Penelitian Terdahulu LANDASAN TEORI

81 Variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu harga saham perusahaan farmasi sebagai variabel dependen, sedangkan variavel independennya yaitu tingkat bunga, likuiditas dan ROA. Hasilnya bahwa tingkat bunga, likuiditas dan ROA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan harga saham. 3. Penelitian oleh A. Muslimin Penelitian yang dilakukannya berjudul “Analisis Hubungan Beberapa Faktor yang Berpengaruh Pada Perusahaan Go Publik di BEJ” tahun 1995. Dalam penelitian tersebut menggunakan variabel dependen yaitu harga saham perusahaan yang go publik yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan variabel independennya berupa laba bersih, deviden per saham dan laba per saham. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa kurs saham suatu perusahaan tergantung dari faktor fundamental yang dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yaitu laba bersih perusahaan, deviden setiap saham dan laba per saham. Faktor- faktor tersebut memiliki hubungan positif terhadap fluktuasi kurs saham. Apabila kinerja perusahaan baik maka kurs sahamnya akan meningkat.

H. Kerangka Berpikir

Tingkat bunga SBI Kurs JUB Harga Saham Bank Mandiri Profitabilitas ROA Variabel Makroekonomi Variabel Internal 82 Apabila tingkat suku bunga SBI mengalami kenaikan, maka akan mempunyai dampak menurunnya harga saham di pasar aset finansial. Hal ini terjadi karena dengan naiknya tingkat bunga, maka investasi di pasar aset finansial tidak menarik lagi karena return yang diterima lebih kecil. Dengan kondisi seperti ini investor lebih memilih menyimpan dananya karena lebih menguntungkan. Dan akibatnya permintaan serta harga surat berharga atau saham cenderung turun. Mekanismenya adalah apabila tingkat suku bunga naik, maka terdapat kecenderungan pihak bank akan menaikkan tingkat bunga simpanan dan pinjaman. Dengan kondisi ini masyarakat cenderung menyimpan uangnya di bank dari pada berinvestasi di pasar modal. Banyaknya masyarakat yang memilih menyimpan uangnya menyebabkan permintaan terhadap saham menurun dan akhirnya harga saham cenderung mengalami penurunan. Apabila nilai tukar mata uang mengalami apresiasi atau penguatan nilai mata uang, maka akan berdampak positif terhadap harga saham. Apabila nilai tukar mata uang mengalami depresiasi maka akan berdampak terhadap turunnya harga saham di pasar aset finansial. Mekanismenya adalah apabila nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika menguat apresiasi maka perusahaan yang bertransaksi dengan menggunakan valas akan mengalami kenaikan return. Hal ini terjadi karena saat kurs mengalami apresiasi terhadap mata uang asing, maka jumlah uang yang digunakan untuk bertransaksi lebih sedikit dibandingkan sebelum terjadi apresiasi. Dengan naiknya return akan menarik minat investor untuk berinfestasi sehingga permintaasn sahamnya