39
B. Akibat Hukum dari Penetapan Desersi Pada Masa Perang dan Pada
Masa Damai .
Dalam sidang Oditur Militer Padang telah mendakwa Primair karena salahnya atau sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa izin dalam
waktu perang lebih lama dari empat hari dan dalam dakwaan subsidair karena salahnya atau sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa izin dalam
waktu damai lebih dari tiga puluh hari. Atas dakwaan tersebut Pengadilan Militer Paang telah
memutuskan terbukti dakwaan primair melakukan desersi pada masa perang, putusan kemudian dikuatkan oleh Pengadilan Militer Tinggi
Medan. Dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi yang dimohonkan oleh
terdakwa, Mahkamah Agung telah memutus dengan menetapkan terdakwa adalah karena salahnya dan dengan sengaja melakukan
ketidakhadiran tanpa izin dalam waktu damai lebih dari tiga puluha hari sebagaimana dicantumkan dalam dakwaan subsidair yang diajukan oleh
Oditur Militer Padang. Akibat hukum dari penetapan desersi pada masa damai yang
diputuskan oleh Mahkamah Agung membawa konsekuensi hukum sebagai berikut :
1. Tindak pidana yang terbukti dan telah berkekuatan hukum tetap
adalah karena
salahnya atau
dengan sengaja
melakukan ketidakhadiran tanpa ijin dalam masa damai lebih dari tiga puluh hari.
40
2. Dengan penetapan Mahkamah Agung yang membatalkan putusan
Pengadilan Tinggi Medan merubah hukuman yang dijatuhkan dari semula putusan Pengadilan Militer Padang adalah berupa pidan
penjara selama satu tahun dan pemecatan dari dinas militer dan itu dikuatkan oleh Pengadilan Militer Tinggi Medan dengan menjadi
pidana penjara selama delapan bulan, Mahkamah Agung juga menjatuhkan pidana penjara selama delapan bulan dan pemecatan
dari dinas militer. 3.
Melalui putusan Mahkamah Agung diperoleh suatu yurisprudensi tentang keadaan perang dan keadaan damai bahwa Sesuai dengan
Pasal 11 Undang-Undang Dasar 1945 keadaan perang itu harus dengan keputusan Presiden yang disetujui oleh DPR. Keadaan yang
disampaikan oleh oditur militer dalam surat dakwaan belum masuk dalam kategori perang pada keadaan operasi militer untuk
menanggulangi gangguan keamanan saja
41
BAB IV P E N U T U P