12.000 lainnya dari kabupaten, perguruan tinggi berkualitas sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Kota Sukabumi tahun 2008 terdiri dari 4 unit rumah sakit yakni 1 rumah sakit pemerintah dan 3 rumah sakit swasta,
ditambah 18 unit puskesmas pembantu, posyandu, 4 unit klinik bersalin, puskesmas dengan 2 tempat perawatan, 13 puskesmas tanpa tempat perawatan,
449 unit posyandu, 40 unit apotek, 27 unit toko obat, dan 68 unit pengobatan tradisionil.
4.5. Aspek Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu elemen penting pembangunan dan perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Pendidikan juga berperan penting
dalam meningkatkan kualitas hidup individu dan masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka akan semakin baik kualitas sumber dayanya.
Komponen pendidikan atau pengetahuan diukur dari kombinasi angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah dari penduduk 15 tahun keatas. Diketahui bahwa
pada Tahun 2000 Angka Melek Huruf menunjukkan angka 98,04 dan berdasarkan data dari BPS pada Tahun 2006 telah mencapai sebesar 99,08.
Data pencapaian APM pada Tahun 2006 dapat digambarkan sebagai berikut : pencapaian APM tingkat SDsederajat sebesar 97.05. APM tingkat
SMPsederajat sebesar 82.92, dan APM tingkat SMUsederajat adalah sebesar 58.46. Sedangkan untuk Pencapaian Angka Partisipasi Kasar APK merupakan
perbandingan penduduk seluruh umur yang bersekolah pada tingkat pendidikan tertentu terhadap kelompok umur tertentu pada tingkat pendidikan tertentu. Data
indikator pencapaian APK diseluruh jenjang sekolah yang ada di Kota Sukabumi
pada Tahun 2006, yaitu : pencapaian APK tingkat SDsederajat pada Tahun 2006 sebesar 105.85. APK tingkat SMPsederajat pada Tahun 2006 sebesar 100.90
. APK tingkat SMUsederajat pada Tahun 2006 sebesar 98.51 .
4.6. Aspek Kesehatan
Seperti hal nya aspek pendidikan, kesehatan juga merupakan aspek penting yang menentukan kualitas manusia disuatu daerah. Indikator yang
menggambarkan kualitas kesehatan masyarakat yaitu Angka Harapan Hidup AHH dan Angka Kematian Bayi AKB. Angka Harapan Hidup AHH Kota
Sukabumi mengalami peningkatan setiap tahunnya, terlihat dari data Tahun 2003 telah mencapai 71,24 tahun, dan tahun 2007 menurut data dari BPS nilai AHH
adalah 71,8 Tahun, sedangkan Angka Kematian Bayi tercatat pada tahun 2007 sebesar 6.7 per 1000 kelahiran. Secara absolut jumlah kematian bayi pada Tahun
2007 adalah 39 bayi dari 6698 bayi lahir. Kondisi kesehatan masyarakat Kota Sukabumi juga tercermin dari
aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Aksesibilitas kesehatan dapat terlihat salah satunya dari banyaknya rasio tenaga medis, dokter, dan jumlah
tenaga perawat dan bidan dengan jumlah penduduk Kota Sukabumi. Pada Tahun 2007 Rasio jumlah penduduk dengan tenaga medis, jumlah dokter, dan jumlah
perawat dan bidan masing-masing adalah 3898 orang, 2210 orang, dan 487 orang. Artinya satu tenaga medis, dokter, dan tenaga perawat dan bidan melayani 3898
orang, 2210 orang, dan 487 orang. Kondisi kesehatan masyarakat Kota Sukabumi juga dapat dilihat dari
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak - Persentase cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan baru mencapai
22,85, ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk telah mencapai 81,79. Cakupan kunjungan bayi telah mencapai 100.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik dan Sosial Ekonomi Keluarga
Karakteristik dan sosial ekonomi keluarga yang ditanyakan pada survey ini meliputi status perkawinan, pekerjaan, status pendidikan dan distribusi usia.
Sedangkan untuk identitas responden dari awal survey sudah ditentukan yaitu Ibu Rumah Tangga.
5.5.1. Umur Responden
Dari hasil survey didapat umur responden termuda 21 tahun , dan yang tertua 63 tahun. Umur responden terbanyak adalah 25–38 tahun yaitu berjumlah
61,9 persen 26 orang dan jumlah yang paling sedikit adalah di bawah umur 25 tahun yaitu 2.4 persen satu orang untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel
4.
Tabel 4. Umur Responden
No Umur
Jumlah 1
25 1
2 2
25 – 38 26
62 3 38
15 36
Total 42 100
Berdasarkan tabel di atas bila dilihat usia produktif dari responden pada survey ini sebesar 62 persen lebih respondennya merupakan usia produktif. Umur
responden berpengaruh pada tinggi rendahnya kontak masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Semakin tinggi atau semakin tua umur seseorang, maka