CUSTOMER RELIATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DAN PERSONAL SELLING PENGARUHNYA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA TOYOTA NASMOCO BANTUL

(1)

THE EFFECT CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) AND PERSONAL SELLING ON CUSTOMER SATISFICATION AT TOYOTA NASMOCO BANTUL

Disusun Oleh : OKTIYANA WIJAYANTI

20120410025

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

CUSTOMER RELIATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DAN PERSONAL SELLING

BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA TOYOTA NASMOCO BANTUL

THE EFFECT CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) AND PERSONAL SELLING ON CUSTOMER SATISFICATION AT TOYOTA NASMOCO BANTUL

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh : OKTIYANA WIJAYANTI

20120410025

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHYOGYAKARTA 2016


(3)

BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA TOYOTA NASMOCO BANTUL

Diajukan Oleh :

OKTIYANA WIJAYANTI 20120410025

Telah disetujui Dosen Pembimbing Pembimbing

Misbahul Anwar, S.E.,M.Si Tanggal, 13 oktober 2016


(4)

SKRIPSI

CUSTOMER RELIATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) DAN PERSONAL SELLING

BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA TOYOTA NASMOCO BANTUL

THE EFFECT CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) AND PERSONAL SELLING ON CUSTOMER SATISFICATION AT TOYOTA NASMOCO BANTUL

Diajukan oleh :

OKTIYANA WIJAYANTI 20120410025

Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan di Depan Dewan Penguji Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Tanggal 23 November 2016

Yang terdiri dari :

Dr. Susanto, MS Ketua Tim Penguji

Misbahul Anwar, S.E.,M.Si Dr. Siti Dyah Handayani, MM

Anggota Tim Penguji Anggota Tim Penguji

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Yogayakarta

Dr. Nano Prawoto, SE., M.Si NIK. 19660604199202143016


(5)

Dengan ini saya,

Nama : Oktiyana Wijayanti

Nomor Mahasiswa : 20120410025

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “CUSTOMER RELIATIONSHIP

MANAGEMENT (CRM) DAN PERSONAL SELLING BERPENGARUH TERHADAP

KEPUASAN KONSUMENtidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh

gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat kara atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, 13 Oktober 2016


(6)

MOTTO

Kesuksesan bukan dilihat dari hasilnya, tapi dilihat dari prosesnya. Karena “HASIL” bisa direkayasa dan dibeli, sedangkan “PROSES’ selalu jujur menggambarkan siapa diri kita

sebenarnya. (Abdhy)

“the greatest secret of success is there is no big secret, whoever you are, you will be successful if you endeavor in earnest”

“Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia menyelesaikannya dengan baik”

(HR. Thabrani)

Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada kemudahan, karena itu bila kau telah selesai (mengerjakan yang lain) dan kepada

Tuhan berharaplah (QS Al-Insyirah : 68)


(7)

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan regresi linier berganda. Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji kualitas instrumen yaitu meliputi uji validitas dan uji reliabilitas.

Hasil analisis yang dilakukan menunjukan customer reliationship management dan personal selling secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen, customer reliationship management berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen, personal selling berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen


(8)

ABSTRACT

This research is aimed to analyze the impact Customer Relationship Management (CRM) and Personal Selling on customer satisfication. Object of this research is Toyota Nasmoco at Bantul, the subject are all customer who are using service of Toyota Nasmoco Bantul using purposive sampling technique. The data is analyzed by multiple linear regression. Before analyzing the data, this research was tested by instrument quality test, consisting validity test and reliability test.

The result shows that Customer Relationship Management and Personal Selling influence simultaneously positive effect on customer satisfication, customer relationship management positively and significantly influence customer satisfication, customer satisfication is positively and significantly influence by personal selling.


(9)

yang diberikan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini kupersembahkan untuk :

1. Orang tua saya, Bapak Ngatimin dan Ibu Kabarsih, yang telah memberikan saya

dukungan, doa dan nasihat. Serta dukungan financial yang cukup banyak. Saya sangat berterima kasih kepada bapak dan ibu karena sudah maumengeluarkan banyak dukungan moril dan materi kepada anak bapak/ibu ini dalam mengejar gelar sarjana.

2. Suami saya, teman hidup saya Shandi Rusdiansyah, orang yang selalu memberikan

semangat, mendoakan, dan selalu mendampingi saya sampai saat ini, terima kasih atas bimbingan dan dukungannya selama ini.

3. Bapak dan Ibuk mertua saya, Bapak Suharjo dan Ibu Surami, yang selalu mendoakan

dan memberikan saya dukungan. Saya sangat berterima kasih kepada bapak dan ibu yang tak henti-hentinya selalu memberikan bimbingan dan dukungan.

4. Kakak saya Irawati muninggar & Ade cahya syuhada, serta adik ipar saya Shelly

wulandari, terima kasih telah memberi dukungan agar saya cepat menjadi sarjana.

5. Sahabat saya Keluarga Laksita2 Vita, Ratna, Bella, Wanda, Tata, Alfi, Safa, Cila

yang selalu membatu dan mengingatkan saya untuk segera menyelesaikan skripsi.

6. Untuk semua teman-teman dan saudara-saudaraku yang gak bisa saya sebutkan

nama-nama kalian satu persatu, karena terlalu banyak, saya ucapkan TERIMA KASIH kepada kalian semua, karena semangat dari kalianlah akhirnya skripsi ini selesai dengan lancar.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.Terimakasih.


(10)

KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr. Wb.

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karuniaNya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis panjatkan pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi kehidupan kita semua.

Skripsi ini di susun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alhamdulilah

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Customer Reliationship Management

(CRM) dan Personal Selling Berpengaruh Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Toyota

Nasmoco Bantul”. Tugas akhir ini tidak akan selesai tanpa adanya bimbingan dan dukungan

dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Nano Prawoto, SE.,M.Siselaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Ibu Retno Widowati PA, M.Si., Ph. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Bapak Misbahul Anwar, S.E.,M.Si. selaku dosen pembimbing , terima kasih atas

saran dan kritik sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi UMY yang telah mendidik dan memberikan

ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat.

5. Keluargaku terima kasih atas dukungan dan doa yang sangat besar.

6. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama proses


(11)

WassalamualaikumWr. Wb.

Yogyakarta, 13 Oktober 2016


(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

INTISARI ... vi

ABSTRAK ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.LatarBelakang Penelitian ... 1

B.RumusanMasalah Penelitian ... 3

C.TujuanPenelitian ... 3

D.ManfaatPenelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5


(13)

B.Penelitian Terdahulu ... 21

C.Penurunan Hipotesis ... 22

D.Model Penelitian ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A. Jenis dan Sumber Data ... 25

B. Populasi dan Sampel ... 25

C. Metode Pengumpulan Data ... 27

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 28

E. Uji Kualitas Instrumen ... 29

1. Uji Validitas ... 29

2. Uji reliabilitas ... 30

F. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 31

1. Analisis Deskriptif ... 31

2. Uji Hipotesis ... 31

a. Analisis Regresi Linier Berganda ... 31

b. Uji Statik F ... 32

c. Uji Statik t ... 32

d. Koefisien Determinasi ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Hasil Pengumpulan Data ... 34

B. Profil Responden ... 34


(14)

1. Uji Validitas ... 35

2. Uji Reliabilitas ... 37

D. Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 38

1. Uji F ... 39

2. Uji t ... 39

3. Koefisien Determinasi ... 41

E. Pembahasan ... 41

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN ... 44

A.Kesimpulan ... 44

B.Saran ... 45

C.KeterbatasanPenelitian ... 45 DAFTAR PUSTAKA


(15)

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 30

Tabel 4.1 Deskripsi Profil Responden ... 35

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Peneliti ... 36

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 38


(16)

DAFTAR GAMBAR


(17)

(18)

ix

ABSTRACT

This research is aimed to analyze the impact Customer Relationship Management (CRM) and Personal Selling on customer satisfication. Object of this research is Toyota Nasmoco at Bantul, the subject are all customer who are using service of Toyota Nasmoco Bantul using purposive sampling technique. The data is analyzed by multiple linear regression. Before analyzing the data, this research was tested by instrument quality test, consisting validity test and reliability test.

The result shows that Customer Relationship Management and Personal Selling influence simultaneously positive effect on customer satisfication, customer relationship management positively and significantly influence customer satisfication, customer satisfication is positively and significantly influence by personal selling.


(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perekonomian yang ada semakin kompetitif dibuktikan dengan adanya persaingan di berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam dunia bisnis. Perusahaan berlomba-lomba untuk mendapatkan pangsa pasar, sehingga hal ini memacu perusahaan untuk selalu berinovasi dalam memperbaiki bisnisnya.

Perkembangan otomotif khususnya mobil di Indonesia saat ini menunjukkan grafik peningkatan. Perkembangan yang terjadi tidak hanya dari segi kuantitas saja, tetapi dari segi kualitas produk yang diluncurkan dari showroom yang semakin meningkat. Toyota Nasmoco merupakan perusahaan otomotif dengan penjualan terbesar saat ini baik secara global maupun

regional. Toyota Nasmoco telah memiliki pabrik produksi seperti steaming,

casting, dan esembly di area industry, untuk meningkatkan kualitas produk dan kemampuan produksi.

Dealer Nasmoco adalah dealer resmi penjualan dan pemasaran mobil Toyota, menyediakan informasi harga terbaru, paket kredit DP murah, paket kredit angsuran yang ringan, diskon, promo, dan bonus. Beberapa produk yang dikeluarkan dealer Nasmoco seperti Etios, New Rush, New Kijang Innova, Fortuner. Toyota Nasmoco menerapkan strategi persaingan bisnisnya pada

kekuatan pemasaran dan customer relation yang baik. Hubungan dengan

pelanggan ini diwujudkan dalam pelayanan purna jual.


(20)

2

Salah satu strategi yang digunakan perusahaan untuk bisa sukses dalam menghadapi persaingan, khususnya menciptakan kepuasan konsumen yaitu

strategi Customer Relationship Management (CRM). CRM merupakan proses

manajemen untuk mendapatkan, mempertahankan dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan yang saling menguntungkan antar kedua belah pihak baik perusahaan maupun konsumen khususnya dalam rangka menciptakan nilai konsumen, sehingga konsumen puas diikuti pula dengan memaksimalisasi keuntungan perusahaan untuk mencapai keunggulan bersaing yang memperhatikan kualitas produk dan layanan (Bhaskara, 2014).

Strategi lain yang digunakan perusahaan untuk dapat mempertahankan

pelanggan adalah personal selling. Personal selling merupakan suatu bentuk

promosi yang menggunakan komunikasi langsung yang memungkinkan adanya komunikasi dua arah antara tenaga penjual dengan calon konsumen sehingga

konsumen secara langsung bisa bertanya kepada sales person atau tenaga

penjual tentang produk yang akan dibeli. Dengan informasi tersebut, konsumen akan merasa puas dan akhirnya dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli produk (Rahman, C.N, 2010)

Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan mengambil judul Customer Relationship Management

(CRM) dan Personal Selling Pengaruhnya terhadap Kepuasan Konsumen pada

Toyota Nasmoco Bantul.


(21)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah Customer Relationship Management (CRM) dan personal selling

berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada Toyota Nasmoco Bantul?

2. Apakah Customer Relationship Management (CRM) berpengaruh terhadap

kepuasan konsumen Toyota Nasmoco Bantul?

3. Apakah personal selling berpengaruh terhadap kepuasan konsumen Toyota

Nasmoco Bantul?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis pengaruh Customer Relationship Management (CRM) dan

personal selling terhadap kepuasan konsumen Toyota Nasmoco Bantul.

2. Menganalisis pengaruh Customer Relationship Management (CRM)

terhadap kepuasan konsumen Toyota Nasmoco Bantul.

3. Menganalisis pengaruh personal selling terhadap kepuasan konsumen

Toyota Nasmoco Bantul.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Dapat memberikan acuan untuk penelitian di bidang pemasaran, khususnya

menjelaskan pengaruh customer relationship management dan personal


(22)

4

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen dalam penerapan

kebijakan customer relationship management (CRM) dan personal selling


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kepuasan Konsumen

a. Pengertian kepuasan konsumen

Menurut Kotler & Keller (2009), kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesan terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Sedangkan menurut Rangkuti (2011), kepuasan konsumen adalah respon atau reaksi terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja actual yang dirasakan setelah penggunaan atau pemakaian.

Gaspers (dalam Nasution, 2005) mengatakan bahwa kepuasan konsumen sangat bergantung kepada persepsi dan harapan konsumen. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen antara lain :

1) Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang

dirasakan konsumen ketika sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen produk.

2) Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan

maupun pesaing-pesaingnya.

3) Pengalaman dari teman-teman.


(24)

6

Engel, Roger & Miniard (2004) mengatakan bahwa kepuasan adalah evaluasi paska konsumsi untuk memilih beberapa alternatif dalam rangka memenuhi harapan. Band (dalam Nasution, 2005) mengatakan bahwa kepuasan tercapai ketika kualitas memenuhi dan melebihi harapan, keinginan dan kebutuhan konsumen. Sebaliknya, bila kualitas tidak memenuhi dan melebihi harapan, keinginan dan kebutuhan konsumen maka kepuasan tidak tercapai. Konsumen yang tidak puas terhadap barang atau jasa yang dikonsumsinya akan mencari perusahaan lain yang mampu menyediakan kebutuhannya.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan definisi kepuasan konsumen yaitu tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk yang dia rasakan dengan harapannya.

b. Komponen kepuasan konsumen

Menurut Giese & Cote (2000) sekalipun banyak definisi kepuasan konsumen, namun secara umum tetap mengarah kepada tiga komponen utama, yaitu:

1) Respon : Tipe dan intensitas

Kepuasan konsumen merupakan respon emosional dan juga kognitif. Intesitas responnya mulai dari sangat puas dan menyukai produk sampai sikap yang apatis terhadap produk tertentu.


(25)

Fokus pada performansi objek disesuaikan pada beberapa standar. Nilai standar ini secara langsung berhubungan dengan produk, konsumsi, keputusan berbelanja, penjual dan toko.

3) Waktu respon

Respon terjadi pada waktu tertentu, antara lain : setelah konsumsi, setelah pemilihan produk atau jasa, berdasarkan pengalaman akumulatif. Durasi kepuasan mengarah kepada berapa lama respn kepuasan itu berakhir.

c. Ciri-ciri konsumen yang puas

Kotler (2009) menyatakan ciri-ciri konsumen yang merasa puas sebagai berikut:

1) Loyal terhadap produk

Konsumen yang puas cenderung loyal dimana mereka akan membeli ulang dari produsen yang sama

2) Adanya komunikasi dari mulut ke mulut yang bersifat positif

Komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth communication)

yang bersifat positif yaitu rekomendasi kepada calon konsumen lain dan mengatakan hal-hal yang baik mengenai produk dan perusahaan

3) Perusahaan menjadi pertimbangan utama ketika membeli merek lain

Ketika konsumen ingin membeli produk yang lain, maka perusahaan yang telah memberikan kepuasan kepadanya akan menjadi pertimbangan yang utama.


(26)

8

Wilkie (1994) menyatakan bahwa terdapat 5 elemen dalam kepuasan konsumen yaitu :

1. Harapan (expectations)

Harapan konsumen terhadap suatu barang atau jasa telah dibentuk sebelum konsumen membeli barang atau jasa tersebut. Pada saat proses pembelian dilakukan, konsumen berharap bahwa barang atau jasa yang mereka terima sesuai dengan harapan, keinginan dan keyakinan mereka. Barang atau jasa yang sesuai dengan harapan konsumen akan menyebabkan konsumen merasa puas.

2. Prestasi (performance)

Pengalaman konsumen terhadap kinerja aktual barang atau jasa ketika digunakan tanpa dipengaruhi oleh harapan mereka. Ketika kinerja actual barang atau jasa berhasil maka konsumen akan merasa puas.

3. Perbandingan (comparison)

Hal ini dilakukan dengan membandingkan harapan kinerja barang atau jasa sebelum membeli dengan persepsi kinerja aktual barang atau jasa tersebut. Konsumen akan merasa puas ketika harapan sebelum pembelian sesuai atau melebihi perepsi mereka terhadap kinerja aktual produk.

4. Konfirmasi (confirmation/disconfirmation)

Harapan konsumen dipengaruhi oleh pengalaman mereka terhadap penggunaan merek dari barang atau jasa yang berbeda dari orang lain.


(27)

Sebaliknya disconfirmation terjadi ketika harapan lebih tinggi atau lebih rendah dari kinerja aktual produk. konsumen akan merasa puas

ketika tejadi confirmation / discofirmation.

e. Tipe-tipe kepuasan dan ketidakpuasan konsumen

Sumarwan (2003) menerangkan teori kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terbentuk dari model diskonfirmasi ekspektasi, yaitu menjelaskan bahwa kepuasan atau ketidakpuasaan konsumen merupakan dampak dari perbandingan antara harapan pelanggan sebelum pembelian dengan sesungguhnya yang diperoleh pelanggan dari produk atau jasa

tersebut. Harapan pelanggan saat membeli sebenarnya

mempertimbangkan fungsi produk tersebut (product performance).

Fungsi produk antara lain:

1) Produk dapat berfungsi lebih baik dari yang diharapkan, disebut

diskonfirmasi positif (positive disconfirmation). Bila hal ini terjadi

maka pelanggan akan merasa puas.

2) Produk dapat berfungsi seperti yang diharapkan, disebut konfirmasi

sederhana (simple confirmation). Produk tersebut tidak memberi rasa

puas dan produk tersebut tidak mengecewakan sehingga pelanggan akan memiliki perasaan netral.

3) Produk dapat berfungsi lebih buruk dari yang diharapkan, disebut

diskonfimasi negatif (negatif disconfirmation). Bila hal ini terjadi

maka akan menyebabkan kekecewaan, sehingga pelanggan merasa tidak puas.


(28)

10

2. Customer Relationship Management (CRM)

a. Pengertian Customer Relationship Management (CRM)

Customer Relationship Management adalah suatu strategi untuk mengidentifikasi, menarik, dan mempertahankan pelanggan yang paling bernilai bagi perusahaan. CRM berkonsentraasi pada apa yang pelanggan nilai, bukan pada apa yang perusahaan ingin jual (Tunggal, 2008). Sedangkan menurut Moore (2005) CRM adalah suatu cara mengkomputerisasi bisnis, pihak lain menyebut CRM adalah suatu rangkaian tehnik dan alat untuk menangani konsumen.

Customer Relationship Management (CRM) merupakan konsep yang berbeda menurut pandangan berbagai pihak, bagi sebagian orang CRM adalah manajemen hubungan pelanggan akan tetapi pihak lain berpendapat bahwa tidak semua pelanggan menghendaki hubungan dengan suplie, menghapus kata hubungan menjadi manajemen pelanggan

alias Customer Management. Ada pula pihak-pihak yang yang lebih

menyukai istilah Relationship Management (Buttle, 2007).

CRM adalah usaha sebuah perusahaan untuk berkonsentrasi menjaga pelanggan (supaya tidak lari ke pesaing) dengan mengumpulkan segala bentuk interaksi pelanggan baik itu lewat telepon, email, masukan di situs atau hasil pembicaraan dengan staf sales dan marketing, atau CRM adalah sebuah strategi bisnis menyeluruh dari suatu perusahaan yang memungkinkan perusahaan tersebut secara efektif bisa mengelola hubungan dengan para pelanggan (Heru, 2003).


(29)

CRM (Customer Relationship Management) adalah sistem manajemen yang secara khusus menangani hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan di mata para pelanggannya. Pengertian lain mengatakan bahwa ia adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas pra penjualan dan pasca penjualan dalam sebuah organisasi. CRM melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan dan

pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan (call

center), tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan layanan lapangan (field service).

b. Keuntungan Customer Relationship Management (CRM)

Menurut Chatranon, et.al (2000) dalam Montana dan Noor (2010), keuntungan CRM untuk bisnis dapat dirangkum sebagai berikut:

1) Usaha pemasaran yang lebih efektif: hal ini dapat diperoleh karena

pelanggan ditetapkan dengan lebih baik. Usaha pemasaran akan berinteraksi langsung dengan harapan dan keinginan pelanggan.

2) Interaksi yang lebih efektif dengan pelanggan: Personil pada semua

titik kontak bisnis memiliki akses ke database yang akan mengijinkan

mereka untuk mengerti dengan lebih baik tiap pelanggan, baik dalam sejarahnya dengan perubahan dan minat mereka.

3) Keuntungan jangka panjang dari hubungan yang berkelanjutan:


(30)

12

gambaran yang jelas mengenai produk dan pelayanan (service) yang

diinginkan untuk dapat melihat status pemesanan. Masing- masing dari mereka berkomunikasi dengan pesan yang konsisten pada semua

titik kontak(contact point), baik pelayanan pelanggan (customer

service), tenaga penjual (sales people), maupun dukungan teknis (technical support). Dapat membuat target dan melayani pelanggan dengan suatu cara akan membuat pelanggan untuk kembali. Hal ini merupakan akhir dari pengertian keuntungan jangka panjang untuk perusahaan.

4) Berbagi pengetahuan: data pelanggan akan disimpan sebagai dasar

pengetahuan (knowledge based) pada suatu database di perusahaan,

dan tidak dibatasi hanya pada satu unit bisnis.

5) Menghemat biaya: hubungan antara aplikasi front dan back office

membuat pelanggan dapat menghemat biaya untuk semua. Proses

terotomatisasi dan mengurangi paper-driven system. Selain itu,

seluruh siklus layanan (service cycle) dipercepat.

6) Tenaga penjualan yang lebih efektif dan efisien: Staff Penjualan

memiliki alat yang tepat untuk membantu mereka menghabiskan waktu secara lebih efisien selama proses penjualan, dalam hal menetapkan harga dan konfigurasi, dan metodologi penjualan. Mereka dapat menghabiskan waktu lebih banyak dengan pelanggan dan menjual lebih banyak produk.


(31)

Menurut Wijaya & Darudianto (2009), ukuran tingkat keberhasilan CRM adalah:

1) Mengurangi pembuatan laporan

2) Mengurangi biaya dalam melakukan proses bisnis

3) Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan eksternal

4) Meningkatkan produktivitas kerja

5) Meningkatkan tingkat penjualan.

d. Langkah-langkah untuk memulai customer relationship management

Menurut Suroso (2004), ada beberapa langkah–langkah untuk

memulai CRM pada suatu perusahaan agar hubungan antara perusahaan dan pelanggan terjalin dengan baik yaitu:

1) Mendefinisikan visi dari CRM

2) Memahami pelanggan

3) Mengembangkan kasus bisnis

4) Mempelajari kesiapan perusahaan

5) Menentukan strategi dan sasaran dari CRM yang dikembangkan

6) Memilih aplikasi yang sesuai

7) Memperhatikan pendapat pelanggan

8) Mencapai target

9) Menyerahkan tanggung jawab kepada manajer

10) Implementasi yang dilakukan bertahap

11) Membuat pengulangan CRM yang tertutup


(32)

14

e. Cara Kerja CRM

Menurut Temporal dan Trott (2002), CRM atau manajemen hubungan pelangan mempunyai cara kerja sebagai berikut :

1) Menciptakan lingkaran komunikasi secara terus-menerus antara merek

dengan konsumen: Tindakan ini dapat dilakukan dengan cara menelpon, tatap muka, surat-menyurat, internet atau kombinaasi dari cara-cara tesebut. Hal yang paling penting adalah membuka komunikasi dengan para konsumen untuk berinteraksi dengan perusahaan.

2) Mengetahui konsumen: Menggunakan saluran komunikasi yang baru

ditemukan untuk mengetahui konsumen tidak hanya nama dan alamat saja akan tetapi juga : siapa mereka, siapa saja yang ada dalam keluarganya, apa pekerjaan mereka, apa ambisi-ambisi mereka, apa yang mereka suka dan tidak suka. Perusahaan dapat bertanya lansung dengan pihak konsumen.

3) Menggunakan data konsumen yang sudah ada : Perusahaan perlu

melihat informaasi yang seharusnya telah dimiliki oleh perusahaan mengenai consumen, termasuk didalamnya adalah informasi mengenai : seberapa sering mereka membeli dari perusahaan, berapa uang yang mereka habiskan untuk membeli produk, kapan terahir mereka membeli.

4) Bertanya kepada konsumen mengenai apa yang mereka inginkan dari


(33)

menyediakan, Apa yang mereka sukai dari Merk perusahaan?, Apa yang tidak mereka sukai dari Merk.

5) Mengembangkan potensi yang belum terbuka ; Merk-merk apa yang

mereka beli yang merupakan competitor?, mengapa mereka tidak membeli dari segala sesuatu yang mereka butuhkan dari perusahaan jika perusahaan menawarkannya?, Apa yang harus dilakukan untuk meyakinkan konsumen agar membeli lebih banyak?

6) Menciptakan pengetahuan : dengan cara menggabungkan seluruh data

yang sudah ada untuk menciptakan database yang paling efektif dalam organisasi secara keseluruhan. Database ini akan menggerakkan setiap bagian penjualan yang ditargetkan dan aktifitas pemasaran pada basis konsumen.

7) Menggunakan kembali pengeahuan yang ada dari waktu ke waktu.

3. Personal Selling

a. Pengertian PersonalSelling

Perusahaan saat ini bergantung pada tenaga penjual atau sales

person untuk membidik dan mencari calon pembeli yang potensial,

menjadikan mereka pelanggan, kemudian mengembangkan bisnis.

Menurut Kotler dan Keller (2009) penjualan tatap muka adalah penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan. Sedangkan

menurut Tjiptono (2008) mendefinisikan penjualan tatap muka (personal


(34)

16

calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

Dari definisi di atas dapat dikatakanbahwa bahwa Personal

Selling merupakan cara yang efektif untuk merayu calon pembeli. Dengan terjadinya komunikasi dua arah yang memungkinkan adanya interaksi secara langsung antara dan pemasar calon konsumen, setidaknya akan meciptakan sebuah penilaian positif oleh pelanggan.

Program personal selling yang menggunakan wiraniaga (sales

people) dan menekankan dydac communication (komunikasi antar dua orang atau kelompok) memungkinkan perancangan pesan secara lebih

spesifik dan sesuai (customized), komunikasi yang lebih personal dan

pengumpulan umpan balik secara langsung dari para pelanggan (Chandra, 2005). Oleh karena itu, cara ini merupakan satu-satunya cara promosi yang dapat menggugah hati pembeli dengan segera, serta pada tempat dan waktu itu juga diharapkan calon konsumen memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan.

b. Tujuanpenjualan tatap muka (personal selling)

Menurut Kotler dan Keller (2009), mengungkapkan tujuan

penjualan tatap muka (personal selling) adalah sebagai berikut:


(35)

2) Menetapkan sasaran; memutuskan bagaimana mengalokasikan waktu mereka diantara calon dan pelanggan.

3) Berkomunikasi; mengkomunikasikan informasi tentang produk dan

jasa perusahaan tersebut.

4) Menjual; mendekati, melakukan presentasi, menjawab keberatan –

keberatan, dan menutup penjualan.

5) Melayani; menyediakan berbagai layanan kepada pelanggan,

memberikan konsultasi tentang masalah, memberikan bantuan teknis, merencanakan pembiayaan, dan melakukan pengiriman.

6) Mengumpulkan informasi; melakukan riset pasar dan melaksanakan

tugas intelejen.

7) Mengalokasikan; memutuskan pelanggan mana akan memperoleh

produk tidak mencukupi selama masa-masa kekurangan produk. Tenaga pemasar yang bertugas melakukan penjualan tatap muka (personal selling) dapat mengidentifikasi informasi pasar. Tenaga

pemasar tersebut sekaligus bertindak sebagai Market Intelegence yang

mencari tahu mengenai pesaing mereka.

c. Fungsi personalselling

Menurut Tjiptono (2008) mengungkapkan fungsi personal

selling sebagai berikut :

1) Prospecting (pencarian), yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan mereka


(36)

18

2) Targeting (penargetan), yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli.

3) Communicating (berkomunikasi), yaitu memberi informasi produk perusahaan kepada pelanggan.

4) Selling (penjualan), yaitu mendekati, mempresentasikan, dan mendemostrasikan mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan.

5) Servicing (pelayanan), yakni memberikan berbagai jasa dan

pelayanan kepada pelanggan.

6) Information gathering (pengumpulan informasi), yakni melakukan riset dan intelegen pasar.

7) Allocating (mengalokasikan), yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju.

d. Kriteria-kriteria personal selling

Menurut Tjiptono (2008), mengemukakan penjual yang

melaksanakan personal selling harus mempunyai kriteria-kriteria sebagai

berikut:

1) Salesmanship (keahlian berdaganag)

Penjual harus memiliki pengetahuan tentang produk dan menguasai seni menjual. Seperti cara mendekati pelanggan, memberikan presentasi, mengatasi penolakan, dan mendorong pembelian.


(37)

Penjual harus mempunyai kemampuan untuk bernegosiasi tentang syarat-syarat penjualan.

3) Relationship marketing (hubungan pemasaran)

Penjual harus tahu cara membina dan memelihara hubungan baik dengan para pelanggan.

e. Langkah-langkah personal selling

Menurut Kotler (2009) langkah-langkah personal selling adalah

sebagai berikut :

1) Pendekatan pendahuluan

Pada tahap ini wiraniaga perlu belajar sebanyak mungkin tentang perusahaan dan calon pelanggan (apa yang dibutuhkan, siapa yang terlibat dalam keputusan pembelian) dan pembelinya (karakteristik pribadi dan gaya pembelian mereka), mengumpulkan informasi, melakukan penjualan langsung. Tugas lainnya adalah memutuskan pendekatan hubungan terbaik, yang mungkin berupa kunjungan pribadi, telepon atau surat. Akhirnya, wiraniaga tersebut seharusnya merencanakan seluruh strategi penjualan untuk pelanggan tersebut.

2) Presentasi dan peragaan

Pada tahap ini wiraniaga harus menyampaikan ”cerita” produk-produk

tersebut kepada pembeli, dengan mengikuti rumus AIDA untuk

memperoleh perhatian (attention), mempertahankan minat (interest),


(38)

20

Wiraniaga tersebut menggunakan pendekatan fitur (feature),

keuntungan (advantage), manfaat (benefit), dan nilai (value) atau

FABV.

3) Mengatasi keberatan

Pada tahap ini wiraniaga harus dapat mengatasi keberatan yang diajukanoleh konsumen melalui pendekatan yang positif, seperti meminta pembeli menjelaskan keberatan mereka, bertanya kepada pembeli dengan cara yang mengharuskan pembeli tersebut menjawab sendiri keberatan-keberatannya, menyangkal kebenaran keberatan tersebut, atau mengubah keberatan menjadialasan untuk membeli. Menangani dan mengatasi keberatan adalah bagian dari kemampuan negosiasi yang lebih luas.

4) Menutup penjualan

Proses personal selling dimana wiraniaga menanyakan apa yang

hendak dipesan oleh pelanggan. Pada tahap ini, wiraniaga mencoba untuk menutup penjualan. Wiraniaga harus mengetahui bagaimana mengenali tanda-tanda penutupan pembeli, termasuk tindakan-tindakan fisik, pernyataan atau komentar, dan pertanyaan sehingga konsumen mau melakukan pembelian. Sebagai contoh, pelanggan mungkin duduk condong ke depan dan mengangguk menyetujui atau menanyakan harga dan syarat pembayaran kredit.


(39)

Tindak lanjut dan pemeliharaan diperlukan jika wiraniaga tersebut ingin memastikan kepuasan pelanggan dan kelanjutan bisnis. Langsung setelah melakukan penutupan, wiraniaga tersebut seharusnya mempertegas perincian yang diperlukan mengenai waktu pengiriman, syarat pembelian, dan hal-hal lain yang dirasakan penting bagi pelanggan tersebut. Wiraniaga juga seharusnya menyusun rencana pemeliharaan dan pertumbuhan untuk pelanggan tersebut.

B. Penelitian Terdahulu

Winanda dan Othman (2013) melakukan penelitian tentang Pengaruh

Customer Relationship Management Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah Pada PT. Bank Riau Kepri Cabang Utama Pekanbaru. Populasi penelitian ini adalah nasabah PT. Bank Riau Kepri Cabang Utama Pekanbaru yang

menggunakan SMS Banking dan Mobile Banking. Sampel penelitian sebanyak

50 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan variabel CRM memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel tingkat kepuasan nasabah pada PT. Bank Riau Kepri Cabang Utama Pekanbaru.

Bhaskara dkk (2014) melakukan penelitian tentang Customer

Relationship Management (CRM) dan Personal Selling Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pada PT Virgo Ekspres Tours & Travel Manado. Populasi penelitian 1239 pelanggan dengan jumlah sampel 100 responden. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian


(40)

22

terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna jasa Tours & Travel. Customer

Relationship Management (CRM), berpengaruh secara parsial terhadap

Kepuasan Konsumen. Personal selling berpengaruh secara parsial terhadap

Kepuasan Konsumen.

Ersi dan Samuel (2014) melakukan penelitian tentang Analysis CRM, Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Produk UKM Berbasis Bahan Baku Terigu di Jawa Timur. Populasi penelitian adalah seluruh konsumen UKM tepung terigu di Jawa Timur, dan sampel sebanyak 139 pemilik UKM yang dipilih

dengan teknik convenience sampling, dan teknik analisis yang digunakan

adalah model Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian

membuktikan bahwa CRM memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan konsumen dan kepuasan berpengaruh positif terhadap loyalitas.

C. Penurunan Hipotesis

1. Pengaruh Customer Relationship Management (CRM) dan Personal

Selling terhadap Kepuasan Konsumen

Strategi costumer relationship management yang diterapkan

perusahaan perlu dikomunikasikan kepada konsumen melalui kegiatan

personal selling. Perpaduan antara CRM dan personal selling dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kepuasan konsumen. Kegiatan

costumer relationship management yang baik tanpa disertai personal selling yang baik, maka kepuasan pelanggan akan sulit tercapai, begitu


(41)

menerapkan strategi costumer relationship management yang baik, maka kepuasan konsumen juga akan sulit tercapai.

Penelitian yang dilakukan Bhaskara dkk (2014) menunjukkan CRM dan personal selling berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen. Dari uraian di atas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :

H1 : Customer Relationship Management (CRM) dan Personal Selling

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.

2. Pengaruh Customer Relationship Management (CRM) terhadap Kepuasan

Konsumen

CRM bertujuan untuk menghasilkan kepuasan pelanggan akan suatu produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Melalui CRM, perusahaan dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, dimana perusahaan dapat mengetahui kebutuhan pelanggan dan menyediakan pilihan produk atau layanan yang sesuai dengan permintaan mereka. Jika perusahaan secara pasti mengetahui kebutuhan dari konsumennya, maka konsumen akan menjadi puas.

Penelitian yang dilakukan Ersi dan Samuel (2014), Bhaskara dkk

(2014), serta Winanda dan Othman (2013) menunjukkan Customer

Relationship Management (CRM), berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen. Dari uraian di atas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :

H2 : Customer Relationship Management (CRM) berpengaruh positif dan


(42)

24

3. Pengaruh Personal Selling terhadap Kepuasan Konsumen

Pendekatan dan presentasi tentang produk yang disampaikan oleh

sales person menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam menentukan

kepuasan konsumen. Dengan adanya penjualan secara personal selling,

konsumen akan merasa lebih diperhatikan dan meningkatkan kepuasan konsumen.

Penelitian yang dilakukan Bhaskara dkk (2014) menunjukkan

personal selling berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen. Dari uraian di atas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut :

H3 : Personal Selling berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan konsumen.

D. Model Penelitian

Selanjutnya berdasarkan uraian dan penjelasan tersebut, maka dibuat model penelitian sebagai berikut :

H2

H1

H3

Keterangan:

= Pangaruh parsial = Pengaruh simultan

Gambar 2.1. Model Penelitian

Customer relationship management (CRM)

Personal selling

Kepuasan konsumen


(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sumber Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory, 2008). Sumber data primer pada penelitian ini adalah data yang dikumpulkan berdasarkan hasil pengisian daftar pertanyaan yang telah disiapkan terlebih dahulu. Data diperoleh dengan menyebarkan daftar pertanyaan (kuesioner) secara langsung kepada konsumen yang menggunakan produk Toyota Nasmoco Bantul.

A. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang membeli

atau menggunakan jasa reparasi/service di Toyota Nasmoco Bantul.

2. Sampel

Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian

ini adalah purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan

menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Dalam penelitian ini kriteria yang digunakan sebagai sampel adalah:


(44)

26

a. Responden sedang melakukan pembelian atau menggunakan jasa

reparasi/service di Toyota Nasmoco Bantul.

b. Responden sudah pernah membeli atau menggunakan jasa

reparasi/service Toyota Nasmoco Bantul minimal 2 kali. Responden

yang pernah membeli atau menggunakan jasa reparasi/service 2 kali

diharapkan pelanggan sudah memiliki pengalaman terhadap Toyota Nasmoco Bantul.

Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus (Djarwanto dan Subagyo, 2011):

2 1 Zα/2 n = 4 E

n = Jumlah sampel

Z = Nilai Z pada α/2

α = Taraf signifikansi

E = Tingkat kesalahan pengambilan sampel maksimum yang

diinginkan peneliti.

Untuk menentukan jumlah sampel, peneliti menetapkan tingkat

kesalahan data yang masih dapat ditolerir (α) sebesar 5%. Dengan demikian, maka Z ½ α = 1,96 (dari tabel Z). Besarnya deviasi sampling

maksimum (tingkat penyimpangan/kesalahan maksimum yang bisa diterima) merupakan keputusan subyektif, dimana peneliti bebas


(45)

ditetapkan sebesar 10% sehingga tingkat kebenarannya adalah 90%.

Dengan Z = 1,96; α = 5% dan E = 10%, maka:

1 1,96 2 n =

4 0,1

= 96,04 (dibulatkan menjadi 100 responden)

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket (kuesioner). Kuesioner adalah kumpulan dari daftar pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang dengan kriteria yang sudah ditentukan (dalam hal ini adalah responden), dan cara menjawab juga dilakukan dengan tertulis. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.

Skala yang digunakan dalam pengukuran data adalah skala likert. Skala likert ini digunakan untuk mengukur setiap pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk memilih salah satu dari jawaban yang tersedia. Peneliti mengajukan pertanyaan kepada responden dalam bentuk kuesioner kepada responden mengenai masalah yang berhubungan dengan data yang diperlukan yang merupakan data primer. Masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor itulah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam skala likert. Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut:

a. Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

b. Setuju (S) diberi skor 4


(46)

28

d. Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

e. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional digunakan sebagai petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur, dengan menggunakan indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel secara terperinci.

Definisi operasional variabel penelitian disajikan pada table 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi operasional Indikator

Variabel bebas (independent):

Customer Relationship Management

(CRM) (X1)

CRM merupakan strategi yang baik untuk tetap dapat menjalin hubungan dengan pelanggan yang sudah ada sebelumnya, karena dapat menekan

pengeluaran yang berlebih dan tidak dibutuhkan, serta dapat menarik pelanggan yang baru

a. Tingkat kemudahan pelanggan

mendapatkan informasi melalui media elektronik.

b. Tingkat penggunaan aplikasi database pelanggan

c. Tingkat profesionalisme karyawan d. Tingkat pelayanan karyawan

e. Tingkat kemampuan karyawan dalam menjaga hubungan baik dengan pelanggan f. Tingkat kemudahan melakukan transaksi g. Tingkat ketersediaan pelayanan konsumen h. Tingkat penanganan keluhan

Tingkat hubungan berkelanjutan

j. Tingkat pengetahuan perusahaan mengenai data pelanggan

k. Tingkat keterlibatan pelanggan (Imasari dan Nursalin, 2011)

Personal Selling (X2)

Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan

a. Tenaga penjual berpenampilan rapi b. Tenaga penjual berkunjung pada waktu

yang tepat untuk menawarkan produk c. Tenaga penjual telah mengenalkan identitas

diri sebelum menawarakan produk d. Tenaga penjual bersikap ramah ketika

menyapa calon konsumen

e. Tutur bahasa yang disampaikan penjual mudah di mengerti


(47)

pihak lain f. Tenaga penjual menguasai pengetahuan tentang produknya

g. Tenaga penjual menjelaskan secara rinci mengenai kualitas produk

h. Tenaga penjual menjelaskan secara rinci mengenai keunggulan produk

i. Tenaga penjual mau menanyakan keberatan yang dirasakan pembeli

j. Tenaga penjual bersikap ramah ketika menghadapi keberatan pembeli

k. tenaga penjual bisa menjawab keberatan pembeli secara jelas

l. Tenaga penjual mampu menenggapi keberatan pembeli

m. Tenaga penjual tidak bersikap memaksa ketika menanyakan pesanan

n. Tenaga penjual menanyakan pesanan setelah saya benar-benar memahami apa yang dikatakannya

(Rahman, 2010) Variabel terikat

(dependent): Kepuasan Konsumen(Y)

Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang dirasakannya dengan yang diharapkannya

a. Tingkat kepuasan konsumen secara keseluruhan

b. Kesesuaian produk atau pelayanan yang ditawarkan dengan harapan konsumen c. Tingkat kepuasan konsumen selama

menjalin hubungan dengan perusahaan (Bhaskara, dkk, 2014)

D. Uji Kualitas Instrumen

Setelah penyusnan kuesioner, maka selanjutnya dilakukan pengujian validitas dan realibilitas untuk menguji indikator-indikator pertanyaan pada kuesioner.

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan pada sejauh mana suatu alat mampu

mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data


(48)

30

oleh peneliti dengan kata yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian (Sugiyono 2012:455). Dalam penelitian ini uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat validitas dari item pertanyaan. Valid atau tidaknya

suatu instrumen dapat diketahui dengan membandingkan indeks kolerasi

product moment person dengan menggunakan software SPSS for Windows dengan tarif signifikan 5%.

Kriteria perhitungan sebagai berikut :

a. Apabila signifikan hasil korelasi ≤ 0,05 (5%), maka item pertanyaan dinyatakan valid.

b. Apabila signifikan hasil korelasi ≥ 0,05 (5%) maka item pertanyaan

dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan piositif (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliable apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menunjukkan data yang tidak berbeda (Sugiyono 2012:456). Uji reliabilitas menggunakan software SPSS for

Windows dan diukur dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha.

Kriteria perhitungan sebagai berikut :

a. Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikan 60%


(49)

b. Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikan 60% atau 0,6 maka item pertanyaan tersebut tidak reliabel.

E. Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis 1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan analisis data yang bertujuan untuk menggambarkan profil responden atau subjek penelitian dan atau karakteristik data yang disajikan dalam bentuk tabel statistik deskriptif (Umar, 2000).

2. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda. Model yang digunakan dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e

Keterangan:

Y = Variabel dependen (kepuasan konsumen) a = Konstanta regresi

b1 = Koefisien regresi dari variabel customer relationship management

b2 = Koefisien regresi variabel personal selling

X1 = Variabel customer relationship management

X2 = Variabel personal selling


(50)

32

b. Uji Hipotesis secara Simultan ( Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel-variabel independen secara simultan terhadap variabel-variabel dependen.

1) Jika nilai p-value (sig) >  (0,05), maka Ho diterima berarti variabel

independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai p-value (sig) <  (0,05), maka Ho ditolak berarti variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

c. Uji Hipotesis secara Persial (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara masing-masing variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.

1) Jika nilai p-value (sig) >  (0,05), maka Ho diterima berarti variabel

independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai p-value (sig) <  (0,05), maka Ho ditolak berarti variabel

independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

d. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur proporsi variasi variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas. Nilai koefisien


(51)

Koefisien R square akan bernilai 0 apabila tidak ada variasi variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas. Jika semua variasi variabel


(52)

34

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada konsumen yang menggunakan produk Toyota Nasmoco Bantul. Kuesioner dibagikan sendiri oleh peneliti sebanyak 100 kuesioner. Pengisian kuesioner dilakukan saat itu juga dan dilakukan pengecekan kelengkapannya sehingga terkumpul seluruhnya dan layak untuk dianalisis karena telah diisi secara lengkap.

B. Profil Responden

Responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin dan pendidikan. Deskripsi profil responden diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.1.

Deskripsi profil Responden

Dasar Klasifikasi Sub Klasifikasi Jumlah Prosentase (%) Jenis kelamin Laki-laki

Perempuan

66 34

66,0 34,0

Pendidikan SD

SMP SMA Perguruan Tinggi Lain-lain - 2 28 70 - 0 2,0 28,0 70,0 0 Sumber: Data primer diolah.


(53)

Tabel 4.1 menunjukkan jenis kelamin responden kebanyakan adalah laki-laki sebesar 66%. Sedangkan responden perempuan pada penelitian ini sebesar 34% dari total responden sebesar 100%. Prosentase responden dengan pendidikan SMP sebesar 2%, sedangkan responden yang berpendidikan SMA sebesar 28%. Prosentase terbesar responden adalah berpendidikan Perguruan Tinggi sebesar 70%. Dan prosentase terkecil dari penelitian ini yaitu responden yang berpendidikan SMP ( Sekolah Menegah Pertama).

C. Uji Kualitas Instrumen 1. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi

Product Moment. Item pertanyaan dinyatakan valid apabila dari hasil uji diperoleh nilai korelasi antara skor butir dengan skor total signifikan pada tingkat yang ditentukan yaitu 5%.

Tabel 4.2.

Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian

Variabel Butir R Sig Keterangan

Customer Relationship Management (X1)

1 2 3 4 5 6 7 0,663 0,801 0,811 0,791 0,837 0,822 0,801 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid


(54)

36 8 9 10 11 0,792 0,785 0,721 0,718 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Personal selling (X2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 0,724 0,815 0,723 0,827 0,872 0,879 0,838 0,819 0,704 0,790 0,749 0,760 0,756 0,821 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Kepuasan konsumen (Y) 1 2 3 0,910 0,906 0,879 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Sumber: Hasil olah data.

Tabel 4.2 menunjukkan nilai signifikansi yang diperoleh pada

masing-masing butir pertanyaan variabel customer relationship


(55)

signifikan yang ditentukan yaitu < 0,05. Hal ini berarti seluruh butir pertanyaan variable-variabel yang digunakan dalam penelitian ini valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Cronbach’s

Alpha, suatu instrumen dikatakan reliabel atau andal apabila nilai koefisien

Cronbach’s Alpha sama dengan atau lebih besar dari 0,6. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Customer Relationship Management Personal selling

Kepuasan konsumen

0,933 0,954 0,879

Reliabel Reliabel Reliabel Sumber: Hasil olah data.

Hasil pengujian reliabilitas pada Tabel 4.3 menunjukkan nilai

Cronbach’s Alpha pada semua variabel lebih besar dari 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan instrument yang dipakai dalam variabel adalah handal atau reliabel.


(56)

38

D. Uji Hipotesis dan Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji regresi berganda. Dikarenakan variabel yang akan diteliti pada penelitian ini lebih dari satu

variabel yaitu customer relationship management dan personal selling.

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis hubungan

antara variabel X dan Y. Hasil uji regresi pengaruh customer relationship

management (X1) dan personal selling (X2) terhadap kepuasan konsumen

Toyota Nasmoco Bantul (Y) disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.4. Hasil Uji Regresi

Variabel Penjelas Standardized

Coefficients

p-value (sig.t) Customer Relationship Management (X1) 0,405 0,000

Personal selling (X2) 0,426 0,000

F statistic 72,141

p-value (sig.F) 0,000

Adj R-square 0,590

Sumber: Hasil olah data.

Hasil uji regresi pada Tabel 4.4 diperoleh persamaan regresi:


(57)

1. Uji Signifikansi Simultan (uji Statistik F)

Hasil perhitungan pada Tabel 4.6 diperoleh nilai sig. F (0,000) <

α (0,05) yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel

-variabel customer relationship management dan personal selling secara

simultan (bersama- sama) terhadap kepuasan konsumen Toyota Nasmoco Bantul. Hipotesis pertama diterima.

2. Uji Signifikansi Parsial (uji Statistik t)

a. Pengaruh customer relationship management terhadap kepuasan

konsumen Toyota Nasmoco Bantul

Variabel kelompok referensi memiliki koefisien arah positif

sebesar 0,405 dan p-value sebesar 0,000, berarti customer relationship

management memiliki pengaruh positif (searah) dan signifikan terhadap

kepuasan konsumen Toyota Nasmoco Bantul. Semakin baik customer

relationship management yang dijalankan perusahaan maka kepuasan konsumen pada Toyota Nasmoco Bantul juga akan semakin meningkat. Dalam hal ini, dapat dijelaskan apabila seorang konsumen menyampaikan hal yang berkaitan dengan produk yang dibeli dengan konsumen lainnya dengan sangat baik, tentunya akan berdampak dapat mempengaruhi konsumen lain untuk membeli produk tersebut karena para konsumen merasakan kepuasan dari produk tersebut. Hasil penelitian ini didukung oleh pernyataan Gaspers (dalam Nasution, 2005) yang mengatakan bahwa kepuasan konsumen sangat bergantung kepada


(58)

40

persepsi dan harapan konsumen. Adapun faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen antara lain : yang pertama yaitu kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan konsumen ketika sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen produk. Yang kedua yaitu, pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun pesaing-pesaingnya. Yang terkahir yaitu, pengalaman dari teman-teman. Sehingga hipotesis kedua diterima.

b. Pengaruh personal selling terhadap kepuasan konsumen Toyota

Nasmoco Bantul. Variabel personal selling memiliki koefisien arah

positif sebesar 0,426 dan p-value sebesar 0,000, berarti personal selling

memiliki pengaruh positif (searah) dan signifikan terhadap kepuasan

konsumen Toyota Nasmoco Bantul. Semakin baik personal selling

maka kepuasan konsumen Toyota Nasmoco Bantul juga akan semakin meningkat. Karena, apabila penjual melakukan penjualan secara langsung atau tatap muka dengan konsumen, akan meyakinkan dan mempengaruhi pembeli dalam mengambil keputusan pembelian produk yang ditawarkan. Sehingga, konsumen akan tertarik untuk membeli produk tersebut. Apabila produk yang ditawarkan sesuai dengan penyampaian penjual, maka konsumen akan puas. Maka dapat

dikatakan, semakin baik personal selling yang dilakukan oleh penjual


(59)

3. Koefisien Determinasi (Adj-R2)

Nilai Adj R-square yang diperoleh pada penelitian ini sebesar

0,590 menunjukkan variabel customer relationship management dan

personal selling mampu menjelaskan variasi kepuasan konsumen Toyota Nasmoco Bantul sebesar 59%. Sedangkan sisanya sebesar 41% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model atau yang tidak diteliti oleh peneliti. Seperti kualitas produk, kualitas pelayanan, servis quality, dan lain-lain.

E. Pembahasan

Hasil uji regresi menunjukkan customer relationship management dan

personal selling secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan konsumen. Strategi costumer relationship management yang

diterapkan Toyota Nasmoco Bantul perlu dikomunikasikan kepada konsumen

melalui kegiatan personal selling. Perpaduan antara CRM dan personal

selling dapat membantu Toyota Nasmoco Bantul dalam meningkatkan

kepuasan konsumen. Kegiatan costumer relationship management yang baik

tanpa disertai personal selling yang baik, maka kepuasan pelanggan akan sulit

tercapai, begitu juga sebaliknya jika personal selling kurang cakap, meskipun

Toyota Nasmoco Bantul menerapkan strategi costumer relationship

management yang baik, maka kepuasan konsumen juga akan sulit tercapai. Hasil penelitian ini sesuai dengan Bhaskara dkk (2014) yang menunjukkan


(60)

42

CRM dan personal selling berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan

konsumen.

Customer relationship management berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. CRM bertujuan untuk menghasilkan kepuasan pelanggan akan suatu produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Melalui CRM, Toyota Nasmoco Bantul dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, dimana Toyota Nasmoco Bantul dapat mengetahui kebutuhan pelanggan dan menyediakan pilihan produk atau layanan yang sesuai dengan permintaan mereka. Jika Toyota Nasmoco Bantul secara pasti mengetahui kebutuhan dari konsumennya, maka konsumen akan menjadi puas. Dalam hal ini, dapat dijelaskan apabila seorang konsumen Toyota Nasmoco Bantul menyampaikan hal yang berkaitan dengan produk yang dibeli dengan konsumen lainnya dengan sangat baik, tentunya akan berdampak dapat mempengaruhi konsumen lain untuk membeli produk dari Toyota Nasmoco Bantul tersebut karena para konsumen merasakan kepuasan dari produk tersebut. Hasil penelitian ini didukung oleh pernyataan Gaspers (dalam Nasution, 2005) yang mengatakan bahwa kepuasan konsumen sangat bergantung kepada persepsi dan harapan konsumen. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan konsumen antara lain : yang pertama yaitu kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan konsumen ketika sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen produk. Yang kedua yaitu, pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan maupun pesaing-pesaingnya. Hasil


(61)

penelitian ini sesuai dengan Ersi dan Samuel (2014), Bhaskara dkk (2014),

serta Winanda dan Othman (2013) yang menunjukkan Customer Relationship

Management (CRM), berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen.

Personal selling berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Pendekatan dan presentasi tentang produk yang disampaikan oleh

sales person menjadi bahan pertimbangan konsumen dalam menentukan

kepuasan konsumen. Dengan adanya kegiatan penjualan secara personal

selling yang dilakukan Toyota Nasmoco Bantul, konsumen akan merasa lebih diperhatikan dan meningkatkan kepuasan konsumen. Karena, apabila penjual melakukan penjualan secara langsung atau tatap muka dengan konsumen, akan meyakinkan dan mempengaruhi pembeli Toyota Nasmoco Bantul dalam mengambil keputusan pembelian produk yang ditawarkan. Sehingga, konsumen akan tertarik untuk membeli produk tersebut. Apabila produk yang ditawarkan Toyota Nasmoco Bantul sesuai dengan penyampaian penjual,

maka konsumen akan puas. Maka dapat dikatakan, semakin baik personal

selling yang dilakukan oleh penjual akan semakin besar kepuasan konsumen. Hasil penelitian ini sesuai dengan Bhaskara dkk (2014) yang menunjukkan


(62)

44

44

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan:

1. Customer relationship management dan personal selling secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen Toyota Nasmoco

Bantul. Karena CRM dan personal selling sama-sama saling berpengaruh

dalam menciptakan kepuasan konsumen. Adanya CRM tanpa ada personal

selling yang baik dengan pelanggan maka kepuasan pelanggan kurang baik.

2. Customer relationship management berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Toyota Nasmoco Bantul. Semakin baik

customer relationship management yang dijalankan perusahaan maka kepuasan konsumen pada Toyota Nasmoco Bantul juga akan semakin meningkat.

3. Personal selling berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

konsumen Toyota Nasmoco Bantul. Semakin baik personal selling maka

kepuasan konsumen Toyota Nasmoco Bantul juga akan semakin meningkat. Karena, apabila penjual melakukan penjualan secara langsung atau tatap muka dengan konsumen, akan meyakinkan dan mempengaruhi pembeli dalam mengambil keputusan pembelian produk yang ditawarkan


(63)

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan tersebut maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Manajer Toyota Nasmoco Bantul hendaknya memperhatikan faktor-faktor

Customer relationship management dan personal selling karena terbukti kedua faktor ini berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

2. Variabel yang mempengaruhi kepuasan konsumen perlu ditambahkan

atribut produk, Seperti kualitas produk, kualitas pelayanan, servis quality, dan lain-lain.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:

1. Faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen yang diteliti hanya

customer relationship management dan personal selling sehingga nilai koefisien determinasi yang diperoleh masih rendah yaitu sebesar 59%.

2. Dalam penelitian ini perusahaan yang diteliti hanya di perusahaan Toyota


(64)

46

DAFTAR PUSTAKA

Bhaskara, S.U.P, Silvya L. Mandey, S.L, dan Olivia Nelwan, O. 2014. Customer

Relationship Management (CRM) dan Personal Selling Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Pt Virgo Ekspres Tours & Travel Manado. Jurnal EMBA 99 Vol.2 No.1 Maret. ISSN 2303-1174. Hal. 99-110

Buttle, F. 2007. Customer Relationship Management (Manajemen Hubungan

Pelanggan) Concepts and Tools. Malang: Bayumedia.

Chandra, G. 2005. Strategi dan Program Pemasaran, ANDI, Yogyakarta.

Cooper, R.D & Emory, C.W. 2008. Metode Penelitian Bisnis, Jilid I & II, Edisi

Kelima, Alih Bahasa Elen Gunawan & Imam Nurmawan. Jakarta: Erlangga.

Djarwanto, P.S dan Subagyo, P. 2011. Statistik Induktif. Edisi 4. Yogyakarta:

BPFE.

Engel J.F, Blackwell R.D, Miniard P.W. 2004. Perilaku Konsumen. Edisi VI.

Jakarta: Binarupa Aksara.

Ersi, D.Y dan Samuel. H. 2014. Analisis Crm, Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas

Produk UKM Berbasis Bahan Baku Terigu di Jawa Timur. Jurnal

Manajemen Pemasaran, Vol. 8, No. 1, ISSN 1907-235X.

Giese & Cote. (2000). Academy of Marketing Science Review. Defining Consumer

Satisfaction Volume 2000 No. 1 Available:

http://www.amsreview.org/articles/giese01-2000.pdf

Heru, D.A. 2003, Pengenalan Customer Relationship Management. Ilmu

Komputer.Com.

Imasari, K dan Nursalin, K.K. 2011. Pengaruh Customer Relationship

Management Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT BCA Tbk Influence of Customer Relationship Management Toward Customer Loyalty on PT. BCA Tbk. Jurnal Fokus Ekonomi (FE), Desember, Hal. 183 - 192 Vol. 10, No. 3. ISSN: 1412-3851.

Kotler, P. 2009. Marketing Management Analysis, Planning, Analysis,

Implementation and Control. Millenium Edition. Prentice-Hall, Inc. New Jersey.

Kotler, P dan Keller, K.L. 2009. Manajemen Pemasaran, Alih bahasa Benyamin


(65)

Lupiyoadi, R. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : Salemba Empat.

Montana, S dan Noor, M.M. 2010. Pengembangan Customer Relationship

Management Berbasis Sistem E-Commerce.CommIT, Vol. 4 No. 2 Oktober

2010, hlm. 139 – 149

Moore, P. 2005. Menguasai CRM (Manajemen Hubungan Konsumen) Dalam

Seminggu. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.

Nasution, M.N. 2005. Manajemen mutu terpadu (edisi 2). Bogor : Ghalia

Indonesia

Peter, J Paul dan Olson, Jerry C. 2005. Customer Behaviour and Marketing

Strategy. 4th Edition. New York : McGraw Hill Co.

Rangkuti, F. 2011. Riset Pemasaran. Cetakan ke 10. Jakarta : Percetakan PT.

Gramedia.

Umar, H. 2000. Metode Riset Ilmu Administrasi : Ilmu Aministrasi Negara,

Pembangunan dan Administrasi Niaga. Jakarta: PT. Gramedia.

Rahman, C.N. 2010. Pengaruh Personal Selling Terhadap Keputusan Pembelian

Produk Tianshi Group (Studi pada Tianshi Group stokis 124 jalan Pasar Besar 104 Malang). Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. PT Ghalia Indonesia. Jakarta.

Suroso, J.S. 2004. Customer Relationship Management (CRM):

Perkembangannya ke Masa Depan. Majalah Ekonomi dan Komputer No.2

Tahun XII.

Temporal, P dan Trott, M. 2002. Romancing The Customer Memaksimalkan nilai

merek melalui Relationship Management. Jakarta: PT. Salemba Empat Patria.

Tjiptono, F. 2005. Service, Quality And Satisfaction. Penerbit Andi.Yogyakarta

Tjiptono, F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.

Tunggal, W.A. 2008. Dasar-dasar Customer Relationship Management (CRM).

Jakarta: Harvarindo.

Wijaya, S. F., & Darudianto, S. 2009. ERP & Solusi Bisnis. Yogyakarta: Graha


(66)

48

Wilkie, W,L. 1994. Consumer Behavior. John Wiley & Sons. Canada.

Winanda, R.B. dan Othman, L. 2013. Pengaruh Customer Relationship Management Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah Pada PT Bank Riau

Kepri Cabang Utama Pekanbaru. Jurnal Aplikasi Bisnis, Vol. 4 No. 1,


(67)

Uji validitas variabel

customer relationship management

(CRM)

Correlations

Correlati ons

1 .612** .477** .432** .483** .443** .458** .446** .409** .398** .442** .663** .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 .612** 1 .654** .620** .557** .595** .538** .593** .593** .549** .551** .801** .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 .477** .654** 1 .670** .673** .634** .634** .623** .589** .465** .446** .811** .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 .432** .620** .670** 1 .633** .627** .525** .576** .598** .543** .528** .791** .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 .483** .557** .673** .633** 1 .717** .690** .616** .614** .565** .565** .837** .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 .443** .595** .634** .627** .717** 1 .705** .700** .567** .549** .485** .822** .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 .458** .538** .634** .525** .690** .705** 1 .691** .609** .470** .486** .801** .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 .446** .593** .623** .576** .616** .700** .691** 1 .633** .427** .456** .792** .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 .409** .593** .589** .598** .614** .567** .609** .633** 1 .590** .552** .785** .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 .398** .549** .465** .543** .565** .549** .470** .427** .590** 1 .701** .721** .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 .442** .551** .446** .528** .565** .485** .486** .456** .552** .701** 1 .718** .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 .663** .801** .811** .791** .837** .822** .801** .792** .785** .721** .718** 1 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5 X1_6 X1_7 X1_8 X1_9 X1_10 X1_11 totalX1

X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5 X1_6 X1_7 X1_8 X1_9 X1_10 X1_11 totalX1

Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-t ailed). **.


(68)

50

Uji reliabilitas variabel

customer relationship management

(CRM)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

100 100.0 0 .0 100 100.0 Valid

Excludeda

Total Cases

N %

Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a.

Reliabi lity Statisti cs

.933 11 Cronbach's


(1)

Uji reliabilitas variabel

customer relationship management

(CRM)

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

100

100.0

0

.0

100

100.0

Valid

Excluded

a

Total

Cases

N

%

Listwise deletion based on all

v ariables in the procedure.

a.

Reliabi lity Statisti cs

.933

11

Cronbach's


(2)

Uji validitas variabel

personal selling

Correlations

Correlati ons

1 .648** .593** .651** .592** .599** .504** .502** .433** .522** .420** .426** .460** .598** .724**

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

.648** 1 .636** .718** .655** .687** .615** .588** .482** .550** .536** .611** .582** .675** .815**

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

.593** .636** 1 .656** .647** .615** .552** .608** .300** .379** .401** .486** .499** .532** .723**

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

.651** .718** .656** 1 .824** .767** .630** .704** .395** .531** .453** .557** .542** .641** .827**

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

.592** .655** .647** .824** 1 .829** .750** .742** .510** .600** .550** .591** .657** .670** .872**

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

.599** .687** .615** .767** .829** 1 .774** .722** .526** .713** .615** .633** .601** .631** .879**

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

.504** .615** .552** .630** .750** .774** 1 .728** .575** .654** .625** .598** .616** .660** .838**

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

.502** .588** .608** .704** .742** .722** .728** 1 .587** .589** .560** .577** .580** .567** .819**

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

.433** .482** .300** .395** .510** .526** .575** .587** 1 .788** .701** .547** .541** .565** .704**

.000 .000 .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

.522** .550** .379** .531** .600** .713** .654** .589** .788** 1 .762** .605** .518** .648** .790**

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

.420** .536** .401** .453** .550** .615** .625** .560** .701** .762** 1 .596** .569** .623** .749**

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

.426** .611** .486** .557** .591** .633** .598** .577** .547** .605** .596** 1 .598** .651** .760**

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

.460** .582** .499** .542** .657** .601** .616** .580** .541** .518** .569** .598** 1 .653** .756**

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

.598** .675** .532** .641** .670** .631** .660** .567** .565** .648** .623** .651** .653** 1 .821**

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

.724** .815** .723** .827** .872** .879** .838** .819** .704** .790** .749** .760** .756** .821** 1

.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Pears on C orrelation Sig. (2-tailed) N

Pears on C orrelation Sig. (2-tailed) N

Pears on C orrelation Sig. (2-tailed) N

Pears on C orrelation Sig. (2-tailed) N

Pears on C orrelation Sig. (2-tailed) N

Pears on C orrelation Sig. (2-tailed) N

Pears on C orrelation Sig. (2-tailed) N

Pears on C orrelation Sig. (2-tailed) N

Pears on C orrelation Sig. (2-tailed) N

Pears on C orrelation Sig. (2-tailed) N

Pears on C orrelation Sig. (2-tailed) N

Pears on C orrelation Sig. (2-tailed) N

Pears on C orrelation Sig. (2-tailed) N

Pears on C orrelation Sig. (2-tailed) N

Pears on C orrelation Sig. (2-tailed) N X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X2_5 X2_6 X2_7 X2_8 X2_9 X2_10 X2_11 X2_12 X2_13 X2_14 totalX2

X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X2_5 X2_6 X2_7 X2_8 X2_9 X2_10 X2_11 X2_12 X2_13 X2_14 totalX2

Correlation is s ignif icant at t he 0.01 lev el (2-t ailed). **.


(3)

Uji reliabilitas variabel

personal selling

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

100

100.0

0

.0

100

100.0

Valid

Excluded

a

Total

Cases

N

%

Listwise deletion based on all

v ariables in the procedure.

a.

Reliabi lity Statisti cs

.954

14

Cronbach's


(4)

Uji validitas variabel kepuasan konsumen

Correlations

Correlations

1

.743**

.688**

.910**

.000

.000

.000

100

100

100

100

.743**

1

.704**

.906**

.000

.000

.000

100

100

100

100

.688**

.704**

1

.879**

.000

.000

.000

100

100

100

100

.910**

.906**

.879**

1

.000

.000

.000

100

100

100

100

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Y _1

Y _2

Y _3

totalY

Y _1

Y _2

Y _3

totalY

Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed).

**.


(5)

Uji reliabilitas variabel kepuasan konsumen

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

100

100.0

0

.0

100

100.0

Valid

Excluded

a

Total

Cases

N

%

Listwise deletion based on all

v ariables in the procedure.

a.

Reliabi lity Statisti cs

.879

3

Cronbach's


(6)

Regression

Variables Entered/Removed

b

Personal

selling

(X2), CRM

(X1)

a

.

Enter

Model

1

Variables

Entered

Variables

Remov ed

Method

All requested v ariables entered.

a.

Dependent Variable: Kepuasan konsumen (Y )

b.

Model Summary

.773

a

.598

.590

.48414

Model

1

R

R Square

Adjusted

R Square

St d. Error of

the Estimate

Predictors: (Constant), Personal selling (X2), CRM (X1)

a.

ANOVA

b

33.818

2

16.909

72.141

.000

a

22.736

97

.234

56.554

99

Regression

Residual

Total

Model

1

Sum of

Squares

df

Mean Square

F

Sig.

Predictors: (Const ant), Personal selling (X2), CRM (X1)

a.

Dependent Variable: Kepuasan konsumen (Y )

b.

Coeffi ci ents

a

.720

.254

2.835

.006

.422

.099

.405

4.264

.000

.422

.094

.426

4.488

.000

(Constant)

CRM (X1)

Personal selling (X2)

Model

1

B

St d. Error

Unstandardized

Coef f icients

Beta

St andardized

Coef f icients

t

Sig.

Dependent Variable: Kepuasan konsumen (Y )

a.