Metode pembuatan nanopartikel Nanopartikel

8 di bidang ilmu pengetahuan dan kesehatan. Nanoteknologi memiliki keuntungan yaitu meningkatkankan kelarutan dan luas permukaan, dosis yang dibutuhkan lebih sedikit, dan dapat digunakan untuk obat bertarget Jain, dkk, 2006.

2.2.1 Metode pembuatan nanopartikel

Pembuatan atau sintesis nanopartikel dapat dilakukan dengan metode pada fase padat, cair, maupun gas. Proses sintesis dapat dilakukan secara fisika atau kimia. Proses sintesis secara fisika tidak melibatkan reaksi kimia, hanya pemecahan material besar menjadi material berukuran nanometer, atau penggabungan material berukuran sangat kecil, seperti kluster menjadi partikel berukuran nanometer tanpa mengubah sifat bahan. Proses sintesis secara kimia melibatkan reaksi kimia dari sejumlah material awal prekusor sehingga dihasilkan material lain yang berukuran nanometer. Secara umum, sintesis nanopartikel akan masuk dalam dua kelompok besar, yaitu bottom-up dan top- down Abdullah, dkk., 2008. - Top-down Metode top-down pengecilan ukuran adalah memecah partikel berukuran besar menjadi partikel berukuran nanometer. Metode yang digunakan pada proses top-down antara lain PearlBall Milling dan High-pressure homogenization. PearlBall Milling, merupakan metode mekanis untuk pengecilan ukuran partikel yang tertua. Dalam metode ini material menjadi obyek tekanan dan gesekan yang menghasilkan pecahnya partikel. Alat milling ini terdiri atas milling container yang berisi milling pearls atau bolabola dengan ukuran besar. Container milling dapat bersifat static atau bergerak yang menyebabkan bola-bola 9 didalamnya juga bergerak sehingga dapat memecah serbuk partikel dalam container. High pressure homogenization yang sering digunakan adalah piston gap homogenization dan jet-stream homogenization. Piston gap homogenization bekerja dengan cara memompa suspensi agar melewati celah kecil dengan ukuran 5- 20μm sehingga terjadi pengecilan partikel terdispersi, metode dengan jet stream homogenization bekerja melalui mekanisme tabrakan suspensi yang disemprotkan dengan kecepatan tinggi sehingga terjadi pemecahan partikel. - Bottom-up Metode bottom-up penyusunan atom-atom adalah memulai dari atom- atom atau molekulmolekul atau kluster-kluster yang disassembly membentuk partikel berukuran nanometer yang dikehendaki. Yang termasuk metode ini adalah : 1. Supercritical fluid Supercritical fluid terjadi pada temperature di atas temperature kritisnya dan tekanan di atas tekanan kritisnya. Supercritical fluid merupakan media yang unik karena memiliki difusifitas lebih tinggi dari cairan solvent pada umumnya, memiliki viskositas lebih rendah dari gas, dan densitas yang dapat diatur berdasarkan tekanan. Spercritical CO2 paling banyak digunakan karena nontoksik, noninflamabel, murah dan digunakan sebagai solvent dalam RESS rapid expansion of supercritical solution dan SAS supercritical antisolvent. Dalam RESS supercritical CO2 digunakan sebagai solvent obat-obat yang dapat larut di dalamnya. Larutan obat dalam supercritical CO2 disemprotkan dalam container dengan pengurangan tekanan, sehingga supercritical CO2 akan 10 berubah menjadi gas dan dikeluarkan dari container untuk memperoleh partikel dalam ukuran nano. SAS Supercritical antisolvent Supercritical CO2 dalam SAS berfungsi sebagai antisolvent dimana bahan obat tidak larut didalamnya. Obat dalam pelarut organik disemprotkan melalui fine nozzle ke dalam container berisi supercritical CO2 sehingga kelarutannya menurun presipitasi, selanjutnya dilakukan penurunan tekanan sehingga gas CO2 dapat dikeluarkan melalui vessel dan serbuk nanopartikel yang dihasilkan kemudian dikumpulkan. 2. Emulsifikasi polimer Emulsi dapat digunakan untuk memproduksi nanopartikel melalui pelarutan obat dan polimer dalam solvent yang tidak campur dengan air, kemudian air dan surfaktan sebagai penstabil diteteskan pada campuran obat- polimer. Pengerasan droplet dilakukan dengan penguapan solvent kemudian fase air dipisahkan melalui liofilisasi. 3. Produksi nanokristal menggunakan spray drying Semprot kering atau spray drying adalah suatu proses perubahan dari bentuk cair larutan, dispersi atau pasta menjadi bentuk partikel-partikel kering oleh suatu proses penyemprotan bahan ke dalam medium pengering yang panas. Sesuai dengan gambar di atas nanosuspensi dihasilkan melalui high pressure homogenization kemudian nanosuspensi disemprotkan dalam udara panas pada kamar pengering sehingga diperoleh serbuk kering. 11 4. Produksi dalam hot melted matrice Produksi nanopartikel dengan hot melted matrice dilakukan pada obat-obat yang tahan panas. Bahan obat dan solid matrix dilelehkan sehingga diperoleh makroosuspensi dalam melted matrice, selanjutnya dengan high pressure homogenization dihasilkan nanokristal dalam melted matrice dan didinginkan. Padatan yang dihasilkan kemudian diserbukkan Abdullah, 2008.

2.2.2 Pemeriksaan karakteristik nanopartikel daun sirih merah