Prosedur Analisis Asam Fitat mengikuti Metoda Davies Reid 1979

Tahap Penyimpanan Peyimpanan dedak padi untuk setiap perlakuan dilakukan selama 3 bulan. Dalam waktu penyimpanan tersebut, dilakukan 3 kali pengamatan pada awal penyimpanan minggu 0, minggu ke-6 dan minggu ke-12. Tahap Pengamatan dan Analisis I. Pengamatan sifat organoleptik Sifat organoleptik dedak diamati pada minggu ke-0, minggu ke-6 dan minggu ke-12. Pengamatan dilakukan pada sifat fisik . dedak yaitu bau, warna, tekstur, bentuk serta keberadaan jamur.

II. Prosedur Analisis Asam Fitat mengikuti Metoda Davies Reid 1979

Satu gram bahan disuspensikan dalam 50 ml larutan HNO 3 0,5 M dan diaduk selama 3 jam diatas penggoyang elektrik pada suhu ruang, kemudian disaring. Dimasukkan kedalam tabung reaksi 0,05 ml filtrat dan 0,45 aquadest. Kemudian ditambahkan 0,9 ml larutan HNO 3 0,5 M serta 1 ml larutan larutan FeCl 3 . Tabung reaksi ditutup dengan aluminium foil dan direndam dalam air mendidih selama 20 menit. Setelah didinginkan sampai mencapai suhu ruang, ditambahkan 5 Amyl alkohol dan 0,1 ml Larutan Amonium Thiosianat 10 . Isi tabung diaduk dengan cara menggoyangkan tabung tersebut tepat 15 menit, setelah itu diukur di spectrofotometer dengan panjang gelombang 460 nm. Pada saat yang bersamaan dilakukan juga pengukuran terhadap standar. Standar yang diukur kemudian dibuat kurva hubungan antara jumlah asam fitat dengan absorbansi natrium fitat dengan persamaan umum regresi linier: Y = a + bx Dimana : Y = absorbansi larutan natrium asam fitat x = jumlah asam fitat dalam larutan natrium asam fitat Persamaan yang diperoleh tersebut digunakan untuk menghitung jumlah asam fitat dalam bahan makanan yang telah diukur absorbansinya pada tahap pengukuran Absorbansi Filtrat. III.Analisis Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik KCBK dan KCBO. Pengukuran kecernaan in vitro bahan kering dan bahan organik menggunakan metode Tilley dan Terry 1969. Sebanyak 0.5 gr sample uji dimasukkan ke dalam tabung fermentor, selanjutnya 10 ml cairan rumen dan 40 ml larutan saliva buatan ditambahkan kedalam tabung. Campuran tersebut kemudian diaduk dengan penambahan CO 2 untuk mendapatkan kondisi anaerob. Selanjutnya diinkubasi selama 48 jam pada waterbath suhu 39ºC. Setelah itu tutup tabung fermentor dibuka dan ditetesi HgCl 2 jenuh sebanyak 2 tetes yang bertujuan untuk membunuh mikroba. Kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 10 000 rpm selama 10 menit. Supernatant dibuang dan endapan ditambahkan 25 ml larutan pepsin, dan di inkubasi kembali pada kondisi aerob selama 48 jam. Selanjutnya endapan disaring dengan kertas saring Whatman no. 41 dan dibantu pompa vakum. Hasil saringan dimasukkan ke dalam cawan porselen dan dikeringkan dalam oven 105 o C untuk mengetahu residu bahan kering dan diabukan dalam tanur 600 o C untuk menghitung residu bahan organiknya. Kecernaan dihitung dengan rumus KCBK = BK sampel gr – BK residu – BK blanko gr x 100 BK sampel gr KCBO = BK sampel gr – BO residu – BO blanko gr x 100 BK sampel gr Keterangan: BK = bahan kering BO = bahan organik.

III. Pengamatan Serangga Kumbang Tepung Merah