BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Kawasan Metropolitan Mebidang
Kawasan Mebidang Medan, Binjai dan Deli Serdang saat ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah Propinsi Sumatera Utara dan juga sebagai pintu
gerbang keluar masuknya barang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, penyediaan fasilitas pendidikan tentunya lebih baik dibanding di daerah luar kawasan
metropolitan. Secara resmi kawasan Mebidang telah ditetapkan oleh Gubenur Propinsi Sumatera Utara sebagai Mebidang Metropolitan Area MMA pada tahun
1985. Wilayah Mebidang terdiri dari 40 kecamatan yang meliputi 21 kecamatan di Kota Medan, 5 kecamatan di Kota Binjai dan 14 kecamatan dari 33 kecamatan di
Kabupaten Deli Serdang.
Tabel 2.1 Wilayah Administrasi Mebidang
KabupatenKota Kecamatan
Medan Medan Tuntungan, Medan Selayang, Medan
Johor, Medan Amplas, Medan Denai, Medan Tembung, Medan Kota, Medan Area, Medan
Baru, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Sunggal, Medan Helvetia, Medan Petisah,
Medan Barat, Medan Timur, Medan Perjuangan, Medan Deli, Medan Labuhan,
Medan Marelan, dan Medan Belawan.
Binjai Binjai Selatan,Binjai Kota, Binjai Timur,
Binjai Utara, dan Binjai Barat Deli Serdang
Hamparan Perak, Labuhan Deli, Sunggal, Percut Sei Tuan, Batang Kuis, Tanjung
Morawa, Lubuk Pakam, Pagar Merbau, Beringin, Pantai Labu, Patumbak, Deli Tua,
Namo Rambe, dan Pancur Batu
Sumber: Kawasan Metropolitan Indonesia
Universitas Sumatera Utara
Menggunakan definisi Mebidang, daerah asal bersekolah dikelompokkan menjadi dua yaitu dalam daerah dan luar daerah. Dalam daerah merupakan asal
daerah mahasiswa bersekolah SMA atau sederajat yang berada pada kawasan Mebidang. Luar Daerah merupakan asal daerah mahasiswa bersekolah SMA atau
sederajat yang berada pada kawasan di luar Mebidang. Konsep Mebidang penulis gunakan sebagai perbandingan potensi mahasiswa yang bersekolah SMA atau
sederajat. Mebidang dipilih sebagai dasar pengelompokkan karena kawasan metropolitan memberikan gambaran kemajuan kota di dalam kawasan tersebut di
berbagai bidang.
2.2 Skala Pengukuran
Kesesuaian antara macam data dengan metode analisis statistiknya didasarkan pada skala pengukuran datanya. Ada empat macam skala pengukuran yaitu:
1. Skala nominal
Angka yang berfungsi hanya untuk membedakan, merupakan identitaslambangsimbol, urutan tidak berlaku, operasi matematika juga tidak
berlaku, misalnya jenis kelamin. 2.
Skala ordinal Angka yang berfungsi sebagai nominal dan juga menunjukkan urutan,
misalnya tingkat kualitas. 3.
Skala interval Angka yang selain berfungsi sebagai nominal dan ordinal juga menunjukkan
jarak yang sama, titik nol letaknya sembarang dan dipergunakan untuk rating misalnya kenaikan suhu.
4. Skala rasio
Angka yang berfungsi sebagai nominal, ordinal dan interval. Skala rasio memiliki titik nol yang tidak sembarang misalnya tinggi badan.
Skala pengukuran variabel, menggambarkan pemahaman terhadap data yang dimiliki. Skala pengukuran variabel dibagi menjadi katagorik
nominal,ordinal dan numerik rasio,interval
Universitas Sumatera Utara
2.3 Klasifikasi Data