Penyiraman Penyulaman Penyiangan Pengendalian Hama dan Penyakit

Penanaman Penanaman dilakukan di dalam polibek dengan cara memasukkan umbi bibit ke lubang tanam yang telah dibuat di media tanam dalam polibek. Sebelum ditanam, umbi atau bibit dipotong seperempat bagian lalu dikeringanginkan. Umbi atau bibit ditanam dengan cara membenamkan setengah bagian umbi ke dalam tanah. Aplikasi Urin Domba Aplikasi urin domba dilakukan dengan cara melakukan kalibrasi sesuai dosis anjuran penyemprotan dengan konsentrasi 0, 200, dan 400 ccliter air dilakukan mulai 2 MST sampai pada akhir masa vegetatif yaitu 7 MST dengan interval 1 minggu, disemprot merata diseluruh permukaan daun tanaman. Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman terdiri dari penyiraman, penyulaman, penyiangan dan pengendalian hama dan penyakit.

a. Penyiraman

Penyiraman dilakukan setiap hari yaitu pagi atau sore hari. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor dan diusahakan agar tanahnya tidak terlalu basah. Pada waktu pembentukan umbi, penyiraman ditingkatkan intensitas, karena tanaman membutuhkan banyak air untuk membantu pembentukan umbi.

b. Penyulaman

Penyulaman dilakukan mulai awal pertumbuhan sampai umur 7 hari setelah tanam HST dengan mengganti umbi busuk atau mati dengan umbi yang sehat. Universitas Sumatera Utara

c. Penyiangan

Penyiangan dilakukan untuk mengendalikan gulma sekaligus menggemburkan tanah. Tumbuhan pengganggu perlu dikendalikan agar tidak menjadi saingan bagi tanaman utama dalam hal penyerapan unsur hara serta untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Penyiangan dilakukan secara manual dengan mencabut gulma agar perakaran tanaman tidak terganggu.

d. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian penyakit dilakukan dengan fungisida Fungstop, dengan konsentrasi 7 gl. Frekuensi penyemprotan dilakukan 1 minggu sekali dan apabila terserang penyakit dilakukan 2 kali seminggu . Hama dicegah dengan insektisida Blue-V dengan konsentrasi 7 gl. Interval penyemprotan dilakukan 1 minggu sekali. Penyemprotan harus merata sampai belakang sisi daun. Panen Panen dilakukan pada 60 HST, pada saat tanah kering agar terhindar dari penyakit. Beberapa tanda tanaman siap dipanen antara lain adalah 60 - 70 leher daun lemas, daun menguning, umbi padat tersembul sebagian di atas tanah, dan warna kulit mengkilap. Umbi dicabut beserta batangnya, lalu akar dan tanahnya dibersihkan. Pengeringan Cara mengeringkan adalah dengan mengeringanginkan bawang di dalam ruangan tanpa terkena sinar matahari . Yaitu mengikat beberapa rumpun bawang merah menjadi satu. Ikatan-ikatan bawang merah dijajarkan diatas tikar plastik dengan umbi berada dibawah dan daun diatas. Pengeringan dilakukan sampai penyusutan bobot umbi mencapai 20. Universitas Sumatera Utara Pengamatan Parameter a. Tinggi Tanaman cm Tinggi tanaman diukur mulai dari leher umbi sampai ke ujung daun tertinggi. Tinggi tanaman dihitung mulai 2 MST sampai 7 MST, yang dilakukan dengan interval 1 minggu sekali. b. Jumlah Anakan per Rumpun anakan Dihitung jumlah anakan yang terbentuk dalam satu rumpun, dilakukan pada umur 2 MST sampai 7 MST, yang dilakukan dengan interval 1 minggu sekali. c. Jumlah Daun per Rumpun helai Jumlah daun per rumpun dihitung dengan cara menghitung jumlah seluruh daun yang muncul pada anakan untuk setiap rumpunnya. Dimulai dari umur tanaman 2 MST sampai 7 MST, yang dilakukan dengan interval 1 minggu sekali. d. Bobot Basah Umbi per Sampel g Bobot basah umbi per sample ditimbang setelah dipanen. Dengan syarat umbi bersih dari tanah dan kotoran.

e. Bobot Basah Umbi per Plot g