Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek Samsung Pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU

(1)

PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

SMARTPHONE MEREK SAMSUNG PADA MAHASISWA DI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FISIP USU

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Bisnis (S.Ab) Dalam Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh:

Nadya Adriany 110907092

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan

sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Promosi terhadap

Keputusan Pembelian Smartphone Merek Samsung Pada Mahasiswa Di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari lembaga, atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapatkan izin atau dituliskan sumbernya sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah. Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, 14 Agustus 2015 Yang Membuat Penyataan


(3)

ABSTRAK

PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SMARTPHONE MEREK SAMSUNG PADA MAHASISWA DI ILMU

ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FISIP USU Nama : Nadya Adriany

NIM : 110907092

Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Pembimbing : Dharmawan Sriyanto, S.E, M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui promosi smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU, mengetahui keputusan pembelian smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administasi Niaga/Bisnis FISIP USU dan mengetahui seberapa besar pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU.

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan rumus statistik yang pengelolaannya melalui program aplikasi SPSS 19.0. Populasi penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU dari stambuk 2012, 2013 dan 2014 yang berjumlah 469 orang. Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Slovin diperoleh sampel sejumlah 82 responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis regresi linier sederhana, uji statistik t, koefisien korelasi produk moment dan koefisien determinan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa promosi smartphone merek Samsung pada Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU berada pada kategori tinggi dengan persentase yaitu 40,2%. Keputusan pembelian smartphone merek Samsung pada Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase yaitu 43,3%. Berdasarkan hasil uji korelasi, diperoleh nilai koefisien korelasi product moment sebesar 0,835 antara variabel promosi (x) dengan keputusan pembelian (y). Sedangkan berdasarkan koefisien determinasi, diperoleh koefisien determinasi sebesar 69,72% yang menunjukkan bahwa variabel promosi mempengaruhi keputusan pembelian smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU sebesar 69,72%. Sedangkan, selebihnya yaitu sebesar 30,28% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain diluar cakupan penelitian ini.


(4)

ABSTRACT

INFLUENCE OF PROMOTION ON PURCHASING DECISION OF SAMSUNG SMARTHPHONE AT BUSINESS ADMINISTRATION FISIP

USU

Name : Nadya Adriany

NIM : 110907092

Departement : Business Administration

Faculty : Social Science and Political Science Supervisor : Dharmawan Sriyanto, S.E, M.Si

This study aims to determine the promotion of Samsung Smartphone at Business Administration FISIP USU, to determine the purchasing decision of Samsung Smartphone at Business Administration FISIP USU, and determine how much the promotion influences the purchasing decision of Samsung Smartphone at Business Administration FISIP USU.

This research is an associative research with a quantitative approach using a statistical formula that is managed through the application program SPSS 19.0.

This research’s population is allof Business Administration students from 2012’s grade, 2013’s grade and 2014’grade which totaled 469 peoples. By using Slovin

sampling technique, this research obtained a sample oh 82 respondents. Data analysis techniques used in this research are simple linear regression analysis, a statistical test t, product moment correlation coefficient, and the coefficient determinant.

The result indicate that the promotion of Samsung Smartphone at Business Administration FISIP USU is in a high category with the highest percentage of 40,2%. Purchasing decision of Samsung Smartphone at Business Administration FISIP USU is in a very high category a percentage of 43,3%. Based on the correlation of test result, it is obtained the coefficient of 0.835 between promotion variabels (x) with purchasing decision (y) through pearson correlation coefficient (r). While based on the coefficient of determination, it is obtained determination coefficient of 69,72% which indicates that the promotion variable affecting purchasing decision of Samsung Smartphone at Business Administration FISIP USU amounted 69,72%. Meanwhile, the rest 30,28% is influenced by other factors beyond the scope of this study.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas ridho dan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul “Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek Samsung Pada Mahasiswa Di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Didalam penulisan skripsi ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibunda Nur Salimah Lubis dan Adik Meilani Aulia Nasution yang telah memberikan dukungan, semangat dan kasih sayangnya yang begitu besar selama ini sehingga mendorong penulis untuk menyelesaikan cita-cita dan memenuhi harapan keluarga. Selain itu didalam penulisan skripsi ini penulis mendapatkan bimbingan, arahan, motivasi serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dharmawan Sriyanto, S.E, M.Si selaku Dosen Pembimbing saya yang telah berkenan meluangkan waktu memberikan motivasi, bimbingan dan arahan dalam menyelesaikan skripsi ini.


(6)

4. Bapak M. Arifin Nasution, S.Sos, MSP selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Siswati Saragih, S.Sos, MSP selaku Staf Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara.

6. Kepada Bapak/Ibu Dosen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu nya melalui kegiatan belajar mengajar dengan baik kepada penulis selama di bangku kuliah.

7. Kepada seluruh teman-teman seperjuangan kuliah dari awal semester,

seperjuangan pada praktek kerja lapangan “Dayang-Dayang and Crew” Ade Soraya Lubis, Suci Annisaa, Risa Mutiara, Nindi Anggraini, Hafiz Yazid, Kevin Allan, Marta Nababan dan kelas B stambuk 2011. Teman-teman diluar perkuliahan yang turut membantu dan memberikan motivasi kepada penulis Fho Meliala, Donna Damanik, Wahyuni Sinambela, Mutiara Tambunan dan Angel Silalahi.

8. Kepada semua pihak yang terkait, yang namanya tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Terima kasih atas bantuan serta dukungan yang diberikan selama ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis lainnya khususnya Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan


(7)

Ilmu Politik Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua.

Medan, 14 Agustus 2015


(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...i

ABSTRAK ...ii

ABSTRACT ...iii

KATA PENGANTAR ...iv

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR GAMBAR ...xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ...1

1.2. Rumusan Masalah ...8

1.3. Batasan Masalah ...8

1.4. Tujuan Masalah ...9

1.5. Manfaat Masalah ...9

BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Promosi 2.1.1. Pengertian Promosi ...10

2.1.2. Tujuan Promosi ...11

2.1.3. Bauran Promosi ...13

2.1.4. Alat Promosi ...16

2.1.5. Indikator Promosi ...18

2.2. Keputusan Pembelian 2.2.1. Pengertian Keputusan Pembelian ...19

2.2.2. Tahap Pengambilan Keputusan ...20

2.2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ...24

2.2.4. Peran Pembeli Dalam Keputusan Pembelian ...25

2.2.5. Indikator Keputusan Pembelian ...25


(9)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Bentuk Penelitian ...31

3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian ...31

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi ...31

3.3.2. Sampel ...32

3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel ...33

3.4. Hipotesis ...34

3.5. Definisi Konsep ...35

3.6. Definisi Operasional ...35

3.7. Teknik Pengumpulan Data ...36

3.8. Teknik Pengumpulan Skor ...37

3.9. Teknik Analisis Data ...39

3.9.1. Uji Instrumen...39

3.9.2. Uji Hipotesis 3.9.2.1. Uji Statistik “t” ...41

3.9.3. Koefisien Korelasi Product Moment ...41

3.9.4. Koefisien Determinan ...43

3.9.5. Regresi Linier Sederhana ...44

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU ...45

4.1.2. Jumlah Keseluruhan Mahasiswa ...46

4.1.3. Visi dan Misi Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU ...46

4.1.4. Persyaratan Masuk ...47

4.1.5. Materi Perkuliahan ...47


(10)

4.2. Penyajian Data ...48

4.2.1. Karakteristik Responden ...49

4.2.1.1. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...49

4.2.1.2. Identitas Responden Berdasarkan Stambuk ...49

4.2.1.3. Identitas Responden Berdasarkan Usia ...50

4.2.1.4. Identitas Responden Berdasarkan Keterangan ...51

4.2.2. Uraian Kuesioner...51

4.2.2.1. Promosi (X) ...52

4.2.2.2. Keputusan Pembelian (Y) ...62

4.3. Analisis Data ...72

4.3.1. Promosi smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis ...72

4.3.2. Keputusan pembelian smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis ...74

4.3.3. Uji Instrumen Penelitian 4.3.3.1. Uji Validitas ...76

4.3.3.2. Uji Reliabilitas ...77

4.3.4. Uji Hipotesis 4.3.4.1 Uji Statistik “t” ...78

4.3.5. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek Samsung Di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU ...80

4.3.5.1. Korelasi Koefisien Product Moment ...80

4.3.5.2. Koefisien Determinan ...82

4.3.5.3. Uji Regresi Linier Sederhana ...83

4.4. Pembahasan 4.4.1. Analisis Promosi Smartphone merek Samsung Pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU ...84

4.4.2. Analisis Keputusan Pembelian Smartphone merek Samsung Pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU ...85


(11)

4.4.3. Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek Samsung Pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi

Niaga/Bisnis FISIP USU ...86

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ...87 5.2. Saran ...88

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Data Penjualan Ponsel Terbaik Q4 2014 ...5

Tabel 1.2. Data Top 5 Pada Kuartal 1, 2, 3 dan 4 Tahun 2014 Menurut Riset Oleh IDC ...6

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu ...27

Tabel 3.1. Definisi Operasional ...36

Tabel 3.2. Interprestasi Korelasi Product Moment ...43

Tabel 4.1. Jumlah Keseluruhan Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU ...46

Tabel 4.2. Kriteria Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden ...49

Tabel 4.3. Kriteria Responden Berdasarkan Stambuk Responden ...50

Tabel 4.4. Kriteria Responden Berdasarkan Usia Responden ...50

Tabel 4.5. Kriteria Responden Berdasarkan Keterangan Responden ...51

Tabel 4.6. Pernyataan Promosi 1 ...52

Tabel 4.7. Pernyataan Promosi 2 ...53

Tabel 4.8. Pernyataan Promosi 3 ...54

Tabel 4.9. Pernyataan Promosi 4 ...55

Tabel 4.10. Pernyataan Promosi 5 ...56

Tabel 4.11. Pernyataan Promosi 6 ...57

Tabel 4.12. Pernyataan Promosi 7 ...58

Tabel 4.13. Pernyataan Promosi 8 ...59

Tabel 4.14. Pernyataan Promosi 9 ...60

Tabel 4.15. Pernyataan Promosi 10 ...61

Tabel 4.16. Pernyataan Promosi 11 ...62

Tabel 4.17. Pernyataan Keputusan 1 ...63

Tabel 4.18. Pernyataan Keputusan 2 ...64

Tabel 4.19. Pernyataan Keputusan 3 ...65

Tabel 4.20. Pernyataan Keputusan 4 ...66

Tabel 4.21. Pernyataan Keputusan 5 ...68

Tabel 4.22. Pernyataan Keputusan 6 ...69


(13)

Tabel 4.24. Pernyataan Keputusan 8 ...71

Tabel 4.25. Distribusi Frekuensi Jawaban Mengenai Promosi (PromTot) ...73

Tabel 4.26. Distribusi Frekuensi Jawaban Mengenai Keputusan Pembelian (KepTot) ...75

Tabel 4.27. Hasil Uji Validitas Variabel Promosi...76

Tabel 4.28. Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian ...77

Tabel 4.29. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Promosi ...78

Tabel 4.30. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian ...78

Tabel 4.31. Hasil Uji Statistik “t” ...80

Tabel 4.32. Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi ...81


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Penjualan Smartphone 2014 ...5 Gambar 2.1. Model 5 Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen ...21


(15)

ABSTRAK

PENGARUH PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SMARTPHONE MEREK SAMSUNG PADA MAHASISWA DI ILMU

ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FISIP USU Nama : Nadya Adriany

NIM : 110907092

Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Pembimbing : Dharmawan Sriyanto, S.E, M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui promosi smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU, mengetahui keputusan pembelian smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administasi Niaga/Bisnis FISIP USU dan mengetahui seberapa besar pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU.

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan rumus statistik yang pengelolaannya melalui program aplikasi SPSS 19.0. Populasi penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU dari stambuk 2012, 2013 dan 2014 yang berjumlah 469 orang. Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel Slovin diperoleh sampel sejumlah 82 responden. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis regresi linier sederhana, uji statistik t, koefisien korelasi produk moment dan koefisien determinan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa promosi smartphone merek Samsung pada Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU berada pada kategori tinggi dengan persentase yaitu 40,2%. Keputusan pembelian smartphone merek Samsung pada Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase yaitu 43,3%. Berdasarkan hasil uji korelasi, diperoleh nilai koefisien korelasi product moment sebesar 0,835 antara variabel promosi (x) dengan keputusan pembelian (y). Sedangkan berdasarkan koefisien determinasi, diperoleh koefisien determinasi sebesar 69,72% yang menunjukkan bahwa variabel promosi mempengaruhi keputusan pembelian smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU sebesar 69,72%. Sedangkan, selebihnya yaitu sebesar 30,28% dipengaruhi oleh faktor – faktor lain diluar cakupan penelitian ini.


(16)

ABSTRACT

INFLUENCE OF PROMOTION ON PURCHASING DECISION OF SAMSUNG SMARTHPHONE AT BUSINESS ADMINISTRATION FISIP

USU

Name : Nadya Adriany

NIM : 110907092

Departement : Business Administration

Faculty : Social Science and Political Science Supervisor : Dharmawan Sriyanto, S.E, M.Si

This study aims to determine the promotion of Samsung Smartphone at Business Administration FISIP USU, to determine the purchasing decision of Samsung Smartphone at Business Administration FISIP USU, and determine how much the promotion influences the purchasing decision of Samsung Smartphone at Business Administration FISIP USU.

This research is an associative research with a quantitative approach using a statistical formula that is managed through the application program SPSS 19.0.

This research’s population is allof Business Administration students from 2012’s grade, 2013’s grade and 2014’grade which totaled 469 peoples. By using Slovin

sampling technique, this research obtained a sample oh 82 respondents. Data analysis techniques used in this research are simple linear regression analysis, a statistical test t, product moment correlation coefficient, and the coefficient determinant.

The result indicate that the promotion of Samsung Smartphone at Business Administration FISIP USU is in a high category with the highest percentage of 40,2%. Purchasing decision of Samsung Smartphone at Business Administration FISIP USU is in a very high category a percentage of 43,3%. Based on the correlation of test result, it is obtained the coefficient of 0.835 between promotion variabels (x) with purchasing decision (y) through pearson correlation coefficient (r). While based on the coefficient of determination, it is obtained determination coefficient of 69,72% which indicates that the promotion variable affecting purchasing decision of Samsung Smartphone at Business Administration FISIP USU amounted 69,72%. Meanwhile, the rest 30,28% is influenced by other factors beyond the scope of this study.


(17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pada era globalisasi sekarang ini, tidak ada usaha yang tidak menghadapi persaingan. Antar badan usaha bersaing untuk menjual produknya, mempertahankan konsumen, merebut konsumen potensial, dan berlomba-lomba untuk menguasai pangsa pasar. Produsen berusaha untuk memenuhi dan memuaskan konsumennya atas produk yang diproduksi. Beragam cara yang dilakukan para produsen untuk meningkatkan jumlah pembelian konsumen, seperti melakukan Promosi dengan menggunakan berbagai media, baik media elektronik maupun media cetak, menawarkan harga yang kompetitif dan terjangkau oleh konsumen, memberikan potongan harga atau yang sering disebut dengan discount pada hari-hari tertentu, dan lain sebagainya.

Di tengah-tengah tingkat persaingan yang tinggi, para produsen mencari cara untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen atas suatu produk. Para produsen mencari cara untuk mengkomunikasikan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga produsen bisa mengerti dan menyediakan produk yang diinginkkan konsumen. Salah satunya adalah dengan melakukan Promosi. Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menonjolkan keistimewahan-keistimewahan produknya dan membujuk konsumen sasaran agar membelinya (Kotler, 2000: 236). Manfaat melakukan Promosi adalah untuk mencari dan mendapatkan perhatian dari pembeli, perhatian calon pembeli harus diperoleh karena merupakan titik awal proses pengambilan keputusan di dalam membeli suatu barang dan jasa.


(18)

Kemajuan dan perkembangan teknologi yang semakin menglobal membawa dampak pada dunia usaha, seperti usaha dalam bidang telekomunikasi yang mengalami perkembangan dari masa ke masa yaitu:

a. Surat

Kemunculan surat pertama kali adalah ribuan tahun yang lalu di Mesir. Mereka biasanya dikirim menggunakan orang dan binatang seperti merpati.

b. Telegraf

Merupakan penemuan menakjubkan pada zamannya di mana memperbolehkan pesan jarak jauh melalui kode morse. Biasanya digunakan untuk kepentingan bisnis, mereka kemudian mengalami perkembangan yakni dengan receiver elektromagnetik yang memperbolehkan kode morse langsung diterjemahkan dalam bentuk tulisan.

c. Telepon

Teknologi yang terus mengalami perubahan hingga sekarang ini memperbolehkan komunkasi jarak jauh dalam waktu yang singkat. Semua itu adalah hasil jerih payah dari penemu ternama Alexander Graham Bell. d. Pager

Sesudah telepon ditemukan barulah komunikasi pesan singkat dengan sinyal radio diciptakan, yakni Pager atau terkadang dikenal juga dengan nama Beeper. Pager sendiri hanya dapat menerima pesan singkat dan mereka dibagi menjadi numeric pager, alphanumeric pager, serta two-way alphanumeric pager.


(19)

e. Handphone

Ponsel, telepon genggam, atau lebih sering dikenal sebagai handphone adalah alat komunikasi elektronik yang dapat dibawa kemana-mana. Ia memperbolehkan komunikasi langsung melalui telepon dan juga pengiriman pesan SMS. Sampai sekarang teknologi ini juga terus mengalami perkembangan hingga yang sedang trend sekarang ini yakni Smartphone.

f. Internet

Inilah teknologi komunikasi terkini yang memperbolehkan komunikasi yang tidak mengenal waktu dan batasan jarak. Apalagi dengan berbagai gadget yang ada sekarang ini, maka istilah di mana saja dan kapan saja bukan lagi sekedar ucapan semata.

(http://portal.tahupedia.com/content/show/424/PerkembanganTeknologiKomunik asi-Dari-Masa-ke-Masa) diakses pada 13 Mei 2015.

Salah satu alat komunikasi yang bisa selalu terhubung ke internet adalah Smartphone. Smartphone adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan dengan penggunaan dan fungsi yang menyerupai komputer yang bersifat flexibel dan sangat membantu dalam proses komunikasi karena dapat dengan mudah dibawa kemanapun. Bisa dikatakan bahwa Smartphone merupakan komputer versi mini, karena sebagian pekerjaan yang dulu dikerjakan menggunakan komputer bisa dilakukan menggunakan Smartphone.

Kegunaan Smartphone tidak hanya melakukan komunikasi melalui telepon dan pesan singkat, namun juga terhubung dengan internet yang lebih memudahkan konsumen untuk melakukan komunikasi tanpa terhalang oleh


(20)

tempat. Peningkatan Smartphone mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga pada orangtua sangat banyak menggunakan handphone, sehingga tidak heran jika banyak produsen Smartphone yang memasuki pasar, seperti Samsung, Apple, Xiaomi, Lenovo, LG, dan lain-lain sehingga masyarakat dalam menentukan Smartphone pilihannya sangat dipengaruhi oleh informasi yang diperoleh mengenai produk Smartphone yang hendak dibeli dan konsumen selalu mencari informasi terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian. Informasi tersebut bisa diperoleh dari iklan di televisi, majalah, internet, bahkan dengan cara meminta saran atau rekomendasi dari teman-teman, atau keluarga mengenai produk Smartphone yang hendak dibeli. Menurut Schiffman dan Kanuk (2000: 437), Keputusan Pembelian adalah suatu keputusan seseorang di mana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.

Samsung adalah salah satu merek Smartphone yang dikenal masyarakat luas serta merupakan salah satu perusahaan elektronik terbesar di dunia. Selain harga yang bervariasi dan terjangkau oleh masyarakat, Samsung juga menawarkan berbagai macam produk dengan fitur-fitur dan kualitas produk yang tidak ketinggalan dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing. Berikut ini adalah tabel data penjualan Smartphone dengan merek tertentu.


(21)

Gambar 1.1

Penjualan Smartphone 2014

Sumber: http://www.idc.com/prodserv/smartphone-market-share.jsp, diakses 06 Mei 2015

Tabel 1.1

Data Penjualan Ponsel Terbaik Q4 2014

Period Samsung Apple Lenovo Huawei Xiaomi Others

Q4 2014 19.9% 19.7% 6.5% 6.3% 4.4% 45.7%

Q4 2013 28.9% 17.5% 6.4% 5.7% 2.0% 39.5%

Q4 2012 29.1% 20.9% 5.5% 4.6% 0.9% 39.0%

Q4 2011 22.5% 23.0% 5.1% 3.5% 0.1% 45.7%

Sumber: http://www.idc.com/prodserv/smartphone-market-share.jsp, diakses 06 Mei 2015


(22)

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa Samsung menjadi pemimpin penjualan Smartphone terbaik di seluruh dunia tahun 2014, namun tidak begitu mendominasi seperti tahun sebelumnya, pada kuartal 4 tahun 2014 Samsung memimpin pangsa pasar hanya 0,2% di atas Apple. Sepanjang tahun 2014, pada kuartal 1, 2, 3, dan 4 di top 5 besar hanya dihuni oleh perusahaan selain dari dua kompetitor paling ketat, merek lainnya yaitu LG, Lenovo, Huawei dan Xiaomi, seperti dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.2

Data Top 5 pada kuartal 1, 2, 3 dan 4 tahun 2014 menurut riset IDC

Top 5 Q1 2014 Q2 2014 Q3 2014 Q4 2014

1 Samsung Samsung Samsung Samsung

2 Apple Apple Apple Apple

3 Huawei Huawei Xiaomi Lenovo

4 Lenovo Lenovo Lenovo Huawei

5 LG LG LG Xiaomi

Sumber: http://www.idc.com/prodserv/smartphone-market-share.jsp, diakses 06 Mei 2015

Samsung terus menurun dalam hal penjualan Smartphone sejak mereka mencapai rekor penjualan tahun 2012, walaupun secara kuatitatif angka penjualan samsung turun Samsung tetap memimpin penjualan Smartphone dan selama tahun 2014 empat kali berturut-turut di kuartal 1, 2, 3, dan 4. Seperti yang dapat dilihat dalam tabel di atas, walaupun secara kuantitatif angka penjualan Smartphone Samsungturun drastis jika dibandingkan dengan Quartal 4 2013 yang hampir 10% dari kuartal yang sama di tahun sebelumnya. Di satu sisi


(23)

merek-merek lain “Others” mengalami peningkatan yang sangat bagus hingga mencapai

45%, yang mana IDC tidak menyebutkan nama vendor Smartphone, namun itu tidak jauh dari merek Smartphone lainnya seperti Sony, HTC, ZTE, Oppo, Alcatel, Sharp, HP dan pendatang baru Microsoft yang terjun ke bisnis Smartphone setelah mengakuisisi perusahaan Nokia dan tentu saja banyak perusahaan global lainnya. Hal tersebut sudah seharusnya menjadi bahan perhatian perusahaan Samsung jika ingin tetap mempertahankan sebagai pemimpin pasar, karena walaupun Samsung memimpin pasar Smartphone di dunia, jika penjualan Samsung selalu mengalami penurunan seperti yang dapat dilihat pada tabel 1.1 di atas besar kemungkinan pangsa pasar akan direbut oleh merek lain. Pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa perbedaan penjualan antara Samsung dan Apple hanya 0,2%. Jika Samsung tidak memperhatikan permasalahan ini dan tidak cepat mengambil tindakan untuk menanganinya, bisa diprediksikan bahwa pada akhir tahun 2015, Apple akan memimpin pasar Smartphone dunia. Untuk itu, dalam menanggulangi permasalahan ini, Samsung harus melakukan tindakan atau strategi yang mampu meningkatkan tingkat Keputusan Pembelian pada Smartphone Samsung, salah satunya yaitu dengan melakukan Promosi yang lebih agresif lagi.

Seiring dengan permasalahan di atas penulis tertarik untuk meneliti permasalahan dengan judul “Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Admistrasi Niaga/Bisnis


(24)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana Promosi Smartphone merek Samsung baik untuk non pengguna maupun pengguna Smartphone Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU?

b. Bagaimana Keputusan Pembelian Smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU?

c. Bagaimana pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian Smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU?

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dibuat di atas, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian agar lebih terarah dalam melaksanakan penelitian sehingga permasalahan dibatasi hanya pada:

a. Pengaruh Promosi penjulan Smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU.

b. Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian Smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU. c. Batasan stambuk yang akan diteliti hanyalah Mahasiswa di Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU yang bersambuk dari angkatan 2012, 2013 dan 2014.


(25)

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka yang akan menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu:

a. Untuk mengetahui Promosi Smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU.

b. Untuk mengetahui Keputusan Pembelian Smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administasi Niaga/Bisnis FISIP USU.

c. Untuk mengetahui seberapa besar dampak pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian Smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diharapkan penulis melalui proses penelitian ini yaitu:

a. Bagi peneliti, yaitu untuk menambah pengetahuan dan wawasan peneliti di bidang pemasaran, khususnya mengenai Promosi dan Keputusan Pembelian.

b. Bagi program studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU, yaitu untuk menambah bacaan bagi mahasiswa di jurusan Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU.

c. Bagi pihak lain, yaitu untuk tambahan informasi dan bahan perbandingan bagi peneliti lain yang meneliti pada bidang yang sama maupun untuk khalayak umum agar menambah pengetahuannya.


(26)

BAB II

KERANGKA TEORI 2.1. Promosi

2.1.1. Pengertian Promosi

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan meningkatkan pasar sasaran atau perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 2002: 219).

Menurut Swastha dan Irawan (2001: 345), Promosi pada hakikatnya adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang bertujuan mendorong permintaan, yang dimaksud komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Kismono (2001: 374), Promosi adalah usaha yang dilakukan oleh pemasar untuk mempengaruhi pihak lain agar berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran. Berdasarkan defenisi tersebut dapat dijelaskan bahwa Promosi merupakan kegiatan perusahaan untuk memberikan informasi dan mengingatkan calon konsumen melakukan tindakan pembelian terhadap produk perusahaan.


(27)

Menurut Kotler (2000: 236), Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menonjolkan keistimewahan-keistimewahan produknya dan membujuk konsumen sasaran agar membelinya. Kemudian ia juga mengemukakan bahwa Promosi meliputi semua alat-alat dalam kombinasi pemasaran yang peranan utamanya adalah untuk mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk. Promosi merupakan suatu komunikasi dari penyampaian amanat atau berita tentang produk/barang atau jasa dari penjual kepada pembeli potensial.

2.1.2. Tujuan Promosi

Adapun tujuan dari melakukan Promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta meningkatkan pelanggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Menurut Swastha dan Irawan (2001: 353-355) bahwa tujuan utama dari Promosi adalah modifikasi tingkah laku konsumen, menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan konsumen sasaran tentang perusahaan dan produk jasa yang dijualnya.

Sistaningrum (2002: 98), menjelaskan tujuan Promosi ada empat, yaitu memperkenalkan diri, membujuk, memodifikasi dan membentuk tingkah laku serta mengingatkan kembali tentang produk dan perusaahan yang bersangkutan. Adapun fungsi dari Promosi yaitu:

1. Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli. Perhatian calon pembeli harus diperoleh, karena merupakan titik awal proses pengambilan keputusan di dalam membeli suatu barang dan jasa.


(28)

2. Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli. Perhatian yang sudah diberikan oleh seseorang mungkin akan dilanjutkan pada tahap berikutnya atau mungkin berhenti. Yang dimaksudkan dengan tahap berikutnya ini adalah timbulnya rasa tertarik dan rasa tertarik ini yang akan menjadi fungsi utama Promosi. 3. Pengembangan rasa ingin tahu (desire) calon pembeli untuk memiliki

barang yang ditawarkan. Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya. Setelah seseorang tertarik pada sesuatu, maka timbul rasa ingin memilikinya. Bagi calon pembeli merasa mampu (dalam hal harga, cara pemakaiannya, dan sebagainya), maka rasa ingin memilikinya ini semakin besar dan diikuti oleh suatu keputusan untuk membeli.

Adapun yang perlu diperhatikan dalam Promosi adalah pemilihan bauran Promosi (promotional mix). Ada beberapa macam bauran Promosi ataupun promotional mix yaitu: periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), Promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relation) dan penjualan langsung (direct marketing). Marketer dapat sarana yang dianggap sesuai untuk memPromosikan jasa mereka. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam Promosi, yaitu:

a. Mengidentifikasikan terlebih dahulu target audience-nya. b. Menentukan tujuan Promosi.

c. Mengembangkan pesan yang disampaikan. d. Memilih bauran komunikasi.


(29)

Rossiter dan Percy (Tjiptono, 2002: 222) yaitu mengklasifikasikan tujuan Promosi sebagai efek dari komunikasi sebagai berikut:

1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need).

2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen (brand awareness).

3. Mendorong pilihan terhadap suatu produk (brand attitude).

4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase intention).

5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (purchase fasilitation).

6. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).

2.1.3. Bauran Promosi

Bauran Promosi menggambarkan cara-cara kreatif yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk dan jasa. Perusahaan dapat melakukan kampanye Promosi yang berbeda-beda dengan menggunakan kombinasi bauran Promosi (promotional mix). Bauran Promosi didefinisikan sebagai panduan yang cermat dari periklanan, penjualan pribadi, Promosi penjualan, dan hubungan masyarakat untuk mendorong tercapainya tujuan Promosi dari perusahaan atau organisasi (Schoell dan Guiltinan dalam Tjiptono, 2002: 3).

Faktor-faktor yang menyusun bauran Promosi adalah jenis dasar produk, strategi Promosi yang digunakan perusahaan, tahap kesiapan pembeli, tahap siklus hidup produk, dan peringkat pasar perusahaan


(30)

(Kotler, 2000: 34). Bauran Promosi merupakan alat untuk mengimplementasikan konsep komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran dapat dilihat sebagai suatu rentang dari informasi internal (perusahaan) sampai dengan sisi pengambilan keputusan konsumen, yang meliputi pesan dan citra tentang produk yang dipresentasikan oleh perusahaan kepada konsumen potensial maupun stakeholders lainnya.

Menurut Swastha dan Irawan (2001: 349) bahwa Promotion mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat Promosi yang lain, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Dalam bauran Promosi terdapat lima komponen, secara rinci dijabarkan sebagai berikut: a. Periklanan (Advertising)

Yaitu suatu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh perusahaan untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen akan jasa yang ditawarkan, serta membedakan diri perusahaan dengan para kompetitornya. Terdapat beberapa tujuan periklanan, yaitu:

1) Iklan yang memberikan informasi 2) Iklan membujuk

3) Iklan pengingat 4) Iklan pemantapan

Keuntungan dari periklanan adalah media yang bervariasi (surat kabar, majalah, televisi, radio dan sebagainya), adanya kemampuan mengendalikan tiap pemunculan iklan (control of exposure), daya tarik


(31)

dari pesan periklanan dapat disesuaikan bila tujuan komunikasi berubah. Kerugian periklanan adalah tidak terjadinya interaksi secara langsung dengan pembeli dan mungkin saja tidak berhasil menarik perhatian pemirsa.

b. Penjualan Personal (Personal Selling)

Merupakan suatu bentuk interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan persentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan dari pembeli maupun calon pembeli. Penjualan personal mempunyai peranan yang penting dalam pemasaran jasa, karena memiliki kekuatan unik yaitu wiraniaga dapat mengumpulkan pengetahuan tentang konsumen dan mendapatkan umpan balik dari konsumen. Namun penjualan personal membutuhkan biaya yang lebih besar dari pada periklanan, kemungkinan dua kali lipat besarnya walaupun kegunaannya hampir sama dengan periklanan yang meliputi pembentukan kesadaran terhadap produk, penyampaian informasi, dan melakukan persuasi agar orang melakukan pembelian.

c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah kegiatan Promosi selain periklanan, penjualan perorangan maupun publisitas, yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin, yang ditujukan untuk mendorong penjualan, serta lebih mempercepat respon pasar yang ditargetkan.


(32)

d. Publisitas dan Hubungan Masyarakat (Publicity and Public Relation) Publisitas dan hubungan masyarakat merupakan stimulasi nonpersonal terhadap permintaan barang, jasa, ide dan sebagainya dengan berita komersial yang berarti dalam media masa dan tidak dibayar untuk memPromosikan dan melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Keuntungan publisitas dan hubungan masyarakat terletak pada efisien biaya karena perusahaan tidak membayar media masa sebagai sarana Promosi tersebut. Namun pubisitas yang bersifat negatif dapat menimbulkan dampak buruk bagi perusahaan.

e. Informasi dari Mulut ke Mulut (Word Of Mouth)

Dalam hal Promosi jasa, peranan orang sangat penting. Pelanggan dekat dengan penyampaian pesan. Dengan kata lain pelanggan tersebut akan berbicara kepada pelanggan lain yang berpotesial tentang pengalamannya dalam menerima jasa tersebut.

2.1.4. Alat Promosi

Pendapat Kotler dan Armstrong (2008: 206-207) bahwa alat Promosi konsumen utama meliputi sampel produk, kupon, pengembalian tunai, harga khusus, premi, barang khusus iklan, penghargaan dukungan, pajangan dan demonstrasi di titik pembelian, dan kontes, undian serta permainan. Secara rinci dijabarkan sebagai berikut:

a. Sampel (Sample)

Sampel sejumlah kecil produk yang ditawarkan pada konsumen untuk dicoba. Pemberian sampel adalah cara efektif tetapi paling mahal


(33)

untuk memperkenalkan produk baru atau menciptakan kegairahan baru bagi produk yang sudah ada.

b. Kupon (Coupon)

Kupon adalah sertifikasi yang memberikan penghematan dan nilai lebih kepada pembeli ketika mereka membeli produk tertentu. Sebagaian besar konsumen menyukai kupon. Kupon dapat memPromosikan percobaan merek baru atau mendorong penjualan merek yang telah ada.

c. Pengembalian Tunai (Cash Refund)

Pengembalian tunai mirip dengan kupon kecuali bahwa pengurangan harga terjadi setelah pembelian dan bukan saat membeli digerai eceran. Konsumen mengirimkan bukti pembelian kepada produsen, yang kemudian mengembalikan secara tunai sebagian harga pembelian lewat pos.

d. Harga Khusus/Paket Harga (Price Pack)

Harga khusus/paket harga adalah dengan cara menawarkan penghematan dari harga resmi produk kepada konsumen. Produsen menandai pengurangan harga secara langsung pada label atau kemasan. Harga khusus biasa berupa kemasan tunggal yang dijual pada harga murah atau dua produk terkait yang dikemas menjadi satu. Harga khusus sangat efektif bahkan lebih baik daripada kupon dalam mendorong penjualan jangka pendek.


(34)

e. Hadiah (Premium)

Hadiah/premi adalah barang yang ditawarkan secara gratis atau pada harga murah sebagai insentif untuk membeli produk.

f. Barang Khusus Iklan (Advertising Specialties)

Barang khusus iklan atau disebut juga produk Promosi adalah pernak-pernik bermanfaat yang dicetak dengan nama, lambang atau pesan pengiklan yang diberikan sebagai hadiah kepada konsumen.

g. Penghargaan Dukungan (Patronage Reward)

Penghargaan dukungan adalah penghargaan tunai atau penghargaan lain yang diberikan kepada pengguna rutin produk atau jasa perusahaan tertentu.

h. Promosi Titik Pembelian (Point of Purchase)

Promosi titik pembelian ini meliputi pajangan dan demonstasi di titik penjualan.

i. Kontes, Undian dan Permainan

Hal-hal tersebut memberikan peluang kepada konsumen untuk memenangkan sesuatu, seperti uang tunai, perjalanan atau barang, lewat keberuntungan atau suatu usaha.

2.1.5. Indikator Promosi

Adapun indikator Promosi adalah: 1. Memberikan Informasi

Promosi dapat menambah nilai pada suatu barang dengan memberikan informasi kepada konsumen.


(35)

2. Membujuk atau Mempengaruhi

Promosi mempunyai sifat membujuk terutama kepada pembeli-pembeli potensial, dengan menyatakan bahwa suatu produk adalah lebih baik dari produk lain.

3. Menciptakan Kesan (Image)

Dengan sebuah Promosi, orang akan mempunyai suatu kesan tertentu tentang apa yang diiklankan.

4. Memuaskan Keinginan

Sebagai alat yang dipakai untuk mencapai tujuan, dan tujuan itu sendiri berupa pertukaran yang saling memuaskan.

5. Sebagai Alat Komunikasi

Promosi adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli, sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi dalam cara yang efisien dan efektif.

2.2. Keputusan Pembelian

2.2.1. Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Schiffman dan Kanuk (2000: 437), Keputusan Pembelian adalah suatu keputusan seseorang di mana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.

Menurut Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan (2002: 289), mendefinisikan suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif.


(36)

Menurut Assauri (2007: 141), mendefinisikan Keputusan Pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya.

Menurut Junidah Alfianasari (2010), Keputusan Pembelian konsumen merupakan sikap konsumen dalam menentukan arah dan tujuan akhir dalam proses pembelian suatu produk.

Dari definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Keputusan Pembelian merupakan suatu keputusan yang dilakukan konsumen apakah melakukan pembelian atau tidak berdasarkan alternatif-alternatif produk yang ditawarkan oleh penjual.

2.2.2. Tahap Pengambilan Keputusan

Menurut tujuan pembeliannya, konsumen dapat dikelompokkan menjadi akhir (individual) yaitu yang terdiri atas individu dan rumah tangga yang tujuan pembeliannya adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk konsumsi. Sedangkan kelompok lain adalah konsumen organisasional yang terdiri organisasi, pemakai industri, pedagang dan lembaga non-profit yang tujuan pembeliannya adalah untuk memperoleh laba atau kesejahteraan anggotanya (Suryani, 2008: 13).

Kotler (2002: 184), menjelaskan secara umum tentang proses Keputusan Pembelian dalam 5 tahap, yaitu:


(37)

Gambar 2.1.

Model Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Sumber: Philips Kotler (2002: 185)

Model ini merupakan proses psikologi dasar yang memainkan peranan penting dalam memahami Keputusan Pembelian. Tahapan dalam model ini adalah:

1. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal dan eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang rasa lapar, haus, seks-naik ke tingkat maksimal dan menjadi dorongan. Atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal, sehingga memicu pemikiran untuk melakukan pembelian.

2. Pencarian Informasi

Pada tingkat ini seseorang menjadi lebih perseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Secara umum konsumen menerima informasi terpenting tentang sebuah produk komersial, di mana informasi

Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian


(38)

tersebut didominasi pemasar. Beberapa sumber informasi utama konsumen adalah pribadi yang meliputi keluarga, teman, tetangga, dan rekan. Komersial yang meliputi iklan, situs web penyalur, kemasan dan tampilan. Publik yang meliputi media massa, organisasi dan eksperimental yang meliputi penanganan, pemeriksaan dan penggunaan produk. Sumber-sumber informasi tersebut melaksanakan fungsi yang berbeda dalam mempengaruhi Keputusan Pembelian. 3. Evaluasi Alternatif

Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut akan menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen untuk mengambil keputusan. Konsumen akan mempertimbangkan manfaat termasuk keterpercayaan merek dan biaya atau resiko yang akan diperoleh jika membeli suatu produk. Berbagai resiko seperti resiko waktu, tenaga, biaya, resiko psikologi dan sosial akan dipertimbangkan oleh konsumen.

4. Keputusan Pembelian

Konsumen membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai. Keputusan Pembelian ini sendiri dipengaruhi oleh dua faktor yaitu sikap orang lain dan uang akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal yaitu intensitas sikap orang lain terhadap pilihan konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Faktor yang lain adalah faktor situasi yang tidak dapat diantisipasi. Hal ini terjadi ketika konsumen mengambil Keputusan Pembelian terhadap suatu produk ada faktor


(39)

keadaan yang tidak terduga sehingga konsumen merubah tujuan pembelian tersebut dengan menunda atau menghindari keputusan yang sangat dipengaruhi oleh resiko yang diperkirakan.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah melakukan pembelian konsumen mungkin akan mengalami konflik karena melihat beberapa hal tertentu yang dikhawatirkan atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Pada perilaku pasca pembelian ini ada beberapa hal yang akan terjadi seperti kepuasan pasca pembelian yang merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja anggapan produk. Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja, maka semakin besarlah ketidakpuasan yang terjadi. Tindakan pasca pembelian ini muncul dari puas tidaknya konsumen dalam melakukan konsumsi produk. Apabila konsumen puas, konsumen akan cenderung mengatakan hal-hal yang baik tentang merek kepada orang lain. Bila konsumen tidak puas maka akan terjadi hal yang sebaliknya ataupun konsumen tersebut akan mengabaikan merek yang tidak dapat memuaskan kebutuhannya tersebut. Hal yang terakhir adalah penggunaan dan penyingkiran pasca pembelian, semakin cepat pembeli mengkonsumsi produk maka akan semakin cepat pembeli tersebut kembali kepasar. Artinya, semakin tinggi tingkat penggunaan produk maka akan semakin cepat produk tersebut disingkirkan karena masa pakainya.


(40)

2.2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Swastha (1997:122), terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam memilih penjual (motif

langganan/patronage motive). Motif ini sering menjadi latar belakang pembelian konsumen. Faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Lokasi penjual yang strategis, Pelayanan yang baik, Tempat persediaan yang mudah dicapai, dan tidak ramai. Pembeli cenderung akan memilih lokasi yang benar-benar strategis dan tidak membutuhkan terlalu banyak waktu, tenaga dan biaya. Di samping lokasi, pelayanan yang baik juga menjadi pertimbangan konsumen untuk berbelanja di suatu toko.

2. Harga

Harga merupakan faktor penentu dalam Keputusan Pembelian. Terjadinya perbedaan harga antar pesaing menyebabkan konsumen cenderung akan pindah ke toko lain yang menawarkan harga lebih murah.

3. Penggolongan barang

Penggolongan barang yang baik dapat memudahkan konsumen dalam pencarian barang.

4. Servis yang ditawarkan

Konsumen cenderung tertarik memilih toko yang menawarkan servis-servis yang menguntungkan mereka.


(41)

5. Toko yang menarik

Tampilan toko juga menjadidaya tarik bagi pembeli untuk memilih sebuah toko. Tampilan toko seperti tata ruang, desain toko, warna, penerangan, dan lain sebagainya.

6. Kemampuan tenaga penjualnya

Kemampuan tenaga penjual yang terampil dan kompeten dapat memuaskan konsumen dan mendukung dalam kegiatan pemasaran.

2.2.4. Peran Pembeli dalam Keputusan Pembelian

Terdapat lima peran pembeli yang dimainkan konsumen dalam Keputusan Pembelian (Sunarto, 2006: 97), yaitu:

1. Pencetus (Seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli suatu produk atau jasa).

2. Pemberi Pengaruh (Seseorang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi keputusan).

3. Pengambil Keputusan (Seseorang yang mengambil keputusan untuk setiap komponen Keputusan Pembelian. Apakah membeli, tidak membeli, bagaimana membeli, dan di mana akan membeli).

4. Pembeli (Orang yang melakukan pembelian sesungguhnya).

5. Pemakai (Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa).

2.2.5. Indikator Keputusan Pembelian

Adapun indikator Keputusan Pembelian adalah: 1. Tujuan Dalam Membeli Sebuah Produk


(42)

Konsumen umumnya sudah memiliki tujuan awal sebelum melakukan pembelian. Produk yang dibeli biasanya produk yang memang diinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen sehingga dapat memenuhi harapannya.

2. Kemantapan Pada Sebuah Produk

Kemantapan yang terkandung dalam produk adalah daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk melakukan pembelian.

3. Kebiasaan Dalam Membeli Produk

Jika sudah merasa terbiasa dan nyaman dengan produk yang digunakan, maka konsumen akan selalu menggunakan produk tersebut. 4. Memberikan Rekomendasi Kepada Orang Lain

Pembeli akan merasa puas jika produk yang dibeli sudah memenuhi harapannya sehingga baik secara sadar maupun tidak, pembeli akan menceritakan keunggulan dari produk tersebut kepada orang lain agar menggunakan produk yang tepat sesuai yang direkomendasikan. 5. Melakukan Pembelian Ulang

Jika konsumen merasa puas dengan produk yang dibelinya, maka konsumen akan melakukan pembelian lagi atau berulang.

2.3. Penelitian Terdahulu

Peneliti membutuhkan penelitian terdahulu sebagai dasar pijakan terdahulu dalam rangka penyusunan penelitian ini, untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:


(43)

Tabel 2.1.

Tabel Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti dan Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian

1 Priccila Natalia dan Mumuh Mulyana (2014) Pengaruh Periklanan Dan Promosi Penjualan Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT Axiata Bogor. Periklanan, Promosi Penjualan, dan Keputusan Pembelian. Periklanan yang dimiliki oleh XL saat ini berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena terlalu banyaknya Promosi yang disampaikan melalui iklan tidak sesuai dengan

sebagaimana mestinya atau karena kurang menariknya iklan yang dibuat oleh XL. Promosi pejualan pada PT Axiata melalui diskon dan kontes/event saat ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Hal ini harus dipertahankan dan ditingkatkan. Namun, saat ini konsumen lebih terdorong untuk melakukan pembelian produk XL melalui diskon dibandingkan kontes/event yang diadakan oleh XL. 2 Herry Widagdo

(2011) Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Promosi Terhadap Kualitas Layanan, Promosi, Dan Keputusan Konsumen Variabel Kualitas Layanan dan Variabel Promosi berpengaruh secara simultan terhadap Keputusan konsumen membeli


(44)

Keputusan Konsumen Membeli Komputer Pada PT. XYZ Palembang

komputer. Hasil analisis diperoleh nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,278, artinya pengaruh Kualitas layanan dan Promosi terhadap Keputusan membeli sebesar 27,8 persen. Secara

simultan diperoleh nilai F-hitung sebesar 20,557 dan nilai pvalue (Sig) sebesar 0,000 sehingga dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara Kualitas Layanan dan Promosi terhadap Keputusan konsumen membeli komputer pada PT. XYZ Palembang. 3 Adyatma Arifin

(2012) Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pasta Gigi Pepsodent Di Kota Makassar.

Periklanan dan Keputusan Pembelian.

Periklanan pasta gigi Pepsodent yang didasarkan pada konsep iklan AIDA yang terdiri dari variabel: Attention, Interest, Desire, Action memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan

Keputusan Pembelian konsumen di Kota Makassar. Variabel Attention dalam periklanan

berdasarakan konsep iklan AIDA paling dominan terhadap pengambilan

Keputusan Pembelian konsumen pasta gigi Pepsodent di Kota


(45)

Makassar

dibandingkan variabel lainnya.

4 Bastian Lieza (2008) Pengaruh Promosi Produk Rokok Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Sampoerna A-Mild Pada Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Promosi dan Keputusan Pembelian. Iklan berpengaruh sangat signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk rokok sampoerna A-Mild pada mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi USU, disarankan untuk meningkatkan kegiatan periklanan ini. Penjualan perorangan tidak mempengaruhi Keputusan Pembelian produk rokok sampoerna A-Mild pada mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi USU, bahkan berkolerasi secara negatif dan disarankan untuk tidak menggunakan jasa sales promotion girl dan sales

promotion boy untuk menjual produk ini di pasar sebab bukan hanya tidak mempengaruhi bahkan merugikan karena merupakan faktor pengurang dalam besarnya Keputusan Pembelian pada unit analisis. 5 Faisal Lafi

Sa’din Ketaren (2009) Pengaruh Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Pasta Gigi Pepsodent Pada Mahasiswa Iklan dan Keputusan Pembelian.

Melalui iklan yang dibuat oleh pemasaran pasta gigi Pepsodent telah membuktikan bahwa iklan dapat berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian


(46)

Administrasi Bisnis Fisip USU

yang diambil konsumen dalam memilih produk yang dibeli. Melalui media informasi yang digunakan, gaya dan bahasa iklan, serta iklan yang lebih menarik yang dimiliki oleh pasta gigi

Pepsodent tersebut mampu menciptakan Keputusan Pembelian yang dilakukan oleh konsumen yaitu mahasiswa Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU di dalam membeli pasta gigi Pepsodent. Iklan mempunyai hubungan yang kuat dan

signifikan terhadap Keputusan Pembelian pasta gigi pepsodent pada mahasiswa Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU . Selain itu, diperoleh juga bahwa semakin positif iklan yang tercipta, maka semakin besar peningkatan

Keputusan Pembelian. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa iklan sangat efektif dalam meningkatkan Keputusan Pembelian pasta gigi Pepsodent pada mahasiswa Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU.


(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian asosiatif adalah metode penelitian yang meneliti hubungan di antara variabel – variabel yang ada. Penelitian asosiatif bertujuan meneliti sejauh mana variabel – variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain (Sugyono, 2011: 11).

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jl. A. Sofyan No.1 Kampus USU Padang Bulan, Medan-Sumatera Utara. Penelitian ini direncanakan akan dilakukan mulai dari tanggal 1 Juni 2015 sampai dengan tanggal 30 Juni 2015.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang dtetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006: 90). Populasi yang penulis gunakan sebagai responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi


(48)

Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang menggunakan Smartphone dengan merek Samsung dan non-pengguna Smartphone Samsung. Berdasarkan survey awal yang dilakukan sebelum penelitian, jumlah keseluruhan mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis stambuk 2012, 2013, 2014 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yaitu sebanyak 469 orang (Sumber: Direktori Mahasiswa USU).

3.3.2. Sampel

Dalam menetapkan besarnya sampel dalam penelitian ini didasarkan pada perhitungan yang dikemukakan oleh Slovin dalam Husein Umar (2003: 146) sebagai berikut:

Dimana:

n : jumlah sampel N : jumlah populasi

e : nilai kritis (persentase tingkat kesalahan yang ditoleransi adalah 10%).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU yang menggunakan Smartphone dengan merek Samsung (Pengguna) dan mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU yang tidak menggunakan Smartphone dengan merek Samsung (Non Pengguna). Untuk menentukan ukuran sampel dapat digunakan rumus Slovin sebagai berikut:


(49)

Maka dengan demikian jumlah sampel dapat diambil sebesar 82 orang responden.

3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan sampel dalam bentuk nonprobability artinya teknik pengambilan sampel dimana tidak seluruh anggota/elemen dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan menjadi sampel (Juliandi dan Irfan, 2013: 59). Metode yang digunakan dalam teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan tiga metode, yaitu:

1. Teknik accidental sampling. Teknik ini adalah dengan cara mencari objek yang akan diteliti. Objek yang kebetulan bertemu pada saat pengumpulan data dan sesuai untuk diteliti, maka dijadikan sebagai sampel penelitian.


(50)

2. Teknik purposive sampling. Teknik ini adalah teknik untuk memilih sampel dari suatu populasi berdasarkan pertimbangan tertentu. Dalam hal ini pada awalnya, peneliti mengidentifikasi semua karakteristik yang berhubungan dengan populasi, kemudian peneliti menetapkan berdasarkan pertimbangannya sebagian dari anggota populasi menjadi sampel penelitian sehingga teknik pengambilan sampel secara purposive ini berdasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti sendiri.

3.4. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yang mana kebenarannya perlu untuk diuji serta dibuktikan melalui penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2006: 70). Adapun hipotesis yang dikemukakan penulis sebagai berikut:

1. Hipotesis Nol (Ho)

“Tidak terdapat pengaruh positif antara Promosi terhadap Keputusan Pembelian Smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU”.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)

“Terdapat pengaruh positif antara Promosi terhadap Keputusan Pembelian Smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi


(51)

3.5. Definisi Konsep

Menurut Singarimbun (2005: 33) konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman dan menghindari terjadinya interprestasi ganda dari variabel yang diteliti. Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing – masing konsep yang diteliti, maka dalam hal ini penulis mengemukakan definisi dari konsep yang dipergunakan, yaitu:

1. Promosi (X)

Promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menonjolkan keistimewahan-keistimewahan produknya dan membujuk konsumen sasaran agar membelinya (Kotler, 2000: 236).

2. Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan Pembelian adalah suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya (Assauri, 2007: 141).

3.6. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur – unsur yang memberitahukan bagaimana mengukur suatu variabel sehingga dengan pengukuran tersebut dapat diketahui indikator – indikator apa saja untuk mendukung analisa dari variabel tersebut (Singarimbun, 1997:46). Berikut ini akan diuraikan variabel yang diteliti beserta indikator – indikator yang dipakai sebagai alat pengukurnya:


(52)

Tabel 3.1.

Tabel Definisi Operasional

No Variabel Indikator Sub Indikator

1 Promosi (X) a. Memberikan

Informasi. b. Membujuk atau

Mempengaruhi. c. Menciptakan Kesan

(Image). d. Memuaskan

Keinginan. e. Sebagai Alat

Komunikasi.

a. Menambah nilai suatu produk dengan cara memberikan informasi produk tersebut.

b. Membujuk atau mempengaruhi untuk membeli suatu produk. c. Kesan terhadap

suatu produk. d. Kepuasan atas

suatu produk. e. Komunikasi antara

penjual dan pembeli untuk keinginan yang efisien dan efektif. 2 Keputusan

Pembelian (Y)

a. Tujuan dalam membeli sebuah produk.

b. Kemantapan pada sebuah produk. c. Kebiasaan dalam

membeli produk. d. Memberikan rekomendasi kepada orang lain. e. Melakukan pembelian ulang.

a. Tujuan dalam membeli produk tertentu.

b. Ketertarikan pada produk tertentu. c. Tetap melakukan

pembelian atas suatu produk. d. Mengajak orang

lain melakukan pembelian yang sama.

e. Akan melakukan pembelian yang sama.

3.7. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:


(53)

1. Data Primer

Data primer, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui penelitian dengan turun langsung ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu dengan cara:

a. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan menyebarkan angket kepada responden. Responden yang melakukan pengisian kuesioner ini adalah 82 orang mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU.

b. Wawancara, yaitu dimaksudkan untuk mengajukan pertanyaan secara tatap muka dengan responden yang bertujuan untuk melengkapi data yang diperlukan. Adapun informan pada pengumpulan data melalui wawancara pada penelitian ini yaitu pada pihak bagian pemasaran dari Samsung.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data atau sumber yang didapat dari bahan bacaan. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh melalui studi kepustakaan yaitu pengumpulan data atau informasi menyangkut masalah yang dipelajari dan menelaah buku, majalah, blog, tulisan yang ada relevansinya terhadap masalah yang diteliti.

3.8. Teknik Pengumpulan Skor

Teknik pengukuran skor yang digunakan dalam penlitian ini adalah skala likert, yaitu untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang/kelompok tentang fenomena sosial (Juliandi 2013: 72). Melalui penyebaran angket yang


(54)

berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor setiap pertanyaan. Penentuan ini dihitung berdasarkan alternatif jawaban (a,b,c,d dan e) akan diberikan skor sebagai berikut:

1. Untuk alternatif jawaban SS (Sangat Setuju) diberi skor 5 2. Untuk alternatif jawaban ST (Setuju) diberi skor 4

3. Untuk alternatif jawaban RG (Ragu – Ragu) diberi skor 3 4. Untuk alternatif jawaban TS (Tidak Setuju) diberi skor 2

5. Untuk alternatif jawabn STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1

Untuk menentukan kategori jawaban apakah tergolong Sangat Kuat, Kuat, Sedang, Rendah dan Sangat Rendah terlebih dahulu ditentukan kelas intervalnya. Berdasarakan alternatif jawaban responden, maka dapat ditentukan interval kelas sebagai berikut:

I = R Keterangan:

Jumlah interval I = Kelas Interval

R = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing – masing variabel yaitu:

1. Skor untuk kategori Sangat Kuat = 4,21 – 5,00 2. Skor untuk kategori Kuat = 3,41 – 4,20 3. Skor untuk kategori Sedang = 2,61 – 3,40 4. Skor untuk kategori Rendah = 1,81 – 2,60 5. Skor untuk kategori Sangat Rendah = 1,00 – 1,80

Untuk mengetahui jawaban responden tersebut tergolong tinggi, sedang, rendah maka dari jumlah skor dari variabel dengan jumlah pertanyaan. Dari hasil


(55)

pembagian tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban responden termasuk ke dalam kategori yang mana.

3.9. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari suatu penelitian harus dianalisa terlebih dahulu secara benar agar dapat ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode analis regresi linear, yaitu untuk menguji pengaruh antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut:

3.9.1. Uji Instrumen

Sebelum melakukan pengambilan data melalui kuesioner, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap daftar pertanyaan yang digunakan.

1. Uji Validitas

Menurut Juliandi (2013: 79), uji validitas adalah uji yang bertujuan menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian. Jika instrumen benar atau valid maka hasil pengukuran kemungkinan akan benar. Teknik statistik yang dapat dipergunakan adalah korelasi sebagai berikut: r = ∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ {N. Keterangan:

r = koefisien korelasi n = variabel bebas


(56)

x = skor tiap item

y = skor seluruh item responden uji coba

Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan bantuan Software statistik. Umumnya dalam penelitian sosial nilai α yang dipilih adalah 0,005. Jika nilai sig > α 0,05 maka suatu item instrumen

yang diuji korelasinya valid. 2. Uji Reliabilitas

Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian memerlukan instrumen yang handal dan dapat dipercaya (Juliandi, 2013: 83). Untuk menguji reliabilitas, peneliti dapat menggunakan teknik half, yaitu mengkolerasikan skor genap dengan skor ganjil kemudian memasukkan nilai korelasi (r) yang diperoleh ke dalam rumus Spearman Brown:

ri = 2r

1 + r Keterangan :

ri = nilai koefisien reliabilitas

r = nilai korelasi

Jika nilai koefisien reliabilitas (Spearman Brown) > 0,6 maka instrumen memiliki reliabilitas yang baik/reliable/terpercaya dan sebaliknya, jika nilai koefisien reliabilitas (Spearman Brown) < 0,6 maka instrumen tidak dipercaya.


(57)

3.9.2. Uji Hipotesis

3.9.2.1. Uji Statistik “t”

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauhnya pengaruh masing masing variabel penjelas/indenpenden terhadap variabel dependen dengan:

a. Hipotesis Nol (Ho)

“Tidak terdapat pengaruh positif antara Promosi terhadap Keputusan Pembelian Smartphone merek Samsung pada

Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU”.

b. Hipotesis Alternatif (Ha)

“Terdapat pengaruh positif antara Promosi terhadap Keputusan Pembelian Smartphone merek Samsung Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU”. Dasar keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Jika thitung > -Ttabel atau Thitung < Ttabel atau Sig. > α (0,05). Maka Ho diterima.

b. Jika thitung < -Ttabel atau Thitung > Ttabel atau Sig. < α (0,05). Maka Ha diterima.

3.9.3. Koefisien Korelasi Product Moment

Penggunaan teknik korelasi seperti ini didasarkan atas sumber data yang diperoleh penulis serta adanya interval data yang berguna untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel tersebut (Sugyono, 2006: 121).


(58)

Rumus: r xy = ∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ {N.∑ ∑ Keterangan:

r xy = Koefisien korelasi antara x dan y, yaitu bilangan yang

menunjukkan besar kecilnya hubungan antara x dan y. X = Variabel bebas

Y = Variabel terikat N = Jumlah bilangan

Untuk melihat antara hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Nilai r yang positif menunjukkan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh yang lain.

b. Nilai r yang negatif menunjukkan kedua variabel negatif artinya menurunnya variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya variabel yang lain.

c. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan artinya variabel tetap meskipun yang lainnya berubah.

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan penafsiran atau intreprestasi angka (Sugiyono, 2002: 149).


(59)

Tabel 3.2

Interprestasi Korelasi Product Moment

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,00

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung

melalui tabel korelasi untuk menguji apakah nilai r yang diperoleh tersebut berarti atau tidak. Tabel korelasi ini menentukan batas – batas r yang signifikan tertentu, dalam hal ini signifikan 5%. Bila r tersebut adalah signifikan berarti hipotesis dapat diterima.

3.9.4. Koefisien Determinan (R2)

Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan koefisien korelasi product moment (rxy) dan dikalikan dengan 100%.

KD = (rxy)2 x 100%

Keterangan:

KD = Koefisien Determinan


(60)

3.9.5. Regresi Linier Sederhana

Pada penelitian ini, analisis yang dipergunakan adalah untuk mencari Pengaruh Promosi (Variabel X) terhadap Keputusan Pembelian (Variabel Y).

Untuk mengetahui koefisien regresi atau pengaruh variabel (X) terhadap (Y), maka digunakan regresi linear tunggal (regresi linear sederhana) dengan persamaan sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugyono (2008: 237), yaitu:

Keterangan:

Y = Nilai yang diprediksikan

a = Konstanta atau bila harga X = 0 b = Koefisien regresi (X1) atau (X2)

X = Nilai variabel undependen Di mana :

Y = a + b x

∑ ∑ ∑ ∑ a=

)

∑ Y – ∑ ) - ∑ i


(61)

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU

Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara pertama kali dibuka pada tahun akademik 2009-2010. Dasar berdirinya departemen ini adalah Surat Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara tentang pembentukan Departemen S-1 Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis di Universitas Sumatera Utara.

Dengan surat keputusan tersebut dibukalah Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Tenaga pengajar yang digunakan Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis adalah bersumber dari tenaga pengajar internal Departemen Ilmu Administrasi beserta dengan Departemen lain dalam lingkungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan tenaga pengajar dari berbagai fakultas yang ada di Universitas Sumatera Utara (Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sastra, Fakultas MIPA), serta tenaga pengajar yang berada di luar lingkungan Universitas Sumatera Utara.

Penerimaan perdana mahasiswa dilakukan melalui Seleksi Penerimaan Lokal yang diikuti kurang lebih 900 calon mahasiswa dan 180 orang diantaranya dinyatakan lulus menjadi mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis angkatan pertama. Kegiatan mahasiswa selain mengikuti perkuliahan juga diwajibkan mengikuti kegiatan ekstra, seperti English Training


(62)

di sore hari untuk mencapai skor TOEFL minimal 450 sebagai salah satu syarat mengikuti ujian meja hijau.

4.1.2. Jumlah Keseluruhan Mahasiswa

Jumlah mahasiswa di Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU tercatat secara keseluruhan berjumlah 812 mahasiswa berdasarkan stambuk tahun 2009 sampai dengan stambuk tahun 2014 yang secara rinci dapat dilihat dari tabel sebagai berikut, yaitu:

Tabel 4.1.

Jumlah Keseluruhan Mahasiswa Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

STAMBUK JUMLAH

MAHASISWA

2009 114

2010 109

2011 120

2012 133

2013 204

2014 132

TOTAL 812

Sumber:http://dirmahasiswa.usu.ac.id/mahasiswa/index/fakultas/9.xhtml#, diakses 09 Juni 2015

4.1.3.Visi dan Misi Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU

Adapun Visi yang ingin dicapai Departemen Ilmu Administrasi

Niaga/Bisnis FISIP USU adalah “Menjadi Program Studi Unggulan dalam Penguasaan, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis di

Pulau Sumatera”.

Sedangkan Misi Departemen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU antara lain, yaitu:

a. Menyelenggarakan pendidikan Departemen S-1 Administrasi Niaga/Bisnis dengan orientasi dan komitmen terhadap kompetensi


(63)

yang akan menghasilkan Sarjana dalam bidang Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis berkualitas tinggi.

b. Meningkatkan penelitian di bidang Administrasi Niaga/Bisnis untuk memperkuat dan memperkaya keunggulan internal dan membantu perkembangan Ilmu Administrasi pada umumnya.

c. Meningkatkan pengabdian terhadap masyarakat dengan cara menyiapkan tenaga kerja profesional dan membangun program.

4.1.4. Persyaratan Masuk

Untuk menjadi peserta didik, calon mahasiswa harus mengikuti ujian sistem Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru seperti SPMB, SNMPTN, PMDK, UMB dan Mandiri yang dilaksanakan secara serentak diseluruh Indonesia. Peserta Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru harus memenuhi persyaratan yaitu, sebagai berikut:

a. Tamatan SMTA (SMA, MA, SMK, SMTA Luar Negeri, Ujian Persamaan, dsb) dan tamat tiga tahun terakhir (tamat tidak lebih dari tiga tahun ketika mengikuti Ujian Masuk).

b. Mempunyai Kesehatan Fisik yang baik tidak mengganggu kelancaran belajar di program studi pilihanya, sebagai contoh untuk program studi yang dalam pelajarannya diperlukan kemampuan membedakan warna dengan tepat, maka calon mahasiswa tersebut tidak boleh buta warna.

4.1.5. Materi Perkuliahan

Materi perkuliahan yang diselenggarakan dalam seluruh kegiatan pembelajaran di Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis pada Departemen Ilmu Administrasi telah disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi lulusan dan


(1)

4.4.3. Pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU

Berdasarkan hasil uji korelasi, diperoleh nilai koefisien korelasi pearson (r) sebesar 0,835 antara varibel Promosi (X) dengan Keputusan Pembelian (Y). Dengan demikian hubungan antara kedua varibel sebesar 0,835 yang tergolong kedalam kategori hubungan kuat. Tanda positif menunjukkan hubungan yang searah yang berarti semakin tinggi tingkat Promosi yang dilakukan Smartphone Samsung, maka Keputusan Pembelian konsumen akan semakin meningkat, dan sebaliknya jika tingkat Promosi yang dilakukan Smartphone Samsung rendah, maka Keputusan Pembelian konsumen akan semakin rendah pula. Sedangkan berdasarkan koefisiensi determinasi, diperoleh koefisien determinasi sebesar 69,72% yang menunjukkan bahwa variabel Promosi mempengaruhi Keputusan Pembelian Smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU sebesar 69,72%. Sedangkan, selebihnya yaitu sebesar 30,28 % dipengaruhi oleh faktor – faktor lain diluar cakupan penelitian ini.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah

diuraikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai pengaruh Promosi terhadap Keputusan Pembelian Smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU dengan

penjelasan sebagai berikut :

1. Promosi yang dilakukan Smartphone merek Samsung sudah sampai kepada konsumen, atau dengan kata lain bahwa masyarakat ataupun konsumen sudah mengetahui Promosi yang dilakukan smarthphone merek Samsung. Hal ini dapat diketahui dari persentase jawaban responden dimana persentase jawban responden paling tinggi yaitu berada pada kategori tinggi (40,2%) dan diikuti kategori sedang (28,1%) kemudian diikuti kategori sangat tinggi (23,3%). Hal ini menunjukkan bahwa Smartphone merek Samsung sudah melakukan Promosi dengan baik, namun harus tetap ditingkatkan lagi.

2. Pada tabel distribusi frekuensi Keputusan Pembelian total, maka diketahui bahwa mayoritas responden memutuskan untuk melakukan pembelian pada Smartphone merek Samsung, hal ini dapat dilihat bahwa persetase tertinggi berada pada kategori sangat tinggi (43,3%) kemudian diikuti kategori tinggi (31,2%) dan sedang (12,1%). Sementara untuk kategori rendah (7,2%) dan sangat rendah (4,8%) tergolong sedikit. Responden yang tidak melakukan Keputusan Pembelian pada Smartphone merek


(3)

Samsung disebabkan oleh faktor lain, seperti faktor harga, prestise kualitas produk pesaing, brand image dan faktor lainnya.

3. Berdasarkan hasil uji korelasi, diperoleh nilai koefisien korelasi pearson (r) sebesar 0,835 antara varibel Promosi (X) dengan Keputusan Pembelian (Y). Dengan demikian hubungan antara kedua varibel sebesar 0,835 yang tergolong kedalam kategori hubungan kuat. Tanda positif menunjukkan hubungan yang searah yang berarti semakin tinggi tingkat Promosi yang dilakukan Smartphone Samsung, maka Keputusan Pembelian konsumen akan semakin meningkat, dan sebaliknya jika tingkat Promosi yang dilakukan Smartphone Samsung rendah, maka Keputusan Pembelian konsumen akan semakin rendah pula. Sedangkan berdasarkan koefisiensi determinasi, diperoleh koefisien determinasi sebesar 69,72% yang menunjukkan bahwa variabel Promosi mempengaruhi Keputusan Pembelian Smartphone merek Samsung pada Mahasiswa di Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU sebesar 69,72%. Sedangkan, selebihnya yaitu sebesar 30,28 % dipengaruhi oleh faktor – faktor lain diluar cakupan penelitian ini.

5.2. Saran

Adapun saran yang hendak penulis kemukakan sebagai bahan masukan dalam peningkatan mutu dan manfaat bagi penelitian ini adalah :

1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diketahui bahwa Promosi sangat berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian konsumen pada Smartphone merek Samsung. Oleh karena itu, Smartphone merek Samsung harus tetap melakukan kegiatan Promosi dengan


(4)

memaksimalkan penggunaan alat Promosi baik melalui media elektronik maupun media cetak terutama jika Smartphone merek Samsung meluncurkan produk-produk baru, sehingga konsumen mengetahui produk baru tersebut.

2. Walaupun Promosi memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian Smartphone merek Samsung, Smartphone merek Samsung harus memperhatikan faktor lain diluar dari penelitian ini, seperti kualitas produk, harga produk, brand image , prestise dan faktor lainnya. Sehingga diharapkan tingkat Keputusan Pembelian pada Smartphone merek Samsung akan semakin meningkat dari tahun ke tahun.


(5)

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku:

Basu, Swastha dan Irawan, 2001. Azas-Azas Marketing. Penerbit Liberty. Yogyakarta.

Gugup, Kismono. 2001. Pengantar Bisnis. Edisi Pertama. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Juliandi, Azuar. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Ilmu Ilmu Bisnis. Medan: M2000.

Kotler, Phillip. 2000. Manajemen Pemasaran. Terjemahan. Benyamin molan. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Grey Amstrong, 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanur. 2000. Consumer Behavior Edition (Prilaku Konsumen). Jakarta: Erlangga.

Singgarimbun, Masri. 2006. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Sugiyono. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta. Bandung.

Swasta Basu, Irawan. 1997. Manajemenn Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Umar, Husein. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.


(6)

Sumber Website:

http://portal.tahupedia.com/content/show/424/PerkembanganTeknologiKomunika si-Dari-Masa-ke-Masa