MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IIC SD NEGERI 106164 SAMBIREJO TIMUR TAHUN AJARAN 2015/2016”.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IIC

SD NEGERI 106164 SAMBIREJO TIMUR TAHUN AJARAN

2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Guru Sekolah Dasar

OLEH:

PUTRI DWI ANGGRAINI 1123311054

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

PUTRI DWI ANGGRAINI, NIM : 1123311054, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IIC SD Negeri 106164 Sambirejo Timur Tahun Ajaran 2015/2016”.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Perkalian Bilangan Dua Angka menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think

Pair Share.

Penelitian ini terdiri dari dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri 106164 Sambirejo Timur Tahun Ajaran 2015/2016 yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Alat yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes dan lembar observasi. Melakukan tahapan yaitu tahapan perencanaan, tindakan, refleksi dan evaluasi. Objek penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pokok Perkalian Bilangan Dua Angka.

Dari hasil analisa data pre test diperoleh nilai rata-rata 47,36 dengan ketuntasan klasikal sebesar 16%, nilai pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 64,08 dengan ketuntasan klasikal sebesar 60%, nilai pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 76,48 dengan ketuntasan klasikal sebesar 88%. Hasil penilaian rencana pembelajaran (APKG I) pada siklus I adalah 64,58% dan penilaian pelaksanaan pembelajaram (APKG II) siklus I adalah 65%. Hasil penilaian rencana pembelajaran (APKG I) siklus II adalah 88,54% dan penialaian pelaksanaan pembelajaran (APKG II) siklus II 89,37%. Sedangkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I adalah 68,75% dan siklus II adalah 91,67%.


(6)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pokok Perkalian Bilangan Dua Angka di Kelas IIC SD Negeri 106164 Sambirejo Timur.


(7)

MOTTO

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak

mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya

pendengaran, penglihatan dan semuanya akan diminta

pertanggungjawabannya.

(Terjemahan Al-

Qur’an Surat Al Isro’ ayat : 36)

Wahai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan

sholatmu sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta

orang-orang yang sabar.

(Terjemahan Al-

Qur’an Surat Al

-Baqarah ayat: 45)

Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri

handayani

(Ki Hajar Dewantara)


(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah Swt, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan nikmat kesehatan dan hikmah kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IIC SD Negeri 106164 Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP, Unimed.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan;

2. Bapak Dr. Nasrun, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan;

3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan;

4. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi;

5. Bapak Drs. Robenhart Tamba, M.Pd, Bapak Drs. Arifin Siregar, M.Pd, dan Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd selaku Dosen Penyelaras I, II, dan III; 6. Seluruh civitas akademika Universitas Negeri Medan yang telah memberikan

pengetahuan dan jasanya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan;


(9)

7. Ibu Hj. Tiomas Siregar, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri No. 106164 Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang sebagai tempat lokasi penelitian;

8. Ibu Tri Nuri Handayani, S.Pd, selaku guru wali kelas II SD Negeri No. 106164 Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang sebagai teman sejawat selama penelitian;

9. Ibu Dra. Zulhaini S, M.Pd, selaku penasihat selama perkuliahan.

10.Ayahanda Ikhwan, S.sos (ayah), Ibunda Susiana (ibu), M. Angga Setiawan, S.E (abang), Tri Suci Ayu Wandira (adik), Heriyono ANT IV (om), Sri Wahyuni (Tante), dan Kayla Ayunda (Sepupu) yang telah mencurahkan kasih sayang, motivasi, materi, dan moril sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis menyadari masih banyak kekurangannya, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, 08 Maret 2016

Penulis

PUTRI DWI ANGGRAINI NIM. 1123311054


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ……… Halaman Pengesahan ………...

Abstrak ……… i

Motto ………. iii

Kata Pengantar …...………... iii

Daftar Isi ………... vi

Daftar Lampiran ………..….... viii

Daftar Tabel ………...……... x

Daftar Gambar ……….………. xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ………...……. 1

1.2Identifikasi Masalah ……….. 8

1.3Pembatasan Masalah ……….… 8

1.4Perumusan Masalah ………... 9

1.5Tujuan Penelitian ………... 9

1.6Manfaat Penelitian ………..… 10

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hakikat Belajar ………... 12

2.1.2 Hakikat Hasil Belajar ………... 18

2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share …. 25 2.1.4 Hakikat Pembelajaran Matematika ……….… 32

2.1.5 Perkalian Bilangan Dua Angka ……….……….…. 34


(11)

2.2 Kerangka Berpikir ………..………….. 38

2.3 Hipotesis Tindakan ………..……… 39

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ………...….. 40

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ……….... 40

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ………. 41

3.4 Mekanisme dan Rencana Penelitian ………. 41

3.5 Instrumen dan Teknik Pengumpul Data ………... 48

3.6 Teknik Pengolahan Data ………... 49

3.7 Definisi Operasional ………. 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ………. 54

4.1.1 Kemampuan Awal Siswa ………...…. 54

4.1.2 Siklus I ……….... 54

4.1.3 Siklus II ……….…. 74

4.2 Pembahasan ………...……... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……….… 105

5.2 Saran ………..…. 106

DAFTAR PUSTAKA ……… 108


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Daftar Nama Siswa-Siswi Kelas II SD Negeri 106164 Sambirejo Timur

Kec. Percut Sei Tuan Kab. Deli Serdang ………. 109

Lampiran 2. Pre Test ………...…. 110

Lampiran 3. Kunci Jawaban Pre Test ……….. 112

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ……… 113

Lampiran 5. Tes Siklus I ……….. 120

Lampiran 6. Kunci Jawaban Tes Siklus I ………. 122

Lampiran 7. Penilaian Rencana Pembelajaran (APKG I) Siklus I ………... 123

Lampiran 8. Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran (APKG II) Siklus I …………... 125

Lampiran 9. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ……...………. 128

Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ……….. 130

Lampiran 11. Tes Siklus II ………. 136

Lampiran 12. Kunci Jawaban Tes Siklus II ………...…… 138

Lampiran 13. Penilaian Rencana Pembelajaran (APKG I) Siklus II ………. 139

Lampiran 14. Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran (APKG II) Siklus II ………...… 141

Lampiran 15. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ………..………. 144

Lampiran 16. Distribusi Nilai Hasil Belajar Siswa Pre Test ………. 146

Lampiran 17. Distribusi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ………... 148

Lampiran 18. Distribusi Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ………...….. 150


(13)

Lampiran 19. Validitas Skor Hasil Belajar Siswa Pre Test ………...……….. 152

Lampiran 20. Validitas Skor Hasil Belajar Siswa Siklus I ……….. 154

Lampiran 21. Validitas Skor Hasil Belajar Siswa Siklus II ……… 156

Lampiran 22. Photo ……… 158


(14)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Hasil Perolehan Nilai Pre Test ………..……….... 54

Tabel 2. Rekapitulasi Frekuensi Perolehan Nilai Pre Test ……….. 55

Tabel 3. Penilaian Rencana Pembelajaran (APKG I) Siklus I ……… 62

Tabel 4. Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran (APKG II) Siklus I ………. 64

Tabel 5. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ……….. 69

Tabel 6. Hasil Perolehan Nilai Siklus I ………... 71

Tabel 7. Rekapitulasi Frekuensi Perolehan Nilai Siklus I ……….. 72

Tabel 8. Penilaian Rencana Pembelajaran (APKG I) Siklus II ……….. 78

Tabel 9. Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran (APKG II) Siklus II ………... 79

Tabel 10. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ……… 84

Tabel 11. Hasil Perolehan Nilai Siklus II ……….. 86

Tabel 12. Rekapitulasi Frekuensi Perolehan Nilai Siklus II ………. 87

Tabel 13. Penilaian Rencana Pembelajaran (APKG I) Siklus I dan II ……….. 92

Tabel 14. Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran (APKG II) Siklus I dan II …………... 95

Tabel 15. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II ………..…….… 98

Tabel 16. Rekapitulasi Nilai Siswa dari Pre Test, Siklus I, dan Siklus II ….………. 101


(15)

DAFTAR GAMBAR

Lampiran

Gambar 1. Pengembangan PTK Model Kemmis dan Mc.Taggart …………..…….. 42 Gambar 2. Diagram Pre Test ……….. 55 Gambar 3. Diagram Siklus I ………... 72 Gambar 4. Diagram Siklus II ………... 87 Gambar 5. Diagram Penilaian Rencana Pembelajaran (APKG I) Siklus I dan II …. 94 Gambar 6. Diagram Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran (APKG II)

Siklus I dan II ………...………. 97

Gambar 7. Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan II ………. 99 Gambar 8. Diagram Peningkatan Nilai Rata-rata, Tuntas, Belum Tuntas, Persen

Tuntas, dan Persen Belum Tuntas Hasil Belajar Pre Tes, Siklus I, dan

Siklus II ……….... 102


(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kurikulum pada dasarnya menempati posisi sentral di dalam keseluruhan proses pendidikan. Hal ini berarti bahwa kurikulum merupakan sesuatu yang sangat strategis untuk mengendalikan jalannya proses pendidikan. Berkaitan dengan posisi kurikulum yang demikian akan menjadi semakin dipandang penting apabila kurikulum itu dikembalikan kepada pengertian-pengertian kurikulum itu sendiri, dimana dalam salah satu pengertiannya disebutkan bahwa kurikulum itu adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan aktivitas sekolah yang dapat merangsang berkembangnya kegiatan pembelajaran siswa. Jika batasan ini yang digunakan, maka dengan sendirinya kedudukan atau posisi kurikulum di dalam keseluruhan proses pendidikan menempati posisi yang sangat sentral. Posisi sentral kurikulum dalam proses pendidikan dapat juga dilihat dari posisi kurikulum dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.

Disadari atau tidak, setiap individu tentu pernah melakukan aktivitas belajar, karena aktivitas belajar tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang sepanjang hidupnya. Belajar bukan hanya menghafal dan bukan pula mengingat, tetapi belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri peserta didik. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti perubahan pengetahuannya, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapannya, kemampuannya, daya reaksinya dan daya penerimanya.


(17)

Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Jadi, perubahan perilaku adalah hasil belajar. Artinya, seseorang dikatakan telah belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya. Perilaku itu mengandung pengertian yang luas. Hal ini mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap, kemampuan berpikir, penghargaan terhadap sesuatu, minat, dan sebagainya. Setiap perilaku ada yang nampak bisa diamati, ada pula tidak bisa diamati. Perilaku yang bisa diamati disebut penampilan atau behavioral performance. Sedangkan yang tidak bisa diamati disebut

“kecenderungan perilaku atau behavioral tendency”. Suatu proses belajar harus bersifat

praktis dan langsung. Artinya, jika seseorang ingin mempelajari sesuatu, maka dia

sendirilah yang harus melakukannya, tanpa melalui “perantara” orang lain. Meskipun demikian, karena individu itu tidak pernah lepas hubungannya dengan lingkungan, faktor lingkungan seperti tempat, teman belajar, dan suasana sekitar dapat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar.

Tujuan belajar untuk menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu, meningkatkan keterampilan atau kecakapan, mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik dari berpikir yang bersifat convergen menjadi divergen, mengadakan perubahan di dalam diri antara lain tingkah laku, mengubah kebiasaan dari yang buruk menjadi baik, mengubah sikap dari negatif menjadi positif, mengubah pola pikir dari pola pikir yang negatif dan tidak produktif menjadi pola pikir yang positif, kreatif dan produktif.


(18)

Setiap peserta didik hendaknya mempunyai minat yang besar untuk semua mata pelajaran yang diterima disekolah. Suka atau tidak suka semua mata pelajaran harus ditempuh. Sikap membenci mata pelajaran tidak ada manfaatnya, yang terbaik adalah mengambil sikap positif dengan berusaha menyukai semua mata pelajaran yang diajarkan. Tujuan peserta didik belajar selalu terarah pada terjadinya perubahan dalam dirinya, dan dia merasakan mendapatkan hasil belajar yang ditandai adanya prestasi belajar, akibat dari kegiatan belajarnya itu. Namun, akhir-akhir ini ada kecenderungan peserta didik kurang mempedulikan bagaimana proses belajar itu berlangsung, yang mereka kejar hanyalah hasil akhirnya., dan hal ini dapat diperoleh tanpa melalui proses belajar. Sikap mental demikian ini tentu saja sangat memprihatinkan, dan perlu mendapat perhatian yang sangat serius dari para pendidik, sebab dapat berdampak pada kualitas hasil pendidikan itu sendiri, yang pada gilirannya akan berdampak pada sumber daya manusia, generasi pewaris bangsa ini. Oleh karena itu, salah satu hal dapat dilakukan para pendidik di dalam tugasnya melaksanakan proses belajar mengajar.

Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik.

Pembelajaran matematika di SD merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan karena adanya perbedaan karakteristik khususnya antara hakikat anak dan hakikat matematika. Anak usia SD sedang mengalami perkembangan pada tingkat berpikirnya.


(19)

Salah satu unsur pokok dalam pembelajaran matematika termasuk di SD adalah matematika itu sendiri. Seorang guru di SD yang akan mengajarkan matematika kepada para siswanya haruslah mempelajari objek yang akan diajarkannya, yaitu matematika.

Matematika adalah kebenaran dalam setiap pernyataannya harus didasarkan pada kebenaran pernyataan sebelumnya (ilmu deduktif), ilmu tentang pola keteraturan, seni, bahasa, ilmu tentang struktur yang terorganisasi. Matematika adalah ilmu yang teratur sistematis dan eksak. Matematika adalah ide-ide, konsep-konsep abstrak dan bersifat deduktif. Pendidikan matematika di Sekolah Dasar sangat penting, karena merupakan pondasi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.

Matematika di SD sejalan dengan fungsi matematika sekolah, maka tujuan pengajaran Matematika di sekolah dasar (SD) disebutkan dalam berhitung menumbuhkan dan mengembangkan keterangan berhitung, menumbuhkan kemampuan siswa yang digunakan memberikan bekal kemampuan dasar matematika serta membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif, dan disiplin. Selain itu juga mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Tujuan tersebut dianggap tercapai bila siswa telah berhasil.


(20)

Belajar matematika merupakan tentang konsep-konsep dan struktur abstrak yang terdapat dalam matematika serta mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur matematika. Setiap konsep matematika dapat dipahami dengan baik jika pertama-tama disajikan dalam bentuk konkrit. Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut, (1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efesien, dan tepat dalam pemecahan masalah, (2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, (3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, (4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika sifat-sifat ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Menurut Zoltan P. Dienes memandang matematika sebagai pelajaran struktur, klasifikasi struktur, relasi dalam struktur, dan mengklasifikasikan relasi-relasi antara struktur. Setiap konsep matematika akan dapat dipahami dengan baik oleh siswa apabila disajikan dalam bentuk konkret dan beragam sederhana.


(21)

Menurut William Brownell (1935) dalam kutipan (Karso, dkk, 2013 : 1.23) bahwa belajar itu pada hakikatnya merupakan suatu proses yang bermakna. Ia mengemukakan bahwa belajar matematika itu harus merupakan belajar bermakna dan pengertian. Khusus dalam hubungan pembelajaran matematika di SD, Brownell

mengemukakan apa yang disebut “Meaning Theory (Teori Makna)” sebagai alternative

dari “Drill Theory (Teori Latihan Hafal/Ulangan)”.

Selanjutnya, peneliti mencoba menerapkan salah satu model pembelajaran kooperatif untuk pemecahan masalah pembelajaran ini. Salah satu tipe yang termasuk dalam model pembelajaran kooperatif adalah Think Pair Share yang dikembangkan oleh Profesor Frank Lyman. Dalam model ini, siswa dituntut untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam kelompok kecil secara kohesif (kompak-partisipatif).

Hal tersebut memberi peluang terhadap siswa menjadi lebih aktif dalam berpikir pada saat proses pembelajaran, memungkinkan siswa untuk bekerjasama untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan siswa lain serta memberi kesempatan untuk menunjukkan partisipasi mereka dengan siswa lain. Kelebihan dari model ini adalah menyediakan waktu berpikir untuk meningkatkan kualitas respon siswa, siswa menjadi lebih aktif dalam berpikir, serta mempunyai kesempatan untuk berbagi atau menyampaikan idenya.


(22)

Pentingnya model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share untuk diteliti adalah agar guru tidak terpaku pada satu model pembelajaran saja. Hal ini sangat berpengaruh terhadap sejauh mana siswa mengerti materi yang disampaikan tentunya berkaitan dengan peningkatan hasil belajar siswa.

Materi pokok Operasi Hitung Perkalian Bilangan Dua Angka untuk diteliti karena apabila siswa kurang menguasai materi ini maka dikhawatirkan siswa akan mengalami kesulitan untuk menguasai materi-materi berikutnya seperti Operasi Hitung Campuran.

Dari uraian diatas, maka penulis melakukan penelitian tindakan kelas untuk mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan melakukan penelitian dalam bentuk tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IIC SD Negeri 106164 Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2015/2016”.


(23)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, identifikasi masalah antara lain sebagai berikut :

1. Rendahnya prestasi belajar siswa kelas II untuk mata pelajaran matematika. 2. Rendahnya pemahaman siswa kelas II pada konsep perkalian.

3. Pendekatan pembelajaran lebih berpusat pada guru.

4. Penggunaan model pembelajaran yang digunakan hanya diskusi. 5. Pembelajaran matematika di kelas masih berjalan monoton. 6. Lemahnya penyerapan siswa terhadap pelajaran matematika.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, tidak semua diteliti karena keterbatasan kemampuan, tenaga dan biaya yang dimiliki peneliti, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi, sehingga yang menjadi batasan masalah adalah Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Operasi Hitung Perkalian Bilangan Dua Angka Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Kelas IIC SD Negeri 106164 Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2015/2016.


(24)

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pokok Operasi Hitung Perkalian Bilangan Dua Angka di Kelas IIC SD Negeri 106164 Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2015/2016?

b. Apakah aktivitas guru dan siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pokok Operasi Hitung Perkalian Bilangan Dua Angka di Kelas IIC SD Negeri 106164 Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2015/2016?

1.5 Tujuan Penelitian

Yang menjadi penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok Operasi Hitung Perkalian Bilangan Dua Angka di kelas IIC SD Negeri 106164 Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2015/2016?


(25)

b. Untuk mengetahui apakah aktivitas guru dan siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pokok Operasi Hitung Perkalian Bilangan Dua Angka di Kelas IIC SD Negeri 106164 Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2015/2016?

1.6 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Untuk Guru, yaitu :

1) Meningkatkan keterampilan dalam mengelola perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran Matematika materi pokok Operasi Hitung Perkalian Bilangan Dua Angka dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.

2) Sebagai informasi bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dalam mengajarkan pada mata pelajaran Matematika materi pokok Operasi Hitung Perkalian Bilangan Dua Angka.

b. Manfaat untuk Siswa, yaitu :

1) Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika materi pokok Operasi Hitung Perkalian Bilangan Dua Angka dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.


(26)

2) Memotivasi siswa pada pembelajaran Matematika materi pokok Operasi Hitung Perkalian Bilangan Dua Angka dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. c. Manfaat untuk Sekolah, yaitu :

1) Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.

2) Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah khususnya pada mata pelajaran Matematika.

3) Memotivasi para guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas khususnya tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share guna meningkatkan profesionalisme sebagai

pendidik.


(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan dan analisis data hasil penelitian serta temuan dalam Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri 106164 Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang mengenai penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk meningkatkan hasil pembelajaran Matematika dalam materi pokok Perkalian Bilangan Dua Angka, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Pada pre test nilai rata-rata siswa yaitu 47,36. Pada Siklus I nilai rata-rata siswa yaitu 64,08. Pada siklus II nilai rata-rata hasil tes siswa meningkat menjadi 76,48. Berdasarkan data di atas dapat dilihat peningkatan nilai rata-rata kelas dari pre tes sampai siklus I yaitu sebesar 16,72. Dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 12,4.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di Kelas IIC SD Negeri 106164 Sambirejo Timur Tahun Ajaran 2015/2016.


(28)

5.2 Saran-Saran

Dalam upaya meningkatkan dan menyempurnakan pembelajaran Matematika di Kelas IIC SD Negeri 106164 Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, berikut ini dikemukakan beberapa saran, yaitu:

a. Bagi Guru

1) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share perlu dijadikan model alternatif dalam upaya meningkatkan hasil pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share, guru dapat meningkatkan aktivitas siswa sehingga siswa menjadi aktif, memotivasi siswa dan dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa dengan berdiskusi dengan teman sebaya.

2) Dalam perencanaan, guru harus memperhatikan ruang kelas dan media yang akan dipakai karena ciri khas pembelajaran kooperatif adalah berkelompok, maka guru harus memperhatikan posisi tempat duduk sehingga siswa dapat menerima materi pelajaran dengan baik. Oleh sebab itu, carilah ruangan dengan bangku yang dapat diubah-ubah.

3) Guru harus bisa mengatur ketika jumlah siswa dalam kelas tidak bisa dibagi lima maka kelompok tersebut bisa beranggotakan kurang dari lima orang dan apabila belum ada pasangan dapat ditambahkan anggota dari kelompok lain.

4) Guru sebaiknya bisa menguasai kelas, sehingga ketika ada anak yang mengobrol ketika pembelajaran, guru dapat menegur dan memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang sedang dibahas.


(29)

5) Guru memberikan bimbingan kepada siswa yang kurang secara individu atau mendorong teman kelompoknya untuk memberikan pengertian langkah cara kerja bukan jawaban akhir.

b. Bagi Siswa

1) Siswa harus lebih mengembangkan inisiatif, keaktifan, dan motivasi belajar untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan hasil belajar/prestasi siswa.

2) Siswa harus lebih berani menyampaikan idenya.

c. Bagi Sekolah

1) Hendaknya sekolah mendukung pelaksanaan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan.

2) Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah khususnya pada mata pelajaran Matematika.


(30)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Dewi, R. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Hasibuan Lias, Prof. Dr. H. M.A. 2010. Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada.

Huda, M. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Karso, dkk. 2013. Pendidikan Matematika I. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Khairani Makmun, Drs. H. M.Pd. Psikolog. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta:

Aswaja Pressindo.

Kusnidar Irwan dan Zikri. 2009. Pintar Bermatematika Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: PT. Leuser

Santi, R.N. 2013. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cibeunying Lembang Bandung Barat. Bandung: Skripsi

UPI.

Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sudjana, N. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sumiati, dkk. 2013. Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.

Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri.

Susilana. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Dunia Baru.


(1)

b. Untuk mengetahui apakah aktivitas guru dan siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika materi pokok Operasi Hitung Perkalian Bilangan Dua Angka di Kelas IIC SD Negeri 106164 Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2015/2016?

1.6 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Untuk Guru, yaitu :

1) Meningkatkan keterampilan dalam mengelola perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran Matematika materi pokok Operasi Hitung Perkalian Bilangan Dua Angka dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.

2) Sebagai informasi bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dalam mengajarkan pada mata pelajaran Matematika materi pokok Operasi Hitung Perkalian Bilangan Dua Angka.

b. Manfaat untuk Siswa, yaitu :

1) Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika materi pokok Operasi Hitung Perkalian Bilangan Dua Angka dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.


(2)

2) Memotivasi siswa pada pembelajaran Matematika materi pokok Operasi Hitung Perkalian Bilangan Dua Angka dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. c. Manfaat untuk Sekolah, yaitu :

1) Penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.

2) Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah khususnya pada mata pelajaran Matematika.

3) Memotivasi para guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas khususnya tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

Think Pair Share guna meningkatkan profesionalisme sebagai


(3)

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan dan analisis data hasil penelitian serta temuan dalam Penelitian Tindakan Kelas di SD Negeri 106164 Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang mengenai penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk meningkatkan hasil pembelajaran Matematika dalam materi pokok Perkalian Bilangan Dua Angka, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Pada pre test nilai rata-rata siswa yaitu 47,36. Pada Siklus I nilai rata-rata siswa yaitu 64,08. Pada siklus II nilai rata-rata hasil tes siswa meningkat menjadi 76,48. Berdasarkan data di atas dapat dilihat peningkatan nilai rata-rata kelas dari pre tes sampai siklus I yaitu sebesar 16,72. Dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 12,4.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di Kelas IIC SD Negeri 106164 Sambirejo Timur Tahun Ajaran 2015/2016.


(4)

5.2 Saran-Saran

Dalam upaya meningkatkan dan menyempurnakan pembelajaran Matematika di Kelas IIC SD Negeri 106164 Sambirejo Timur Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, berikut ini dikemukakan beberapa saran, yaitu:

a. Bagi Guru

1) Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share perlu dijadikan model alternatif dalam upaya meningkatkan hasil pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share, guru dapat meningkatkan aktivitas siswa sehingga siswa menjadi aktif, memotivasi siswa dan dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa dengan berdiskusi dengan teman sebaya.

2) Dalam perencanaan, guru harus memperhatikan ruang kelas dan media yang akan dipakai karena ciri khas pembelajaran kooperatif adalah berkelompok, maka guru harus memperhatikan posisi tempat duduk sehingga siswa dapat menerima materi pelajaran dengan baik. Oleh sebab itu, carilah ruangan dengan bangku yang dapat diubah-ubah.

3) Guru harus bisa mengatur ketika jumlah siswa dalam kelas tidak bisa dibagi lima maka kelompok tersebut bisa beranggotakan kurang dari lima orang dan apabila belum ada pasangan dapat ditambahkan anggota dari kelompok lain.

4) Guru sebaiknya bisa menguasai kelas, sehingga ketika ada anak yang mengobrol ketika pembelajaran, guru dapat menegur dan memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang sedang dibahas.


(5)

5) Guru memberikan bimbingan kepada siswa yang kurang secara individu atau mendorong teman kelompoknya untuk memberikan pengertian langkah cara kerja bukan jawaban akhir.

b. Bagi Siswa

1) Siswa harus lebih mengembangkan inisiatif, keaktifan, dan motivasi belajar untuk menambah pengetahuan dan meningkatkan hasil belajar/prestasi siswa.

2) Siswa harus lebih berani menyampaikan idenya.

c. Bagi Sekolah

1) Hendaknya sekolah mendukung pelaksanaan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan.

2) Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah khususnya pada mata pelajaran Matematika.


(6)

Arikunto, S. dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Dewi, R. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Hasibuan Lias, Prof. Dr. H. M.A. 2010. Kurikulum dan Pemikiran Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada.

Huda, M. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Karso, dkk. 2013. Pendidikan Matematika I. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Khairani Makmun, Drs. H. M.Pd. Psikolog. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta:

Aswaja Pressindo.

Kusnidar Irwan dan Zikri. 2009. Pintar Bermatematika Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: PT. Leuser

Santi, R.N. 2013. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Cibeunying Lembang Bandung Barat. Bandung: Skripsi

UPI.

Shoimin, A. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Sudjana, N. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sumiati, dkk. 2013. Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.

Trianto. 2013. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri.

Susilana. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Bandung: Dunia Baru.


Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI-IIS DI SMA NEGERI 7 BANDA ACEH

0 47 1

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 5 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 15 50

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 8 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 64

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS V B SDN 1 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

5 23 53

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IVA SD NEGERI 1 PANJANG SELATAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 2 53

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 RUKTI HARJO

1 12 61

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMANDIRIAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) KELAS 4 SD NEGERI BLOTONGAN 03 KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA SEMESTER II TAHUN AJARAN 20162017 TUGAS AKHIR - I

0 0 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

0 0 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

0 0 16