Sanksi Pelanggaran Kode Etik

c. Sanksi Pelanggaran Kode Etik

Seluruh Pegawai Negeri Sipil maupun Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Keuangan wajib mematuhi dan berpedoman pada kode etik. Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran kode etik sesuai PMK Nomor 29/PMK.01/2007 sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 71/ PMK.01/2007, akan dijatuhi sanksi. Sanksi sebagaimana dimaksud berupa:

1) sanksi moral berupa permohonan maaf secara lisan dan/atau tertulis atau pernyataan penyesalan; dan/atau

2) hukuman disiplin berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980 dalam hal terjadi pelanggaran disiplin Pegawai Negeri Sipil. Kode etik dibuat untuk menuntun pegawai dalam bersikap dan berperilaku.

Pegawai dapat dikenakan sanksi moral apabila melanggar kode etik yang penyampaiannya dilakukan secara tertutup atau terbuka. Untuk itu telah ditetapkan KMK Nomor 293/KMK.01/2007 tentang Pendelegasian Wewenang kepada Para Pejabat di Lingkungan Departemen Keuangan untuk Memberikan Sanksi Moral atas Pelanggaran Kode Etik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Departemen Keuangan. Khusus untuk penyampaian sanksi moral secara terbuka dapat disampaikan oleh Pejabat yang berwenang atau Pejabat lain yang ditunjuk melalui: 1) Forum pertemuan resmi Pegawai Negeri Sipil; 2) Upacara bendera; 3) Papan pengumuman; 4) Media massa; atau 5) Forum lain yang dipandang sesuai untuk itu. Selain sanksi moral, hukuman disiplin dapat dijatuhkan bagi para pelanggar aturan kode etik yang telah dijatuhi sanksi moral namun tidak bersedia mengajukan permohonan maaf secara lisan dan/atau tertulis atau membuat pernyataan penyesalan. Hukuman disiplin yang dijatuhkan kepada pegawai kategori tersebut berupa hukuman disiplin ringan. Hukuman disiplin juga dapat langsung diberikan terhadap tindakan indisipliner yang dilakukan oleh pegawai Kementerian Keuangan bila ternyata tindakannya termasuk dalam kategori pelanggaran disiplin sesuai PP

30 tahun 1980. Bentuk hukuman yang dijatuhkan disesuaikan dengan tingkat 30 tahun 1980. Bentuk hukuman yang dijatuhkan disesuaikan dengan tingkat

Tabel 4.2. Perbandingan Sanksi Pelanggaran dan Lembaga yang Bertugas Memeriksa Pelanggaran Kode Etik dalam Aturan Kode Etik tiap Unit Eselon I

No Unit

Yang bertugas memeriksa Pelanggaran Kode Etik 1 DJP

Sanksi Pelanggaran

Sanksi moral dan/atau hukuman disiplin Majelis kode etik yang diatur dalam PMK Nomor 72/PMK.01/2007

2 DJBC Sanksi moral dan/atau hukuman disiplin Komisi Kode Etik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang dibentuk menurut Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor P-08/BC/2008 tentang Pembentukan, Susunan, Dan Tata Kerja Komisi Kode Etik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

3 DJA Sanksi moral dan/atau hukuman disiplin

Majelis kode etik

4 DJPB Sanksi moral dan/atau hukuman disiplin

Majelis Kode Etik

5 BPPK Sanksi moral dan/atau hukuman disiplin

Majelis Kode Etik

6 BKF Sanksi moral dan/atau hukuman disiplin

Majelis Kode Etik

7 DJPK Sanksi peringatan tertulis sesuai KMK Majelis Kode Etik yang diatur dalam PMK Nomor No.15/KMK.01/UP.06/1985 dan hukuman

72/PMK.01/2007

disiplin 8 DJPU

Sanksi dan/atau hukuman berupa hukuman Majelis Kode Etik yang diatur dalam PMK Nomor ringan, hukuman sedang, hukuman berat

02/ PM.8/2007 tentang perubahan atas PMK sesuai PP 30 dan pemotongan TKPKN.

Nomor 01/PM.8/2007

9 Itjen Sanksi profesi dan hukuman disiplin Belum disesuaikan dengan PMK 72 10 Setjen

Sanksi moral dan/atau hukuman disiplin Majelis Kode Etik yang diatur dalam PMK Nomor 72/PMK.01/2007

11 Bapepam- Sanksi moral dan/atau hukuman disiplin Majelis kode etik yang diatur dalam PMK Nomor LK

72/PMK.01/2007

12 DJKN Sanksi dan hukuman sesuai tingkat Majelis Kode Etik yang susunan, tugas, dan pelanggaran. Semua pelanggaran adalah

wewenangnya ditetapkan dengan Keputusan pelanggaran disiplin dan pelanggaran

Dirjen KN

hukum lainnya

Disarikan dari berbagai sumber.