3 Permodelan Rumah Kopi Dalam Pemberantasan Korupsi
Gambar 4.3 Permodelan Rumah Kopi Dalam Pemberantasan Korupsi
Sejumlah simulasi dan instrumen yang didesain untuk digunakan dalam pengembangan rumah kopi, yaitu:
1. In-Basket Exercise
Instrumen ini merupakan simulasi dari situasi nyata yang dihadapi masyarakat dalam menjalankan tugas sehari-hari. Bentuk dari simulasi ini adalah kumpulan dokumen atau kondisi yang harus direspon oleh para masyarakat. Pola ini pula merupakan upaya untuk menggali sebanyak- banyaknya model korupsi yang telah berkembang dan telah diketahui masyarakat secara sadar atau tidak.
2. Group Discussion
Kegiatan ini merupakan diskusi dimana masing-masing masyarakat diminta untuk membahas suatu masalah guna mencapai konsesus bersama. Diskusi Kegiatan ini merupakan diskusi dimana masing-masing masyarakat diminta untuk membahas suatu masalah guna mencapai konsesus bersama. Diskusi
3. Case Analysis
Dalam kegiatan tes ini para masyarakat diberi suatu materi permasalahan. masyarakat diminta untuk menganalisa permasalah tersebut dan juga diminta untuk membuat solusi pemecahannya.
4. Presentation
Dalam kegiatan ini para masyarakat diminta untuk menyampaikan presentasi. Bahan yang digunakan untuk presentasi ini adalah laporan yang telah ditulis dalam kegiatan Case Analysis.
5. Test of Creative Thingking
Dalam kegiatan ini, masyarakat diberi satu set pertanyaan yang mencakup berbagai situasi. Para masyarakat diminta untuk memberikan respon kreatif untuk menangani situasi tersebut.
6. Behavioral Event Interview
Dalam kegiatan Behavioral Event Interview, para asesor akan mengajukan pertanyaan yang berbasis perilaku kepada asesi. Pertanyaan akan berfokus pada kejadian kritikal di masa lalu yang menyangkut pekerjaan dan pernah dialami oleh asesi.
7. Role Play
Role play merupakan simulasi dimana masyarakat akan dihadapkan pada situasi tertentu; misalnya berhadapan dengan pejabat yang bermasalah atau dengan birokrasi yang tidak kooperatif.
8. Personality Test
Melalui instrumen ini, masyarakat diminta untuk mengisi kuisioner berupa tes kepribadian, yang mengukur beragam tipe kepribadian, tingkat kecerdasan emosi, minat untuk berprestasi dll.
9. Movie Discussion and Citizen Journalism
Melalui metode ini masyarakat diminta untuk mendiskusikan sebuah film tentang perilaku korupsi serta bagaimana penanganannya. Disisi lain masyarakat dibekali dengan pengetahuan untuk memaksimalkan keberadaan Melalui metode ini masyarakat diminta untuk mendiskusikan sebuah film tentang perilaku korupsi serta bagaimana penanganannya. Disisi lain masyarakat dibekali dengan pengetahuan untuk memaksimalkan keberadaan
Mencermati pernyataan Bung Hatta pada tahun 1970-an yang menyebut korupsi sebagai budaya. Maka jika hal ini ditandai sebagai pondasi awal frase budaya korupsi, berarti ada rentang waktu sekitar 40 tahun sejak “statemen” Bung Hatta itu digulirkan, sampai sekarang. Saat itu korupsi mungkin belum semassif sekarang. Namun budaya selalu bekerja dalam sistem bawah sadar dalam rentang waktu yang lama. Jangka waktu 40 tahun menjadi waktu yang cukup bagi pembentukan nalar koruptif masyarakat. Nalar ini yang tidak mentradisikan proses produksi. Hanya kenal budaya makan (konsumsi) dan abai pada budaya tanam (produksi). Ketika kebutuhan melangit tak tercukupi oleh gaji resmi, maka korupsi adalah jalan satu-satunya. Korupsi menjadi “jalur alternatif" untuk memenuhi hasrat (desire) akan nafsu hedonistis.
Jelas bahwa masifnya korupsi di negeri ini banyak dipengaruhi oleh faktor budaya masyarakat. Selain berharap pada KPK sebagai lembaga yang memberantas korupsi, kita sepatutnya melakukan gerakan kebudayaan, gerakan dekonstruksi “budaya korupsi”. Segala bentuk perilaku yang mengarah korupsi, mesti kita lawan. Dalam harapan ini konsep rumah kopi dan korupsi mengemuka sebagai alternatif membangun gerakan budaya, melibatkan, mendidik dan mengadvokasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi. Membangun budaya budaya pejuang, budaya tangan di atas, budaya memberi dan sebaliknya bukan budaya menerima, budaya berebut untuk mendapatkan kemenangan berupa kekuasaan dan harta dengan jalan korupsi.