Apel, Lemon, Aneka Buah, Jeruk, Stroberi dan Jambu Klutuk

Ketahanan Produk : 1 Tahun Target Segmen : Remaja Kemasan Luar : Karton berombak lapis dua 1 karton = 24 kemasan @ 200 ml Maks. 7 susun

Tipe Kemasan : Kaleng Volume (Netto) : 318 ml/ kaleng Jenis Produk :

Rasa Apel, Lemon, Aneka Buah, Jeruk, Stroberi dan Jambu Klutuk

Ketahanan Produk : 2 Tahun Target Segmen : Remaja Kemasan Luar : Karton berombak lapis dua 1 karton = 24 kemasan @ 318 ml Maks. 10 susun

PT. Sosro juga memproduksi Teh Celup Sosro yang non envelop dan yang envelop. Teh Celup Sosro non enveloped terdiri dari kemasan isi 5 tea bags (kantong teh), kemasan isi 10 tea bags (kantong teh), kemasan isi 15 tea bags (kantong teh), kemasan isi 30 tea bags (kantong teh), dan kemasan isi 50 tea bags (kantong teh). Sedangkan Teh Celup Sosro enveloped terdiri dari Green Tea (teh hijau), Black Tea (teh hitam), dan Jasmine Tea (teh jasmin).

E. Proses Produksi Fruit Tea

Sosro yang kita kenal sekarang memiliki aroma dan cita rasa yang khas dibanding jenis minuman lainnya. Cara pembuatannya sederhana dengan bahan utamanya hanya menggunakan teh hitam, gula pasir, konsentrat buah, flavour dan air.


(40)

1. Deskripsi

Fruit Tea adalah salah satu produk hasil inovasi terbaru Sosro yang terdiri dari 6 rasa, yaitu :

a. Teh rasa Apel

b. Teh rasa Aneka Buah. c. Teh rasa Lemon. d. Teh rasa Jeruk. e. Teh rasa Stroberi. f. Teh rasa Jambu Klutuk.

Fruit Tea merupakan produk minuman teh yang diberi konsentrat buah, dan untuk bahan baku tehnya dari jenis teh hitam.

2. Bahan Baku

Bahan baku produk Fruit Tea adalah terdiri dari : a. Teh hitam

b. Gula pasir c. Konsentrat buah d. Flavour

e. Air

3. Proses Pembuatan

Proses pembuatan dari produk Fruit Tea terdiri dari 5 tahapan, yaitu :

a. Penyeduhan Teh

Teh hitam diseduh didalam tangki ekstraksi dengan air mendidih yang sudah melalui proses filtrasi.


(41)

b. Pelarutan Gula

Gula pasir putih dilarutkan dengan air panas melalui filtrasi dan pemanasan sampai mencapai kadar kemanisan yang diinginkan. Gula pasir yang sudah dilarutkan tersebut (dinamakan sirup gula) lalu dilewatkan ke filter Cosmos dan kemudian dipompa kedalam tangki penampungan sirup gula.

c. Pencampuran

Pada proses pencampuran ini, Teh Cair Pahit (TCP) hasil seduhan dicampur dengan sirup gula dan konsentrat buah serta flavour untuk mendapatkan rasa Fruit Tea yang diinginkan.

d. Pemanasan

Produk yang sudah jadi, kemudian dilewatkan ke mesin Tetra Pack. Didalam mesin ini, produk disterilisasikan dengan menggunakan Ultra High Temperatur (UHT). Disini, produk dilewatkan pemanas sampai suhu mencapai 141°C selama lebih kurang 3 detik dan langsung didinginkan kembali sampai suhu kamar.

e. Pengisian ke dalam Kemasan Tetra

Produk yang sudah disterilisasikan kemudian dipompa ke mesin pengisi dengan tetap dijaga kesterilisasiannya. Di mesin ini, produk diisikan kedalam paper yang sebelumnya juga sudah disterilisasikan. Paper yang sudah berisi produk tadi lalu sealnya direkatkan dan papernya dipotong dan dibentuk sesuai bentuk kemasan Tetra Wedge oleh mesin pengemasan Tetra Wedge.


(42)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menggunakan dua metode untuk menganalisis data primer yang telah diperoleh, yakni metode analisis deskriptif dan metode regresi linear berganda. Metode analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer yang berupa kuesioner yang telah diperoleh oleh responden penelitian. Metode regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (portability, memorable, easy to read dan visual protection) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 12.00.

A. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dimaksudkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan bermutu. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, dalam hal ini adalah kuesioner. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan alat (instrumen) dapat menjawab tujuan penelitian sedangkan reliabel artinya konsisten atau stabil. Pada penelitian ini, uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan metode sekali ukur (one shot method), dimana pengukuran dengan metode ini cukup dilakukan satu kali. Instrumen penelitian (kuesioner) dicoba pada responden awal yang berjumlah 30 orang responden. Menurut Sugiyono (2006: 140) “bila harga korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0.30 ke atas maka instrumen pertanyaan tersebut


(43)

besarnya di bawah 0.30 maka pertanyaan tersebut tidak valid dan harus dibuang”. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 12.00 dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid.

2. Jika r hitung negatif dan r hitung < r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

3. R hitung dapat dilihat pada kolom corrected item – total correlation.

4. Nilai r tabel dengan alpha 5% adalah 0.30 (Sugiyono, 2006: 140).

Pada tahap survei, kuesioner berisikan 23 pertanyaan yang terdiri dari variabel bebas yaitu portability, memorable, easy to read dan visual protection dan variabel terikat yaitu keputusan pembelian. Pada Tabel 4.1 dapat dilihat uji validitas yang pertama:

Tabel 4.1

Validitas 1 Butir Pertanyaan Butir

Pertanyaan

Corrected item -

total correlation Rtabel Keterangan

Butir 1 0.513 0.30 Valid

Butir 2 0.380 0.30 Valid

Butir 3 0.567 0.30 Valid

Butir 4 0.412 0.30 Valid

Butir 5 0.452 0.30 Valid

Butir 6 0.616 0.30 Valid

Butir 7 0.056 0.30 Tidak Valid

Butir 8 0.647 0.30 Valid

Butir 9 0.591 0.30 Valid

Butir 10 0.647 0.30 Valid

Butir 11 0.468 0.30 Valid

Butir 12 0.330 0.30 Valid

Butir 13 0.410 0.30 Valid

Butir 14 0.345 0.30 Valid

Butir 15 0.602 0.30 Valid

Butir 16 0.519 0.30 Valid

Butir 17 0.392 0.30 Valid

Butir 18 0.183 0.30 Tidak Valid

Butir 19 0.017 0.30 Tidak Valid

Butir 20 0.430 0.30 Valid


(44)

Validitas 1 Butir Pertanyaan

Butir 22 0.619 0.30 Valid

Butir 23 -0.201 0.30 Tidak Valid

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 12.00, 2010

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 23 butir pertanyaan kuesioner ada sebanyak 19 butir pertanyaan yang valid dengan nilai r hitung > r tabel dan 4 butir pertanyaan yang tidak valid dengan nilai r hitung < r tabel. Pada Tabel 4.2 dapat dilihat uji validitas yang kedua:

Tabel 4.2

Validitas 2 Butir Pertanyaan Butir

Pertanyaan

Corrected item -

total correlation rtabel Keterangan

Butir 1 0.495 0.30 Valid

Butir 2 0.356 0.30 Valid

Butir 3 0.530 0.30 Valid

Butir 4 0.409 0.30 Valid

Butir 5 0.511 0.30 Valid

Butir 6 0.640 0.30 Valid

Butir 8 0.649 0.30 Valid

Butir 9 0.641 0.30 Valid

Butir 10 0.649 0.30 Valid

Butir 11 0.451 0.30 Valid

Butir 12 0.391 0.30 Valid

Butir 13 0.386 0.30 Valid

Butir 14 0.314 0.30 Valid

Butir 15 0.590 0.30 Valid

Butir 16 0.540 0.30 Valid

Butir 17 0.466 0.30 Valid

Butir 20 0.437 0.30 Valid

Butir 21 0.409 0.30 Valid

Butir 22 0.635 0.30 Valid

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 12.00, 2010

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa 19 butir pertanyaan valid dengan nilai r hitung > r tabel dan butir pertanyaan yang memiliki nilai tertinggi adalah butir 8 dan butir 10 (0.649) dan nilai terendah adalah pertanyaan butir 14 (0.314). Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan


(45)

Hasil uji reliabilitas berdasarkan data yang diolah peneliti dengan bantuan Software SPSS ver. 12.00 dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini:

Tabel 4.3 Reliabilitas Kuesioner

Cronbach’s Alpha N of Items

0.875 19

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 12.00, 2010 Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa r hitung (0.875) > r tabel (0.30), maka dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan yang terdapat pada kuesioner adalah reliabel dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

B. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data primer yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang data yang diteliti. Jumlah responden penelitian sebanyak 63 orang siswa SMU ST.Thomas 2 Medan. Analisis deskriptif berisi mengenai karakteristik dari responden penelitian sebagai berikut:

1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.4

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Laki-Laki 36 orang siswa 57.14

Perempuan 27 orang siswa 42.86

TOTAL 63 orang siswa 100

Sumber: Data Primer yang diolah penulis, 2010

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden laki-laki lebih banyak yaitu sebanyak 36 orang siswa atau sebesar 57.14% sedangkan responden perempuan sebanyak 27 orang siswa atau sebesar 42.86%.


(46)

2. Karakteristik responden berdasarkan usia Tabel 4.5

Karakteristik responden berdasarkan usia

Usia Jumlah Persentase (%)

15 tahun 7 orang siswa 11

16 tahun 31 orang siswa 50

17 tahun 16 orang siswa 25

18 tahun 7 orang siswa 11

19 tahun 2 orang siswa 3

TOTAL 63 orang siswa 100

Sumber: Data Primer yang diolah penulis, 2010

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak berusia 16 tahun sebanyak 31 orang siswa (50%), 16 orang siswa (25%) berusia 17 tahun, 7 orang siswa (11%) berusia 15 tahun, 7 orang siswa (11%) berusia 18 tahun, 2 orang siswa (3%) berusia 19 tahun.

3. Karakteristik responden berdasarkan kelas

Peneliti menentukan jumlah responden berdasarkan kelas yakni sebesar 10% dari jumlah populasi siswa kelas I-III sebanyak 63 orang siswa.

Tabel 4.6

Karakteristik responden berdasarkan kelas

Kelas Jumlah Persentase (%)

I 24 38

II 19 30

III 20 32

TOTAL 63 orang siswa 100

Sumber: Data Primer yang diolah penulis, 2010

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa jumlah responden kelas I memiliki persentase lebih banyak sebesar 38% atau berjumlah 24 orang siswa, responden kelas II memiliki persentase sebesar 30% atau berjumlah 19 orang siswa dan responden kelas III memiliki persentase sebesar 32% atau berjumlah 20 orang siswa.


(47)

4. Distribusi pendapat responden mengenai Variabel Portability (X1)

Pada Tabel 4.7 ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian berdasarkan responden mengenai kemasan tetra Fruit Tea dengan variabel kemudahan dalam penggunaan (Portability), kemampuan dalam mengingat warna, desain dan bentuk kemasan (Memorable), kemudahan dalam membaca cetakan huruf-huruf berisi informasi yang terletak pada kemasan (Easy to Read) dan perlindungan produk yang dikemas (Visual Protection).

Tabel 4.7

Pendapat Responden terhadap Variabel Portability (X1) Kemasan Fruit Tea

Butir

Frekuensi Pendapat Responden

Total %

Total Responden

STS % TS % RG % S % SS %

1 - - 1 2 1 2 44 70 17 26 100 63

2 1 2 8 12 4 7 32 51 18 28 100 63

3 - - - - 2 3 39 62 22 35 100 63

4 - - - 24 38 39 62 100 63

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner), 2010 Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pertanyaan butir 1 (kemasan Fruit Tea praktis untuk dibawa), 2% siswa menjawab tidak setuju, 2% siswa menjawab ragu-ragu, 70% siswa menjawab setuju dan 26% siswa menjawab sangat setuju.

b. Pada pertanyaan butir 2 (kemasan Fruit Tea mudah dibuka tutupnya), 2% siswa menjawab sangat tidak setuju, 12% siswa menjawab tidak setuju, 7% siswa menjawab ragu-ragu, 51% siswa menjawab setuju dan 28% siswa menjawab sangat setuju.

c. Pada pertanyaan butir 3 (kemasan Fruit Tea ringan untuk dibawa), 3% siswa menjawab ragu-ragu, 62% siswa menjawab setuju dan 35% siswa menjawab sangat setuju.


(48)

d. Pada pertanyaan butir 4 (kemasan Fruit Tea mudah dipegang dengan hanya menggunakan satu tangan), 38% siswa menjawab setuju dan 62% siswa menjawab sangat setuju.

Berdasarkan penjelasan Tabel 4.7 digambarkan bahwa sebagian besar responden setuju terhadap pernyataan Portability dimana kemasan Fruit Tea praktis, mudah dibuka tutupnya, ringan dan mudah dipegang.

5. Distribusi pendapat responden mengenai Variabel Memorable (X2)

Tabel 4.8

Pendapat Responden terhadap Variabel Memorable (X2) Kemasan Fruit Tea

Butir

Frekuensi Pendapat Responden

Total %

Total Responden

STS % TS % RG % S % SS %

5 - - - - 4 7 32 51 27 42 100 63

6 - - 2 3 8 12 34 54 19 31 100 63

8 - - 3 5 6 9 30 48 24 38 100 63

9 - - - - 4 7 37 59 22 34 100 63

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner), 2010 Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pertanyaan butir 5 (warna kemasan Fruit Tea menarik), 7% siswa menjawab ragu-ragu, 51% siswa menjawab setuju dan 42% siswa menjawab sangat setuju.

b. Pada pertanyaan butir 6 (desain kemasan Fruit Tea mudah untuk diingat), 3% siswa menjawab tidak setuju, 12% siswa menjawab ragu-ragu, 54% siswa menjawab setuju dan 31% siswa menjawab sangat setuju.

c. Pada pertanyaan butir 8 (bentuk kemasan Fruit Tea menarik), 5% siswa menjawab tidak setuju, 9% siswa menjawab ragu-ragu, 48% siswa menjawab setuju dan 38% siswa menjawab sangat setuju.


(49)

d. Pada pertanyaan butir 9 (desain kemasan tetra Fruit Tea menggambarkan identitas/karakter ceria dari produk tersebut), 7% siswa menjawab ragu-ragu, 59% siswa menjawab setuju dan 34% siswa menjawab sangat setuju.

Berdasarkan penjelasan Tabel 4.8 banyak responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan kemampuan konsumen dalam mengingat bentuk, desain, warna kemasan dan karakter kemasan (Memorable).

6. Distribusi pendapat responden mengenai Variabel Easy to Read (X3)

Tabel 4.9

Pendapat Responden terhadap Variabel Easy to Read (X3) Kemasan Fruit

Tea

Butir

Frekuensi Pendapat Responden

Total %

Total Responden

STS % TS % RG % S % SS %

10 - - 1 2 6 9 42 67 14 22 100 63

11 - - 1 2 17 27 38 60 7 11 100 63

12 1 2 15 24 9 14 26 41 12 19 100 63

13 2 3 2 3 24 38 23 37 12 19 100 63

14 2 3 6 9 11 18 35 56 9 14 100 63

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner), 2010 Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pertanyaan butir 10 (kemasan tetra Fruit Tea memiliki susunan huruf yang dapat dibaca dengan jelas), 2% siswa menjawab tidak setuju, 9% siswa menjawab ragu-ragu, 67% siswa menjawab setuju dan 22% siswa menjawab sangat setuju.

b. Pada pertanyaan butir 11 (makna kalimat pada kemasan tetra Fruit Tea dapat dimengerti), 2% siswa menjawab tidak setuju, 27% siswa menjawab ragu-ragu, 60% siswa menjawab setuju dan 11% siswa menjawab sangat setuju. c. Pada pertanyaan butir 12 (brand (merek) Sosro pada kemasan tetra Fruit Tea


(50)

setuju, 24% siswa menjawab tidak setuju, 14% siswa menjawab ragu-ragu, 41% siswa menjawab setuju dan 19% siswa menjawab sangat setuju.

d. Pada pertanyaan butir 13 (informasi komposisi isi kemasan tetra Fruit Tea sesuai dengan isi yang sebenarnya), 3% siswa menjawab sangat tidak setuju, 3% siswa menjawab tidak setuju, 38% siswa menjawab ragu-ragu, 37% siswa menjawab setuju dan 19% siswa menjawab sangat setuju.

e. Pada pertanyaan butir 14 (kombinasi warna grafis (warna latar dan tulisan) lebih unik dibanding produk minuman lain), 3% siswa menjawab sangat tidak setuju, 9% siswa menjawab tidak setuju, 18% siswa menjawab ragu-ragu, 56% mahasiswa menjawab setuju dan 14% siswa menjawab sangat setuju.

Berdasarkan penjelasan Tabel 4.9 digambarkan bahwa banyak responden menyatakan setuju dan banyak juga yang menyatakan ragu-ragu serta tidak setuju terhadap pernyataan variabel kemudahan dalam membaca cetakan huruf-huruf berisi informasi yang terletak pada kemasan (Easy to Read).

7. Distribusi pendapat responden mengenai Variabel Visual Protection (X4)

Tabel 4.10

Pendapat Responden terhadap Variabel Visual Protection (X4)

Kemasan Fruit Tea

Butir

Frekuensi Pendapat Responden

Total %

Total Responden

STS % TS % RG % S % SS %

15 1 2 - - 11 17 38 60 13 21 100 63

16 - - 3 5 12 19 37 59 11 17 100 63

17 4 7 16 25 19 30 19 30 5 8 100 63


(51)

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pertanyaan butir 15 (kemasan tetra Fruit Tea menjaga isinya agar tetap segar), 2% siswa menjawab sangat tidak setuju, 17% siswa menjawab ragu-ragu, 60% siswa menjawab setuju dan 21% siswa menjawab sangat setuju. b. Pada pertanyaan butir 16 (kemasan tetra Fruit Tea melindungi isinya dari

pengaruh cuaca yang berubah-ubah), 5% siswa menjawab tidak setuju, 19% siswa menjawab ragu-ragu, 59% siswa menjawab setuju dan 17% siswa menjawab sangat setuju.

c. Pada pertanyaan butir 17 (kemasan tetra Fruit Tea tahan banting atau tidak mudah rusak), 7% siswa menjawab sangat tidak setuju, 25% siswa menjawab tidak setuju, 30 % siswa menjawab ragu-ragu, 30% siswa menjawab setuju dan 8% siswa menjawab sangat setuju.

Berdasarkan penjelasan Tabel 4.10 digambarkan bahwa sebagian besar responden siswa menjawab setuju dan banyak juga menjawab ragu-ragu terhadap pernyataan perlindungan terhadap produk (Visual Protection) dari kemasan tetra Fruit Tea.

8. Distribusi pendapat responden mengenai Variabel Keputusan Pembelian

(Y) kemasan tetra Fruit Tea

Tabel 4.11

Pendapat Responden terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y) Kemasan tetra Fruit Tea

Butir

Frekuensi Pendapat Responden

Total %

Total Responden

STS % TS % RG % S % SS %

20 - - 6 9 10 16 23 37 24 38 100 63

21 - - 2 3 4 6 30 48 27 43 100 63

22 - - 1 2 11 17 25 40 26 41 100 63


(52)

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa:

a. Pada pertanyaan butir 20 (warna kemasan tetra Fruit Tea yang berbeda dari produk minuman lain), 9% siswa menjawab tidak setuju, 16% siswa menjawab ragu-ragu, 37% siswa menjawab setuju dan 38% siswa menjawab sangat setuju.

b. Pada pertanyaan butir 21 (karakter kemasan Fruit Tea yang ceria sesuai dengan karakter remaja), 3% siswa menjawab tidak setuju, 6% siswa menjawab ragu-ragu, 48% siswa menjawab setuju dan 43% siswa menjawab sangat setuju.

c. Pada pertanyaan butir 22 (kemasan Fruit Tea lebih menarik dari kemasan minuman tetra lain yang sejenis), 2% siswa menjawab tidak setuju, 17% siswa menjawab ragu-ragu, 40% siswa menjawab setuju dan 41% siswa menjawab sangat setuju.

Berdasarkan penjelasan Tabel 4.11 digambarkan bahwa sebagian besar responden siswa menjawab setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan dari variabel keputusan pembelian (Y) minuman tetra Fruit Tea.

C. Metode Regresi Linear Berganda (Multiple Linear Regression)

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan regresinya adalah sebagai berikut:


(53)

Tabel 4.12

Regresi Linear Berganda

Coefficients (a) Model

Unstandardized coefficients

Standardized

coefficients t sig

B Std.Error Beta

(constant) 3.141 3.145 .999 .322

Portability .007 .129 .006 .055 .956

Memorable .538 .101 .573 5.345 .000

Easy to Read .074 .096 .084 .767 .446

Visual Protection -.112 .123 -.097 -.912 .366 a. Dependent variable: Keputusan Pembelian

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 12.00, 2010

Berdasarkan Tabel 4.12 maka dapat diperoleh persamaan model regresi linear berganda:

Y = 3.141 + 0.007X1 + 0.538X2 + 0.074X3 - 0.112X4 + e

Persamaan dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 3.141 menyatakan bahwa jika tidak ada faktor Portability, Memorable, Easy to Read, Visual Protection maka Keputusan Pembelian minuman Fruit Tea tetap ada sebesar 3.141.

b. Koefisien regresi X1 = 0.007 menyatakan bahwa setiap peningkatan pada variabel Portability akan meningkatkan keputusan pembelian minuman Fruit Tea sebesar 0.007.

c. Koefisien regresi X2 = 0.538 menyatakan bahwa setiap peningkatan pada variabel Memorable akan meningkatkan keputusan pembelian minuman Fruit Tea sebesar 0.538.

d. Koefisien regresi X3 = 0.074 menyatakan bahwa setiap peningkatan pada variabel Easy to Read akan meningkatkan keputusan pembelian minuman Fruit Tea sebesar 0.074.


(54)

e. Koefisien regresi X4 = -0.112 menyatakan bahwa setiap peningkatan pada variabel Visual Protection akan menurunkan keputusan pembelian minuman Fruit Tea sebesar 0.112.

Dalam analisis regresi linear berganda ada 3 jenis kriteria ketepatan yaitu:

1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji-F dilakukan untuk menguji apakah variabel X1,X2,X3,X4, mempunyai

pengaruh secara bersama-sama atau serentak terhadap variabel keputusan pembelian minuman Fruit Tea.

Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut: a. Menentukan model hipotesis untuk H0 dan H1

b. Mencari nilai ttabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan

menentukan derajat kebebasan

c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan

d. Mencari nilai thitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 12.00

e. Kesimpulan Hasil pengujian adalah:

a) Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah sebagai berikut: Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0

Artinya, secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel independen yaitu (X1, X2, X3, X4) terhadap variabel


(55)

Ha : b1≠ b2≠ b3≠ b4≠ 0

Artinya, secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel independen yaitu (X1, X2, X3, X4) terhadap

variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y). b) F tabel dapat dilihat pada α = 5%

Dengan derajat pembilang = k – 1 = 5 – 1 = 4

Dengan derajat penyebut = n – k = 63 – 5 = 58 maka Ftabel 0.05 (4,58) = 2.52

c) Kriteria Pengambilan Keputusan:

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5 %

Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5 %

d) Dari hasil uji Fhitung dapat dilihat:

Tabel 4.13 Hasil Uji Fhitung

Model Sum of Square Df Mean Square F Sig 1. Regression 94.502 4 23.626 7.564 .000 (a) Residual 181.148 58 3.123

Total 275.651 62

Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 12.00, 2010

Berdasarkan Tabel 4.13 di atas maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima karena Fhitung > Ftabel pada α = 5% artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4)

yaitu variabel Portability, Memorable, Easy to Read, Visual Protection adalah besar terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian minuman Fruit Tea pada siswa SMU ST.Thomas 2 Medan.


(56)

2. Uji Signifikan Individual/ Uji Parsial (Uji-t)

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Untuk melakukan uji-t menggunakan tabel coefficients.

Langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut: a. Menentukan model hipotesis untuk H0 dan H1

b. Mencari nilai ttabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan

menentukan derajat kebebasan

c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan

d. Mencari nilai thitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 12.00

e. Kesimpulan Hasil pengujian:

a) Model hipotesis yang digunakan dalam uji-t adalah:

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel independen yaitu (X1,X2,X3,X4) berupa variabel Portability, Memorable, Easy to Read, Visual Protection terhadap keputusan pembelian minuman Fruit Tea pada siswa SMU ST. Thomas 2 Medan.

H0 : b1≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel independen yaitu (X1,X2,X3,X4) berupa variabel Portability, Memorable, Easy to Read, Visual Protection terhadap keputusan pembelian minuman Fruit Tea pada siswa SMU ST. Thomas 2 Medan.

b) ttabel diperoleh dengan derajat bebas = n – k


(1)

LAMPIRAN 5

Hasil Uji F-

hitung

Model Summary

Model

R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R

Square

Change

F

Change

df1

df2

Sig. F

Change

1

.586

(a)

.343

.298

1.76727

.343

7.564

4

58

.000

a Predictors: (Constant), Visual Protection, Easy to Read, Memorable, Portability

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regressio

n

94.502

4

23.626

7.564

.000(a)

Residual

181.148

58

3.123

Total

275.651

62

a Predictors: (Constant), Visual Protection, Easy to Read, Memorable, Portability

b Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Hasil Uji t-

hitung

Coefficients (a)

a Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Coefficient Correlations (a)

Model

Visual

Protection

Easy to Read

Memorable

Portability

1

Correlations

Visual

Protection

1.000

.029

-.015

-.062

Easy to Read

.029

1.000

.037

-.254

Memorable

-.015

.037

1.000

-.116

Portability

-.062

-.254

-.116

1.000

Covariances

Visual

Protection

.015

.000

.000

-.001

Easy to Read

.000

.009

.000

-.003

Memorable

.000

.000

.010

-.002

Portability

-.001

-.003

-.002

.017

a Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Mod

el

Unstandardize

d Coefficients

Stand

ardize

d

Coeffi

cients

t

Sig.

95% Confidence

Interval for B

Correlations

B

Std.

Error

Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

Zero-order

Partial

Part

1

(Constant)

3.141

3.14

5

.999

.322

-3.154

9.436

Portability

.007

.129

.006

.055

.956

-.251

.265

.085

.007

.006

Memorable

.538

.101

.573

5.345

.000

.336

.739

.571

.574

.569

Easy to

Read

.074

.096

.084

.767

.446

-.119

.266

.083

.100

.082

Visual


(2)


(3)

LAMPIRAN 6

Responden

X1

X2

X3

X4

Y

1

18

20

20

10

15

2

15

14

22

8

9

3

14

16

14

15

12

4

18

16

21

12

10

5

18

16

20

11

13

6

15

20

17

10

15

7

15

16

18

10

11

8

15

14

19

11

9

9

16

17

18

9

10

10

16

18

19

12

10

11

16

20

18

9

15

12

19

17

17

12

9

13

16

16

17

12

9

14

18

14

17

11

10

15

17

20

17

11

15

16

18

17

19

13

11

17

16

18

19

13

10

18

18

19

17

15

12

19

16

20

21

14

15

20

16

19

14

11

12

21

16

16

18

10

13

22

20

14

23

13

12

23

16

20

17

15

15

24

19

16

21

10

13

25

20

14

14

9

10

26

16

15

16

9

15

27

17

16

20

11

9

28

17

13

19

12

10

29

15

16

18

12

13

30

16

13

16

11

10

31

18

16

18

12

15


(4)

33

18

20

20

10

15

34

20

16

21

12

14

35

19

18

19

10

14

36

14

20

14

10

15

37

13

13

24

12

12

38

20

20

18

10

12

39

20

18

24

14

14

40

18

20

17

11

15

41

19

15

18

10

12

42

18

14

18

10

12

43

16

16

19

10

15

44

20

20

23

9

15

45

18

16

20

9

12

46

18

16

21

13

13

47

17

20

20

12

12

48

20

17

17

10

13

49

15

15

24

9

12

50

15

20

17

12

15

51

16

16

17

11

15

52

17

18

21

12

14

53

15

20

20

4

15

54

18

16

19

9

12

55

14

16

17

9

10

56

17

17

18

12

12

57

17

20

19

11

15

58

18

16

18

9

12

59

18

18

21

11

11

60

20

18

20

11

15

61

20

20

22

11

15

62

17

15

20

12

10


(5)

Responden Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q20 Q2

1 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 1 5

2 5 1 4 5 4 2 4 4 4 4 5 4 5 4 2 2 3

3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 1 5 5 5 4

4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2

5 5 4 4 5 5 3 4 4 5 4 3 3 5 4 4 3 4

6 4 2 4 5 5 5 5 5 4 4 2 4 3 4 4 2 5

7 4 2 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4

8 4 2 4 5 4 3 4 3 4 4 2 5 4 4 4 3 3

9 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3

10 4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 4 3 4 4 4 3

11 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 3 4 3 4 2 5

12 4 5 5 5 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4 4 2

13 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 4 5 4 3 2

14 4 5 4 5 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 2

15 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 2 3 4 4 4 3 5

16 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 3 4 5 5 3 4

17 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 2 4 4 5 4 4 4

18 5 3 5 5 5 5 5 4 4 3 3 5 2 5 5 5 4

19 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 2 5 5 5 4 5 5

20 4 2 5 5 5 4 5 5 4 3 1 5 1 5 5 1 3

21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4

22 5 5 5 5 4 2 4 4 5 5 5 3 5 5 4 4 4

23 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 2 4 3 5 5 5 5

24 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 2 4

25 5 5 5 5 4 3 3 4 2 3 5 2 2 3 2 4 3

26 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 1 4 3 3 3 5

27 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3

28 4 4 4 5 3 3 3 4 4 3 5 4 3 4 3 5 3

29 4 2 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5

30 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3

31 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5

32 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 4 4 2

33 5 5 4 4 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 3 3 5

34 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5

35 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 2 4 5 4 4 2 5

36 4 2 4 4 5 5 5 5 4 3 2 1 4 3 5 2 5

37 2 4 3 4 3 4 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4

38 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 2 4 4 4 4 2 4

39 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5

40 4 5 5 4 5 5 5 5 3 3 4 3 4 4 3 4 5

41 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4

42 4 4 5 5 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4

43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 5

44 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 3 2 5

45 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 3 3 4


(6)

47 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4

48 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 2 5 3 4 3 3 3

49 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 3 2 4

50 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 2 4 4 4 5

51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 5

52 4 4 4 5 5 3 5 5 5 4 5 3 4 5 4 3 4

53 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 1 2 1 5

54 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 3 2 4

55 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 2

56 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4

57 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 5 3 4 3 5 3 5

58 4 4 5 5 5 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4

59 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4

60 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 2 5 5 1 5

61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 2 5

62 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4