Aktivitas Belajar LANDASAN TEORI

xxviii 1 Belajar Bagian Part Learning. Belajar bagian dilakukan oleh seseorang bila ia dihadapkan pada meteri belajar yang bersifat luas atau ekstensif. Dalam hal ini individu memecah seluruh materi pelajaran menjadi bagian-bagian yang satu sama lain berdiri sendiri. 2 Belajar dengan Wawasan Learning by Insight. Menurut Gestalt dalam Slameto, teori wawasan merupakan proses mereorganisasikan pola-pola tingkah laku yang telah terbentuk menjadi satu tingkah laku yang ada hubungannya dengan penyelesaian suatu persoalan. 3 Belajar Diskriminatif Discriminative Learning. Belajar diskriminatif diartikan sebagai salah satu usaha untuk memilih beberapa sifat situasistimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku. 4 Belajar GlobalKeseluruhan Global Whole Learning. Disini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang-ulang sampai si belajar menguasainya. 5 Belajar Insidental Incidental Learning. Belajar disebut insidental bila tidak ada instruksi atau petunjuk yang dibeirkan pada individu mengenai materi belajar yang akan diujikan kelak. 6 Belajar Instrumental Instrumental Learning. Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi seseorang siswa yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada apakah siswa tersebut akan mendapat hadiah, hukuman, berhasil atau gagal. 7 Belajar Intensional Intensional Learning; 8 Belajar dalam arah tujuan, merupakan lawan dari belajar insidental. 9 Belajar Laten Latent Learning. Dalam belajar laten, perubahan-perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi secara segan. 10 Belajar Mental Mental Learning. Perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadi, tidak hanya terlihat melainkan hanya berupa perubahan proses kognitif karena ada bahan yang dipelajari. 11 Belajar Produktif Productive Learning. Belajar produktif sebagai belajar dengan transfer yang maksimum. Belajar adalah mengatur kemungkinan untuk melakukan transfer tingkah laku dari satu situasi ke situasi lain. Belajar disebut produktif bila individu mampu mentransfer prinsip menyelesaikan satu persoalan dalam satu situasi ke situasi lain. R. Berguis dalam Slameto. 12 Belajar Verbal Verbal Learning. Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melalui latihan dan ingatan.

d. Aktivitas Belajar

xxix Dalam belajar seseorang telah mempunyai tujuan tertentu dan telah memilih cara yang tepat untuk mencapai tujuan itu, tetapi tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan sangat dipengaruhi oleh beberapa situasi. Berikut ini dikemukakan beberapa aktivitas dalam beberpa situasi yaitu: 1 Mendengarkan. Mendengar disebut aktivitas belajar jika ada kebutuhan, motivasi dan set dari individu yang mendengarkan. 2 Memandang dan aktivitas visual. Memandang disebut aktivitas belajar jika aktivitas tersebut mengandung set-set tertentu untuk mencapai tujuan yang mengakibatkan perkembangan. 3 Meraba, mambau, mengucap. Aktivitas tersebut disebut belajar jika didorong motivasi untuk memahami dan memanfaatkan informasi bagi perkembangan pribadi kita. 4 Membaca. Materi bacaan disesuaikan dengan set belajar. Membaca teknis dan mendetail perlu membaca lambat. Material bacaan populer dan impresif mengesan, perlu membaca kecepatan tinggi sehingga membantu menyerap bacaan secara komprehensif. 5 Menulis dan Mencatat. Materi yang dicatat berisi apa saja yang kita butuhkan untuk memahamio dan memanfaatkan informasi bagi perkembangan pribadi kita. 6 Membuat ikhtisar dan menggarisbawahi. Hal ini membantu menemukan kembali materi-materi itu dikemudian hari. 7 Mengamati tabel, diagram, bagan. Aktivitas tersebut membantu pemahaman tentang sesuatu. 8 Menyusun paper atau kertas meja. Paper yang baik perlu menyediakan sumber yang relevan untuk menyusun ide-ide atau gagasan-gagasan. 9 Mengingat. Mengingat dapat dikatakan aktivitas belajar jika mengingat yang didasari pengalaman lainnya. 10 Berfikir. Menghubungkan antara tanggapan satu dengan yang lain sehiungga memperoleh perumusan baru dan mengerti tentang sesuatu. 11 Latihan dan Praktik. Kegiatan praktek merupakan segenap tindakan yang terjadi secara integratif dan terarah pada tujuan. Hasilnya berupa pengalaman xxx yang mampu mengubah diri subyek dan lingkungannya Wasty Sumanto, 1990: 107. Asas aktivitas belajar erat sekali hubungannya dengan metode mengajar dan penggunaan media sekolah. Maka dalam mengajar perlu memakai metode mengajar yang bervariasi dan media pembelajaran yang relevan dengan tujuan.

e. Pengertian Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA REALIA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN I CANDIMAS KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 2 35

PENGARUH MEDIA KIT IPA SEQIP TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA KELAS V GUGUS GAJAH MADA KECAMATAN LAWEYAN

1 14 129

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Strategi Time Token Siswa Kelas IV SDN Majegan 3 Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 18

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KIT PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Media Pembelajaran Kit Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Negeri I Jatisari, Sambi, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2

0 0 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KIT PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS V Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Media Pembelajaran Kit Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas V SD Negeri I Jatisari, Sambi, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2

0 1 13

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MEDIA Peningkatan Aktivitas Belajar Ipa Melalui Media Science Education Quality Improvement Project (SEQIP) Pada Siswa Kelas VI Sdn Tlogoayu Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INQUIRY DISCOVERY Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Inquiry Discovery Pada Siswa Kelas IV SDN Gajahmati Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 0 16

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Interaktif Pada Siswa Kelas IV Semester I SDN Wotan 02 Sukolilo Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Motivasi Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Interaktif Pada Siswa Kelas IV Semester I SDN Wotan 02 Sukolilo Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 16

PenInGkATAn MOTIVASI dAn PReSTASI BelAJAR IPA MenGGUnAkAn MedIA LIFT THE FLAP SISWA kelAS IV Sdn SUMBeRAdI 1

0 1 5