Big gun sprinkler merk KOMET Model Twin 140Plus 24 memiliki spesifikasi sudut trajectory sebesar 24
o
dan dapat diaplikasikan untuk penyiraman baik putaran penuh full circle maupun sebagian putaran part circle. Nozzle yang dapat dipasang pada big gun sprinkler hanya yang
berukuran diameter 16-30 mm. Sangat cocok untuk diterapkan pada tanaman perkebunan seperti tebu, kopi, dan teh www.jains.com.
Skema jaringan irigasi curah secara umum disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5. Skema jaringan irigasi curah sistem berpindah
C. Hidrolika Dalam Irigasi Curah
Kehilangan tekanan dalam aliran pipa tergantung pada kekasaran pipa, debit aliran, diameter, dan panjang pipa. Kekasaran pipa akan bertambah seiring tingkat keausan dan umur dari pipa tersebut.
Kehilangan energi gesekan pipa umumnya dihitung dengan rumus dari Hazen-William : ℎ =
10.684
. .
.
Keterangan : h
f
= Kehilangan head m Q
= Debit aliran m
3
detik C
= Koefisien gesekan pipa D
= Diameter dalam pipa m L
= Panjang pipa m Sedangkan menurut Scobey 1930, kehilangan head dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut : ℎ =
. .
4.10 10 Keterangan :
h
f
= Kehilangan head m
K
s
= Koefisien Scobey 0,40 untuk pipa besi dan alumunium dengan coupler ; 0,42 untuk pipa galvanis dengan coupler
L = Panjang pipa m
Q = Debit aliran m
3
detik D
= Diameter dalam pipa m Nilai C pada rumus Hazen-William tergantung pada derajat kehalusan pipa bagian dalam, jenis
bahan pembuat pipa, dan umur pipa. Nilai C berdasarkan jenis dan kondisi pipa menurut Hazen- William ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Kondisi pipa dan nilai C Hazen-William
Jenis pipa Koefisien kehalusan “C”
Pipa besi cor, baru 130
Pipa besi cor, tua 100
Pipa baja, baru 120 – 130
Pipa baja, tua 80 – 100
Pipa dengan lapisan semen 130 – 140
Pipa dengan lapisan aspal 130 – 140
Pipa PVC 140 – 150
Pipa besi galvanis 110 – 120
Pipa beton, baru 120 – 130
Pipa beton, lama 105 – 110
Alumunium 135 – 140
Pipa bambu betung, wuluh, tali 70 – 90
Melalui kehilangan head tersebut, besarnya Total Dynamic Head TDH yang dibutuhkan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
TDH = SH + E + Hf
1
+ Hm + Hf
2
+ Hv + Ha + Hs Keterangan :
TDH = Total Dynamic Head m
SH = Beda elevasi sumber air dengan pompa m
E = Beda elevasi pompa dengan lahan tertinggi m
Hf
1
= Kehilangan head akibat gesekan pada pipa m Hm
= Kehilangan head pada katup dan belokan m Hf
2
= Kehilangan head pada sub unit besarnya 20 dari Ha m Hv
= Velocity head umumnya sebesar 0,3 m Ha
= Tekanan operasi rata-rata sprinkler m Hs
= Head untuk faktor keamanan besarnya 20 m
D. Kebutuhan Air Irigasi