keuntungan yang lebih kecil dibandingkan dengan agen, yaitu maksimal 25 dari nilai jual produk.
Kegiatan promosi yang dilakukan, antara lain kemasan yang dilengkapi dengan merek perusahaan dan keterangan-keterangan tentang
produk. Merek atau nama perusahaan juga ditunjukkan pada setiap alat sarana penjualan seperti agen dan distributor. Kegiatan promosi lain yang
dapat dilakukan dengan memberikan potongan harga kepada konsumen yang membeli atau memesan beras organik dalam jumlah besar. Selain itu,
pengenalan produk kepada masyarakat yang belum pernah mengkonsumsinya. Gambaran umum pemasaran yang dilakukan oleh LPS
dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Gambaran umum pemasaran beras organik oleh LPS
D. ANALISIS KEPUTUSAN DALAM PEMBELIAN BERAS
ORGANIK
1. Proses Keputusan Pembelian
Keputusan konsumen yang dilaksanakan dalam bentuk tindakan membeli tidak muncul begitu saja tetapi melalui suatu proses
yang terdiri dari beberapa tahapan. Berdasarkan Model Engel, dkk 1994 terdapat lima tahapan proses keputusan pembelian konsumen,
Perusahaan Beras organik
Agen beras sehat 3 buah
Konsumen
Distributor 2 buah
Agen beras sehat 3 buah
yaitu 1 pengenalan kebutuhan, 2 pencarian informasi, 3 evaluasi alternatif, 4 pembelian dan 5 perilaku setelah pembelian.
Begitupula dalam proses keputusan pembelian beras organik.
a. Pengenalan Kebutuhan
Pada tahapan pertama yaitu pengenalan kebutuhan, proses keputusan pembelian beras organik oleh konsumen dimulai ketika
merasakan dan mulai mengenal akan produk tersebut. Pada umumnya, konsumen mulai mengenal kebutuhan akan beras
organik tersebut pada saat konsumen mulai menyadari manfaat yang diperoleh, jika membeli dan mengkonsumsi beras tersebut.
Hasil analisis menunjukkan terdapat 48 dari keseluruhan responden menyatakan bahwa manfaat yang dicari dari pembelian
beras organik adalah kesehatan bagi yang mengkonsumsi. Manfaat lainnya yang dicari adalah sebagai mutu yang baik dan higienis.
Manfaat yang dicari konsumen dalam pembelian beras organik dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Manfaat pembelian beras organik bagi konsumen Manfaat
Persentase Kesehatan
Mutu yang baik Higienis
Lainnya 48
28 22
2 Jumlah
100
Setelah diketahui manfaat yang dicari, maka ada beberapa motivasi tertentu yang mendorong konsumen dalam melakukan
pembelian beras organik seperti faktor rasa, harga, kemudahan
memperoleh dan bentuk serta rasa keingintahuan dari diri konsumen sehingga konsumen mencoba membeli.
Faktor harga merupakan sumber motivasi utama dalam pembelian beras organik, yaitu 36 dari total responden, harga
jual beras organik ini bersaing dengan produk beras non organik biasa, namun demikian harga menjadi hal yang memotivasi
konsumen. Sedangkan rasa merupakan sumber motivasi kedua 28 dari total responden. Rasa beras organik dapat diperoleh
setelah mengkonsumsi beras. Rasa beras organik rasanya enak dan pulen.
Hal lainnya yang mendorong konsumen dalam melakukan pembelian beras organik adalah kemudahan memperoleh beras
sehat 14. Kandungan gizi yang baik 12 yang ditunjukan dalam pelabelan yang ada pada brosur yang dikeluarkan ole h
perusahaan. Kebersihan beras higienis 8 merupakan faktor pendorong kelima dalam mengkonsumsi beras organik dan ingin
mencoba 2. Faktor yang menjadi sumber motivasi konsumen dalam pembelian beras organik dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Motivasi konsumen dalam pembelian beras organik Motivasi
Persentase Harga
Rasa Mudah diperoleh
Kandungan gizi Higienis
Coba-coba 36
28 14
12
8 2
Jumlah 100
Berkaitan dengan manfaat yang dicari oleh sebagian besar konsumen dalam pembelian beras organik, yaitu faktor kesehatan,
maka dapat dipahami apabila tingkat keterlibatan konsumen, jika tidak membeli beras organik merasa ada yang kurang yaitu 56
dari total responden. Namun demikian hanya 44 dari total responden yang menyatakan biasa bila tidak membeli beras
organik. Tingkat keterlibatan konsumen, jika tidak membeli beras organik dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Tingkat keterlibatan konsumen dalam pembelian beras organik
Tingkat keterlibatan Persentase
Merasa ada yang kurang Biasa saja
56 44
Jumlah 100
b. Pencarian Informasi
Setelah konsumen merasakan dan mengenali kebutuhan yang ingin dipenuhinya melalui pemahaman manfaat yang dicari,
serta adanya tingkat keterlibatan dalam mengkonsumsi beras organik, sehingga konsumen akan mencari informasi sebanyak
mungkin tentang beras organik yang ingin dibelinya. Pencarian informasi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara internal
berdasarkan ingatan informasi dari ingatan diri sendiri dan secara eksternal melalui sumber pribadi keluarga, teman dan sumber
komersial iklanpromosi. Sumber informasi menjelaskan
darimana konsumen mengetahui atau mendapatkan informasi mengenai suatu produk.
Hasil analisis menunjukkan bahwa 50 sumber informasi mengenai beras orga nik yang diperoleh konsumen secara ekternal
berasal dari teman, dari keluargasaudara 20 dan orang lainasing 8. Selain itu, responden mendapatkan informasi dari
sumber internal yaitu diri sendiri 22. Adanya sumber informasi tersebut merangsang pembelian, karena di antara konsumen dan
sumber informasi sudah saling mengenal, sehingga informasi yang didapatkan konsumen dapat dipercaya.
Dalam sumber informasi tidak dimasukkan peubah iklanpromosi yang merupakan sebagai sumber komersial, karena
dari pihak perusahaan beras organik sendiri tidak pernah mengadakan iklanpromosi sehingga saat ini dalam bentuk apapun.
Sumber informasi mengenai beras organik yang diperoleh konsumen dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Sumber informasi konsumen dalam pembelian beras organik
Sumber informasi Persentase
Diri sendiri Keluarga
Teman Lain- lain
22 20
50
8 Jumlah
100
Dengan didapatkannya berbagai informasi melalui berbagai sumber seperti melalui diri sendiri, keluarga, teman atau orang lain,
maka salah satu sumber tersebut dapat menjadi mediafaktor yang
mempengaruhi konsumen dalam pembelian beras organik. Media yang paling mempengaruhi konsumen dalam pembelian beras
organik adalah diri sendiri 44. Walaupun diri sendiri merupakan sumber informasi terbanyak yang diperoleh konsumen
mengenai beras organik, namun itu hanya mempengaruhi konsumen dalam pembelian awal. Untuk pembelian berikutnya
yang berulang kali, faktor keluarga menjadi faktor utama yang mempengaruhi konsumen untuk tertarik untuk membeli beras
organik 50. Media yang paling mempengaruhi konsumen dalam pembelian beras organik dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Media yang paling mempengaruhi konsumen dalam pembelian beras organik
Sumber informasi Persentase
Diri sendiri Keluarga
Teman Orang lain
Lainnya 44
26 24
4 2
Jumlah 100
c. Evaluasi Alternatif
Setelah konsumen memiliki informasi yang cukup tentang hal- hal yang berkaitan dengan produk yang akan dibeli, maka
selanjutnya akan melakukan evaluasi alternatif. Evaluasi alternatif diartikan sebagai suatu proses, di mana suatu alternatif dievaluasi
dan dipilih untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pada tahap ini, konsumen menetapkan kriteria-kriteria yang relevan dengan
keinginannya untuk dapat membuat suatu keputusan yang
dirasakan paling bermanfaat untuk memecahkan masalahnya. Kriteria ini dijadikan pertimbangan awal dalam pembelian jenis
beras organik. Rasa merupakan hal utama yang menjadi pertimbangan
awal bagi konsumen dalam pembelian beras organik 56. Selain itu, faktor harga juga menjadi pertimbangan awal konsumen dalam
pembelian beras organik 30 responden merasa tertarik dengan harga yang terjangkau mendorong untuk melakukan pembelian.
Faktor kandungan gixi yang baik juga menjadi faktor pertimbangan awal responden dalam pembelian beras organik
sebesar 12. Selain itu, responden juga mempertimbangkan faktor kemudahan memperoleh beras organik dalam pembeliannya.
Faktor yang menjadi pertimbangan awal konsumen dalam melakukan pembelian beras organik dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Pertimbangan awal konsumen dalam pembelian beras organik
Indikator Persentase
Rasa Harga
Kandungan gizi yang baik Mudah diperoleh
56 30
12
2 Jumlah
100
Faktor yang menentukan mutu beras organik dibandingkan dengan beras lain adalah kandungan gizi yang baik 56,
sedangkan konsumen lainnya menganggap kualitas beras organik disebabkan karena rasa 38, ukuran beras 4 dan non
pestisida. Faktor yang menunjukan mutu beras organik dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Faktor yang menunjukan mutu beras organik Motivasi
Persentase Kandungan gizi
Rasa Ukuran beras
Lainnya 56
38 4
2 Jumlah
100 d.
Proses Pembelian Tujuan akhir dari tahapan pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi dan evaluasi alternatif adalah untuk melakukan tindakan pembelian. Pada tahap evaluasi alternatif, konsumen menyusun
daftar pilihan yang diikuti dengan adanya kemungkinan konsumen membentuk niat-niat untuk membeli produk yang disukai. Dalam
melakukan proses pembelian, konsumen mengambil keputusan mengenai tempat pembelian dan besarnya pengeluaran yang
dikeluarkan untuk pembelian produk. Sebagian besar, tempat pembelian beras organik adalah di
distributor dan agen penjulan beras sehat 90 yaitu di Koperasi Dinas Pertanian Kabupaten Bogor, Koperasi Telkom Jl.
Padjadjaran Bogor, Bogor Baru dan Swalayan Mawar Sindang barang Bogor. Hal lainnya, responden melakukan pembelian beras
organik di Pasar Swalayan HERO 6 dan ADA 4. Pertimbangan tempat tersebut dirasakan dekat dengan lokasi
tempat kerja dan tempat tinggal responden 50 maupun faktor
situasi seperti kebetulan melalui tempat penjualan tersebut. Tempat pembelian beras organik terfavorit konsumen dapat dilihat pada
Tabel 12. Tabel 12. Tempat favorit konsumen dalam pembelian beras
organik
Tempat Persentase
Pasar Swalayan HERO Pasar Swalayan ADA
Lainnya 6
4 90
Jumlah 100
Pengeluaran responden dalam pembelian beras organik cukup bervariasi. Pengeluaran minimal yang dikeluarkan
responden dalam kurun satu bulan pembelian adalah Rp. 50.000 dan maksimal mencapai Rp. 250.000. Rataan pengeluaran per
bulan untuk pembelian beras organik adalah Rp. 100.000 – Rp. 125.000 40 dikarenakan responden membeli untuk dikonsumsi
keluarga, pembelian rataan sebanyak 20 kg dalam sebulan dengan jumlah pembelian yang mendekati jumlah pembelian minimal.
Besar pengeluaran per bulan untuk pembelian beras organik dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Pengeluaran per bulan untuk pembelian beras organik Besar Pengeluaran
Persentase Rp. 75.000
Rp. 75.000 – Rp. 100.000 Rp. 100.000 – Rp. 125.000
Rp. 125.000 22
28 40
10
Jumlah 100
e. Perilaku Setelah Pembelian
Perilaku proses keputusan tidak berhenti pada tahap pembelian. Selanjutnya konsumen akan mengevaluasi apakah pembelian yang
dilakukan sesuai dengan apa yang diharapkan. Hasil dari tahap setelah pembelian adalah bentuk kepuasan atau ketidakpuasan. Keyakinan dan
sikap yang terbentuk pada tahap ini akan mempengaruhi niat pembelian di masa akan datang.
Dari hasil analisis, diketahui bahwa sebanyak 76 responden menyatakan puas akan pembelian beras organik dan 24 menyatakan
tidak merasa puas, karena ada responden yang menganggap ketidakseragaman ukuran beras dan tidak tersedianya beras organik di
berbagai tempat pembelanjaan. Bagi yang merasa puas, karena mutu dan rasa yang enak dan pulen serta harga yang terjangkau untuk
keluarga. Tingkat kepuasaan konsumen setelah mengkonsumsi beras organik dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Tingkat kepuasaan kons umen setelah mengkonsumsi beras organik
Sikap Persentase
Puas Tidak puas
76 24
Jumlah 100
Tingkat kepuasan dapat menumbuhkan loyalitas konsumen terhadap produk. Hal ini dapat dilihat dari tindakan konsumen ketika
menghadapi masalah ketersediaan pada beras organik yang biasa dibeli. Sebagian besar responden akan mencari ditempat lain jika jenis
beras organik yang biasa dibeli tidak tersedia 50, akan membeli
jenis merek lain 44 . Hanya 6 responden yang tidak jadi membeli dengan alasan tidak ada alternatif pilihan yang disukai.
Tindakan konsumen jika jenis beras organik yang diinginkan tidak tersedia dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Tindakan konsumen jika jenis beras organik yang diinginkan tidak tersedia
Sikap Persentase
Mencari ke tempat lain Membeli jenis rasa yang lain
Tidak jadi membeli 50
44 6
Jumlah 100
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa proses keputusan pembelian yang pertama kali
dilakukan oleh responden beras organik umumnya melalui kelima tahapan proses keputusan. Namun, untuk responden yang sering
membeli, keseluruhan tahapan tidak selalu dilalui dalam pengambilan keputusan pembelian beras organik. Untuk itu, dilakukan upaya
identifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen pada proses keputusan pembelian beras organik. Tujuan responden
mempertimbangkan berbagai faktor di dalam proses keputusan pembelian beras organik adalah untuk mendapatkan hasil pembelian
yang sesuai dengan harapannya sehingga yang bersangkutan merasa puas dan akan menimbulkan loyalitasnya terhadap produk untuk
melakukan pembelian ulang. Ringkasan proses keputusan pembelian beras organik dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Ringkasan proses keputusan pembelian beras organik No.
Proses Keputusan Pembelian Konsumen Beras Organik
1 Pengenalan Kebutuhan
Manfaat pembelian beras organik Motivasi
Keterlibatan •
Untuk kesehatan •
Harga terjangkau •
Merasa ada yang kurang
2 Pencarian Informasi
Sumber Informasi Media yang paling mempengaruhi
• Teman
• Diri sendiri
3 Evaluasi Alternatif
Pertimbangan awal Unsur kualitas
• Rasa
• Kandungan gizi
4 Pembelian
Tempat pembelian Besar pengeluaran
• Agen dan distributor
• Rp. 100.000-Rp.125.000
5 Evaluasi Setelah Pembelian
Tingkat kepuasan Loyalitas
• Puas
• Mencari ketempat lain
untuk mendapatkan beras yang biasa dibeli
2. Komponen Utama Dalam Proses Keputusan Pembelian
Dalam kajian pengambilan keputusan untuk pembelian beras organik oleh konsumen ditelaah lima belas peubah, yaitu harga X1,
mutu X2, rasa X3, kemasan X4, kemudahan memperoleh X5, higienis X6, kontinuitas X7, pencemaran X8, promosi X9,
pengaruh keluarga X10, pengaruh teman X11, pengaruh penjual X12, pendapatan X13, manfaat X14 dan prestise X15. Peubah
tersebut didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang biasanya dilakukan oleh setiap konsumen di dalam melakukan pembelian beras
yang meliputi bauran pemasaran seperti promosi, harga dan faktor internal dari konsumen itu sendiri, serta pengaruh keluarga dan teman.
Peubah-peubah tersebut dapat diolah menjadi beberapa komponen utama, yang selanjutnya dipergunakan untuk menetapkan
implikasi pemasaran yang berguna bagi produsen beras organik. Pengolahan peubah-peubah tersebut dilakukan dengan bantuan
program komputer Minitab V.10. Pengolahan terhadap lima belas peubah faktor dengan
menggunakan Principal Componen Analysis
PCA yang menghasilkan lima komponen utama yang mampu menjelaskan
keragaman data 75,5. Pengelompokkan peubah ke dalam komponen utama dapat dilihat dari nilai koefisien nilai loading yang diberikan
oleh setiap peubah dari masing- masing komponen utama. Semakin besar nilai koefisiennya, maka peranan peubah
semakin besar dalam pembentukan komponen utama. Koefisien positif dan negatif dapat menggambarkan arah dari hubungan antar peubah.
Korelasi positif menunjukkan hubungan yang searah antar peubah saling dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, sedangkan
negatif menunjukkan hubungan yang berlawanan peubah yang satu dipertimbangkan, maka peubah lainnya tidak ikut dipertimbangkan
dalam pengambilan keputusan. Pengaruh masing- masing peubah terhadap keputusan
pembelian produk beras organik dapat dilihat berdasarkan nilai communality-nya. Nilai communality yang besar menggambarkan
bahwa pengaruh atau hubungan peubah tersebut dengan proses pengambilan keputusan pembelian juga besar. Enam komponen utama
yang paling mempengaruhi proses keputusan pembelian beras organik adalah mutu, promosi, harga, pengaruh teman, rasa dan pengaruh
keluarga. Besarnya nilai keragaman data, nilai communality dan pengelompokan peubah ke dalam masing- masing komponen utama
dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Hasil analisis dengan metode komponen utama
Peubah KU1
KU 2 KU 3 KU 4
KU 5 KU 6 COMM
X1 0,066
0,578 0,501
-0,188 0,113 -0,442 0,833 X2
-0,143 0,101 0,509
0,238 0,198 0,724 0,910
X3 -0,312 -0,501 0,642
-0,093 0,046 -0,180 0,804 X4
-0,547 -0,526 0,224
0,053 0,003 -0,324 0,734 X5
0,314 0,086 0,312
-0,128 -0,738 0,011 0,764
X6 -0,510
0,073 0,124 0,363 -0,309 -0,062 0,513
X7 0.520
0,420 0,203 0,539
-0,080 -0,107 0,797 X8
0.659
-0,145 0,458 0,252 -0,152 0,090
0,759 X9
-0.071 0,854
0,209 -0,175 0,072 0,165
0,841 X10
0.597 -0,473 0,395
-0,203 0,068 -0,139 0,801 X11
0,482 -0,450 -0,272
-0,155 -0,440 0,304 0,820
X12 0,676
0,002 0,201 -0,339 0,334 -0,054 0,726
X13 0,635
-0,086 -0,421 0,198 0,389 -0,127 0,795
X14 0,119
-0,216 0,055 0,805
0,134 -0,130 0,748 X15
0,165 0,357 -0,265
0,102 -0,358 -0,353 0,488
Eigenvalue 2,981
2,418 1,899 1,515
1,335 1,180
Proporsi 19,9
16,1 12,7
10,1 8,9
7,9 Kumulatif
19,9 36
48,7 58,8
67,7 75,6
Keterangan : X1 = harga, X2 = mutu, X3 = rasa, X4 = kemasan, X5 = kemudahan memperoleh,
X6 = higienis, X7 = kontinuitas, X8 = pencemaran, X9 = promosi, X10 = pengaruh keluarga, X11 = pengaruh teman, X12 = pengaruh penjual,
X13 = pendapatan, X14 = manfaat dan X15 = prestise. KUi = Komponen utama; i = 1, 2, 3, 4, 5. COMM = communality
Kum KUi = kumulatif KU1+proporsi KUn; n = KU2, KU3, KU4, KU5, KU6; i = 1,2,3,4,5,6
Misal, Kumulatif KU1 = 19,9, Kumulatif KU2 = 19,9 + 16,1 = 36
1. Komponen Utama Pertama
Peubah yang mempunyai peranan terbesar sampai terkecil dalam pembentukan komponen utama pertama pada proses
pembelian beras organik adalah peubah pengaruh penjual X12 0,676, pencemaran X8 0,659, pendapatan X13 0,635,
pengaruh keluarga X10 0,597, kemasan X4 0,547, higienis X6 0,510 dan pengaruh teman X11 0,482. Ketujuh peubah
tersebut berkorelasi positif dan mampu menerangkan keragaman data komponen utama pertama sebesar 19,9.
Berdasarkan nilai communalitynya, peubah yang memiliki pengaruh terbesar terhadap pembelian beras organik adalah peubah
pengaruh penjual X12 dengan nilai communality 0,726, dirasakan pengaruhnya bagi responden terhadap proses pembelian beras
organik. Hal ini dapat dilihat ketika konsumen menyatakan bahwa pengaruh penjual berpengaruh penting pada proses pembelian
beras. Biasanya konsumen harus bertanya kepada penjual tentang jenis beras dan komposisi bagi konsumen beras sehat yang
diproduksi oleh LPS. Sedangkan untuk produk beras organik yang lainnya kencerungan pengaruh penjual karena pada pelayanannya
yang ramah. Peubah pencemaran X8 mempunyai nilai communality
0,759. Pencemaran yang dimaksud disini adalah sejauhmana konsumen mengetahui bahwa beras organik dalam budidayanya
tidak menggunakan bahan kimia sehingga tidak mencemarkan lingkunga n.
Peubah pendapatan X13 mempunyai nilai communality 0,795. Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh konsumen ikut
mempengaruhi jumlah pembelian yang dilakukan. Peubah pengaruh keluarga mempunyai nilai communality 0,801,
mempengaruhi proses pembelian beras organik melalui sumber informasi bagi konsumen mengenai beras organik 20 dan
sebagai media yang paling mempengaruhi konsumen dalam pembelian 26. Selain itu, pengaruh anggota keluarga dalam
menyarankan pembelian beras organik 50 membuat tertarik untuk membeli dan keluarga juga memberikan pertimbangan
dalam menentukkan berbagai alternatif pilihan dalam pembelian 10.
Peubah kemasan X4 beras organik mempunyai nilai communality 0,734. Konsumen tertarik dari kemasan karena isi
tulisannya. Hal ini dikarenakan beras organik memiliki perbedaan dengan beras lain, tulisan yang tertera pada kemasan adalah beras
organik atau beras bebas residu pestisida dengan keterangan hasil uji laboratorium. Peubah higienis X6 mempunyai nilai
communality 0,513. Kehigienisan beras organik dilihat dari sedikitnya kotoran yang ikut tercampur di dalam kemasan beras
organik. Nilai communality ketujuh pada komponen utama kesatu 0,820 yaitu, pada peubah pengaruh teman X11. Sebanyak 50
dari responden menyatakan bahwa pengaruh teman merupakan sumber informasi utama yang didapat konsumen mengenai beras
organik. Hal ini berdampak pada awal pembelian, dimana teman merupakan media yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian
beras organik 26.
2. Komponen Utama Kedua
Peubah yang mempunyai peranan terbesar sampai terkecil dalam pembentukan komponen utama kedua adalah peubah harga
X1 0,578 dan promosi X9 0,854. Kedua peubah tersebut mampu menerangkan keragaman data komponen utama kedua
16,1. Peubah harga X1 mempunyai nilai communality 0,833.
Jika terjadi kenaikan harga beras organik sebesar 10, maka 64 akan mencari ditempat lain, 24 akan membeli jenis lain dan
hanya 12 yang tidak akan membeli beras organik. Loyalnya konsumen terhadap perusahaan beras organik dikarenakan
konsumen merasa puas akan pembelian yang dilakukan 76. Hal ini menyebabkan masalah kenaikan harga tidak berpengaruh
terhadap proses pembelian beras organik. Selain itu, loyalitas konsumen ditunjukan dengan jika ada produk beras lain yang
mengadakan promosi, maka konsumen tidak berpengaruh 72. Peubah promosi X9 ini mempunyai nilai communality
0,841. Bentuk promosi yang disukai oleh konsumen adalah pemberian potongan harga 54. Hal ini dilakukan oleh
perusahaan untuk merangsang konsumen membeli lebih dari 3 kontong plastik 15 kg. Potongan harga yang dilakukan oleh
perusahaan kepada konsumen sebesar 5-10.
3. Komponen Utama Ketiga
Peubah yang mempunyai peranan terbesar sampai terkecil dalam pembentukan komponen utama ketiga pada proses
pembelian beras organik adalah rasa X3 0,642. Peubah tersebut mampu menerangkan keragaman data komponen utama ketiga
12,7. Peubah rasa X3 mempunyai nilai communality 0,804.
Rasa merupakan peubah yang banyak mempengaruhi konsumen dalam proses keputusan pembelian beras organik, yaitu sebagai
motivasi konsumen dalam pembelian 28, pertimbangan awal dalam pembelian 56, menunjukkan mutu produk 38 dan
fokus perhatian 40.
4. Komponen Utama Keempat
Peubah yang mempunyai peranan terbesar dalam pembentukan komponen utama keempat pada proses pembelian
beras organik adalah peubah kontinuitas X7 0,539 dan manfaat X14 0,805. Kedua peubah tersebut mampu menerangkan
keragaman data komponen utama keempat sebesar 10,1. Peubah kontinuitas X7 mempunyai nilai communality
0,797. Kontinuitas produksi beras organik menjadi penting karena
konsumen melakukan pembelian berdasarkan persediaan beras organik dirumahtangga habis 30. Rata-rata dalam sebulan
konsumen mengkonsumsi beras organik 20 kg. Peubah manfaat X14 mempunyai nilai communality
0,748. Manfaat yang dirasakan atau dicari oleh konsumen dalam pembelian beras organik adalah untuk kesehatan 48, mutu yang
baik 24 higienis 22 dan prestise 2.
5. Komponen Utama Kelima
Peubah yang mempunyai perana n terbesar dalam pembentukan komponen utama kelima pada proses pembelian
beras organik adalah peubah kemudahan memperoleh X5 0,738 dan prestise X15 0,358. Kedua peubah tersebut mampu
menerangkan keragaman data komponen utama kelima 8,9. Peubah kemudahan memperoleh X5 mempunyai nilai
communality 0,764. Perusahaan beras organik memiliki saluran pemasaran melalui agen, distributor dan swalayan. Konsumen akan
lebih mudah memperoleh beras organik melalui saluran pemasaran yang telah tersedia. Peubah prestise X15 mempunyai nilai
communality 0,488. Konsumen menganggap prestise penting, tapi hanya 2 yang berlaku pada produk beras organik.
6. Komponen Utama Keenam
Peubah yang mempunyai peranan terbesar dalam pembentukan komponen utama keenam pada proses pembelian
beras organik adalah peubah mutu X2 0,724. Peubah tersebut mampu menerangkan keragaman data komponen utama kelima
7,9. Peubah mutu X2 mempunyai nilai communality 0,910.
Dalam hal ini, kepentingan mutu dipertimbangkan dalam melakukan pembelian. Hal ini dilihat dari tingkat pendidikan
sebagian besar responden yang cukup tinggi, yaitu sarjana 74.
E. IMPLIKASI STUDI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP