29 digital. Peta yang masih berbentuk manual diubah ke dalam bentuk digital dengan
metode  on  screen  digitation  dan  diikuti  dengan  pemasukan  data  atribut.  Untuk peta-peta  yang  memiliki  sistem  koordinat  yang  berbeda  dilakukan  transformasi
koordinat  sehingga  tersusun  basis  data  spasial  dengan  sistem  koordinat  yang sama.  Perangkat  lunak  yang  digunakan  adalah  ArcView  Ver.  3.3  dan  Idrisi  Ver.
3.2.
Penetapan Sektor Basis dan Komoditas Unggulan
Penetapan sektor basis dan komoditas unggulan yang akan dipilih dilakukan dengan beberapa analisis  yang  secara rinci dijelaskan sebagai berikut :
1. Analisis Location Quotient LQ
Analisis  LQ  dilakukan  secara  bertahap  untuk  menentukan  sektor  basis  dan komoditas  yang  menjadi  unggulan.  Dalam  penentuan  sektor  basis  data  yang
digunakan adalah data PDRB per sub sektor tahun 2002-2006. Penggunaan rumus nilai LQ untuk perhitungan sektor basis sebagai berikut :
XijXi. LQij =
X.jX..
Dimana:        LQij  = indeks lokasiwilayah ke-i untuk aktivitas ke-j X..
= derajat aktivitas total agregat wilayahpropinsi Xi.     = derajat aktivitas total pada wilayah  ke-i
X.j    = derajat aktivitas ke-j pada total wilayah Xij     = derajat pada wilayah ke-i untuk aktivitas ke-j
i = wilayah yang diteliti kabupaten
j = aktivitas ekonomi yang dilakukan sektor ekonomi
Untuk  penentuan  sektor  basis  agregat  wilayahnya  menggunakan  propinsi dengan  sektor  yang  dianalisis  merupakan  sektor-sektor  yang  menjadi  lapangan
usaha  utama  yaitu  pertanian;  pertambangan  dan  penggalian;  industri,  listrik,  gas dan  air  bersih;  bangunan;  perdagangan,  hotel,  dan  restoran;  pengangkutan  dan
komunikasi; keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan; serta jasa-jasa. Sedangkan  untuk  menentukan  komoditas  unggulan  yang  berbasis  lahan
seperti  tanaman  pangan,  perhitungannya  didasarkan  pada  luas  areal  panen  tahun
30 2006.  Adapun  untuk  perhitungan  komoditas  tanaman  pangan  basis,  rumus  yang
dipergunakan sebagai berikut:
pipt LQ =
PiPt
Dimana:        LQ = indeks lokasi komoditas i pada kecamatan tertentu
pi = luas areal panen komoditas i pada tingkat
kecamatan hektar pt
= luas areal panen total komoditas pada tingkat kecamatan hektar
Pi = luas areal panen komoditas i pada tingkat
Kabupaten hektar Pt
= luas areal panen total komoditas pada tingkat Kabupaten hektar
i = komoditas tanaman pangan tertentu
t = total komoditas tanaman pangan
Untuk penentuan komoditas basis per kecamatan agregat wilayahnya adalah kabupaten  dengan  komoditas  tanaman  pangan  yang  dianalisis  yaitu  padi  sawah,
padi ladang, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Nilai LQ yang diperoleh akan berada dalam kisaran  1, = 1, atau  1, atau
dengan    kata  lain  1  ≥  LQ    1.  Kisaran  nilai  tersebut  dapat  dijelaskan  sebagai berikut:
- nilai LQ = 0 menunjukkan aktivitas tidak berkembang;
- nilai LQ = 1 maka perkembangan aktivitas sama dengan rataan seluruh unit
wilayah; -
nilai  LQ1  maka  perkembangan  aktivitas  di  bawah  rataan  seluruh  unit wilayah atau dapat dikatakan sebagai sektor non basis ; dan
- nilai  LQ1  maka  perkembangan  aktivitas  lebih  tinggi  dari  perkembangan
rataan  seluruh  unit  wilayah  atau  indikasi  adanya  pemusatan  aktivitas  di  unit wilayah  tersebut  atau  dapat  dikatakan  sebagai  sektor  basis  dan  memiliki
keunggulan komparatif. Besaran nilai LQ menunjukkan besaran derajat spesialisasi atau konsentrasi
dari  komoditas  itu  di  wilayah  yang  bersangkutan  relatif  terhadap  wilayah referensi.  Semakin  besar  nilai  LQ  di  suatu  wilayah  maka  semakin  besar  pula
31 derajat konsentrasinya di wilayah tersebut. Pengolahan dan analisis data dilakukan
secara sederhana dengan menggunakan worksheet dari Excel dalam MS Windows XP.
2. Analisis Tren Luas Panen Komoditas Tanaman Pangan