Distribusi Penderita Mioma Uteri Berdasarkan Rincian Tahun Distribusi Proporsi Penderita Mioma Uteri Berdasarkan Paritas

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1. Distribusi Penderita Mioma Uteri Berdasarkan Rincian Tahun

Distribusi penderita mioma uteri berdasarkan rincian tahun yang dirawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 31 28 35 34 24 y = -0.8x + 32.8 5 10 15 20 25 30 35 40 2004 2005 2006 2007 2008 Tahun F r e k u e n si Gambar 6.1. Diagram Bar Penderita Mioma Berdasarkan Tahun yang Dirawat Inap di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008 Berdasarkan gambar 6.1 dapat dilihat bahwa penderira mioma uteri pada tahun 2004-2008 tertinggi pada tahun 2006 yaitu 35 orang 23 dan terendah pada tahun 2008 yaitu 24 orang 15,8. Kecenderungan penderita mioma uteri rawat inap di RS Santa Elisabeth Medan berdasarkan tahun 2004-2008 menunjukkan penurunan dengan garis y = -0,8x + 32,8, frekuensi kasus menurun sebanyak 7 kasus dengan simple rasio penurunan 1,29 kali, serta persentase penurunan kasus sebesar 22,6. Universitas Sumatera Utara 6.2. Distribusi Penderita Mioma Uteri Berdasarkan Sosiodemografi 6.2.1. Umur Proporsi penderita mioma uteri berdasarkan umur yang dirawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 9.9 22.4 39.5 23.7 2.6 1.3 0.6 5 10 15 20 25 30 35 40 45 26-32 33-39 40-46 47-53 54-60 61-67 75-81 Umur tahun P r op or si Gambar 6.2. Diagram Bar Penderita Mioma Uteri Berdasarkan Umur di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008 Berdasarkan gambar 6.2. dapat dilihat bahwa proporsi umur penderita mioma uteri pada tiap kelompok umur yaitu 26-32 tahun 9,9, meningkat pada kelompok 33-39 tahun 22,4 hingga kelompok 40-46 tahun 39,5. Mengalami penurunan pada kelompok 47-53 tahun 23,7, demikian juga pada kelompok 54-60 tahun 2,6 dan terus mengalami penurunan dengan bertambahnya usia yaitu 61-67 tahun 1,3 hingga 75-81 tahun 0,6. Mioma uteri umumnya ditemukan pada umur 35-45 tahun dimana muncul gejala mioma. Pada umur kurang dari 35 jarang ditemukan gejala, sedangkan pada masa menopause banyak mioma yang menjadi lisut karena pertumbuhan mioma Universitas Sumatera Utara dirangsang oleh estrogen. Mioma yang masih mengalami pertumbuhan pada masa menopause dicurigai sebagai mioma yang menjadi leimiosarkoma. Pada penelitian ini ditemukan penderita usia diatas 54 tahun sebanyak 7 orang 4,5, dimana usia tersebut umumnya adalah menopause yang dicurigai menderita leimiosarkoma. Hal ini mendukung penelitian Siagian D. 2003 di RS Santa Elisabeth Medan yang menemukan proporsi tertinggi penderita mioma uteri pada kelompok umur 35- 45 tahun yaitu 54,5.

6.2.2. Suku

Proporsi penderita mioma uteri berdasarkan suku yang dirawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 75 13.81 5.92 2.63 1.32 1.32 10 20 30 40 50 60 70 80 Batak Jawa Chinese Nias Aceh Lain-lain Suku P r op or si Gambar 6.3. Diagram Bar Penderita Mioma Uteri Berdasarkan Suku di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008 Berdasarkan gambar 6.3. dapat dilihat bahwa proporsi suku penderita mioma uteri tertinggi adalah suku Batak 75 dan yang terendah lain-lain 1,32. Pada Universitas Sumatera Utara penelitian ini suku Batak adalah penggabungan suku Batak Toba, Karo, Simalungun, Pak-pak, dan Mandailing. Suku lain-lain adalah Menado dan Minang. Hal ini tidak menunjukkan keterkaitan antara suku dengan kejadian mioma uteri, hanya menunjukan penderita mioma uteri yang berobat ke rumah sakit tersebut lebih banyak pada masyarakat bersuku Batak.

6.2.3. Agama

Proporsi penderita mioma uteri berdasarkan agama yang dirawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 51.3 25 20.4 3.3 K.Protestan K.Katholik Islam Budha Gambar 6.4. Diagram Pie Penderita Mioma Uteri Berdasarkan Agama di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008 Berdasarkan gambar 6.4. dapat dilihat bahwa proporsi agama penderita mioma uteri tertinggi adalah agama Kristen Protestan 51,3 dan yang terendah adalah agama Budha 3,3. Hal ini tidak menunjukkan keterkaitan antara agama dengan kejadian mioma uteri, hanya menunjukkan penderita mioma uteri yang datang berobat ke Rumah Sakit Santa Elisabeth mayoritas beragama Kristen. Universitas Sumatera Utara

6.2.4. Pekerjaan

Proporsi penderita mioma uteri berdasarkan pekerjaan yang dirawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 38.2 22.4 15.8 15.1 8.5 5 10 15 20 25 30 35 40 45 Ibu rumah tangga Pegawai swasta Lain-lain Pegawai negeri Wiraswasta Pekerjaan P r op or si Gambar 6.5. Diagram Bar Penderita Mioma Uteri Berdasarkan Pekerjaan di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008 Berdasarkan gambar 6.5 dapat dilihat bahwa proporsi pekerjaan penderita mioma uteri tertinggi adalah ibu rumah tangga 38,2 dan terendah adalah wiraswasta 8,5. Pekerjaan lain-lain adalah biarawati dan petani. Hal ini tidak menunjukkan keterkaitan pekerjaan dengan kejadian mioma uteri, hanya menunjukan pengunjung yang berobat ke Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan terbanyak adalah ibu rumah tangga. Penelitian yang dilakukan oleh Purba L. 2006 di RSUP H. Adam Malik Medan juga menemukan bahwa penderita mioma uteri yang terbanyak adalah ibu rumah tangga yaitu 68,1. 14 Universitas Sumatera Utara

6.2.5. Status Perkawinan

Proporsi penderita mioma uteri berdasarkan status perkawinan yang dirawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar. 85.5 14.5 Kawin Tidak kawin Gambar 6.6. Diagram Pie Penderita Mioma Uteri Berdasarkan Status Perkawinan di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008 Berdasarkan gambar 6.6. dapat dilihat bahwa proporsi status perkawinan penderita mioma uteri tertinggi adalah status kawin 85,5 yang terdiri dari semua kelompok umur penderita. Status tidak kawin 14,5 terdiri dari umur 26-32 tahun 22,7, 33-39 tahun 27,3, 40-46 tahun 40,9, 47-53 tahun 9,1. Hal ini berkaitan dengan umur penderita terendah yaitu 26 tahun, dimana usia tersebut pada umumnya wanita sudah menikah. Penderita dengan status tidak kawin diasumsikan berkaitan dengan umur penderita yang masih muda serta terdapat 12 orang diantaranya sebagai biarawati. Hasil penelitian penelitian Purba L. 2006 di RSUP H. Adam Malik Medan juga menemukan bahwa proporsi penderita mioma uteri yang tertinggi adalah pada kelompok dengan status kawin 91,0. 14 Universitas Sumatera Utara

6.2.6. Tempat Tinggal

Proporsi penderita mioma uteri berdasarkan tempat tinggal yang dirawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 66.4 33.6 Kota Medan Luar Kota Medan Gambar 6.7. Diagram Pie Penderita Mioma Uteri Berdasarkan Tempat Tinggal di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008. Berdasarkan gambar 6.7. dapat dilihat bahwa proporsi tempat tinggal penderita mioma uteri tertinggi adalah di kota Medan 66,4. Hal ini diasumsikan karena letak Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan berada di kota Medan sehingga banyak penderita yang berasal dari kota Medan, selain itu juga penderita yang datang dari luar kota Medan menggunakan alamat keluarga yang tinggal di kota Medan. Universitas Sumatera Utara

6.3. Distribusi Proporsi Penderita Mioma Uteri Berdasarkan Paritas

Proporsi penderita mioma uteri berdasarkan paritas yang dirawat inap di RS Santa Elisabeth Medan tahun 2004-2008 dapat dilihat pada gambar di bawah ini. 46.1 28.3 18.4 7.2 Multipara Nullipara Primipara Grande multipara Gambar 6.8. Diagram Pie Penderita Mioma Uteri Berdasarkan Paritas di RS Santa Elisabeth Medan Tahun 2004-2008 Berdasarkan gambar 6.8. dapat dilihat bahwa proporsi paritas penderita mioma uteri tertinggi adalah multipara 46,1. Paritas nullipara 43 orang 28,3 dengan status kawin 21 orang terdiri dari umur 33-39 tahun 42,9, umur 40-46 tahun 33,3, 47-53 tahun 9,5, 54-60 tahun 9,5, 61-67 4,8. Nullipara dengan status tidak kawin 23 orang terdiri dari umur 26-32 tahun 22,7, 33-39 tahun 27,3, 40-46 tahun 40,9, 47-53 tahun 9,1. Dalam buku Wiknjosastro 1999 disebutkan mioma uteri sering terjadi pada nullipara atau pada wanita yang relative infertil. 19 Pada hasil penelitian ini, penderita nullipara dengan status kawin merupakan wanita yang cenderung infertil, tetapi belum dapat dipastikan kerena hal ini juga dipengaruhi oleh usia perkawinan dan kesuburan pasangan. Universitas Sumatera Utara Penelitian ini sesuai dengan penelitian Pradhan 2006 di Nepal menemukan 46,7 penderita mioma uteri adalah multipara. 10 Penelitian yang dilakukan oleh Siagian D. 2003 di RS Santa Elisabeth Medan menemukan 43,6 penderita mioma uteri dengan paritas multipara. 31

6.4. Distribusi Proporsi Penderita Mioma Uteri Berdasarkan Ukuran