5.9 Analisis Usaha Tani
Berdasarkan analisis usaha tani Tabel 16, bahwa tingkat penerimaan usaha tani pada pengelolaanpetani sebesar Rp. 10.764.000,00 dengan total biaya
pengeluaran sebesar Rp. 4.894.800,00 dengan keuntungan hasil usaha tani sebesar Rp. 5.869.200,00 atau diperoleh BC ratio sebesar 1,20. Pada SLPTT penerimaan
usaha tani sebesar Rp. 15.184.000,00 dengan total biaya pengeluaran sebesar Rp.6,371,800,00 dengankeuntungan hasil usaha sebesar Rp. 8.812.200,00 atau
diperoleh BC ratio sebesar 1,38. Pada PTTC penerimaan usaha tani sebesar Rp. 21.762.000,00 dengan total biaya pengeluaran sebesar Rp.8.933.680,19 dengan
keuntungan sebesar Rp. 12.828.319,81 atau diperoleh BC ratio usaha tani sebesar 1,44.
Berdasarkan nilai BC rasio pada ketiga pengelolaan diperoleh nilai BC rasio pada PTTC lebih tinggi dibandingkan nilai BC rasio pada pengelolaan
SLPTT dan pengelolaan petani, sehingga hal ini menunjukkan bahwa usaha tani PTTC lebih menguntungkandibandingkan pengelolaan SLPTT dan pengelolaan
petani. Hal ini juga dapat dilihat daripeningkatan persentase padakeuntungan antara ketiga pengelolaan Gambar 12,yang mana PTTC mampu meningkatkan
keuntungan sebesar Rp. 6.959.119,81 118,57 dari pengelolaan petani dan Rp. 4.016.119,81 45,57 dari SLPTT, lebih besar apabila dibandingkan dengan
peningkatan dari pengelolaan petani ke SLPTT yaitu Rp. 2.943.000,00 50,14.
Gambar 12. Peningkatan Persentase Dilihat dari Keuntunganantara Ketiga Pengelolaan
50.14 118.57
45.57
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
120.00 140.00
Pet ani ke SLPTT Pet ani ke PTTC
SLPTT ke PTTC Rp. 2.943.000
Rp. 6.959.119,81 Rp. 4.016.119,81
P e
rs e
n
Selain lebih menguntungkan secara analisa usaha tani, pada PTTC dilihat dari segi waktu juga lebih efisien dan efektif, karena pemanenan dilakukan lebih
awal dibandingkan dengan pengelolaan lainnya yaitu 118 HST, sedangkan pada petani dan SLPTT panen pada 125 HST.
Tabel 16. Analisis Usaha Tani pada Pengelolaan Petani, SLPTT dan PTTC
Pengelolaan SLPTT
Petani PTTC
Jumlah Fisik
HargaRp satuan Nilai Rpha
Jumlah Fisik
HargaRp satuan Nilai Rpha
Jumlah Fisik
HargaRp satuan Nilai Rpha
A. Penerimaan
tonha 5,84
Rp 2.600,00
Rp 15.184.000,00 4,14
Rp 2.600,00
Rp 10.764.000,00 8,37
Rp 2.600,00
Rp 21.762.000,00
B. Biaya Produksi
Tenaga Kerja
1 Persemaian 3
Rp 50.000,00
Rp 150.000,00 3
Rp 50.000,00
Rp 150.000,00 3
Rp 50.000,00
Rp 150.000,00 2 Pengolahan
tanah Manusia
15 Rp
50.000,00 Rp 750.000,00
15 Rp
50.000,00 Rp 750.000,00
15 Rp
50.000,00 Rp 750.000,00
Traktor hari 6
Rp 200.000,00
Rp 1.200.000,00 6
Rp 200.000,00
Rp 1.200.000,00 6
Rp 200.000,00
Rp 1.200.000,00 3 Menanamtandur
Pengepak 20 dari hasil
berupa GKP Rp 3.036.800,00 Pengepak
20 dari hasil berupa GKP
Rp 2.152.800,00 Pengepak 20 dari hasil
berupa GKP Rp 4.352.400,00
Memanenpasca panen
Menyiangi Pemeliharaan
4 Memupuk 4
30.000,00 120.000,00
4 30.000,00
120.000,00 7
30.000,00 210.000,00
C. Sarana Produksi
1 Bibit 25
Rp 7.000,00
Rp 175.000,00 40
Rp 7.000,00
Rp 280.000,00 25
Rp 7.000,00
Rp 175.000,00 2 Pupuk
Buatan Urea kg
100 Rp
1.900,00 Rp 190.000,00
80 Rp
1.900,00 Rp 152.000,00
257 Rp
1.900,00 Rp 487.391,30
SP 36 kg 182
Rp 2.000,00
Rp 363.888,89 KCl kg
220 Rp
6.000,00 Rp 1.320.000,00
NPK Phonska kg
300 Rp
3.000,00 Rp 900.000,00
80 Rp
3.000,00 Rp 240.000,00
Pupuk Mikro gr 1500
Rp 75.000,00
C. Total Biaya
Rp 6.371.800,00 Rp 4.894.800,00
Rp 8.933.680,19
D. Keuntungan Rp 8.812.200,00
Rp 5.869.200,00 Rp 12.828.319,81
E. BC rasio
1,38 1,20
1,44
VI. KESIMPULAN DAN SARAN