Diferensiasi Produk Analisis Deskriptif dari Struktur, Perilaku dan Kinerja 1. Struktur
4.2.1.6. Diferensiasi Produk
, sehingga harga yang ditawarkan mereka akhirnya menjadi mahal dengan tingkat produksi yang lebih sedikit. Hal ini dapat mendatangkan kerugian bagi pemain baru. Akhirnya, pemain baru akan cenderung tidak memasuki pasar. Hal inilah yang dinamakan hambatan masuk. Pada model kompetisi yang sederhana, produk yang dijual oleh para produsen merupakan barang yang terstandardisasi. Namun, dalam kehidupan nyata, produk tidak hanya itu-itu saja melainkan akan mengalami perkembangan sehingga produk tersebut menjadi terdiferensiasi. Semakin terdiferensiasi produk dalam suatu perusahaan, akan semakin tinggi kekuatan yang dimiliki perusahaan tersebut dalam mengontrol harga. Oleh sebab itu varian yang banyak dapat juga menghambat masuknya pesaing baru. Penyebab munculnya varian ini adalah brand image yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau suatu pemain preferensi konsumen yang berbeda-beda sehingga barang yang diminta bukan merupakan barang homogen. Semakin banyak varian yang dapat diciptakan, semakin besar peluang bagi perusahaan tersebut untuk memenuhi preferensi konsumen. Akibatnya, perusahaan tersebut dapat menguasai pangsa pasar dan membuat pesaing baru yang masuk sulit untuk menyaingi perusahaan yang sudah ada terlebih dahulu dalam pasar. 121 Penyebab pesaing baru mengalami hambatan untuk memasuki pasar adalah faktor biaya dan faktor publikasi kepada masyarakat. Semakin banyak varian yang diciptakan maka semakin besar pula biaya yang dibutuhkan dalam penyediaan varian tersebut. Selain itu, sebelum varian tersebut dikonsumsi oleh konsumen, produsen perlu melakukan publikasi terhadap varian tersebut kepada masyarakat. Pada umumnya publikasi yang sering dilakukan adalah melalui Advertising. Advertising ini merupakan Sunk Cost, yaitu biaya yang telah dikeluarkan tidak dapat di ditarik atau recovered lagi. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat diferensiasi maka semakin tinggi hambatan masuknya.4.2.1.7. Capital Requirement atau Absolute Cos Advantage
Parts
» STRATEGI KEBIJAKAN PADA INDUSTRI SAWIT MALAYSIA KINERJA INDUSTRI SAWIT MALAYSIA
» Tujuan Penelitian Menfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian
» Pendahuluan Model Perspektif ”Harvard Tradition” atau Aliran Strukturalis
» Model Perspektif Chicago- UCLA School
» Model dan Perspektif Game Theory
» Model dan Perspektif ”New-Harvard Tradition”
» Model dan Perspektif Strategic Behavior dari Martin Tinjauan tentang Metodologi
» Kerangka Pemikirian Entry Contestability
» Produksi Konsumsi Tinjauan tentang Minyak dan Lemak Dunia 1999-2008
» Subsidi Produksi dan subsidi Ekspor
» Isu Keanekaragaman Hayati dan lingkungan, Persaingan Non-Harga
» Produksi Minyak Kelapa Sawit Malaysia Industri Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Malaysia
» Konsumsi Minyak Sawit Malaysia Perdagangan Kelapa Sawit Malaysia
» Deskriptif Struktur Model SCP
» Analisis Pengembalian Modal Return of Invesment- ROI
» Konsentrasi Rasio Konsentrasi Analisis Deskriptif dari Struktur, Perilaku dan Kinerja 1. Struktur
» Herfindhal-Hirschman Index Hambatan Masuk Skala Ekonomi
» Diferensiasi Produk Analisis Deskriptif dari Struktur, Perilaku dan Kinerja 1. Struktur
» Perilaku Harga Persaingan dan Kolusi
» Faktor-Faktor Terbentuknya Kolusi Bentuk-Bentuk Kolusi
» Keuntungan Efisiensi Perhitungan kinerja
» Model Ekonometrika 1. Hubungan Struktur, Perilaku dan Kinerja
» Hubungan PCM dengan Variabel CPODIFF Hubungan PCM dengan Variabel KURS Hipotesa
» Metode OLS Pendekatan Kuadrat Terkecil
» Uji t-Stat Uji F-Stat Uji R-squared
» Sumber Data dan Pengolahan Waktu dan Lokasi Penelitian Jenis dan Sumber Data
» Analisis Deskriptif Struktur Industri Sawit Malaysia
» Rasio Konsentrasi dan Pangsa Pasar Empat Besar Perusahaan Sawit Malaysia
» Diversifikasi Pasar Diferensiasi Produk Minyak Sawit Malaysia
» Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit Malaysia Lokasi Pabrik Kelapa Sawit Malaysia
» Penelitian dan Pengembangan Analisis Perilaku Industri Sawit Malaysia
» Regulasi Investasi Analisis Perilaku Industri Sawit Malaysia
» Kegiatan Promosi dan Advertensi
» 36.4 Kesimpulan ANALISIS DESKRIPTIF TENTANG STRUKTUR DAN PERILAKU INDUSTRI KELAPA SAWIT MALAYSIA
» Strategi Kebijakan Periode 1980-2000
» Pengembangan produk oleokimia dan bio-diesel
» Strategi Pengembangan Pasar market seeker strategy
» Skala Operasi Inovasi pada Produk Minyak Sawit dan Produk Sampingannya
» Penggunaan Teknologi sebagai Dasar Pengembangan Pasar Minyak Sawit Malaysia
» Koordinasi Vertikal dan Integrasi Vertikal Kesimpulan
» Produktivitas Perkebunan Sawit Malaysia Industri Hilir Produk Sawit Malaysia
» Tingkat Kesejahteraan Petani Malaysia dan Indonesia
» Hasil Estimasi Model Regresi
» Hipotesa Analisis Ekonometrika Industri Sawit Malaysia Hasil Pengujian Regresi
» Produksi Kelapa Sawit Indonesia
» Perkembangan Ekspor Indonesia Model Struktur, Perilaku dan Kinerja Industri Sawit Indonesia
» Tingkat Konsentrasi Industri Analisis Deskriptif Industri Kelapa Sawit Indonesia
» Perilaku Industri Kelapa Sawit Indonesia
» Kinerja Industri Kelapa Sawit Indonesia
» Kontribusi Industri Kelapa Sawit pada Perekonomian Indonesia
» 1993 1995 1999 Analisis Ekonometrika SCP Industri Sawit Indonesia Hasil Estimasi Model
» Perkembangan Kelapa Sawit Indonesia
» Industri Hilir dan Diferensiasi Produk
» Model Struktur, Perilaku dan Kinerja Industri Sawit Indonesia
» Strategi Pengembangan Teknologi IMPLIKASI KEBIJAKAN BAGI PENGEMBANGAN INDUSTRI SAWIT INDONESIA
Show more