7 22. 0 . Induksi Mutasi Pada Tabat Barito (Ficus Deltoidea Jack) Dengan Iradiasi Sinar Gamma.

15 tinggi tanaman. Walpole 1995 menyatakan bahwa semakin besar nilai ragam 2 suatu gugus data, maka keragamannya juga semakin besar. Terdapat 5 tanaman mutan putatif tabat barito yang memiliki nilai pertambahan tinggi lebih besar dibandingkan dengan rata-rata pertambahan tinggi tanaman kontrol. Tanaman 4 dan 5 pada dosis iradiasi 10 Gy memiliki nilai pertambahan tinggi sebesar 27.3 cm dan 29.9 cm. Tanaman 1, 3, dan 4 pada dosis iradiasi 30 Gy memiliki nilai pertambahan tinggi berturut-turut sebesar 27.4 cm, 25.7 cm, dan 28.3 cm. Keragaan tanaman yang memiliki nilai pertambahan tinggi lebih besar dibandingkan dengan rata-rata pertambahan tinggi tanaman kontrol dapat diamati pada Gambar 4. Semakin tinggi tanaman diharapkan daun yang dihasilkan juga akan semakin banyak. Selain itu tanaman yang lebih tinggi akan lebih banyak menghasilkan bahan tanam berupa setek dan bahan baku obat alami karena adanya senyawa berkhasiat yang ada pada batang. Gambar 4 Keragaan tinggi tanaman F. deltoidea Jack yang nilai pertambahan tingginya lebih besar dibandingkan rata-rata tanaman kontrol Pertambahan Jumlah Daun Tanaman Tabat Barito F. deltoidea Jack Hasil uji statistik F pada taraf 5 menunjukkan bahwa pemberian perlakuan berbagai taraf dosis iradiasi sinar gamma tidak berpengaruh nyata terhadap rata- rata pertambahan jumlah daun tanaman F. deltoidea Jack. Namun hasil tersebut dianggap kurang sahih karena nilai koefisien keragaman KK yang cukup tinggi yaitu 29.34. Menurut Mattjik dan Sumertajaya 2006 nilai KK untuk bidang pertanian yang dianggap wajar adalah 20-25. Nilai KK yang terlalu besar mencerminkan bahwa unit-unit percobaan yang digunakan tidak homogen. Jika nilai KK lebih besar dari batas kewajaran sebaiknya data ditransformasi sebelum melakukan analisis. Melalui transformasi diharapkan kestabilan ragam akan terpenuhi sehingga proses pengujian dapat mendekati kesahihan. Data rata-rata pertambahan jumlah daun setiap ulangan perlakuan kemudian ditransformasi menggunakan transformasi log Y+1. Hasil uji F pada taraf 5 terhadap data yang telah ditransformasi kemudian menyatakan bahwa perlakuan taraf dosis iradiasi sinar gamma memberikan pengaruh nyata terhadap rata-rata pertambahan jumlah daun antara 3 MSP dan 17 MSP. Hasil uji lanjut DMRT pada taraf 5 yang ditunjukkan oleh Tabel 3 kemudian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil yang signifikan antara perlakuan taraf dosis 40 Gy dan kontrol 0 Gy.