bereaksi dengan ion sianida CN
2
membentuk sianmethaemoglobin yang berwarna merah. Intensitas warna dibaca dengan fotometer dan dibandingkan dengan standar.
Karena yang membandingkan alat elektronik, maka hasilnya lebih objektif.
2.6. Pola Makan Remaja Putri dan Anemia
Aspek pemilihan makanan penting diperhatikan karena remaja sudah menginjak tahap independensi. Dia bisa memilih makanan apa yang dia sukai.
Aktivitas yang banyak dilakukan diluar rumah membuat seorang remaja sering dipengaruhi oleh rekan sebayanya. Pemilihan makanan tidak lagi berdasarkan
kandungan gizi tetapi sekedar bersosialisasi, untuk kesenangan dan supaya tidak kehilangan status.
Pola dan gaya hidup modern membuat remaja cenderung lebih menyukai makan diluar rumah bersama kelompoknya. Remaja putri sering mempraktikkan diet
dengan cara yang kurang benar seperti melakukan pantangan-pantangan, membatasi atau mengurangi frekuensi makan untuk mencegah kegemukan. Pada umumnya
remaja mempunyai kebiasaan makan yang kurang baik. Remaja sering mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang tidak seimbang dibandingkan dengan
kebutuhannya karena takut kegemukan. Kebiasaan remaja rata-rata tidak lebih dari tiga kali sehari dan disebut makan bukan hanya dalam konteks mengkonsumsi
makanan pokok saja tetapi makanan ringan juga dikatagorikan sebagai makanan Suhardjo, 1989.
Universitas Sumatera Utara
Survei yang dilakukan Hunlock 1997 menunjukkan bahwa remaja suka sekali jajan makanan ringan. Jenis makanan ringan yang dikonsumsi adalah kue-kue
yang rasanya manis. Sedangkan jenis sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin A dan vitamin C jarang dikonsumsi, sehingga dalam diet mereka rendah akan
zat besi, Vitamin A dan vitamin C. Eating disorder menjadi salah satu ciri kaum remaja. Secara fisik hal ini
kelihatan dalam bentuk tubuh yang terlalu langsing atau kegemukan. Yang kurus disebabkan oleh terlalu ketatnya berdiet, sedangkan yang kegemukan karena
konsumsi kalori yang berlebihan dalam snack. Anoreksia nervosa salah satu bentuk eating disorder menyebabkan tubuh
menjadi kurus. Ini banyak dialami remaja wanita. Keinginan mempunyai tubuh langsing membuat mereka rela menurunkan berat badan secara drastis, muntah
disengaja setelah makan, penggunaan laxative pencahar, dan olah raga secara berlebihan.
2.7. Aktivitas Fisik Remaja Putri dan Anemia